Kalau seorang single labil tiba-tiba menampilkan status ‘in relationship with’ di FB, mungkin akan tercatat adalah lebih dari 100 jempol dan lebih dari 100 komentar untuk perubahan status itu. Sungguh itu akan menjadi penghargaan yang luar biasa bagi single galau yang akhirnya punya pacar. Ya, menjadi single alias jomblo memang adalah sebuah pilihan bin balada. Oya, sebagai penulis yang taat editor mulai sekarang saya harus mulai menggunakan kosa kata yang benar. Dan yang benar adalah jomlo. Dan dalam rangka sosialisasi itulah, tulisan ini dibuat.
Saya cukup pahamlah galau perjomloan. Saya tahu juga bahwa banyak jomlo yang sok bikin tugas di malam minggu, sok bikin PR segala, padahal dia sudah lulus kuliah. Nah, ternyata jadi jomlo itu bukan berarti ngenes banget. Bahkan jomlo bisa terbebas dari beberapa peristiwa nggak enak, seperti yang dipaparkan di bawah ini ๐
1. Jomlo nggak mungkin digerebek Satpol PP di remang-remang taman kota
Gile cuy, digerebek Satpol PP ketika sedang berada di remang-remang taman kota pada malam hari itu malunya minta ampun loh. Apalagi kalau pakai acara masuk current affairs-nya TV. Walau cuma 2-3 menit, tetap saja malu. Nah, jomlo dipastikan nggak mungkin mengalami peristiwa mengenaskan ini. Kenapa? Karena Satpol PP menggerebek pasangan yang lagi bermesraan di remang-remang taman kota. Sementara pada jomlo? Ngapain juga dia sendirian di remang-remang taman kota? Satu-satunya alasan dia ada disitu adalah untuk memata-matai kelakuan mantan dengan pacar barunya. Oh, atau sedang buang air besar.
2. Jomlo nggak akan digerebek berduaan di kamar hotel melati
Sering tuh berita pasangan pacaran digerebek sedang berduaan di kamar hotel melati. Masuk TV juga yang beginian. Malu cuy, malu! Nah, jomlo ngapain juga ada di hotel melati? Paling mentok ya sedang jaga lilin. Atau kalaupun ketangkap berduaan, itu pasti jomlo yang saking kesepiannya lalu jajan. Jajan gulali.
3. Jomlo nggak akan mengalami awkward moment bersama calon mertua
Di masa silam, kalau mau ngedate dengan seorang gadis kembang desa, maka seorang pemuda harus bersiap menghadapi seseorang yang bernama calon mertua. Ada yang mensyaratkan ‘kalahkan dulu saya di papan catur’ untuk bisa mengajak kembang desa pergi kencan. Masalahnya, namanya bapak-bapak jadul, kalau kalah catur pasti minta ulang sampai menang. Nah, giliran dia sudah menang, kan tadi klausulnya kita harus mengalahkan dia dulu. Jadi ya nggak kelar-kelar. Sungguh, yang semacam ini pasti momen yang nggak enak bin nggak nyaman. Maka, bersyukurlah kalian wahai para jomlo karena bisa bebas dari momen ini.
4. Jomlo nggak akan merasakan sakitnya diputusin
Ya iyalah, masak punya pacar aja nggak, terus diputusin?
5. Jomlo nggak akan merasakan pahitnya LDR
Para pejuang LDR itu patut diapresiasi lho. Ada yang setiap akhir pekan harus kembali dari Jakarta ke Jogja, demi cinta. Ada yang sampai pindah kerja dari Medan ke Ambon guna bisa lebih dekat dengan kekasih hati. Butuh pengorbanan satu sama lain untuk bisa melakukan itu semua. Belum lagi soal ongkos, atau pergi kondangan sambil WhatsApp-an sama yang seharusnya digandeng. Ini beneran nggak enak loh. Maka, bersyukurlah para jomlo. Mereka memang datang kondangan sendirian, tapi nggak ada perasaan pengen ngajak pasangan ke kondangan. Mereka nggak harus pergi ke Ambon dari Medan tiap sekian bulan sekali demi bisa pacaran. Kenapa? Tentu saja karena mereka nggak punya pacar.
6. Jomlo nggak akan menjadi korban KDRP
Percayalah bahwa KDRP alias Kekerasan Dalam Relasi Pacaran adalah hal wajar. Bukan cuma cowok pelakunya, cewek juga. Kadang karena cowoknya terlalu lucu, maka si cewek bakal cubit sana cubit sini sampai biru-biru. Sakit loh dicubit gitu. Maka bersyukurlah wahai para jomlo, nggak ada yang akan melakukan KDRP pada kalian, tentu saja karena kalian nggak punya pacar.
7. Jomlo nggak akan dikejar-kejar calon mertua untuk menikahi anaknya
Ada gitu orang-orang tua yang melihat anaknya sudah cukup umur, lalu punya pacar, dan anaknya kalau ditanyain pasti ngeles, lalu langsung nembak ke pacar anaknya, “jadi kapan kalian nikah?” Serius, momen semacam ini bingung loh. Kalau yang nanya orangtua sendiri kan ngelesnya enak, secara dari kecil sudah biasa ngeles. Lah kalau yang nyuruh itu orangtuanya pacar, pasti awalnya akan “ngggg.. nganu… nggg…” Nah, bisa dipastikan bahwa momen penuh dilema ini nggak akan dialami oleh jomlo. Tentu saja, karena jomlo nggak punya calon mertua.
8. Jomlo nggak akan mengalami ribetnya mengurus pernikahan
Namanya ngurusin nikah itu repot, bahkan yang sederhana sekalipun. Mulai dari urus-urus pinjam tenda sampai urusan ke KUA, itu butuh effort, cuti, duit, dan segala hal lainnya. Kadang-kadang hanya karena urusan souvenir, calon penganten bisa ribut satu sama lain. Dua orangtua yang bakal berbesanan juga bisa jadi ribut. Dan segala hal terkait pertentangan dua keluarga lainnya. Jomlo dan keluarganya pasti bebas dari hal ini karena memang yang mau dinikahi belum ada.
9. Jomlo bebas dari pedihnya kisah Romeo dan Juliet
Lihatlah kisah Romeo dan Juliet nan klasik itu. Keduanya sama-sama cinta, tapi ditolak, dan terus ya ujung-ujungnya sama-sama mati. Jomlo tentunya nggak akan bernasib seperti Romeo dan Juliet, soalnya nggak ada keluarga yang mau menolak mereka. Sesederhana itu, sih.
Begitulah, jadi jomlo nggak selalu ngenes. Jomlosirik dan jomlongenes mungkin masih berkeliaran, tapi ada banyak jomlobahagia yang juga hidup di dunia. Hidup itu soal pilihan, percaya saja bahwa menjadi jomlo itu adalah perjalanan menuju bahagia ๐
jomblo ga akan negrasain makan sepiring berdua tapi sepiring bertiga atau berempat mungkin :(, iki jenenge jomblo kere
LikeLike
Ini bener juga.. ๐
LikeLike
Sebenernya ‘terhindar dari pedihnya blablabla’ itu cuman ilusi. Karena jomlo itu sepenuhnya berisi pedih. Hahaha. Kabuur. \:p/
LikeLike
Untung gue bukan jomlo :))))
LikeLike
Untung gue bukan jomlo..
LikeLike
Gue sih bukan jomlo…….tapi lajang. Kalau jomlo itu kesannya nggak laku gitu, tapi kalo lajang kan kesannya hubungan di facebook.
LikeLike
Iya deh. Iya.
LikeLike