[Interv123] Calon Pegawai Nihil Setoran

Namanya juga bayar utang, jadi dikebut! Kalau kemaren kita bertemu dengan pegawai pajak yang statusnya sudah PNS sejak lahir, sekarang kita berjumpa dengan seorang calon pegawai nyari nihil setoran bernama Rido Arbain. Ya, dalam masa-masa tertentu dapat disapa sebagai Rido G. Bastian. Memang Rido suka menggantikan Vino khusus adegan ranjang semisal ketiban ranjang, ranjang kebakar, atau–yang paling umum–membersihkan ranjang.

Kenapa Rido? Kenapa bukan Paimin atau Tukirin? Tentu saja, tamu interv123 tidak pernah biasa-biasa saja. Rido pernah satu buku dengan saya di Radio Galau FM Fans Stories, dan sebagai seorang CPNS yang bukan Raditya Dika, jumlah follower-nya terhitung lumayan, plus aktivitas ngetwitnya mengagumkan. Coba saja follow @ridoarbain, atau tengok blognya ridoarbain.com

RGFM Fans Stories: Rido Galau FM Fans Stories
RGFM Fans Stories: Rido Galau FM Fans Stories

Yuk, kita mulai dengan pertanyaan LIMAWESATUHA!

Kasih tahu dengan singkat, padat, dan jelas, siapa sih seorang Rido itu?

Rido Arbain adalah seorang manusia yang diutus ke bumi untuk makan, minum, dan tidur. Nama aslinya memang Rido, bukan Ridho, Afgan, Vidi, apalagi Petra. Hobi yang paling menonjol dari dia adalah pelupa. Lupa kapan pertama kali disunat, lupa lirik lagu-lagu Iis Dahlia, dan lupa dengan orang-orang yang pernah jahatin dia.

Apa zodiak pacarmu… eh… nggak punya ya? Ya udah, apa sih passionmu yang sebenarnya?

Dalam kamus bahasa Inggris, passion itu artinya kegemaran, ya? Hmmm, aku sih gemarnya tidur. Hobinya ngantuk. Kadang-kadang baca buku, nulis, dan ngurusin prahara rumah tangga Ayu Ting Ting.

Kenapa kok akhirnya memilih menjadi abdi negara?

Pertanyaan sulit nih, lebih sulit daripada pertanyaan waktu tes seleksi CPNS. Jawabannya, karena butuh duit. Terdengar jujur, nggak? Kalau menjadi abdi negara itu sih bukan pilihan, tapi keharusan. *halah*

Cukup jujur, Kak. Hmmm, kapan dan bagaimana prosesnya bisa jadi abdi negara? Terus pertama kali ditempatkan dimana? Ceritain dong 🙂

30 Oktober 2012. Ceritanya panjang, jadi gini….. eh, bisa akses internet, kan?

Punya. Sini kan bukan orang susah.

Ya udah, baca ceritanya di sini aja ~> http://www.ridoarbain.com/2013/03/calon-pegawai-nihil-setoran.html

Boleh cerita sekilas dong, apa sih yang dikerjakan sehari-hari? 

Sehari-hari, di sela kegiatan twitter-an, aku kerjanya ngurusin narapidana di Lapas. Untuk konotasi yang lebih buruk, kamu bisa sebut penjara. Kebetulan aku posisinya di staf registrasi, tugasnya bikin daftar keluar-masuk narapidana, mencatat identitas per orang, bikin laporan dan rekapitulasi jumlah narapidana, dan menghibur para terpidana dengan melakukan tari kreasi bila suatu saat dalam situasi terdesak.

Nah, bagaimana mengelola passion dengan kerjaan sehari-hari? Baca buku dan menulis kan butuh waktu, tuh. Eh, tapi Rido mah ngetwitnya tiada kenal waktu, ding 😐

Bahahahahak. Dalam hal passion nulis, aku sih biasanya nulis pas pulang kerja. Walaupun jarang, karena sebagian waktuku tersita oleh aktivitas ngetwit. Oh iya, buat yang mau follow, silakan follow @zaynmalik ya. Kalau malam, aku bertugas jadi admin di akun itu. Nah, untuk passion baca buku, biasanya aku selalu siapin satu-dua buku di dalam tas yang wajib di bawa ke mana pun. Kalau di kantor lagi minus kerjaan, aku baca buku. Kalau di rumah lagi bosen, aku baca buku. Kalau TV lagi nggak nayangin acara infotainment, aku baca buku.

Kapan sih pada akhirnya menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan passion?

Baru tiga bulan terakhir. Ternyata passion nulisku ada manfaatnya untuk kerjaan di kantor, baru ngeh pas disuruh bikin brosur informasi seputar Lapas. Ternyata, aku juga bisa juga didayagunakan.

Ah, jadi terharu! Kan sudah jadi abdi negara, nih. Sudah dan akan sekian tahun di tempat sekarang. Sebenarnya, aslinya pengen kerja dimana sih? Kota yang sekarang apa nggak?

Penginnya kerja di penerbitan. Jadi editor. Di Jogja atau Semarang lah, atau Timbuktu untuk opsi terakhir. Tapi apa daya takdirnya harus bertemu populasi ‘pelanggar hukum’ dan bertugas di pelosok provinsi. Sekarang tinggal ikhlas aja sama yang Tuhan kasih. *dalam hati menjerit*

Siapa sih yang jadi role model dalam mengabdi negara?

Raditya Dika. Eh, sebentar, role model itu apa?

*tepokjidat* Ya udah, lanjut. Menurutmu, kenapa sih kira-kira orang-orang pengen dan berebut jadi PNS?

Jaminan masa depan. Di samping gaji dan tunjangan yang udah bisa diterawang, isunya, laki-laki yang pakai seragam PNS itu ketampanannya semakin paripurna. Tapi bukan berarti yang kerja swasta nggak menjamin masa depan ya. Aku aja lulus CPNS-nya cuma kesandung, bukan karena memang niat.

OKEH. LANJUT YA! Sekarang saatnya pertanyaan 123. Ceritakan dong, 1 aja kebodohan yang kamu lakukan pas awal-awal banget bekerja!

Pakai baju PDH (pakaian dinas harian) yang rapi dan disetrika, tapi karena mulai kerjanya dadakan dan belum sempat belanja kelengkapan seragam, jadi dipadukan dengan bawahan sepatu PDL (pakaian dinas lapangan) yang bentuknya boot dan bahan keras. Bisa dibayangin, dengan kombinasi kostum yang demikian, aku lebih mirip Squidward yang menjelma menjadi pegawai.

Sebutkan 2 judul buku yang pengen banget kamu baca!

Kisah Para Ratib (Story about the Prayers) karya Arswendo Atmowiloto, novel jadul yang katanya mengangkat latar penjara. Dan, buku yang pengin banget dibaca itu KUHAP & KUHP Edisi Lengkap, buku tebal yang harusnya sudah aku baca tapi kenyataan prioritasnya masih di bawah novel-novel teenlit yang berjejer di rak bukuku.

Oh. Situ belum baca KUHAP? Ckckckck. Terakhir, dari sekian banyak buku yang sudah dibaca, sebutkan dong 3 judul buku yang paling berkesan, beserta alasannya ya.

1. Doroymon – Roy Saputra; buku personal literature pertama yang aku baca, dibaca ulang, bikin nostalgia, sampai akhirnya ketemu langsung penulisnya.
2. Kambing Jantan – Raditya Dika; buku yang meracuniku buat bikin blog dan dengan nistanya menumpahkan curhatan di situs maya tersebut.
3. Seri Trio Detektif – Alfred Hitchcock; buku agak tebal yang sering dibaca waktu kecil, diselingi baca majalah Bobo dan Trubus (buku tentang tanaman, koleksinya bapak).

Sup, eh… sip deh. Salam buat para napi disana ya! #BIGHUG

* * *

Tidak untuk menjadi kesimpulan bahwa PNS adalah pekerjaan kepeleset. Memang baik @efenerr dan @ridoarbain punya latar belakang yang tidak meniatkan PNS sebagai karir, tapi nyatanya disitulah mereka bekerja sekarang. Kenapa saya wawancara mereka berdua? Setelah saya lihat-lihat, keduanya punya jalan menyiasati jalur kepelesetnya untuk tetap bisa menikmati hidupnya. Sinchan dengan berjalan-jalan lalu menulis, Rido dengan aktivitas sosial media yang sangat aktif di perbukuan, dan juga menulis.

Dua cerita dalam interv123 yang menghadirkan 2 sosok abdi negara ini saya harapkan dapat menjadi modal buat para CPNS kelulusan 2013, yang dalam 1-2 bulan ke depan akan mulai menjalani karier baru. Pastinya banyak yang kepeleset, butuh duit, membahagiakan orang tua, dan aneka alasan lainnya nan paralel, tapi bagaimanapun hidup harus dinikmati. Menurut saya, Sinchan dan Rido berhasil melakukannya.

Sekian serial interv123 edisi bayar utang. Semoga ke depannya saya bisa lebih konsisten. Salam nggerus!

Advertisement

5 thoughts on “[Interv123] Calon Pegawai Nihil Setoran”

Tinggalkan komentar supaya blog ini tambah kece!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.