Tag Archives: jodoh

7 Pertanyaan Ajaib Dari Pembaca ariesadhar.com

7 PERTANYAAN AJAIB

Mempersiapkan banyak hal dalam waktu yang semakin ketat seketat cawet sungguh menguras waktu, tenaga, dan terutama dompet. Dampak lainnya? Tentu saja blog ini yang makin hari makin trenyuh jumlah visitornya. Bahkan pada Lebaran silam, jumlahnya sudah di bawah angka psikologis saya. Aduh! Oh, satu lagi, saya dikasih tahu Kakak Farizka bahwa kata Kakak Dita Malesmandi, tulisan saya terlalu serius. Hmmm, mungkin yang dibaca oleh Kak Dita adalah tulisan-tulisan yang buat lomba, yang mana daripada saya ikuti karena butuh hepeng. Heuheu.

Oke, agar tidak terlalu serius, mari kita menyediakan sebuah posting khusus untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diketik oleh manusia Indonesia di Google hingga kemudian mereka dengan suramnya kandas di ariesadhar.com. Saya hanya ambil 7 pertanyaan saja, semoga mewakili aspirasi banyak pihak. Tenang, saya tidak akan mendengarkan aspirasi siapapun, hitung-hitung belajar jadi kayak yang di Senayan.

Bakul bakso di Senayan, maksudnya.

1. “kenapa cewe ngelike doang tanpa komen di inbox fb”

Picture1

Sebuah pertanyaan yang perlu penelaahan tingkat Kementerian/Lembaga. Untuk menjawab pertanyaan ini tentu saja kita perlu data yang komprehensif. Jangan-jangan yang dibuat oleh penanya kita di dinding Facebook-nya adalah share dari blog ariesadhar.com, ya wajar kalau begitu. Masih mending dia nge-like. Atau jangan-jangan yang diunggah adalah foto si penanya sedang memamah biak, sungguh sangat wajar untuk di-like saja tanpa dikomentari.

Tenang, saya dulu juga begitu. Bikin status mlipir-mlipir, kali-kali aja gebetan-nan-tak-bisa-digapai itu mahfum. Dia nge-like, sih, tapi yang lain juga nge-like. Lha iyo, wong status FB saja itu dibikin lucu, ngenes, dan sangat like-able. Sejatinya hal semacam ini nggak usah dipertanyakan, karena sudah pasti penanya kita adalah penganut tarekat Cinta Diam-Diam. Jadi, jawaban untuk pertanyaan ini? Gampang. Dia nggak suka sama situ, kak. Dia cuma suka status situ. Fix!

2. “pria 36 tahun kerja blm mantap masih jomblo apa ada cewek yg mau”

Sesungguhnya saya masih menerka ekspektasi penanya kita hingga bisa-bisanya menuliskan hal semacam itu, alias bertanya, di Google. Pun, saya juga heran, kok bisa dia sampai ke ariesadhar.com. Ya, memang hingga usia yang nyaris 30, pemilik ariesadhar.com belum kawin, tapi kan nggak jomblo. Cih!

Picture2

Selengkapnya!

Advertisement

Menginap Asyik di Allium Batam

Batam, sebuah pulau yang punya spesialisasi di Indonesia. Dahulu, kalau masuk dari Batam, kita bisa main-main ke Singapura dengan mudah. Batam juga ternama sebagai tempat barang-barang murah–khususnya elektronik–hingga barang-barang duty free alias bebas pajak. Batam juga tetap menjadi akses yang memadai untuk pergi ke Singapura lewat laut. Batam juga menjadi pulau andalan di provinsi Kepulauan Riau, meskipun bukan ibukota. Polda Kepri saja adanya di Batam, bukan Tanjung Pinang. Heuheu.

Salah satu hotel legendaris yang ada di Batam adalah Hotel Allium. Hmmm, yang legendaris sebenarnya bukan Allium, tapi nama lamanya Hotel Panorama. Nama Allium digunakan saat pergantian kepemilikan, seperti biasa hotel-hotel lainnya. Umur hotel dengan nama Allium ini belum lama, namun wujud ‘lama’ itu jelas tampak ketika kita masuk ke kamar-kamarnya.

sumber: agoda.com

Lokasi Hotel Allium ini berada dekat sekali dengan Nagoya Hills nan legendaris itu. Kalau dari hotel, Nagoya ada di sisi kiri. Jadi belok kirilah, dan jangan belok kanan karena jika belok kanan yang ada adalah pasar kelas menengah ke bawah dengan harga yang juga miring. Jadi boleh dibilang, Hotel Allium ini tidak jauh juga dari tempat-tempat makan yang murah meriah namun tetap enak.

Selengkapnyah klik disinih!

6 Alasan Anak Paduan Suara Mahasiswa Adalah Jodoh Yang Tepat

Ealah. Hari gini kok ya masih ngomongin jodoh? Seumur saya sudah waktunya ngomong pelunasan apartemen, padahal. Ya mau bagaimana lagi, posting paling top dan selalu trending di blog ini ya tanda-tanda jodoh. Hal itu membuat saya yakin bahwa sampai saat ini banyak yang mencari jodoh via Google. Nah, berhubung salah satu posting yang juga viral dari blog ini adalah tentang paduan suara mahasiswa, kenapa tidak menggabungkan keduanya? Jodoh yang adalah anak paduan suara mahasiswa. Keren, kan? Makanya, simak nih alasan-alasan penting bahwa anak paduan suara mahasiswa itu memang adalah jodoh yang tepat. Sambil menyimak, boleh loh mengunduh buku saya yang judulnya OOM ALFA di Playstore. Heuheuheu.

1025828_10201405936087281_936451288_o

1. Suaranya (Pada Umumnya) Bagus

Oke, saya mungkin bisa dikecualikan. Suara saya nggak bagus, suara saya bas, nggak pakai ‘gu’. Ya, tahulah bahwa punya pasangan bersuara bagus itu punya nilai positif untuk kebahagiaan. Untuk jangka panjang, bisa diharapkan menurunkan gen anak yang bisa menyanyi, sehingga nanti kalau lomba di sekolah nggak malu-maluin. Dalam jangka pendek, kalau cewek punya cowok anak paduan suara, bisa minta dinyanyikan lagu romantis. Ehm, yang begini agak susah, sih. Namanya juga paduan suara mahasiswa, biasa nyanyi bareng-bareng, kalau nyanyi sendiri hampa. Oke, ini ngeles. Suara yang bagus itu pula yang dapat menjadi kebanggaan kita kalau-kalau nanti si pacar atau suami atau istri didaulat menyanyikan lagu Dewa di kawinan, “Ingin kubunuh pacarmuuu….”

Selengkapnya, klik disini!

14 Tanda-Tanda Jodoh

Cieee… Mentang-mentang sudah punya pacar terus posting soal jodoh? Nggak juga, sih. Saya cuma pengen blog ini lebih berfaedah saja. Lagipula saya kan lagi pengangguran, jadi sekali-kali bisa posting dengan riset. Ya, walaupun perusahaan terakhir saya sebelum nganggur ini bergerak di bidang riset, tapi nggak bisa diposting juga. Lha itu risetnya obat-obatan, nggak nyambung dengan passion saya yang bernama penggalauan.

Sumber: www.123rf.com
Sumber: http://www.123rf.com

Nah, dalam berhubungan dengan seseorang yang kita cintai, kadang kepikiran, “dia beneran jodoh saya nggak sih?”

Iya kan? Hampir pasti begitu. Salah satu bagian utama dalam berpacaran dan kemudian menikah adalah keyakinan. Saya pernah berpacaran 4 tahun 3 bulan 2 hari 1 jam, dan saya lakoni tanpa saya yakin kalau si mantan itu adalah jodoh saya. Well, waktu yang terbuang lumayan lama juga, ternyata. Ya sudahlah, itu contoh kasus yang jangan ditiru, apalagi diamalkan. Ini bukan kotak amal. Jadi agar tidak terjebak seperti saya, berikut saya coba kumpulkan beberapa pertanda apakah benar si tunangan/pacar/gebetan/calon gebetan kita adalah sebenar-benarnya jodoh kita. Tentu saja, saya nggak ngasal karena aspek-aspek ini bersumber dari sini dan situ. Yuk, disimak!

1. Kamu dan dia saling respek dan saling mengagumi
Orang tercinta kita sudah selayaknya adalah pendukung utama. Ibarat kata kalau kamu lagi main catur, orang tercinta kita selalu siap siaga dengan pom-pom dan berteriak, “ayo, sayang! kamu bisa! makan! skak!”. Si jodoh adalah orang yang melihat sisi terbaik dari kita, dan selalu memberikan apresiasi pada kemampuan kita, dan sebaliknya. Ini dia yang disebut respek satu sama lain pada pribadi kita yang unik. Jodoh nggak akan berusaha mengubah apapun dari diri kita. Misalkan kamu suka makan teman, maka seorang jodoh hanya akan bilang, “lanjutkan”. Bagaimana dengan pacar kamu? Oh, iya saya lupa kamu jomlo. Kasihan.

2 sampai 14

Beberapa Cara Mendapatkan Jodoh

Ada lagu yang bilang bahwa jodoh itu pasti bertemu. Pepatah lama juga bilang kalau namanya jodoh pasti nggak akan kemana. Nah, waspadalah di dunia yang sudah terbalik-balik seperti sekarang ini, kedua kalimat di atas juga bisa kebalik. Jadi Afgan akan nyanyi “jodoh pasti kemana”, dan pepatah anti mainstream akan bilang bahwa “kalau namanya jodoh pasti nggak akan bertemu”.

keep-calm-because-jodoh-pasti-bertemu

Well, jodoh adalah perkara besar. Misterinya sama dengan kelahiran dan kematian. Seperti juga pernah saya tulis bahwa orang yang suka bertanya “kapan kawin?” akan setimpal jika ditanyai “kapan mati?”. Kira-kira demikian. Nah, posting sotoy ini akan mengulas beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan jodoh.

Oya, satu hal yang pasti, saya selalu percaya bahwa jodoh itu akan ketemu kalau dicari. Kalau hanya diam di kamar sambil merapalkan doa jodoh, yang datang biasanya bukan jodoh, tapi cicik kos menagih bayaran kos. Jadi, apa saya yang bisa dilakukan untuk mendapatkan jodoh?

Apa dong?

5 Hal yang Disia-siakan Karena Terlalu Memilih

pablo

Alhamdulilah yah. Seburuk-buruknya tampang saya ini, kok ya masih saja ada yang ngefans. Cihui. Mungkin orang-(orang) yang nge-fans itu sedang terbutakan mata hatinya oleh cinta. Tsahhh. Bukan sotoy lho ini, tapi mendapat input dari orang-orang yang bisa dipercaya. Saya pas dikasih tahu juga kaget. Kok bisa-bisanya?

Tapi menjadi masalah buat saya ketika kemudian perfeksionisnya Capricorn Melankolis nongol. Mintanya yang sempurna. Padahal muka sendiri sudah jelas jauh dari standar, apalagi sempurna, gimana cara mau minta yang sempurna. *lempar kaca*

Ketika menggalau berjomblo ria, sudah nyaris setahun ini, hal yang kemudian jadi soal adalah: apakah saya terlalu memilih? Dipadukan dengan berbagai pengalaman orang lain, berikut lima hal yang disia-siakan oleh manusia akibat terlalu memilih pasangan.

1. Status Aman

Orang-orang yang terlalu memilih itu ya bakalan jadi jomblo. Mereka lupa bahwa jomblo itu adalah status yang tidak aman. Iya dong. Jomblo adalah status yang mempermudah orang untuk menjodoh-jodohkan. Which is, saya amat sangat tidak suka dijodoh-jodohkan. Jomblo juga bisa dengan mudah menjadi bahan cerita orang, bahkan ketika hanya sekadar pergi makan berdua dengan lawan jenis. Para jomblo–apalagi kantoran–juga cenderung akan jadi korban rayuan dan pendekatan dari orang-orang lain yang mengetahui bahwa mereka jomblo. Status taken sejatinya adalah perisai (emangnya kapten Amerika?) untuk pendekatan tahap awal dari orang-orang nakal. Hiyuh.

2. Kesempatan Belajar

Orang terlalu memilih karena ada yang tidak sesuai. Kalau saya misalnya, punya 2 patokan utama. Usia dan Agama. Itu nggak bisa ditawar-tawar lagi. Itu sebab saya pernah jadi bajingan yang melewatkan seorang gadis hanya karena ternyata dia beda agama sama saya. -___-“

Atau juga karena ketidaksesuaian sikap. Ada kan cewek nggak suka kalau cowoknya terlalu polos. Ada cowok nggak suka kalau ceweknya terlalu mudah dekat lelaki.

Padahal kalau mau ditelaah nih, bukankah itu kesempatan belajar yang besar? Seorang posesif begitu bertemu seorang yang berpikiran bebas, akan ada pembelajaran yang besar disana. Sama halnya dengan seorang yang tepat waktu, ketemu yang suka moloran. Saya belajar banget dari ketidaksesuaian karakter kedua orang tua saya. Satu Jawa, satu Batak. How come? Tapi nyatanya, perbedaan itu bisa menjadi kesempatan belajar yang baik untuk membentuk rumah tangga yang sa-ma-ra.

3. Kemungkinan Belaian

Jomblo-jomblo itu kalau di FB apa Twitter aja nggaya ngeluh kesepian. Giliran ada yang deketin, eh dicuekin. Giliran ada yang nyuekin, eh digalauin. Susah jadi jomblo yah.

Kalau tidak terlalu memilih, maka jomblo-jomblo itu tidak akan kekurangan belaian. Yah minimal belaian si Brown LINE (ala LDR).

4. Jodoh yang Dilewatkan

Ada kalanya orang terlalu memilih, saking kelewatnya, ternyata itu jodoh yang dilewatkan. Biasanya ini karena faktor prinsip. Misal suku dan agama. Dalam menjaring kandidat jodoh penghapus jomblo, apalagi usia 25 ke atas, maka suku dan agama menjadi faktor yang sangat penting. Soalnya, pikirannya udah ke kapan kawin, gimana bisa kawin, dll. Nggak ada tuh, “mari kita jalani dulu.”

Nah, begitu ketemu, beda suku misalnya. Langsung dilewatkan. Padahal, bisa jadi dialah sebenarnya jodoh kita. Emak saya dulu, juga dapat resistensi ketika menikah dengan orang Jawa. Kalau mau langsung memilih saklek kriteria, ya nggak jadi sama Bapak saya dong. Padahal nyatanya jadi.

Hayo, siapa yang sudah merasa melewatkan jodohnya cuma gara-gara suku dan agama? Hehehehe.

5. Kesempatan Bahagia Lebih Muda

Ada yang bilang, ketika sudah berdua, dan kemudian memutuskan untuk saling menerima, maka itu adalah jalan bahagia. Ada juga yang bilang ketika sudah berdua(an), dan kemudian memutuskan untuk saling berpelukan, maka disitu ada kemungkinan kejadian yang berlanjut pada organogenesis *halah*

Tapi ya gitu, apakah yakin kalau kita menunggu, akan dapat yang lebih baik? Atau malah akan dapat yang seadanya? Apakah yakin bahwa yang kita lewatkan sekarang itu tidak baik? Padahal, kalau dipilih sekarang, siapa tahu kesempatan bahagia lebih muda itu bisa diperoleh. Nggak urus lagi menggalau di FB dan Twitter kan?

Fiuh. Ini nggak lucu. Masuk kategorinya supaya sama dengan yang lain saja. Semoga jadi refleksi bersama. Amin.

😀 😀

7 Kualitas Pria Yang Cocok Dijadikan Kekasih (dari wolipop.com)

Seperti biasa, baca detik.com di pagi hari, dan… sebuah bahan bacaan menarik ketemu! Demi traceability, saya pasang di blog ini. Sumbernya jelas kok, dari wolipop.com dengan link ini.

Begini isinya:

Memiliki sosok kekasih yang sempurna pasti menjadi harapan semua wanita, tapi akan sangat sulit ditemukan karena pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna. Ketika Anda dekat dengan seorang pria dan ingin memutuskan untuk berhubungan serius, jangan hanya melihat dari kesempurnaan fisik. Ada yang lebih penting dari itu seperti sifatnya yang dewasa, berpikiran terbuka dan lainnya. Pelajari dulu sifat-sifat pria berkualitas yang cocok dijadikan kekasih, dilansir dari eHarmony berikut:

1. Dewasa

Menjadi “dewasa” bukan sekedar tidak bertindak seperti anak kecil lagi. Ketika orang berpikiran dewasa secara emosional, mereka cenderung tidak melakukan kembali atau memproyeksikan pengalaman masa lalu ke hubungan mereka saat ini. Pria yang dewasa akan lebih mempercayai dan memberikan Anda kebebasan untuk melakukan sesuatu yang positif, bukannya mengekang karena pengalamannya dimasa lalu misalnya.

Dia cenderung akan melepaskan diri dari masa lalu dan fokus terhadap hubungan yang akan dijalani. Ia juga berpikiran terbuka, bukan hanya mencari seseorang yang bisa menerima segala kekurangan dan kelemahan atau untuk menyelesaikan ketidaklengkapan mereka. Sebaliknya, mereka sedang mencari seseorang untuk berbagi hidup bersama dan menghargai kebebasan masing-masing. Tentu, menjadi dewasa secara emosional membutuhkan proses, Anda juga perlu belajar untuk menjadi seorang yang dewasa sehingga Anda akan memiliki kehidupan percintaan yang solid dan saling menguntungkan.

—> beneran, ini sulit, even usia saya sekarang udah 25 tahun. Saya berusaha keras menerjemahkan definisi dewasa dan tampak menemukannya di penjelasan di atas. Boleh jugaaaaa… Thanks to wolipop dalam rangka memberikan definisi ini.

2. Bersikap Terbuka

Ketika seseorang memiliki pemikiran terbuka, dia terbiasa jujur dalam mengekspresikan perasaan, pikiran, mimpi dan keinginan, yang memungkinkan Anda untuk benar-benar mengenal mereka. Sikap terbuka ini juga merupakan indikasi dari minat mereka dalam pengembangan diri dan berkontribusi untuk menciptakan hubungan asmara yang lebih baik.

—> ini dia, saya sedang mencoba implementasi yang semacam ini. Dan benar deh, ketika sudah terbuka, rasanya lebih enak.

3. Kejujuran dan Integritas

Pasangan yang ideal menyadari pentingnya kejujuran dalam menjalin sebuah hubungan. Kejujuran juga akan membangun rasa saling percaya satu sama lain. Pria yang jujur akan berusaha untuk hidup dengan integritas sehingga tidak ada perbedaan antara perkataan dan tindakannya. Ini berlaku untuk semua tingkat komunikasi, baik verbal dan nonverbal.

—> tidak ada perbedaan perkataan dan tindakan. Kalau bisa begini, laki beneran dah! Hope so! 🙂

4. Menghormati

Pria yang ideal akan menghargai kepentingan satu sama lain terpisah dari kepentingan mereka sendiri. Mereka akan dengan senang hati mendukung Anda. Mereka peka terhadap keinginan dan perasaan pasangan, dan menempatkan diri mereka diposisi orang lain ketika menghadapi suatu masalah. Selain itu, mereka tidak mencoba untuk mengendalikan satu sama lain dengan perilaku mengancam atau manipulatif. Pria yang ideal juga akan menghormati batasan pribadi pasangan mereka, namun tetap dekat secara fisik dan emosional pada saat yang sama.

—> oke, ini bagian yang buruk dari masa lalu saya. Bagian dari ketakutan untuk kehilangan. Hufffttt, tapi sudah kerasa juga sih, kalau nggak ada gunanya. Jadi syarat ini juga oke. Harus diterapkan.

5. Empati

Pasangan yang mampu berempati dan mengerti pasangannya akan membuat hubungan harmonis. Pria yang bisa berempati akan memposisikan dirinya sebagai Anda, sehingga segala perbedaan bisa dihadapi dengan mudah.

—> kalau saya pada posisi itu, maka…. Setidaknya saya sering jadi tempat curcol, semoga dapat membantu aspek ini.

6. Menyayangi

Seorang pria penyayang akan tanggap mengenai segala sesuatu yang terjadi baik secara fisik, emosional dan juga verbal. Pria ini akan menjadi pasangan yang ideal untuk Anda, karema dia mampu menenangkan Anda dengan penuh kehangatan dan kelembutannya.

—> menenangkan dengan kehangatan dan kelembutan, dari posisi jarak jauh? So difficult! Wong dari jarak dekat saja juga susah.. Huhuhu..

7. Rasa Humor

Kemampuan untuk menertawakan diri sendiri dan setiap kelemahan dalam hidup memungkinkan seseorang untuk mempertahankan perspektif yang benar tanpa perlu emosi tinggi ketika berhadapan dengan masalah sensitif yang muncul dalam hubungan. Pasangan yang humoris dan memiliki rasa humor yang baik akan membuat hubungan tidak membosankan dan juga meredakan saat-saat tegang. Menertawakan masalah dan diri sendiri akan membuat hidup terasa lebih mudah. Ditambah, itu adalah salah satu kesenangan terbesar untuk bisa tertawa dengan seseorang yang sangat dekat dengan Anda.

—> sebagai orang yang sedang mencoba terjun di ranah penulisan humor, rasa-rasanya bagian ini perlu ditingkatkan. Benar sekali MENERTAWAKAN MASALAH dan DIRI SENDIRI sebenarnya membuat hidup JAUH TERASA LEBIH MUDAH. Jadi ingat menertawakan saya yang akselerasi TK. Hehehe..

Mencoba menjadi lebih baik, lagi dan lagi. Thanks to wolipop atas konten menarik pagi ini. Waktu workshop dengan BDI, disebutkan kalau copy paste itu boleh, asal bukan untuk tujuan komersial, mencantumkan sumber, dan tidak plek-plek benar. Semoga posting di atas ini sudah memenuhi syarat tersebut.

SEMANGAT!