Yah, sama halnya dengan PPIC berencana, mesin rusak menentukan, maka perjalanan #KelilingKAJ menjadi tidak sesederhana perencanaannya. Nyatanya, hingga saat tulisan ini belum turun, pencapaian #KelilingKAJ hanya sepertiga saja. Dan, uhuk, umat seiman yang menyapa saya masih hanya sebiji di Jalan Malang saja. Tanya kenapa? Heuheu.
Salah satu kesimpulan sementara saya pada perjalanan #KelilingKAJ adalah bahwa hidup menjadi orang Katolik di Jakarta itu mudah. Parameter utama adalah kalau mau ke Gereja, bisa dilakoni dengan sangat mudah. Kurang mudah apa ketika naik TransJakarta PGC-Harmoni, kita sudah cukup dekat dengan Gereja Cililitan, Bidara Cina (depan halte persis), Matraman (ini juga!), Kramat (tidak jauh-jauh amat dari halte), Kapel RS Carolus (cukup dekat dengan halte), Katedral (lumayan berkeringat untuk jalan kaki dari Juanda), hingga Kemakmuran yang tidak jauh dari Harmoni. Sungguhpun tidak ada alasan–menurut saya–bagi orang Katolik di Jakarta untuk tidak ke Gereja.
Tapi itu di Jakarta.
Selengkapnyah!