Mengenal Doktor Moeldoko

Mengenal Doktor Moeldoko – Moeldoko merupakan Kepala Staf Kepresidenan Kabinet Indonesia Indonesia Maju. Hal ini merupakan periode kedua karena sebelumnya Moeldoko memegang jabatan yang sama sejak menggantikan Teten Masduki pada 17 Januari 2018.

Panglima TNI Moeldoko Resmi Bergelar Doktor Ilmu Administrasi
Moeldoko (Sumber: Detik)

Sebagaimana dijelaskan oleh Agus Mulyadi dari media kondang, Mojok, Moeldoko merupakan peraih Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akademi Militer angkatan 1981. Moeldoko merupakan bagian dari Angkatan Darat. Beberapa jabatan yang pernah diemban oleh Moeldoko adalah Panglima Diisi Infateri 1/Kostrad pada tahun 2010 menggantikan Mayor Jenderal TNI Hatta Syafrudin.

Moeldoko juga merupakan Panglima Kodam XII/Tanjungpura ketika diaktifkan kembali pada tahun 2010. Sebelumnya, Kodam di Pulau Kalimantan sempat digabung menjadi 1 dalam Kodam VI/Tanjungpura di Balikpapan.

Posisi sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura ini ternyata memiliki dampak panjang. Sebagaimana mungkin jarang diketahui oleh publik, Moeldoko sesungguhnya memiliki gelar Doktor yang diperoleh pada tahun 2014 dari Program Studi Pasca Sarjana Ilmu Administrasi yang kala itu masih menjadi bagian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Beberapa waktu kemudian, bidang Ilmu Administrasi berdiri menjadi fakultas tersendiri dan pada tahun 2021 memasuki usia ke-6.

Merujuk data Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, Moeldoko menjadi mahasiswa doktoral pada semester ganjil 2008 dan lulus pada 20 Januari 2014. Moeldoko sempat cuti studi pada semester ganjil 2012. Secara umum, waktu yang dihabiskan Moeldoko untuk studi terbilang cepat bila dibandingkan dengan pada umumnya mahasiswa S3 yang memang rata-rata dilakukan sambil kerja.

Pada tahun 2008 sendiri, Moeldoko memegang jabatan Kasdam Jaya. Dengan demikian, sepanjang kuliah di UI, Moeldoko berturut-turut menjadi Panglima Kostrad, Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Panglima Kodam III/Siliwangi, Wakil Gubernur Lemhannas, Wakasad, KSAD, hingga pada ahirnya menjadi doktor pada saat menjabat Panglima TNI.

Disertasi yang disusun oleh Moeldoko untuk meraih gelar Doktor berjudul “Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan)”. Promotornya adalah Prof. Dr. Eko Prasodjo, Mag.rer.publ dan ko-promotornya adalah Prof. Dr. Azhar Kasim, MPA.

Satu Harapan: Panglima TNI Terima Gelar Doktor
Sumber: Satu Harapan

Disertasi tersebut membahas tiga pokok permasalahan yakni perihal policy content pengelolaan kawasan perbatasan sesuai UU Nomor 43/2008 dan Perpres 12/2010 dan kebijakan terkait lainnya, perihal implementasi kebijakan pengelolaan kawasan perbatasan dalam upaya mewujudkan beranda negara yang aman dan sejahtera, serta mengenai skenario dan arah kebijakan pengelolaan kawasan perbatasan yang aman dan sejahtera.

Paradigma yang digunakan dalam disertasi Moeldoko adalah mixed method atau gabungan kualitatif dan kuantitatif. Paradigma kuantitatif digunakan pada penyebaran kuesioner yang menggunakan data ordinal dan nominal. Selanjutnya, Moeldoko melalukan wawancara mendalam dengan narasumber terkait. Moeldoko juga menggelar diskusi dengan pemangku kepentingan atau Focus Group Discussion.

Ada alasan menarik dalam pemilihan perbatasan Kalimantan untuk diteliti. Sebab ternyata Indonesia ini berbatasan darat dengan Papua Nugini dan Timor Leste, tapi kalau menyoal perbatasan dengan Malaysia menjadi sangat sensitif. Hal ini tentu tidak lepas dari jabatan Moeldoko di Kalimantan walau sebentar.

Sejumlah rekomendasi dibuat Moeldoko dalam disertasinya, antara lain perlunya perumusan UU yang bersifat lex specialis tentang pengelolaan perbatasan serta Peraturan Pemerintah agar amanat UU tentang Wilayah Negara dapat terlaksana dengan lebih efektif. DPR, DPD, dan Pemerintah juga direkomendasikan untuk melakukan harmonisasi terhadap sejumlah peraturan perundang-undangan pokok. Ada pula rekomendasi untuk mengembangkan Grand Design Penataan dan Pengelolaan Kawasan Perbatasan secara partisipatif.

Demikian sedikit gambaran dari Panglima TNI terakhir yang diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama 10 tahun. Sebelumnya ada nama Marsekal TNI Djoko Suyanto (TNI AU), Jenderal TNI Djoko Santoso (TNI AD), dan Laksamana TNI Agus Suhartono (TNI AU).

Mengenal The Hill Hotel AND Resort Sibolangit

The Hill Hotel & Resort Sibolangit – Nama Sibolangit mengemuka kembali. Sibolangit sendiri adalah salah satu kecamatan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Sibolangit disebut berbatasan langsung dengan daerah tetangga yaitu Kabupaten Karo. Sebagaimana sejumlah daerah lain di Sumatera Utara yang berbukit-bukit, berhawa sejuk, dan pemandangannya indah, maka Sibolangit termasuk menjadi salah satu tujuan wisata di Sumatera Utara.

Selain itu, Sibolangit juga dikenal karena pernah menjadi lokasi Jambore Nasional Pramuka pada tahun 1977. Tiga puluh tahun sesudah Jamnas tersebut, Sibolangit kembali dikenal publik karena menjadi lokasi jatuhnya pesawat Garuda Indonesia.

The Hill Hotel & Resort Sibolangit menjadi salah satu tempat terkenal di Sibolangit. Berlokasi di Jalan Letnan Jenderal Jamin Ginting sekitar kilometer 45, hotel ini menurut TripAdvisor berjarak sekitar 33 menit dari Kuala Namu International Airport dengan menurut Wego berjarak 72,2 kilometer dari bandara tersebut. The Hill Hotel & Resort Sibolangit juga tidak jauh dari sejumlah tujuan wisata di Sibolangit lainnya seperti Gunung Sibayak hingga Air Terjun Dua Warna.

Menurut Deardo H di TripAdvisor, hotel ini memiliki area resepsionis yang baik, staf yang ramah, serta ada kebun binatang mini di dalamnya. Hotel yang berlokasi di Desa Sukamakmur ini juga memiliki lapangan tenis, fasilitas kebugaran outdoor, hingga lounge karaoke dan sebagaimana hotel-hotel pada umumnya tentu memiliki akses WiFi di seluruh hotel.

Masih menurut Wego, terdapat sejumlah resto di The Hill Hotel & Resort Sibolangit ini yakni Spring Garden Restaurant, Taipan Restaurant, Casuarina Lounge, Sky Lounge, hingga Pine Coffee Shop dan Forest Club.

The Hill Hotel & Resort Sibolangit
Sumber: lily626 (TripAdvisor)

Menurut Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Deli Serdang (kebayang ya kompetensi pejabat untuk jabatan ini harus sungguh sangat lengkap), The Hill Hotel and Resort memiliki 36 kamar Superior, 22 kamar Deluxe, 22 kamar Super Deluxe, dan 58 kamar Executive Deluxe.

The Hill Hotel & Resort Sibolangit
Sumber; G@lih (TripAdvisor)

Di The Hill Hotel & Resort Sibolangit sendiri juga ada Tukan, salah satu burung paling populer di dunia terutama lewat karakter ‘Toucan Sam’. Burung yang berasal dari lembah Amazon ini memiliki paruh memanjang yang memungkinkan burung tersebut untuk mencapai rongga tersembunyi di pohon.

Sejumlah tips dari TripAdvisor meyebut bahwa tempat terbaik dan ternyaman adalah Family Room dekat hutan bambu. Selain itu, disebut bahwa Deluxe Room menyediakan space terbaik. Ada pula yang bilang bahwa kamar dengan kolam renang akan dikelilingi oleh burung-burung.

The Hill Hotel & Resort Sibolangit
Sumber: Riotoga (TripAdvisor)

Pada masa pandemi, terutama di awal Maret 2021, The Hill Hotel & Resort Sibolangit masih berhasil menggaet tamu dan bahkan menurut beberapa berita, sejumlah hotel di Sibolangit juga turut penuh. Hal ini juga membuktikan bahwa Sumatera Utara tidak hanya tentang Danau Toba. Kalau ingin tahu tentang Danau Toba versi Balige tentu saja bisa dibaca di link ini.

Segari, Solusi Bapak-Bapak yang Susah Membedakan Lengkuas dan Jahe!

Segari

Segari, Solusi Bapak-Bapak yang Susah Membedakan Lengkuas dan Jahe – Saya menikah sudah hampir 5 tahun dan sebagai keluarga setara maka urusan belanja sehari-hari pun cukup sering saya lakukan. Apalagi dulu pas zaman masih di kontrakan, ada warung penjual sayur yang justru barangnya segar kalau jam 8 malam karena benar-benar baru datang. Nah, karena Mama Isto nggak bisa naik sepeda motor, jadilah saya yang belanja.

Cuma ya itu tadi, walaupun saya ini lulusan farmasi yang belajar farmakognosi dan fitokimia, tetap saja agak payah dalam urusan rimpang-rimpangan. Bagian yang paling sering keliru kebetulan sih Zingiber officinale dan Alpinia galanga ini.

Beda Jahe dan Lengkuas
Sumber Gambar: Segari

Kalau beli langsung di pasar masih bisa ngeles karena abang atau ibu pedagangnya yang mengambilkan. Nah, kalau membeli di warung langganan itu, pas ditanya, “Lengkuas ada, bu?”, si Ibu akan menunjuk suatu sudut yang isinya rimpang-rimpangan semuwa.

Mumet, wis.

Pada zaman pandemi COVID-19 ini kemudian kami mengenal beli sayur via daring. Bagaimanapun kalau di warung langganan itu kadang-kadang ada saja yang tyda pakai masker, kadang-kadang juga tyda bisa jaga jarak, dan lain-lain. Jadilah sepertinya beli Sayur Online menjadi pilihan bijak untuk setidaknya menghindari kontak dengan orang lain.

Ya, kebetulan pula setidaknya sampai Agustus 2021 saya masih bisa benar-benar di rumah saja kayak bapak rumah tangga pada umumnya. Jadi, masih bisa menerima kiriman sayuran segar pagi-pagi pas lagi segar-segarnya.

Beberapa waktu yang lalu, saya mendapati platform sayur online Segari. Dan pengalaman berbelanja di Segari juga cukup menarik untuk dikisahkan.

Pro HP Kentang: Tidak Perlu Install Aplikasi

Jadi, hal yang menarik adalah karena basisnya situsweb sehingga tidak perlu install aplikasi lagi. Bagian ini buat saya sangat krusial karena HP saya adalah kategori HP kentang yang diisi WhatsApp saja penuh dan harus dibersihkan rutin setiap hari biar ada ruang untuk pesan baru.

Kalau demi belanja sayur saya harus install aplikasi lagi, HP kentang ini sudah tidak kuat. Masak ya supaya bisa beli sayur via daring saya kudu beli HP baru?

HP Kentang

Banyak Pilihan

Kolom paling penting tentu saja pencarian. Hanya dengan mengetik ‘jahe’ dan ‘lengkuas’, maka kebingungan yang kerap saya alami di warung langganan menjadi sirna. Lumayan nggak malu sama ibu yang jualan, nggak malu juga sama istri kalau salah beli melulu.

Selain itu, pencarian juga dapat dibagi menjadi Buah, Sayuran, Daging (termasuk ikan dan ayam), Makanan Siap Saji, hingga Bahan Pokok. Sejauh saya beli, kualitas barangnya terbilang premium dan nyaris tidak ada masalah berarti saat tiba di rumah.

Segari

Selain itu, kemasan terutama untuk produk yang wajib dingin juga cukup baik. Selain ada ice gel, juga dibungkus kembali dengan bubble wrap plus plastik. Kalau saya lihat-lihat, plastiknya adalah tipe yang bisa hancur sendiri, jadi ya sedikit banyak masih bisa membantu untuk urusan sayang alam.

Pembayaran Mudah

Setelah masuk via situswebnya, kita tinggal pilih barang dan masuklah ke jendela pembayaran. Selain transfer, ada pilihan yang lebih mudah yakni menggunakan OVO dan Gopay. Artinya, selagi saldo di OVO atau Gopay cukup, kita tidak perlu transfer lagi, walaupun ya sebenarnya transfer pada zaman now terbilang sudah cukup mudah.

Menarik, kan? Tanpa pakai aplikasi, tapi pembayaran langsung terkoneksi ke OVO atau Gopay sesuai nomor handphone yan kita input. Benar-benar bisa dikerjakan sambil ngepel, setrika, maupun aktivitas khas bapack rumah tangga lainnya, termasuk rebahan.

Oya, dalam beli-beli daring begini saya selalu menghindari pembayaran dengan COD. Bukan apa-apa, kadang pas kurirnya datang, saya lagi webinar, bimbingan, atau anak lagi bobo sehingga tentu nggak bisa ditinggal untuk mengambil dan membayar paket. Di sisi lain, saya juga nggak punya banyak internet banking supaya tyda boros. Jadilah kalau ada opsi yang pakai fintech, saya sangat senang sekali. Walau demikian, jangan khawatir karena Segari juga menyediakan opsi untuk COD kok.

Segar dan Bergaransi

Sesudah pembayaran terkonfirmasi, kita akan segera mendapat pesan WhatsApp dari Segari perihal konfirmasi waktu pengiriman. Ada note yang penting bahwa ‘Segari berkomitmen hanya mengirimkan kualitas yang terbaik. Jika ada kualitas produk yang kurang, cukup 3 langkah mudah: Foto, WhatsApp, Ganti! #SegariBergaransi’.

Cuma ya karena sejauh ini barangnya masih oke semua jadi saya belum pernah minta ganti. Kualitas ini dimungkinkan karena untuk menjaga kesegaran terbaik, Segari menekankan soal 15 jam dari panen ke rumah. Termasuk packingnya juga cukup baik sehingga membantu untuk menjaga kualitas barang yang dikirim.

Ini sebagai tester kesegaran produk, saya langsung memasak edamame yang barusan datang dan dengan kecepatan tinggi langsung tamat. Lebih cepat makannya daripada masaknya~

Gratis Ongkir

Bagian ini juga sangat menarik, apalagi untuk bapack-bapack rumah tangga yang tentu harus perhitungan. Dengan mininum belanja Rp30.000, tidak ada ongkos kirim yang dikenakan oleh Segari. Walau begitu, kalau saya sih belanjanya tetap di kisaran lebih dari 100.000 karena sekalian buat seminggu dimasak oleh Mama Isto.

Bersyukurlah saya juga tinggal di Tangerang Selatan sehingga masih masuk area beredar Segari. Dan walaupun gratis, pengirimannya juga terbilang cepat dan tepat waktu. Pada pengiriman pertama, saya bahkan baru bangun tidur ketika dapat WhatsApp dari kurir bahwa pesanan sudah tiba.

Kalau dikisahkan, perjalanan order di Segari sampai pada hari paketnya diantarkan ke rumah adalah sebagai berikut:

Oya, kebetulan pas saya belanja sempat dapat Sambal Bu Rudi Khas Surabaya yang biasanya hanya bisa dibeli kalau pas sedang dinas ke ibukota Jawa Timur tersebut. Plus, pada beberapa produk juga tersedia promo-promo menarik setiap harinya yang sayang jika dilewatkan.

Semoga kualitas Segari tetap selalu menyegarkan dan bergaransi sehingga semakin banyak bapack-bapack millennial di Jakarta dan Tangerang Selatan maupun kota lain tempat Segari akan beroperasi kelak menjatuhkan pilihan memperoleh sayuran, buah, maupun daging segar di Segari. Kebetulan tadi ngambil di satpam, ternyata ada tetangga yang order Segari juga bahkan dengan kardus lebih besar. Ini berarti pertanda, bahwa besok-besok saya harus order lebih banyak lagi biar tyda kalah sama tetangga~

Menjadi Guru Yang Belajar Dengan Gembira Bersama GuruInovatif.id

“Aku Mengajar Dengan Gembira”

Empat kata yang kalau disingkat menjadi AMDG ini adalah penutup satu dari sekian banyak tulisan guru saya di SMA Kolese De Britto, Bapak St Kartono. Bapak yang satu ini memang sudah menulis begitu banyak hal tentang menjadi guru sejak lama.

Buat saya, passion semacam ini bukan hal mudah. Sebab, semakin banyak hal ideal yang beliau tulis berarti tuntutan beliau untuk semakin ideal sesuai isi tulisan juga semakin besar. Nyatanya, sampai sekarang ya tetap saja muncul tulisan-tulisan bernas tentang ‘menjadi guru’ dan tetap pula segar untukdibaca terus-menerus.

Padahal lagi, sebagai anak guru saya cukup tahu bahwa mengajar itu tidak selalu dapat kondisi gembira. Apalagi di masa pandemi ini, ketika metode belajar diubah menjadi sedemikian drastis: dari tatap muka ke tatap layar.

Demikian kutipan pidato, yang lebih cocok dibilang surat terbuka, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim pada peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2019. Faktanya memang demikian, guru berada dalam tuntutan untuk mencerdaskan bangsa, namun di sisi lain ada elemen-elemen administratif yang kadang lebih menghabiskanwaktu dan bahkan kata Mas Menteri pada surat yang sama: “tanpa manfaat yang jelas”.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen berikut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 menyebut 4 kompetensi dasar guru sebagai berikut:

Dalam rumusan lain, sejumlah literatur juga menyebut setidaknya ada 9 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik yakni:

Banyak ya? Ya itu tadi, beban guru untuk ‘mencerdaskan bangsa’ sesuai amanat konstitusi memang sangat berat. Walau demikian, masalah yang berkelindan juga tidak kalah berat. Data Neraca Pendidikan Daerah, misalnya, memperlihatkan bahwa kompetensi guru di Indonesia belum merata. Sebagai gambaran, rata-rata terendahnya adalah 33.88 dan tertingginya 69.12. Artinya, yang terendah itu masih separo dari yang tertinggi. Jurangnya masih cukup jauh.

Sebaran Neraa Pendidikan Daerah, diolah dari data Kemendikbud. Tampak DIY menjadi provinsi dengan nilai rata-rata terbaik nasional.

“Masih mending Mama lho, bisa pakai komputer…”

Itu quote Mamak saya beberapa tahun silam ketika masih aktif jadi guru. Yha, memang harus dipahami bahwa walaupun soal TIK disebut sebagai elemen dari kompetensi, tidak semua guru juga melek TIK. Segitunya Mamak saya pun cukup bangga ketika beliau bisa menyelesaikan UKG di komputer. Saya juga pernah mendapati di era spreadsheet yang sambil kayangpun bisa menjumlahkan nilai tetap ada guru yang melakukan penjumlahan pakai kalkulator berbasis legernya.

Ya kalau merujuk data Digital Indonesia tahun demi tahun dari We Are Social dan Hootsuite sih memang terlihat. Pada tahun 2021, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta alias masih 73,7 persen. Berarti ada sekitar 70 juta penduduk Indonesia yang belum menggunakan internet. Persentasenya memang 70 persen tapi kalau dikali penduduk Indonesia jatuhnya ya tetap banyak.

Walau demikian, kita tidak boleh menihilkan peran guru-guru senior. Terutama pada masa pandemi ini, sebagian guru senior berjuang keras untuk menyesuaikan diri dengan keadaan walapun sulit. Ya, sebagaimana saya yang mengaku bapak millennial inipun begitu buka TikTok juga bingung sama interface-nya.

Ada gap yang harus disesuaikan dan tidak semua orang bisa dengan cepat beradaptasi, apalagi yang sudah senior. Kunci utama dalam hal ini adalah niat dan keinginan untuk selalu belajar dan beradaptasi.

Platform Belajar Lengkap

Saya sendiri sekarang sedang kuliah S2 dan merasakan betul bedanya jadi mahasiswa tahun 2021 dan tahun 2009 ketika saya lulus profesi. Pembeda utamanya tentu di kekayaan ilmu melalui internet. Kalau dulu mau nyari referensi harus membuka buku satu per satu sampai ke indeks-indeksnya, sekarang tinggal ketik di portal yang isinya sudah jurnal dan e-book semua.

Hal itu adalah keunggulan masa kini yang harus dimanfaatkan, termasuk oleh para guru. Di Indonesia, telah hadir sebuah platform bagi para guru untuk belajar dan memperoleh sertifikasi guru yakni GuruInovatif.id. Jadi, terutama untuk para guru yang punya niat untuk belajar sudah ada platformnya dan tinggal dieksekusi niat tersebut menjadi kegiatan belajar seutuhnya.

GuruInovatif.id sendiri merupakan platform daring besutan HAFECS yang bertekad mendorong transformasi pendidikan di Indonesia melalui peningkatan kompetensi para guru dengan terukur dan terstruktur. Ada 4 bagian besar produk GuruInovatif.id sebagai berikut:

Online Certification menurut saya adalah produk menarik dari GuruInovatif.id. Bagaimanapun, sertifikat via daring ini sudah menjadi kelaziman. Dalam soal data science, misalnya, penyedianya sudah banyak sekali. Demikian pula pada bidang audit maupun manufaktur. Masa pandemi COVID-19 mampu menggusur keharusan untuk proses tatap muka di kelas menjadi webinar demi webinar yang bisa disimak sambil santai di rumah tanpa harus memikirkan biaya transportasi yang selama ini menjadi momok. Demikian pula dengan biaya penyelenggaraan yang menjadi ringan karena biaya seperti sewa tempat, listrik, dll juga menjadi nihil.

Online Certification di GuruInovatif.id harganya ada di kisaran 65.000 untuk topik-topik seperti PCK IPA maupun PCK Matematika untuk 32 JP. Bahkan ada yang gratis seperti Pengembangan Profesionalisme Guru di Abad 21. Terutama pula untuk PNS maupun guru-guru swasta yang harus menjaga sertifikasinya masing-masing, pengembangan kompetensi ini tentu penting untuk mengamankan angka kredit. Dengan harga murah dan bahkan bisa sambil rebahan, angka kredit yang biasanya menjadi momok itu bisa diperoleh dengan lebih sederhana. Walaupun tentu saja harus diikuti dengan baik supaya sertifikatnya tidak sekadar penyelesaian tetapi juga kelulusan.

Tidak hanya Online Certification, GuruInovatif.id juga menyediakan sejumlah course yang secara luar biasa dapat dinikmati dengan FREE. Bagi guru lulusan baru mungkin course seperti ‘Cara Membuat Ujian Online Menggunakan Google Form’ adalah hal yang telah dipelajari sejak kuliah, akan tetapi bagi guru senior course semacam ini cukup relevan. Termasuk juga mengelola Google Drive untuk pekerjaan dan bahan ajar. Artinya, course yang disediakan cukup menyasar kebutuhan berbagai level guru yang memang ingin dan mau belajar. Disediakan dengan FREE pula.

Terdapat pula Mini Course yang juga FREE terkait topik-topik yang sangat relevan dengan kebutuhan guru, seperti ‘Pengembangan Kurikulum Inovatif dan Penerapan Asesmen Pembelajaran’ hingga ‘Aplikasi Pedagogical Context Knowledge’ untuk berbagai jenjang. Mini Course ini juga menyediakan sertifikasi guru untuk 16 JP.

Untuk ilmu-ilmu yang lebih singkat, GuruInovatif.id juga menghadirkan Live Webinar dengan sertifikat 4 JP. Berbagai produk ini dapat diperoleh dengan mendaftar di GuruInovatif.id yang mudah dan tentu saja gratis.

Pengalaman Mengikuti Productivity Course

Saya mau berbagi sedikit pengalaman dalam mengikuti salah satu pelatihan guru di GuruInovatif.id yakni ‘Menulis Tulisan Berbahasa Inggris Secara Benar Dengan Memanfaatkan Fitur Grammarly’. Kursus ini merupakan salah satu productivity course yang ilmunya bisa diperoleh dengan FREE.

Kursusnya singkat, tetapi cukup berfaedah pada saya yang bahkan sudah mengenal Grammarly beberapa lama. Ada fitur-fitur yang justru saya baru tahu setelah mengikuti kursus ini. Narasinya juga tidak terlalu cepat sehingga dapat diikuti dengan enak berikut ada tampilan layar sehingga kita bisa tahu bagian-bagian yang harus diklik untuk dapat menggunakan Grammarly dengan prima.

Bagi yang sering cari ilmu di YouTube, kontennya mungkin mirip dengan yang suka disediakan oleh Mas-Mas India. Akan tetapi, dengan tempo suara yang tepat dan menggunakan Bahasa Indonesia, tentunya lebih nyaman belajar di GuruInovatif.id ini.

Program Afiliasi

Jumlah guru di Indonesia lebih dari 2,5 juta. Jumlah yang cukup masif untuk berkembang bersama. Dengan program afiliasi, para guru yang telah bergabung dengan GuruInovatif.id dapat memperoleh penghasilan tambahan yang cukup mudah. Cukup dengan mengikuti kursus dengan biaya minimal Rp50.000,- sudah dapat join program afiliasi.

Keunggulannya? Ada komisi sampai dengan 20% jika ada teman guru lain yang mendaftar melalui afiliasi kita. Sederhananya ketika ada rekan yang mengambil Online Certification seharga Rp65.000,- dengan memasukkan kode referral kita maka akan ada komisi satuan Rp13.000,- yang masuk ke rekening. Lumayan sekali, bukan?

Guru yang Mengajar dan Belajar Dengan Gembira

Tadinya saya sering memandang bahwa sertifikasi itu sebatas kertas belaka. Nah, ketika kemudian saya diberi kesempatan untuk benar-benar sertifikasi, ternyata dampaknya memang besar. Selain sedikit beban karena punya sertifikat dan kalau ditampilkan kemana-mana malu jika tidak paham, ternyata secara diam-diam ilmunya masuk ke dalam pikiran dan sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari.

Secara khusus untuk para guru, berbagai kursus yang diikuti, terutama Sertifikasi Guru di GuruInovatif.id, juga akan dapat membantu pada proses belajar-mengajar sehari-hari terutama pada masa pandemi ini.

Doa kita bersama tentu agar pandemi COVID-19 segera berlalu, vaksinasi sukses, fasilitas kesehatan kembali legaan sedikit, dan tentu saja kita dapat bersua lagi di ruang-ruang kelas bersama guru-guru yang mengajar dengan gembira karena sebelumnya guru belajar dengan gembira pula bersama GuruInovatif.id.

Ah, jadi rindu mereka~

* * *

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Sesi 2 GuruInovatif.id. Untuk mengikuti lomba, sila klik pada banner di atas~