Sederhana di Santa Clara

Yah, sama halnya dengan PPIC berencana, mesin rusak menentukan, maka perjalanan #KelilingKAJ menjadi tidak sesederhana perencanaannya. Nyatanya, hingga saat tulisan ini belum turun, pencapaian #KelilingKAJ hanya sepertiga saja. Dan, uhuk, umat seiman yang menyapa saya masih hanya sebiji di Jalan Malang saja. Tanya kenapa? Heuheu.

Salah satu kesimpulan sementara saya pada perjalanan #KelilingKAJ adalah bahwa hidup menjadi orang Katolik di Jakarta itu mudah. Parameter utama adalah kalau mau ke Gereja, bisa dilakoni dengan sangat mudah. Kurang mudah apa ketika naik TransJakarta PGC-Harmoni, kita sudah cukup dekat dengan Gereja Cililitan, Bidara Cina (depan halte persis), Matraman (ini juga!), Kramat (tidak jauh-jauh amat dari halte), Kapel RS Carolus (cukup dekat dengan halte), Katedral (lumayan berkeringat untuk jalan kaki dari Juanda), hingga Kemakmuran yang tidak jauh dari Harmoni. Sungguhpun tidak ada alasan–menurut saya–bagi orang Katolik di Jakarta untuk tidak ke Gereja.

Tapi itu di Jakarta.


Selengkapnyah!

Panduan Bagi Perempuan yang Lelakinya Main Fantasy Premier League

Apa itu Fantasy Premier League? Itu klik saja linknya kalau mau mengerti, sama halnya dengan klik OOM ALFA, kalau mau mengenal dan membelinya. Secara garis besar dapat dijelaskan begini:

Seorang pemain Fantasy Premier League wajib memilih 15 orang pemain Premier League beneran, dengan komposisi 11 pemain inti dan 4 cadangan. Kompetisi dalam FPL ini dihitung berdasarkan permainan 11 pemain terpilih itu di Liga Inggris beneran. Jadi, kalau saya memilih Kun Aguero dan lantas Aguero beneran bikin 5 gol, maka saya dapat poin banyak. Sama halnya dengan kalau saya memilih Riyad Mahrez, tapi Mahrez beneran tidak main ya saya nggak dapat poin. Pemberian poin ini berbeda antar posisi pemain. Kalau mau lebih jelas bisa dicek ke sini.

FPL1

Mungkin menjadi aneh bagi para perempuan ketika ada suatu waktu para lelakinya lebih asyik dengan laptop/tablet/smartphone dengan gambar begini:

FPL2

Janganlah merasa aneh, wahai perempuan! Itu adalah tanda-tanda kalau lelakimu main FPL. Kalau kemudian ada kalanya kamu dicueki, selain karena memang cowok itu umumnya romantis dan tidak cuek hanya pada PDKT, ya boleh jadi karena pacar atau suami kamu sedang memikirkan hal yang cukup pelik, semisal memilih memainkan Romelu Lukaku atau Callum Wilson. Jangan lupa tanyakan, apa sih asyiknya main FPL sampai lupa pasangan? Pertanyaan itu dalam kadar setara, sama saja dengan pertanyaan “apa sih lucunya tas Charles and Keith atau sepatu Marie Claire?”.

Selengkapnyah!

Istilah CASN: Sesuai Dengan Peraturan Atau Tidak?

Ada cukup banyak hal yang bikin geli di dunia ini, selain bulu babi dan bulu ayam yang dielus-eluskan di telapak kaki. Demikian juga melihat Chelsea Olivia maupun mantan terindah nikah duluan, itu juga geli. Geli-geli ngilu. Naik OOM ALFA apalagi, geli banget itu, mah. Well, salah satu hal yang bikin geli akhir-akhir ini–setidaknya buat saya–adalah penggunaan istilah CASN.

Munculnya istilah CASN sebenarnya sejalan dengan munculnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Sehingga banyak yang bilang bahwa sekarang nggak ada lagi PNS, nggak ada lagi kenangan, nggak ada lagi mantan, adanya ASN. Ini lucu, karena di dalam UU ASN sendiri, dalam Pasal 6 disebut bahwa:

Pegawai ASN terdiri atas:
a. PNS; dan
b. PPPK.

Upload_1

Jadi, istilah PNS itu sebenarnya masih ada, hanya ditambahkan ruang lingkup besarnya ke dalam ASN bersama dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Maka, menyebut bahwa sekarang istilahnya bukan lagi PNS tapi ASN itu boleh dibilang tidak cocok sama UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN. Istilah PNS itu masih ada, kok. Masih eksis bahkan di dalam UU yang katanya meniadakan istilah PNS itu.

Selengkapnya!