Tag Archives: interv123

[Interv123] Creepy Diary 2

Interv123 kembali! Hore! Hore! Entahlah, sejak mewawancarai dua PNS dalam dua edisi Interv123 sebelumnya, tetiba rubrik itu bersikap seperti PNS era Pujangga Baru, makanya lantas vakum. Ehm, sekarang dengan niat teguh kukuh berlapis coklat hazelnut mari kita mulai lagi rubrik kece di blog ariesadhar.com ini. Namanya juga proses return, tentu tamunya nggak boleh sembarangan. So, di Interv123 kali ini kita bertemu dengan seorang penulis buku kondang. Oh, bukan buku tips menjawab kapan kawin ketika ditanya pas kondangan ya, tapi buku bergenre horor. Ehm, saya sih kurang setuju buku dia dibilang horor karena saya justru hampir menangis ketika membaca bukunya, bukannya malah ngeri. Kenapa? Tentu saja karena cerita di bukunya adalah pengalaman sebagai seseorang dengan kemampuan lebih.

BVx_2t7CYAAWzZt
Ayumi yang paling kiri pegang bukunya Kevin 🙂

Yup! Daripada berpanjang-panjang, marilah kita bertemu dengan Ayumi Chintiami. Ayumi adalah penulis buku My Creepy Diary yang beberapa bulan lebih tua daripada Oom Alfa dan sama-sama diterbitkan oleh penerbit kece kami, Bukune. Di saat adiknya Oom Alfa masih dalam tahap awang-awang, Ayumi justru baru saja mengeluarkan buku terbarunya yang berjudul My Creepy Diary 2. Mari kita tanya-tanya dia sekarang.

Halo, Kakak. Kabar baik? Sehat? Kalau sakit, terus beli obat, jangan lupa cek nomor registrasi BPOM-nya ya! #outoffocus

Hai, aku baik sekali. Maaf baru membalas email kamu yang sudah lumutan ini.

Iya, Kak. Nggak apa-apa. Penulis kan sibuk menggalau. Pertanyaan pertama, bagaimana rasanya jadi penulis terus bagaimana juga perbedaanya dibandingkan ketika belum menjadi penulis?

Rasanya beda. Karena ya sekarang lebih punya banyak teman.

Selengkapnya, Mbohae!

[Interv123] Calon Pegawai Nihil Setoran

Namanya juga bayar utang, jadi dikebut! Kalau kemaren kita bertemu dengan pegawai pajak yang statusnya sudah PNS sejak lahir, sekarang kita berjumpa dengan seorang calon pegawai nyari nihil setoran bernama Rido Arbain. Ya, dalam masa-masa tertentu dapat disapa sebagai Rido G. Bastian. Memang Rido suka menggantikan Vino khusus adegan ranjang semisal ketiban ranjang, ranjang kebakar, atau–yang paling umum–membersihkan ranjang.

Kenapa Rido? Kenapa bukan Paimin atau Tukirin? Tentu saja, tamu interv123 tidak pernah biasa-biasa saja. Rido pernah satu buku dengan saya di Radio Galau FM Fans Stories, dan sebagai seorang CPNS yang bukan Raditya Dika, jumlah follower-nya terhitung lumayan, plus aktivitas ngetwitnya mengagumkan. Coba saja follow @ridoarbain, atau tengok blognya ridoarbain.com

RGFM Fans Stories: Rido Galau FM Fans Stories
RGFM Fans Stories: Rido Galau FM Fans Stories

Yuk, kita mulai dengan pertanyaan LIMAWESATUHA!

YUK!!!!

[Interv123] Tax Officer – Travel Blogger

BAYAR UTANG!!! Pada akhirnya saya nulis soal Interv123 lagi. Artinya sudah utang 3 kali nggak nongol, meleset dari jadwal. Beginilah nasib blogger merangkap karyawan, plus ada sedikit urusan yang mengharuskan saya fokus kesana–karena ngaruh ke masa depan, jadi nggak bisa wawancara, deh. Jangankan interv123, anak saya bernama OOM ALFA aja sedikit lepas dari pengawasan. Urusan apa? Nah, sedikit banyak urusan itulah yang memberi influence pada pemilihan tokoh Interv123 kali ini 🙂

Kali ini Interv123 menghadirkan seorang abdi negara alias pegawai negeri sipil. Tapi tentu saja, kalau di blog sini nggak sembarang tamu yang datang dong. Kalau sembarang PNS mah saya bisa asal comot aja di kecamatan.

Jadi, siapa dia?

Sumber: efenerr.com
Sumber: efenerr.com

Di dunia maya, tamu saya ini menggunakan nama tenar Efenerr, bisa ditemui di twitter @efenerr, juga blog efenerr.com, ya beda-beda tipis sama ariesadhar.com gitu deh. Nama aslinya nanti baca sendiri di bawah, tapi dia juga punya nama panggilan “Sinchan”. Mungkin karena sama nakalnya.

Hah? Nakal?

[Interv123] Blessed Survivor

Interv123 baru nongol bersama Bu Bidan, tanggal 20 kemaren. Seharusnya akan nongol lagi tanggal 10. Tapi hari ini saya terpaksa melanggar ketentuan saya sendiri karena tamu Interv123 hari ini buat saya sungguh luar biasa. Dan adalah kerugian besar bagi saya kalau harus egois menahan isi wawancara ini sampai tanggal 10. Lagipula, wawancara dilakukan tanggal 1. Mengetiknya antara tanggal 1 sampai tanggal 2, bulan 12, di tahun 2013. Baca lagi, 1-12-13 ke 2-12-13. Semuanya masih beraroma 123. Jadi pelanggaran masih diperkenankan. Seperti yang saya tulis di salah satu halaman skripsi: setiap hal ada pengecualiannya.

Semuanya bermula dari sesorean tadi–sepulang jadi apoteker beneran, sekali dalam sebulan–saya iseng mengecek TL Twitter. Sebagai penulis yang followernya nambah 3 tapi kurang 5, saya harus eksis bercicitcuit. Saya lalu mendarat di posting Derita Mahasiswa berjudul Tuhan Punya Rencana Lain. Awalnya sih biasa saja, sampai kemudian saya membaca hingga akhir posting itu. Begitu selesai? Saya terhenyak, karena ternyata saya pernah membaca nama di dalam posting itu sebelumnya.

Penulis favorit saya, beberapa bulan yang lalu menulis cerpen berjudul Anak Lelaki di Samping Jendela. Di akhir cerita, ada tulisan begini:

Caramel Macchiato

Ya, tokoh di dalam posting Derma dan tokoh di dalam salah satu cerpen dari penulis favorit saya itu merujuk pada 1 orang yang sama: @shiromdhona.

:)
🙂

Mbohae!

[Interv123] Bu Bidan

Haloh! Selamat datang kembali di Interv123! Nggak usah bingung bacanya, dibaca ‘interview’ juga nggak apa-apa kok. Sesudah mewawancarai dua orang scientist di edisi pertama dan kedua, kini interv123 hendak bergeser sedikit ke profesi lainnya.

Seperti sudah dijelaskan di profil, saya ini nongol ke dunia atas bantuan bidan. Kalau bidan yang membantu kelahiran 3 adek sama, namanya bidan Asma, rumahnya saya tahu. Sedangkan bidan yang membantu saya keluar dari perut, sampai sekarang masih anonim. Saya jadi curiga kalau sebenarnya saya itu turun dari langit.

Bidan. Sebuah profesi istimewa karena terkait erat dengan munculnya manusia baru ke dunia. Tapi kalau interv123 mah nggak akan mewawancarai sembarang bidan. Bidan yang saya wawancarai ini adalah seorang bidan yang juga penulis. Saya kenal dengan dia karena naskah kami sama-sama masuk buku Radio Galau FM Fans Stories. Dan lebih lanjut lagi, bidan yang satu ini bahkan sudah punya novel sendiri, walaupun dia adalah seorang fans Juve.

Baiklah, pernyatan terakhir tadi non korelatif.

ony

Well, mari kita sambut Ony Christy 🙂 Eh, itu foto kecil amat. -______-“, ganti yang agak gede dah…

ony

Interv123 dilakukan dengan menggunakan aplikasi bertukar pesan yang multifungsi, bisa juga untuk membersihkan yang kotor-kotor. Waslap. Tentu saja diedit seperlunya karena disela-sela interv123 kami ngobrol agak pribadi. *uhuk*

Bu bidan… Katanya libur? Mau interv123 boleh?

Boleeeehh…

Masuk 12 pertanyaan LIMAWESATUHA ya. Siapa sih Ony?

Ony itu.. perempuan biasa yang pengen jadi wanita luar biasa (halah), aslinya sih gampang galau dan mewek, cuma suka gengsi kalo mau nunjukin, alhasil sukanya pake topeng bahagia kemana mana. Dari kecil pengeeen banget jadi dokter karena nggak tegaan sama orang, berhubung kuliah kedokteran itu mahal dan lamaaak akhirnya banting stir jadi bidan. Toh sama sama bisa nolong orang kan? Ony itu nggak bisa diem, makanya nggak suka sepi, makanya jadi hobi nulis, makanya jadi hobi kenalan sama orang yang ujungnya dibilang php. Hahahah tapi aku ini keras kepala sebenernya..

Wah, jawabannya menjawab pertanyaan laen yang disiapkan.. Hahaha.. Baiklah, apa sih enaknya jadi bidan?

Enaknya jadi bidan adalah bisa maenan bayi!! Hahaha itu salah satunya sih, salah banyaknya adalah.. bisa ngambil banyak pelajaran dari pasien. Mereka kan mesti dateng dengan banyak masalah tuh, kadang ada curhat terselip soal keluarga juga, nah dari situ aku belajar. Dengan ngasih masukan ke mereka aku jadi bantu mereka nyelesein problem dan ngasih note buat diri sendiri juga..
Pasienku kan ga cuma orang hamil kan yah, ada remaja yang hamil di luar nikah, ada yang ngegugurin kandungan, ada yang emang bahagia bahagia aja nikahnya (ini biasanya aku tanyain resep bahagianya). Selain itu rasanya seneng aja tiap lihat makhluk kecil mungil lahir ke dunia, bikin kangen rumah, bikin tambah sayang sama ibu.
Kadang geregetan lihat yang ngegugurin kandungan, tapi berusaha memahami juga kenapa mereka gitu. Jadi note buat diri sendiri kalo aku ngelakuin kayak mereka endingnya.

(Ony lalu kasih tunjuk ke saya sebuah bukti dari pernyataannya di atas… ngeri-ngeri hiks gitu…)

Menurut Ony, profesi bidan itu udah dihormati masyarakat belum sih? Kalo apoteker kan belom.. Hiks.. Klo uda kenapa, klo belum kenapa?

Menurutku udah, meski kalo dikota besar eksistensinya masih kalah sama dr. Obsgyn. Kalo di desa kayaknya bidan udah dianggap hampir kayak dokter, pilek dikit dibawanya ke bu bidan, kecelakaan di bawanya ke bu bidan, apa-apa bu bidan. Masyarakat kayaknya percaya kalo bidan bisa apa aja, apa lagi kalo bidannya udah tua. Bidan kan profesi yang makin tua makin laris, tapi ini juga yang bikin dilema, di standar wewenang bidan kan aslinya ga boleh tuh ngobatin orang dewasa yang pilek, bidan harusnya ya ngurusi orang KB, hamil, melahirkan, menopause, menstruasi, bayi, balita.. bukan orang kecelakaan, batuk, pilek. Nah tapi gimana? Masyarakat maunya ke bidan, bidannya aslinya gak boleh ngobatin tapi kebentur juga sama rasa kemanusiaan kan.. Thats why sekarang wewenang bidan makin dibatasi, buka praktek juga udah gak kayak dulu.. ijinnya susah. Ya masak sekolah 3 taon, udah ngalahin dokter aja pasiennya aneka rupa. Btw.. aku seneng sih kalo dipanggil bu bidan ^^

Berarti benar saia manggil bu bidan. Pindah topik nih, sejak kapan sih suka nulis?

Sejak kecil, jadi ceritanya dulu pas kecil bundaku itu hobi dongengin kalo aku mau bobok. Bunda emang gitu sih ke semua anaknya, bunda itu kalo dongeng semau-maunya beliau, ngarang spontan. Nah dari situ imajinasiku mulai berkembang kan, mulai hobi ngayal, mulai suka princess-princessan. Pas udah lancar baca, yah sekitar TK besar tambah lagi masukan imajinasinya.. soalnya jadi gila buku (sampai sekarang). Pertama nulis karangan itu kelas 6 SD, judulnya asal mula pantai baron, itu juga jadi tulisan pertama yang di publish lah ditempel di mading. SMP-SMA mulai nulis cerpen di buku tulis, banyak bangett.. tapi sayang pada ilang. Eh nulis diary masuk hitungan nggak? Kalo iya.. berarti dari SD ya suka nulisnya..

Sesudah mading dan selain blog, dimana pertama kali tulisanmu dimuat? Majalah gitu pernah ga?

Majalah terkenal sih enggak, kalo majalah sekolah pernah.. eh bukan majalah sih, kayak kumpulan cerpen gitu, pas SMA.

Berarti yang go public, radio galau sama My Princessa (judul novelnya) dong?

Iyaaaakk.. aslinya itu iseng iseng berhadiah pas galau habis wisuda nggak tau mau ngapain. Aku suka nggak pede mau kirim kirim naskah.. jadi buat diri sendiri aja nulisnya..

Hish. Galau wisuda atau galau bercinta?

Ngahahaha dua duanya deh.. Galau bercinta yang terutama..

Biasa. Penulis. Next, ceritain dong bagaimana isi novelnyaaa.. Jangan sampai selesai tapinya, ga cukup blognya.. Lagian blog penulis nggak boleh spolier.

Hihihihi nggak boleh sampe selesei yak? Mmm.. aslinya ni novel dulu judulnya Vanila, cuman sama editor di ganti. Ceritanya sih klasik ya, kakak-adikan yang akhirnya jadi cinta-cintaan. Di novel ini aslinya nggak banyak curcol penulisnya, cuman karena nulisnya dulu pas kuliah maka setingnya emang ambil setting kebidanan yang pada akhirnya mesti bikin orang nanyak, ini kisahmu ya? (Duh sebel banget). Inti cerita sih tentang, betapa kita kadang gak menyadari bahwa apa yang selama ini kita cari dan butuhkan itu ada sedemikian dekat dengan kita. Kita baru sadar pas sesuatu itu udah nggak ada..

Eh, kenapa sih milihnya nulis genre fiksi.. kenapa ga opini-opini gitu, atau feature kesehatan atau sejenisnya?

Karena genre fiksi yang paling mudah, bisa sesuka hati gituu.. bisa berasa jadi “tuhan” kalo nulis fiksi. Sebenernya pengen nulis buku kesehatan, tapi ijasah masih D3 hiks. Apalah dayaaa~ kalo nulis non fiksi sih pengen banget ya, yang soal opini opini itu, tapi kayaknya kudu mateng konsepnya, biar nggak abal abal dan valid. Mau kolaborasi? Laaaah *modus*

Boleh. Tentang bidan dan apoteker yang malah jadi penulis gitu ya? Huhuhu. Next, siapa penulis favorit?

Agatha Cristie, Dan Brown, JK Rowling, Ika Natassa. Selalu kagum sama JK Rowling yang bisa detail banget nyambungin ceritanyaa.. Apa yang cuma printilan kecil di buku pertama, bisa jadi kunci di buku yg lain.. Kalo Dan Brown suka karena dia pake setting nyata, yang bikin bertanya tanya, dia itu nulis fiksi apa fakta. Kapaaan yak bisa nulis macam ituuu…

Pada saatnya #tsahhhh. Oke, mari ngelantur. Bagaimana pendapat kamu tentang jomblo?

Haiiikkk. Everything always have two side. Di satu sisi, jomblo itu enak, mau kemana aja sama siapa aja, bebas. Mau mengeksplore diri gimana pun juga suka suka, nggak ada yg ngatur nggak ada yg bawelin, free!! Tapi kadang.. ada masanya.. di ujung hari ketika sendirian rasanya butuh seseorang buat berbagi, kadang ngerasa apa gunanya bebas, free kemana aja tapi nggak ada yang kita ajak ketawa ketawa sebelum tidur? Atau pas pagi pagi bangun trus moodnya jelek, nggak ada yang bikin semangat. Cuman tetep sih, jomblo itu less drama. Kegalauan mau tidur dan bangun tidur nggak ada apa apanya dibanding berantem berjam jam, perasaan bersalah pas secara alamiah flirting sama orang baru yang kece, atau drama drama ala orang pacaran lain.

Tuh kan, semacam pakar jomblo…

Semacam ngece yaak -___-”

Terus, dimana tempat romantis versi Ony?

Yang banyak lampu macam bukit bintang kalo di Jogja!! Atau di GWK kalo di Bali.. atau yang ada sunsetnya.. yah romantis bagiku itu pokoknya kelip lampu yg dilihat dari tempat tinggi dan sunset.. ples kalo ada musik akustikan.. duh bang, mau ngajakin kesana??

*minta tiket rosalia indah* Eh, lalu kapan rencana nikah? 😛

Aaaaaaakkk… this question is so.. HIH. Kalo rencana dan keinginan sih, pas umur 25 tahun bang. Yah usia ideal reproduksi sehat.. hahahaha tapi gimana mau nikah kalo sekarang aja trauma jatuh cinta, trauma in relationship, trauma sama komitmen. Atau abang mau ngadoin jodoh? Eh ini sekalian promosi boleh kan yaaak.. kali ada cowok single yang baca.. *dijitak*

YAK. DIPILIH-DIPILIH!!! HUAHAHAHA. Nah, bicara soal cowok nih, Apa yg akan kamu lakukan kalo ketemu Vicky Prasetyo?

Dijitakin, dicekek, diremet remet. Gemeesss bangett!! Hih. Trus habis itu di bawa ke guru Bahasa Indonesia.. Habis ya, udah gak ganteng, ngomongnya aneh lagi, eeeh masih aja playboy. Aaaaaakkk menyebalkan.

Terus, lanjut ke pertanyaan 123. Sebutkan 1 judul lagu yg skrg lagi kamu banget!

Back to desember- Taylor swift.

Dua lagiiii.. Sebutin dong 2 istilah khas bidan, dan artinya yaa..

Inpartu : ibu dalam proses persalinan, yaitu proses pembukaan 1-10.
Partus : persalinannya, keluarnya bayi, placenta. Gampangannya gitu deh ya..

Last one, sebutkan tiga cowok yang cocok dijadikan suami versi Ony!

Diiih yang ini kudu mikir nih.. Orang biasa, gebetan atau mantan gak boleh disebutin yak? *plakk*

Habibie.. selalu suka caranya mencintai Ainun, aku jugak mau dibikinin buku gitu.. :/ Sampai tua cintanya ke ainun juga tetep gitu gitu aja, padahal beliau kan orang penting, pasti banyak dong cewek yang godain.. Aaaah aku mau potocopynya pak habibie yang masih muda dong bang.. anyone?

Christian Sugiono, ganteng.. tapi gak neko neko, sama si Titi Kamal ya gitu gitu aja. Gak kayak Andika kangen band yang.. ah sudahlah nggak usah diteruskan. Trus ya.. they have different religion tapi kayaknya damai damai aja, itu pokoknya kebangetan kalo si titi kamal gak bersyukur.

Anang Hermansyah deh, lihat tuh betapa dia bertahan setelah ditinggal Krisdayanti. Betapa dia sayang sama anak anaknya dan betapa anak-anaknya juga sayang sama dia. Tapiii kalo boleh tokoh karakter yaak.. aku suka si yong jae di full house, duh idup kayaknya lebih berwarna kalo punya suami kayak diaaa..

Heuheuheu.. Okeee.. Sippp.. Makasi bu bidan 😀

Sama sama bang 🙂

* * *

Kalau sama emak-emak di edisi kemaren aja sudah panjang, nah sama yang biasa ngurusin emak-emak lahiran malah lebih panjang. Haish. Namanya juga bidan merangkap penulis. Okelah kalau begitu.

Oya, kalau mau tahu lebih lanjut tentang Ony, dia punya Tumblr yang judulnya Reservoir Hati. Tulisan-tulisannya sih nggak jauh-jauh dari galau. Jadi yang ingin penggalauan, bisa deh dikunjungi.

Segitu dulu ya interv123 edisi tanggal 20. Saya akan berusaha interv123 bisa terbit setiap 20 hari sekali, sehingga dia akan nongol di tanggal 10, 20, dan 30. Masih ingat kan kalau angka 123 punya makna mendasar bagi saya? 🙂

[Interv123] Scientist-Mother-Wife-Blogger

Haloh, jumpa lagi di sesi antah berantah dari blognya Ariesadhar yang sudah antah berantah ini. Sebut saja sesi itu sebagai ‘bunga’, 19 tahun. Eh, salah. Maksud saya, sesi itu bernama Interv123. Kalau belum pernah tahu soal interv123, bisa tengok-tengok ke Introduction.

Oke, kita mulai.

Ada sebuah pepatah yang bilang “tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Nah, tamu saya kali ini melakukan modifikasi terhadap pepatah itu sehingga menjadi “tuntutlah ilmu sampai ke negeri Korea, sekalian juga bawa pulang jodoh dari sana”.

Yup, saya yakin ada banyak gadis-gadis Indonesia yang iri hati sama tamu saya ini. Di kala gadis-gadis itu sibuk menonton DVD artis Korea, yang terkadang tanpa subtitle sekalipun, tamu saya ini malah punya perjanjian sehidup semati dengan pria Korea.

Jadi, mari kita sambut tamu istimewa kita…

Olivia Mayasari Tandrasasmita, M.Sc.

Silakan berkunjung ke dukun ternama Mbah Google dan cek nama di atas, niscaya akan keluar hasil-hasil penelitiannya sebagai seorang scientist. Bahkan kalau pernah membaca sebuah koran nasional beberapa bulan yang lalu, wajahnya nangkring sebagai latar belakang gel biru. Ini nih, fotonya.

kompas

Yah, saya juga ragu siapa atau apa yang sebenarnya menjadi fokus foto ini. Nah, kalau mau yang lebih enak dipandang, ini nih.

olive

Oliv menempuh pendidikan S2-nya di Korea dalam bidang Cancer Biology selama kurang lebih 2 tahun lamanya. Dan seperti saya tulis di atas, selain mendapatkan gelar S2, dia juga mendapatkan jodohnya di negeri seberang, dan bahkan berhasil membawanya ke Indonesia. Tsakep bener dah.

Dan satu alasan lagi saya memilih Oliv sebagai tamu adalah karena dia jauh lebih produktif daripada orang-orang yang menyebut dirinya blogger kemana-mana. Blognya tidak pernah berhenti sejak 2008. Jujur nih, saya pengen menyentil orang yang mengaku blogger–kayak saya–tapi di blognya ditemukan gembel dan sarang laba-laba saking nggak pernah dikunjungi pemiliknya, bahwa ada juga lho orang yang ngeblog rajin tanpa menyebut dirinya seorang blogger.

Plus, blognya amat-sangat-super-duper-lengkap-pun-kece-abis soal kehamilan dan perkembangan anak. Sebagai seorang penulis yang ngakunya mengawali karier menulis dari ngeblog, saya berani merekomendasikan blognya Oliv sebagai blog acuan untuk kehamilan, perkembangan anak, dan tentu saja acuan untuk hidup di Korea.

Jadi, mari kita tanya-tanya dia. Wawancara dilakukan via file Word, karena kalau pakai aplikasi chatting nanti mengganggu aktivitas jam kantor. Heuheuheu.

12 Pertanyaan LIMAWESATUHA

Bagaimana sih ceritanya kok bisa jadi scientist? Kok nggak kerja di bank apa jadi astronot gitu?

Wkwkwkkk sebenarnya cita-cita masa kecil saya itu astronot lho. Saya suka mengerjakan hal-hal “aneh” beda sama yg lain dari dulu, salah satu yang menurut saya aneh itu ya jadi scientist. Kan kesannya keren tuh pake jas putih (mirip astronot kan?), autis sendiri di lab, membicarakan hal yang rasanya cuma kita sendiri yg mudeng hahaha 😀 Itu ego dan idealisme dulu sih waktu masih muda. Seiring bertambahnya usia, saya mulai mikir mestinya nyari kerjaan yg agak wajar aja yah. Biar gampang pindah-pindah kerjaan en bisa ngejar karir yg duitnya lebih pasti wkwkkwk upsss..

Ngomong-ngomong, siapa sih scientist yang jadi role model kamu?

Marie Curie. Waktu saya masih SD saya pernah baca kisah hidup dia dan saya sangat terinspirasi. Dia perempuan tangguh yang terus belajar, dia mendalami riset dan menjadi wanita pertama penerima nobel. Dia meninggal setelah melakukan penelitian radioaktifnya. Buat saya itu sangat keren. Walau penelitiannya menyebabkan dia tak berumur panjang, tapi hasil riset dia bener-bener berguna buat dunia ^^

Kenapa sih rajin amat ngeblognya? Ngeblog nggak putus selama 5 tahun itu kan berat. Banyak blogger yang nggak bisa lho.

Sebenarnya saya ga anggep ngeblog sebagai suatu kerjaan (malah baru nyadar kalo udah 5 tahun ya gue ngeblog?). Malah saya butuh blog itu sebagai tempat penyaluran uneg-uneg dan tempat saya menyimpan memori-memori en foto-foto (maklum ga punya harddisk eksternal wkwkkkk), saya ini orangnya pelupa, jadi kadang saya suka lupa sendiri ma kejadian yg pernah saya alami beberapa tahun yang lalu, dengan membaca tulisan sendiri di blog saya, saya jadi bisa tetep inget-inget terus. Terutama moment-moment terbaik dalam hidup saya ^^

Nah, sekarang pindah topik. Apa sih enaknya punya suami orang Korea? 😀

Suami saya orangnya baik, pekerja keras, berpikiran maju untuk masa depan kami, walau dia seringkali lupa meluangkan waktunya untuk keluarga (karena dia bisa lebih dari 12 jam di kantor), tapi saya tau dia sayang istri dan anaknya. Dia tidak seromantis seperti Korean Guy di film-film tapi beberapa sikapnya membuat dia spesial di mata saya. Dia tidak keberatan untuk jongkok membenarkan sepatu saya di depan umum dan membawakan tas tangan saya kapanpun saya belanja. Dia juga sangat mendukung apapun pilihan karir saya dan tidak memaksa saya memasak di dapur hahahha. Dia seringkali mengajak saya bermimpi tentang karir dan masa depan sebelum kami tidur malam. Saya ga anggap semua itu spesial karena dia Korea ya. Tapi dia spesial krn dia adalah dia. Lebih karena sosok personality dia.

Ecieeee….

Hmmm tapi kalau boleh jujur, seringkali saya menyesal kenapa milih suami beda negara ya hahahhaha.. Terus terang perbedaan kultur itu hal terberat kami, apalagi sejak menikah makin jelas kan perbedaannya, hal simple aja yah. Ketika saya melahirkan kemarin, banyak sekali family dan teman-teman yang datang ke rumah sakit maupun ke rumah kami, mereka antusias melihat anak kami dan beberapa bahkan menggendong anak kami, nah ternyata itu menjadi masalah untuk suami saya. Di adatnya sana, wanita yg baru melahirkan itu ibaratnya masi sangat “lemah”, baby nya pun juga, jadi kalau di Korea, mengunjungi wanita yang baru melahirkan itu justru aneh, apalagi kalau sampe kita minta gendong anaknya. Ibaratnya kita malah ga mau kasi “privacy time” dulu utk recovery. Menurut suami saya, ibu yang melahirkan dan bayinya baru bole dikunjungi teman-temannya setelah 100 hari, karena itulah ada perayaan 100 hari di Korea. Hehehe masalah simple jadi ribet kan? Dan masalah ini pun sukses membuat kami berantem di hari ke-4 setelah saya melahirkan karena banyaknya tamu-tamu saya yang datang ke rumah kami hahahhahhaha

Ribet juga yak. Nah, ehm, bagaimana sih kronologinya kok bisa dapat jodoh pria Korea?

Saya percaya jodoh itu sudah diatur Tuhan. Waktu dapat beasiswa ke Korea, jujur saya tuh ga suka, karena saya maunya ke Eropa atau english speaking country lainnya hahhahaa, tapi apa daya Tuhan nyuruhnya (lewat bos saya tentunya) ke Korea, dan saya percaya semua yang terjadi pada saya selalu yg terbaik yang Tuhan kasi untuk saya. Walau awalnya disana sangat berat, karena saya ga terbiasa dengan ritme kerja mereka plus homesick, ga ada teman dan keluarga, tiap malam saya selalu berdoa, minta dikasi 1 teman saja selama saya di Korea supaya saya ga kesepian.. Dan seperti biasa Tuhan itu kalau kita minta A, Dia selalu kasihnya A, berbonus B dan C.. Jadilah yg saya dapatkan bukan cuma teman di Korea saja, tapi calon suami yang ternyata juga calon ayah dari anak-anak saya hahahhaa

Manisnya. Uhuk. Eh terus, waktu hidup di Korea, dimana tempat yang paling penuh kenangan?

Seoulde hakyo alias universitas kami tercinta. Seoul National University. Selama 2 tahun disana, 80% hidup saya habis di lab. Saya cuma bisa keluar lab di atas jam 8 malam on the weekday, hari sabtu pun masuk sampe jam 3 -4 sore karena lab meeting, dan kadang-kadang hari minggu pun harus masuk bantuin para PhD/post doc yang ada deadline kejar data =.=”” Saya belajar banyak di kampus sana. Dan disana pula saya ketemu cowo yang ternyata ditakdirkan jadi suami saya hahahha

Kalau tempat impian untuk menghabiskan masa tua, dimana?

Untuk masa tua kami pengen hidup di villa daerah pegunungan. Yang banyak bunga-bunga, ada peternakan juga (tapi ga pake bau), ada pemandangan ke danau/laut. Lokasinya terserah. Tapi kami punya impian hidup di negara yg kami berdua sama-sama jadi foreigner. Entah itu Australia or Eropa or Singapore. Selama kami tinggal di Korea, saya jadi foreigner nya, dan ketika kami di Indonesia, suami saya jadi foreigner nya. Yah seperti yang kita udah tau, perlakuan ke foreigner itu kan beda yah. Jadi kadang ada ga enaknya kalau kita jadi foreigner-nya. Nah kami punya impian gimana kalau kita coba explore hidup di suatu negara yang dua-duanya kami jadi foreigner. Hahahhaha impian ga penting yah?!!

Penting kok, penting. Terus gini, kan sekarang sudah punya anak tuh, cakep lagi. Kenapa memilih menjadi working mom?

Menurut saya jadi wanita yang mandiri secara financial itu penting. Menjadi working mom atau tidak sebenarnya ga penting untuk saya, yang penting harus bisa mandiri secara finansial. Dalam artian kalau dalam hitungan hari suami *amit-amit* tiba-tiba meninggal atau kecelakaan yang menyebabkan cacat dan tidak bisa bekerja lagi, kita masih support keluarga dan anak-anak untuk terus hidup. Banyak cewek-cewek yang ga kerja, tapi buka online shop atau terima murid private di rumah, buka kos-kosan, dll, itu semua bole dilakukan. Yang penting jadi cewe harus bisa earn money sendiri, tidak bergantung suami. Tentunya doanya ya tetap suami sehat dan panjang umur, dan bisa terus bekerja cari duit ya. Pendapatan istri bisa buat nabung untuk investasi-investasi masa depan tentunya 🙂

Kapan sih seorang Oliv merasa sangat sedih?

Kalo kesepian. Saya butuh keluarga atau teman-teman, I need the feeling to love and to be loved.

Pantes waktu tinggal sendirian di Korea doanya kenceng. Hehehehe. Nah, berhubung sekarang menetap di Cikarang, apa harapan untuk Cikarang yang panas ini?

Semoga semakin banyak mall ke depannya, supaya kalo kita kepanasan, kita bisa travelling mall to mall hahhahhaha

Sekarang memasuki sesi ngawur. Hayo, kapan pertama kali pacaran?

SMP kelas 3

Siapa artis Indonesia yang menurut kamu gayanya paling “nggak banget”?

Artis-artis yang ga berprestasi tapi kerjanya cuma buat sensasi

Semacam #nomention yak. Ya udah, mari kita lanjut ke…

Pertanyaan 123!

Sebutkan 1 judul lagu masa remaja yang paling kamu ingat!

I want it that way- Backstreet Boys

Sebutkan 2 pernyataan/perkataan dalam bahasa Korea yang pertama kali kamu pelajari, plus artinya ya!

Igo olmaeyo – ini brp harganya?
Oppa, kaka chuseyo – bang, kasi diskonnya dong!!

Baiklah, itu sungguh cewek banget ya. Terakhir nih, sebutkan 3 alasan buat pemuda-pemudi di Indonesia ini agar mau menjadi scientist!

Duh, pertanyaan paling susah hahahhaa oke..
Alasan pertama, dengan jadi scientist, kamu bisa mengekspresikan semua pemikiran kamu sekreatif-kreatifnya dan segila apapun hipotesanya (sampe kadang kita bingung sendiri), tapi herannya banyak orang yang bilang kamu keren bahkan menganggapmu jenius hahahha..
Alasan kedua, ga ada SOP dan seharusnya tidak ada sistem di dunia riset. Kalau kamu ga suka diatur-atur sama yang namanya sistem dan SOP (yang bahkan titik koma aja ga bole diganti), masuklah riset, karena dengan jadi scientist justru kitalah yang dituntut bikin SOP. Start from zero lah hihihi.
Alasan ketiga, semakin banyak belajar, semakin banyak riset dilakukan, semakin sadar bahwa semua yang terjadi di alam semesta ini ada mekanismenya (bukan asal-asalan tiba-tiba begitu) dan semuanya bisa dipelajari dengn “mudah” pake logika.

Sip dah. Terima kasih ya. Salam buat Jaejun di rumah. Hahaha.

Thanks juga.. Salam juga utk om alfa hahhaha

* * *

Begitulah obrolan sama dengan mamanya Jaejun alias Oliv, seorang scientist merangkap ibu dari seorang anak dan istri dari seorang suami (yaiyalah!) serta seorang blogger yang nggak menyebut dirinya sebagai blogger tapi aktif banget ngeblog. Banyak hal yang bisa dipetik dong, mulai dari rahasia-rahasianya scientist sampai fakta bahwa nikah beda negara–dan budaya–itu tidak mudah. Silakan kunjungi dan bongkar-bongkar blognya D.I.A.M.O.N.D di diamondlove.wordpress.com dan disitu akan ditemukan banyak hal. Kabarnya blognya lebih lengkap daripada hypermarket terdekat.

Yup. Semoga pada bisa menyaring value dari obrolan ini yak. Maaf kepanjangan, maklum ngobrolnya sama emak-emak. Heuheuheu. Piss ya, Mama Jun 😀

Sampai juga di Interv123 selanjutnya!

[Interv123] The Scientist

YEAH! Akhirnya saya dapat 1 korban untuk di-Interv123. *senyum licik ala David Luiz*

Pernah sakit? Pasti pernah, minimal ya sakit hati ditinggal kawin mantan gebetan. Kalau sakit minum apa? Ya minum obat, tentunya bukan obat nyamuk. Kalau sakit minum obat, terus sembuh, senang nggak?

Kalau situ menjawab senang, maka situ sama dengan murid-murid SD waktu saya Kelas Inspirasi dulu.

Nah, dibalik obat yang bikin sembuh itu, ada orang-orang yang kerjanya mengolah, berpikir, menggalau, berantem, putus cinta, dan lain sebagainya untuk bisa menghasilkan sebuah obat yang tentunya berkhasiat kepada pasien. Orang-orang itu adalah para peneliti, orang-orang yang mewujudkan sesuatu dari sebuah ide menjadi sebuah benda yang tampak. Jangan pikir bahwa semuanya itu mudah. Sekarang bagaimana kira-kira mengubah seonggok daun menjadi sesuatu yang berguna bagi kesehatan? Kalau nggak pakai mikir, ya jelas kagak bisa.

L4n7uT k4K@k…

[Interv123] Introduction

HALO SEMUA! *eh caps lock*

Dalam rangka ikut serta menegakkan perdamaian dunia, saya mau menghadirkan sesuatu yang baru di ariesadhar.com, blog yang random habis, serandom muka yang punya ini.

Kali ini saya mau memperkenalkan sesuatu yang bernama:

INTERV123

Apa itu?

Saya terinspirasi dari wawancaur-nya Roy Saputra. Dipikir-pikir keren juga menambahkan blog dengan konten yang mendidik macam itu. Dan berhubung seiring dengan usia yang semakin menua (dan jodoh yang tak kunjung tiba), saya semakin kenal banyak orang. Dan umumnya orang-orang yang keren-keren, dengan latar belakang masing-masing.

Jadi kenapa saya nggak mewartakan kabar gembira itu di blog saya yang hitam ini?

Nah, kenapa namanya Interv123?

Pertama, karena ini kan ceritanya wawancara, yang mana daripada kalau di dalam bahasa Inggris sama dengan Interview.

Kedua, karena saya suka sama Inter Milan dan bukan Juventus, jadi saya harus menggunakan Inter. Soalnya, nggak mungkin kan jadi Juveview. Nggak cocok.

Ketiga, dulu banget saya suka cerita kenapa saya suka angka 123. Tiga angka itu adalah deret yang buat saya ajaib karena berbagai alasan. Kalau mau tahu alasannya, silakan cari sendiri diantara 500-an posting di blog ini. Saya mau nyari link-nya aja malas.

Interview, dipotong sedikit jadi Interv, lalu ditambahkan 123, maka jadilah…

INTERV123!

Lalu apa hubungannya dengan 123?

Karena saya nggak mungkin mengajukan 123 pertanyaan karena dipastikan para narasumbernya akan mentah-mentah menolak kehadiran saya, jadi terpaksa putar otak, putar pusar, dan putar pinggang.

Maka 123 itu akan diterjemahkan menjadi 12 dan 3. Nantinya total akan ada 12 plus 3 alias 15 pertanyaan kepada narasumber. Dan berhubung saya mencoba menerapkan kaidah ilmiah jurnalistik (tsahhh…), maka 12 pertanyaan itu akan mengacu pada LIMAWESATUHA.

Tolong jangan disamakan dengan BEHA. Ini beda.

Iya. Kaidah 5W plus 1H itu kan totalnya 6, kalau dikali dua jadi pas 12. HOREEE!!!

Dan supaya beda 3 pertanyaan terakhir akan berformat 123 juga. *maniak*

Pertanyaan pertama akan ada 1 jawaban, pertanyaan berikutnya 2 jawaban, dan yang terakhir 3 jawaban.

Jadilah, Interv123!

Oke. Sebagai pembuka dan perkenalan, saya akan melakukan wawancara pada diri saya sendiri. Ya, baiklah, ini ngawur. Tapi nggak apa-apa buat contoh. Meskipun ada banyak hal yang nggak perlu dicontohkan terlebih dahulu, termasuk malam pertama.

Siap?

Ini dia, Interv123 bersama ariesadhar.

Apa makanan kesukaan kamu?

Sate padang! Makanan paling enak sedunia! Apalagi kuahnya! *nggak santai*

Kapan terakhir kali kamu minum tuak?

Desember 2011, pas malam tahun baru, beli bareng Bapak. Kapan lagi bisa minum miras dengan bantuan orang tua?

Siapa orang yang suka kamu stalking TL-nya?

Ini perlu dikasih tahu? Nanti heboh dunia.

Dimana kamu dilahirkan?

Di Bukittinggi, di sebuah tempat bidan yang unknown. Sampai sekarangpun saya nggak tahu di Bukittinggi sebelah mana saya lahir.

Kenapa kamu bikin blog?

Panjang ceritanya. Yang jelas karena saya pengen nulis, pengen aktualisasi diri gitu. #cieee

Bagaimana pendapat kamu tentang Vicky?

Vicky Vette? Vicky Burky? Vicky Peppermint?

Apa cita-cita kamu sewaktu kecil?

Pernah jadi arsitek, pernah jadi pemain bola, pernah jadi orang gila. Nggak jelas sih.

Kapan terakhir kali kamu menangis?

Kalau nggak salah waktu Mbah Kakung meninggal.

Siapa nama wakil presiden yang kamu ingat?

Ahok! Eh, itu bukan ya? Baiklah, Try Soetrisno.

Dimana kamu pernah jatuh sampai luka-luka?

Di SMP, pas lompat jauh pakai matras. Luka parah sebadan.

Kenapa kamu jarang pulang ke Bukittinggi?

MAHAL.

Bagaimana perasaan kamu kalau ditinggal kawin mantan gebetan?

#wisbiyasa

Sebutkan 1 judul lagu yang paling kamu ingat!

Tercipta Untukku – Ungu. Untuk sebuah alasan yang dirahasiakan. Uhuk.

Sebutkan 2 nama klub sepakbola yang pernah kamu sukai!

Valencia sama Leeds United.

Sebutkan 3 nama penulis yang kamu idolakan!

Dewi Lestari, Arswendo Atmowiloto, sama Ika Natassa.

Iyah, sudah segitu saja. Lumayan singkat, padat dan tentu saja tidak jelas. Saya sudah punya list pertanyaan untuk masing-masing calon korban. Jadi, nantikan saja email sayah pemirsah. 😀