Category Archives: Perjalanan

Segala hal terkait perjalanan

Menjelajahi Keindahan Tersembunyi Tangerang

Ketika nama Tangerang disebut, citra yang muncul di benak banyak orang mungkin adalah dinasti hamparan kawasan industri yang sibuk, kompleks perumahan yang padat dan selangkah dari Jakarta, serta denyut nadi kehidupan suburban yang tak pernah berhenti.

Di balik fasad beton dan deru aktivitas modern tersebut, tersimpan koleksi destinasi alam yang mengejutkan dalam keragamannya. Laporan ini akan menyingkap tabir bahwa Tangerang Raya yang mencakup Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan merupakan rumah bagi keindahan alam yang tak terduga.

Keindahan yang Lahir Kembali dari Industri

Narasi yang cukup menarik dalam pariwisata alam Tangerang Raya adalah transformasi lahan bekas industri menjadi tujuan wisata. Kemunculan destinasi ini bukanlah hasil dari perencanaan terpusat, melainkan sebuah fenomena pariwisata yang tak disengaja. Tempat-tempat seperti Tebing Koja dan Telaga Biru Cisoka, yang keduanya merupakan bekas galian pasir, ditemukan potensinya bukan oleh lembaga pemerintah, melainkan oleh masyarakat melalui kekuatan media sosial.

Tebing Koja: Sarang Godzilla di Tengah Sawah

Sumber: Asrinesia

Destinasi pertama ialah Tebing Koja yang menyajikan panorama dramatis yang kontras berupa tebing-tebing kapur terjal berwarna putih menjulang di atas kolam air hijau yang tenang, dan dikelilingi oleh hamparan sawah yang subur. Julukan populernya, “Kandang Godzilla”, berasal dari salah satu formasi batuan kapur yang jika dilihat dari sudut tertentu, menyerupai siluet monster ikonik tersebut. Keunikan visual inilah yang menjadikannya magnet bagi para fotografer dan pencari konten media sosial.

Sejarahnya sebagai lokasi tambang pasir manual menjelaskan topografinya yang unik. Selama bertahun-tahun, penambangan dilakukan dengan peralatan sederhana seperti cangkul dan linggis, bukan dengan mesin berat. Metode ekstraksi yang tidak seragam ini secara tidak sengaja memahat tebing-tebing menjadi bentuk-bentuk yang artistik dan tidak beraturan, menciptakan lanskap yang memiliki cerita industrial yang mendalam.

Bagi para fotografer, waktu kunjungan terbaik adalah pagi hari saat matahari terbit atau sore hari menjelang matahari terbenam, di mana cahaya keemasan menciptakan bayangan dramatis pada tekstur tebing. Aktivitas populer di sini adalah menyewa sampan untuk menjelajahi kolam, yang memungkinkan pengambilan foto dari sudut pandang air yang unik dan sulit dijangkau dari darat.

Tempat ini berada di Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Menurut Deep Research dari Gemini terdapat variasi informasi untuk jam buka dan tutup di pagi dan hingga sore hari karena ada sumber yang menyebutkan buka 24 jam. Demikian juga biaya masuk yang infonya bervariasi, Pengunjung juga perlu mempersiapkan biaya tambahan untuk parkir kendaraan dan sewa sampan. Perlu diperhatikan adanya potensi biaya tidak resmi yang dipungut oleh warga sekitar.

Telaga Biru Cisoka: Perairan Alkimia Tangerang

Daya tarik utama Telaga Biru Cisoka adalah fenomena alamnya yang langka berupa sebuah kompleks danau bekas galian pasir yang airnya memiliki tiga warna berbeda dan dapat berubah-ubah—biru jernih, hijau toska, dan kuning kecokelatan. Keunikan ini mengubah bekas lahan tambang yang ditinggalkan menjadi salah satu destinasi alam paling dicari di Tangerang.

Sumber: Kompas Travel

Di balik keindahannya, terdapat penjelasan ilmiah dan juga cerita rakyat yang berkembang di masyarakat. Secara ilmiah, perubahan warna air disebabkan oleh tingkat keasaman air yang tinggi dan keberadaan alga mikroskopis di dalamnya. Ketika terpapar intensitas sinar matahari yang berbeda sepanjang hari, alga ini bereaksi dan memantulkan warna yang berbeda pula. Namun, masyarakat setempat juga memiliki cerita tutur, seperti mitos tentang selendang bidadari yang tertinggal di telaga, yang menambah lapisan budaya dan misteri pada pesona alamnya.

Pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas di sini. Menyewa perahu atau rakit bambu sederhana adalah cara terbaik untuk menjelajahi ketiga telaga dan melihat perbedaan warnanya dari dekat. Pengelola juga telah membangun anjungan dan beberapa titik foto yang aman dan estetis di tepi telaga. Bagi yang mencari sedikit adrenalin, tersedia wahana flying fox yang membentang di atas salah satu telaga, menawarkan pemandangan dari ketinggian.

Penjaga Pesisir: Hutan Bakau dan Pulau di Utara

Salah satu kekayaan Tangerang Raya adalah pagar laut ekosistem pesisir Kabupaten Tangerang. Pariwisata tidak hanya menjadi sarana rekreasi, tetapi juga alat yang ampuh untuk transformasi sosial-ekonomi dan rehabilitasi lingkungan.

Taman Wisata Alam Mangrove Ketapang: Model Ekowisata Urban

Kisah transformasi Taman Wisata Alam Mangrove Ketapang sangat luar biasa. Diresmikan pada Januari 2023, kawasan ini bangkit dari area pesisir yang terabaikan menjadi destinasi ekowisata unggulan. Keberhasilannya terletak pada pendekatannya yang holistik, menggabungkan konservasi alam dengan pengembangan komunitas.

Sebagai jantung ekologis, taman ini membentang seluas 14 hektare dan menjadi rumah bagi sekitar 720.000 pohon bakau dari 16 spesies yang berbeda. Skala ini menjadikannya pusat penting untuk keanekaragaman hayati pesisir dan laboratorium hidup untuk pendidikan lingkungan. Pengunjung dapat belajar tentang peran vital mangrove dalam mencegah abrasi, menjadi habitat bagi biota laut, dan menyerap karbon.

Pengalaman pengunjung dirancang dengan sangat baik. Jaringan jembatan dan platform kayu yang luas memungkinkan pengunjung berjalan dengan nyaman di tengah rimbunnya hutan bakau. Menara pandang setinggi 8 meter menawarkan pemandangan panorama kawasan tersebut, sementara berbagai titik foto yang estetis, seperti jembatan melingkar yang ikonik, tersebar di seluruh taman untuk memenuhi kebutuhan fotografi pengunjung.

Pulau Cangkir dan Pesisir Utara

Pulau Cangkir menawarkan perpaduan unik antara wisata alam dan wisata religi. Namanya terinspirasi dari bentuk daratannya yang menjorok ke laut menyerupai cangkir. Selain menikmati suasana pantai, daya tarik utama pulau ini adalah keberadaan makam Pangeran Jaga Lautan, seorang tokoh yang dihormati dan dipercaya sebagai cucu Sunan Gunung Jati, menjadikannya tujuan ziarah penting.

Sumber: Liputan 6

Di sepanjang garis pantai utara, terdapat pula destinasi lain seperti Pantai Tanjung Pasir dan Pantai Tanjung Kait. Meskipun tidak memiliki fasilitas semewah destinasi wisata modern, pantai-pantai ini menawarkan ketenangan dan kesempatan untuk menikmati aktivitas pantai klasik seperti bermain pasir, memancing, atau sekadar menyaksikan matahari terbenam jauh dari keramaian kota.1

Suaka Urban: Danau dan Hutan sebagai Paru-Paru Kota

Ada peran penting ruang terbuka hijau, baik yang alami maupun buatan, di dalam wilayah urban Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan yang padat. Destinasi-destinasi ini berfungsi sebagai paru-paru kota yang menyediakan ruang untuk rekreasi, interaksi sosial, dan kelestarian ekologis.

Kisah Dua Danau: Situ Gintung dan Situ Cipondoh

Situ Gintung memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Dibangun pada periode 1932-1933 sebagai waduk oleh pemerintah kolonial Belanda, danau ini telah menjadi bagian dari lanskap Tangerang selama hampir satu abad. Namun, namanya menjadi sorotan nasional setelah tragedi jebolnya tanggul pada tahun 2009, yang menyebabkan banjir bandang dan menelan korban jiwa. Pasca-tragedi, danau ini direkonstruksi dan dikembangkan kembali menjadi taman wisata keluarga yang komprehensif. Kini, Situ Gintung menawarkan fasilitas yang sangat lengkap, termasuk water park.

Berbeda dengan Situ Gintung, Situ Cipondoh berfungsi sebagai ruang publik yang lebih kasual dan berorientasi pada komunitas. Danau ini menjadi tempat favorit bagi warga Kota Tangerang untuk bersantai di sore hari, berolahraga lari, atau menikmati aneka kuliner yang dijajakan di sekitarnya. Aksesibilitasnya yang mudah dan biayanya yang sangat rendah (sering kali hanya membayar parkir) menjadikannya oase urban yang mudah dijangkau oleh semua kalangan.

Ruang Bernapas: Hutan Kota Esensial di Tangerang

Kompleks Taman Kota BSD adalah contoh utama dari perencanaan kota modern yang mengintegrasikan ruang hijau sebagai komponen vital. Terbagi menjadi dua lokasi utama, taman-taman ini menawarkan fasilitas yang terawat baik seperti jalur jogging yang lebar, area bermain anak yang aman, dan hamparan rumput luas untuk piknik atau sekadar bersantai. Taman Kota 1 terletak di dekat sekolah Al-Azhar BSD, sementara Taman Kota 2 berada di dekat kawasan industri Taman Tekno di Serpong, Tangerang Selatan. Sebagai fasilitas publik yang dirancang untuk melayani penghuni kota, masuk ke taman ini umumnya gratis.

Jika Taman Kota BSD adalah versi swasta, maka Hutan Kota Jombang adalah versi negeri yang memiliki peran yang tak kalah penting sebagai ruang hijau komunitas. Daya tarik utamanya adalah fasilitas bermain yang unik seperti jembatan gantung, terowongan jaring, dan dinding yang dihiasi mural, menjadikannya sangat populer bagi keluarga dengan anak-anak. Latar belakangnya sebagai proyek revitalisasi sungai yang berhasil menambah nilai dan cerita pada keberadaannya.

Di balik citra industrialnya, Tangerang Raya menyimpan kekayaan alam yang beragam dan mempesona. Dari lanskap dramatis yang bangkit dari bekas tambang, ekosistem pesisir yang vital bagi lingkungan dan masyarakat, hingga suaka urban yang menjadi denyut nadi hijau di tengah kota, setiap destinasi menawarkan cerita dan pengalaman yang unik.

Bagi para penjelajah yang mencari pelarian yang mudah diakses dan terjangkau dari hiruk pikuk Jabodetabek, Tangerang Raya adalah jawabannya. Diharapkan laporan ini dapat menjadi panduan untuk melihat melampaui stereotip dan menemukan permata-permata alam yang tersembunyi, sambil tetap mempraktikkan pariwisata yang bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian destinasi-destinasi berharga ini~

Liburan ke Instanbul? Ini 10 Kuliner Khas Turki yang Wajib Dicoba!

Turki merupakan salah satu negara yang banyak dikunjungi wisatawan Indonesia. Wajar saja, Turki memiliki banyak daya tarik, mulai dari keindahan tata kota, sejarah yang kuat, sampai kuliner yang lezat. Jadi, wajar saja jika kamu juga tertarik nih untuk datang ke Turki. Buat yang mau ke turki, kamu bisa lho pesan tiket pesawat ke Turki di Traveloka dengan berbagai pilihan maskapai, salah satunya adalah Turkish Airlines.

Ngomong-ngomong soal kuliner, kuliner Turki dikenal memadukan rasa, aroma, dan tradisi dari Timur Tengah dengan sentuhan Mediterania, menciptakan pengalaman kuliner yang unik, kaya dan menggugah selera. Berikut ini adalah beberapa hidangan khas Turki yang wajib dicoba saat kamu mengunjungi negara ini!

  1. Kebab

Salah satu hidangan paling terkenal dari Turki adalah kebab. Kamu mungkin sudah ga asing lagi nih dengan makanan yang satu ini! Walaupun bisa ditemukan dengan mudah di Indonesia, tapi kebab di Turki punya rasa yang khas dan bagi sebagian orang lebih tasty, lho!

Photo by Nishant Aneja on Pexels.com

Ada berbagai jenis kebab, termasuk kebab daging cincang (şiş kebap), kebab daging potong tipis (döner kebap), dan kebab terong (patlıcan kebap). Semua varian ini dihidangkan dengan daging yang diolah dengan rempah-rempah, lalu dipanggang atau dipanggang.

  1. Baklava

Setelah puas menyantap kebab, lanjut mencicipi hidangan manis khas Turki, yuk! Namanya Baklava. Dari tampilannya, Baklava terlihat seperti pastry berukuran mini. Baklava adalah hidangan penutup yang terbuat dari lapisan tipis adonan yang diisi dengan campuran kacang-kacangan seperti kenari atau pistachio, dan dilumuri dengan sirup madu. Bentuknya pun bermacam-macam, ada yang persegi, segitiga, hingga berbentuk bulat. Untuk rasanya pun bervariasi. Baklava punya rasa manis, renyah, dan sangat lezat!

  1. Manti

Manti adalah hidangan tradisional Turki yang bentuknya mirip seperti dumpling kecil yang diisi dengan campuran daging cincang dan rempah-rempah. Hidangan ini biasanya disajikan dengan saus yoghurt dan kadang-kadang saus tomat, serta dihiasi dengan daun mint segar dan merica. Manti merupakan hidangan ini juga sangat populer di Turki dan memiliki variasi rasa yang berbeda-beda di setiap tempatnya.

Tampilan Manti yang kecil dan menggoda serta perpaduan rasa antara daging dan saus yoghurt menjadikannya hidangan yang lezat dan unik. Manti biasanya dimakan dengan menggunakan sendok kecil, dan cara memakan Manti dapat berbeda-beda tergantung pada daerah atau kebiasaan pribadi.

  1. Lahmacun

Turki juga punya Pizza khas nih, namanya Lahmacun! Lahmacun adalah semacam pizza tipis yang diisi dengan daging cincang yang diberi bumbu khusus, seperti cabai, tomat, dan bawang putih. Ini biasanya dihidangkan dengan irisan tomat, selada, dan lemon. Rasanya tidak kalah lezat seperti pizza pada umumnya. Cocok banget buat kamu yang ingin mencicipi kuliner Turki yang terbuat dari roti.

  1. Lokma

Lokma adalah adonan kecil yang digoreng dan kemudian disiram dengan sirup gula. Biasanya dihidangkan dalam jumlah banyak dan sering dianggap sebagai camilan tradisional yang enak. Walaupun sederhana, namun Lokma ini merupakan salah satu desert Turki yang lezat.

  1. Pide

Selain Lahmacun, Turki juga punya hidangan sejenis Pizza, namun bentuknya lebih unik. Namanya adalah Pide! Pide adalah sejenis pizza khas Turki yang berbentuk perahu atau bulan sabit. Di dalamnya biasanya diisi dengan berbagai macam bahan, termasuk daging, keju, sayuran, dan telur.

  1. Sütlaç 

Sütlaç adalah sejenis puding susu karamel yang sangat populer di Turki. Terbuat dari nasi yang dimasak dengan susu, gula, dan vanilla, kemudian dipanggang hingga terbentuk lapisan karamel di atasnya. Rasanya seperti puding manis pada umumnya serta mengenyangkan!

  1. Turkish Delight (Lokum)

Kalau kamu pernah menonton film Narnia, kamu mungkin tidak asing dengan permen ini. Permen bernama Turkish Delight atau Lokum ini diberikan oleh White Witch kepada Edmund Pevensie. 

Turkish Delight sendiri adalah permen tradisional Turki yang terbuat dari pati dan gula, diwarnai dan diberi berbagai rasa seperti mawar, lemon, pistachio, atau delima. Ini adalah camilan manis yang populer.

  1. Salep

Jika kamu datang ke Turki saat musim dingin, tidak ada salahnya menghangatkan diri dengan minum Salep. Eits, jangan salah sangka dulu! Salep yang dimaksud bukan obat salep, ya! Melainkan, salep adalah minuman panas khas Turki yang terbuat dari susu dan bahan akar-akaran orchid. Minuman ini umumnya disajikan di musim dingin dan dihiasi dengan bubuk kayu manis.

  1. Kumpir

Buat kamu yang suka makan kentang, wajib cobain nih makanan bernama Kumpir. Kumpir adalah kentang panggang yang diisi dengan berbagai macam topping seperti keju, mentega, daging cincang, sayuran, dan saus. Ini adalah hidangan yang populer di Turki.

Kuliner Turki menghadirkan kekayaan rasa dan aroma yang mencerminkan warisan budaya dan sejarah negara ini. Saat menjelajahi Turki, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi hidangan-hidangan lezat ini dan merasakan kekayaan kuliner Turki yang memukau.

Buat urusan liburan ke Turki, gunakan aplikasi Traveloka! Ada banyak pilihan tiket ke Turki dengan berbagai variasi maskapai, salah satunya adalah Turkish Airline.

Rekomendasi Kegiatan Saat Berlibur di Bandung

Bandung lagi-lagi ramai di media sosial. Kali ini menyoal transportasi. Rencana pemerintah untuk menonaktifkan bandara Husein Sastranegara guna mengoptimalkan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati mengundang diskusi yang panjang lebar. Salah satunya termasuk usulan bahwa seharusnya bandara itu di Bandung Selatan dan sejenisnya.

Pada intinya, sih, Bandung adalah salah satu destinasi idaman yang sebaiknya memang terkoneksi dengan bandara. Hal ini juga terkoneksi dengan salah satu konten dari akun Instagram Kereta Cepat yang menawarkan ide bagi pekerja Jakarta untuk (((makan siang di Buah Batu))).

Yakali makan siang doang di Buah Batu? Padahal di Bandung itu ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan, selain tentu saja kulineran di bandung.

Pertama, lari pagi-siang-sore-malam di Gasibu

Lapangan yang pernah bernama Wilhelmina Plein alias lapangan Wilhelmina ini terletak persis di depan Gedung Sate. Kenapa namanya Gasibu? Ada kemungkinan terkait dengan aktivitas Gabungan Sepakbola Indonesia Bandung Utara yang dulu pernah aktif bermain di sekitar situ.

Sumber: Musafir Kehidupan

Yang menarik dari Gasibu ini adalah treknya benar-benar trek serius buat lari. Bagus betul. Saya pernah beberapa hari menginap di Ibis (karena mengawal bos yang di Pullman) dan sering sekali memanfaatkan Gasibu untuk mencari keringat. Sebab di Ibis nggak dapat fitness. Tentu saja.

Ngadem di Taman Hutan Raya

Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda adalah bagian dari daerah cekungan Bandung dan punya latar belakang sejarah dengan zaman purba hingga sekarang sebab berdasarkan aspek geologis daerah ini berubah oleh gejolak alam dalam kurun waktu ke waktu.

Sumber: tahurabandung.com

Tahura Ir. H. Djuanda awalnya tadinya adalah kelompok Hutan Lindung Gunung Pulosari yang berubah fungsi menjadi Taman Wisata Alam (TWA) Curug Dago. Pada tahun 1985 atau bertepatan dengan kelahiran Ir. H. Djuanda, TWA Curug Dago diresmikan sebagai Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang merupakan Tahura pertama di Indonesia.

Dan sudah barang tentu, selain ke tempat-tempat tersebut di atas, maka Bandung identik dengan kulinerannya. Sebagai mantan warga ber-KTP Bandung (Barat) dan sekaligus punya anak kelahiran Bandung, berikut sedikit banyak rekomendasi kulineran di bandung versi ariesadhar.com.

Batagor Depan Sekolah Aloysius

Ini rekomendasi pribadi istri. Pernah suatu hari cuti, kami jauh-jauh dari Ngamprah ke tengah kota Bandung cuma buat makan batagor ini.

Sumber; @infobandung_food

Sisi positif dari Batagor ini adalah lokasinya yang di deretan makanan enak lainnya, seperti misalnya Seblak Sultan dan sederet makanan enak lainnya.

Lumpia Basah Jalan Ganesha

Lagi-lagi karena rekomendasi istri, maka untuk kategori lumpia basah tentunya mengarah ke ITB. Dengan pelanggan yang tersebar di seluruh dunia, ITB tentu menjadi magnet sehingga lumpia basah ITB ini selain enak juga laris karena berkuah kenangan. Heuheu. Intinya sih kalau buat anak ITB, lumpia basah ini sudah pasti jadi destinasi kulineran di bandung yang penuh kenangan.

Oya, saya juga bertanya ke Bard-nya Google soal rekomendasinya dia mengenai aktivitas yang sebaiknya kita lakukan di Bandung. Dan menurut si mamang Bule ini, rekomendasinya adalah:

Mengunjungi Gedung Sate

Sebuah hal yang menarik, sih. Tapi tadi kan sudah lari di Gasibu. Jadi bisa sekalian mampir. Saran saya jangan foto-foto Gedung Sate dari Gasibu. Soalnya bakal ada kabel melintang. Hehe.

Mengeksplorasi Jalan Braga

Nggak usah panjang-panjang, ada posting legendarisnya di blog ini yakni Braga, I’m in Love.

Mencicipi Kuliner Lokal

Nah, cocok sekali bukan. Lebih lanjut soal kulineran di bandung bisa merujuk ke tautan yang ada di posting ini, selain juga beberapa yang sudah disebutkan.

Demikianlah sedikit kisah tentang Bandung dan aktivitas serta kulineran yang menyertainya. Semoga berkenan. Bhay~

Dari Singapura ke Legoland Naik Bis

Selamat datang kembali di blog yang sebenarnya makin mahal bayarnya tapi empunya makin jompo untuk mengisi kontennya~

Alkisah beberapa hari lalu, saya dan keluarga berlibur ke Legoland. Tentu saja Legoland-nya tidak jauh-jauh ke Dubai, apalagi Florida. Cukup ke Johor Bahru saja. Segitu saja tabungan sudah menyusut dengan drastis, gaes.

Jadi sejak lama Kristof memang nonton Ryan Kaji di YouTube Kids. Ada episode main di Legoland. Lalu kemudian pada beberapa ulang tahun, teman-temannya memberi bingkisan lego yang plastik sebagai penyerta chiki dan sejenisnya. Saya masih berpikir miskin kala itu dengan membelikannya lego curah. Cuma pas dibeliin jadi aneh karena banyak yang tidak berpasangan.

Singkat cerita, hasil hitung-hitungan sama istri akhirnya kami memutuskan untuk dijadikan saja liburan ke Legoland ini. Lagipula, Kristof ini dari umur 2 tahun sudah punya paspor. Gara-gara pandemi saja dia batal diajak ke luar negeri. Sekalianlah dia sudah umur 6 tahun dan sudah mau masuk SD. Jadi biar nanti kalau-kalau ditanya soal pengalaman ke luar negeri, minimal dia tidak kosong melompong sama sekali.

Ada banyak kisah sebenarnya, tapi kali ini saya mau cerita soal naik bis dari Singapura ke Legoland saja karena bagian ini yang agak sulit mencarinya dalam proses penyusunan itinerary kemarin.

Jadi, Singapura ke Legoland ini dekat sekali sebenarnya. Naik bis itu hitungan 1 jam lebih sedikit. Apalagi di Singapura jalanan terbilang tidak macet dan Legoland pun sebenarnya belum masuk ke pusat kota Johor Bahru. Jadi benar-benar masih di pinggir. Dalam banyak video di YouTube, bahkan pada naik Grab dari Singapura ke Legoland.

Okey. Jadi, hasil cari-mencari sebenarnya soal beli tiket bis ini bisa diperoleh di Klook dan bahkan Traveloka. Cuma atas beberapa pertimbangan, saya kemudian mencoba meluncur ke sumber aslinya. Jadi kalau di Klook itu memang bisnya akan WTS Travel yang bisa diakses di https://www.wtstravel.com.sg/. Dan situswebnya sendiri terbilang mudah diakses dan bisa untuk transaksi dari Indonesia. Jadi, kami eksekusi sekalian.

Bis ini hanya ada 1 kali sehari yakni di pukul 09.00 pagi waktu Singapura. Di tiket, penumpang diharapkan sudah bersiap 08.45. Kemudian bis balik ke Singapuranya adalah pada pukul 17.00 dengan bersiapnya 16.45.

Sebenarnya secara realita tidak 15 menit juga. Dalam perjalanan kemarin, bisnya baru tiba sekitar 8 menit sebelum jam keberangkatan. Tapi memang berangkatnya pas tepat jam 9. Yang nyupir kemarin babang-babang keturunan India yang memang banyak di Singapura. Kebetulan sekali pas berangkat di tanggal 25 Juni, kami dapat double decker. Cocoklah Kristof bahagia sekali karena dapat bis semacam ini. Tujuan membahagiakan anak tercapai.

Lantas di sebelah mana menunggunya?

Benar-benar di Singapore Flyer-nya. Nanti bisnya akan berhenti di depan halte ini. Cuma, karena di seberang itu adalah pit stop untuk F1, saya kurang paham kalau musim F1, di sebelah mana bisnya akan berangkat. Soalnya saya nggak nemu ada semacam Kalibanteng-nya Mangkang di Singapura sini.

Satu hal yang perlu dicatat adalah kita tidak bisa pilih kursi. Ketika membeli tiket tidak ada opsi itu. Dan pas mendapat tiket dari Babang Driver, langsung sudah dikasih nomor kursi. Bagasi kita taruh di bawah, lalu kitanya naik.

Selanjutnya, kita akan masuk ke Malaysia melalui Tuas Point. Nah jadi kalau di Singapura ini modelnya seperti terminal yang tertutup begitu. Ketika masuk Tuas Point, nanti kita akan masuk ke ruangan kaca (yang tidak boleh difoto), lalu akan bersua kamera canggih imigrasi Singapura. Nanti saya akan cerita sedikit prahara anak saya dengan imigrasi Singapura. Semoga dia nggak keburu SMP ketika saya sempat menuliskannya.

Sesudah kelar imigrasi, bis akan muncul di sisi satunya lagi. Dan konsepnya benar-benar seperti terminal yang ada bis plat ini parkir di jalur inu.

Sudah selesai?

Tentu belum. Saatnya memasuki imigrasi Malaysia melalui imigrasi Sultan Abu Bakar. Di bagian ini, ruangannya tidak sebesar Singapura. Pas saya ngantri kemarin, ada beberapa alat yang aneh-aneh aja error-nya. Jangan lupa kalau turun di Malaysia ini, semua barang bawaan turut dibawa serta dan akan dicek di Custom. Ini catatan penting karena saya sempat ngantri, lalu lari ambil tas bocah, untuk kemudian ngantri lagi.

Nah di “terminal” imigrasi Malaysia akan ada petugas dari WTS yang akan memberikan rambu-rambu perjalanan. Pas kami datang itu, petugasnya om-om. Dari mereka akan mengingatkan soal jam berkumpul jika balik hari dan beberapa keterangan lainnya.

Jadi, dengan naik bis jam 9 sebenarnya sampai ke Legoland-nya saja bisa jam 11 lewat. Sedangkan Legoland-nya tutup jam 6 kalau tidak salah. Maka, kalau saya sih menyarankan untuk tidak perlu balik hari kalau rutenya Singapura-Legoland. Mending besoknya sekalian baru pulang.

Ketika pulang, hal yang harus diperhatikan adalah mengisi aplikasi untuk masuk ke Singapura di https://eservices.ica.gov.sg/sgarrivalcard/ sejak dari Legoland dan sudah melihat plat bis yang akan kita naiki sebab antreannya dapat kena pengaruh apabila belum mengisi aplikasi tersebut. Bukan apa-apa, isiannya cukup panjang apalagi kalau 1 rombongan.

Ya kurang lebih demikian. Semoga berkenan. Ciao!

Liburan Pegal di Ancol

“Pa, Eto mau ke beach. Naik airplane ya…”

Demikian pesan bos besar di rumah. Kombinasi video YouTube yang memperlihatkan sejumlah anak bebas main di pantai plus beberapa kali bapaknya dinas naik pesawat membuat dia memberikan pesan itu. Pesan yang sulit diwujudkan, selain karena miskin, tapi juga karena lagi pandemi. Saya saja berusaha supaya tidak berangkat dinas karena takut ketularan COVID-19 di kota lain, lah masak bawa anak liburan?

Aslinya, saya jelas pengen bawa anak liburan. Kemarin di Bali kan saya menginap di Hotel Bali Mandira, pinggir Legian banget. Hotelnya juga asyik lah kalau bawa anak. Dan memang saya ingin banget bawa anak jalan-jalan. Tapi lagi-lagi, selain COVID-19 ada faktor kemiskinan yang membuatnya sulit terwujud~

Dan karena kita di Tangerang Selatan, maka jadilah kita ke beach yang paling masuk akal: Ancol. Kristof sudah pernah ke Ancol pada usia 2 tahun dan sekarang berarti dia kesini pada usia 4 tahun. Dulu pas 2 tahun sudah direncanakan bakal bawa ke Singapur lah, ke mana lah, ujung-ujungnya demi keamanan, selama 2 tahun dia malah di rumah…

Dulu kami pernah ke Ancol, tapi menginap di luar kawasan. Nah ini pikirnya kan biar liburannya asyik, jadi coba menginap di dalam kawasan. Kami menginap di salah satu hotel yang ada di dalam kawasan Ancol, tepatnya yang mefet banget sama laut dan dahulu kala pernah kondang dengan nama artis Lidia Pratiwi. Niatnya kan biar urusan ke pantainya gampang.

Sayangnya, gampang itu kalau kita bawa mobil sendiri.

Sobat misqueen kayak saya yang ke Ancolnya saja naik Blue Bird dengan kartu kredit, tentu nggak punya transportasi apapun di dalam selain kaki dan sedikit uang untuk sewa sepeda listrik. Tapi ya sudahlah, dinikmati saja karena niatnya kan liburan.

Secara umum, sesudah datang dan check in kami menuju ke Faunaland, suatu kebun binatang kecil-kecilan di dalam kawasan Ancol, tepatnya di tengah Allianz Ecopark. Kami naik taxol dari hotel ke Allianz Ecopark tersebut. Uniknya, itu posisi si taxol sudah di dalam dan saya tetap disuruh bayar 25 ribu. Padahal, ketika di masuk kan dia sudah dapat tiket keluar ya.

Tapi ya sudah. Gapapa.

Dari Faunaland, tampaknya anak saya ngebet benar pengen ke pantai. Walhasil, dengan berjalan kaki saya membawa dia ke Pantai Indah yang notabene paling dekat dengan Faunaland. Pantainya cukup ramai dengan tali melintang di area laut tanda tidak boleh berenang. Jadi memang hanya celup-celup sama main pasir. Anak saya sebagai anak prokes langsung keder begitu melihat anak-anak yang cukup ramai.

“Pa, banyak anak-anak…”

Dari Pantai Indah, kami kembali ke hotel untuk main pasir di depan kamar saja. Kami naik taksi. Jadi, ada sebuah taksi yang muter-muter Ancol pada Sabtu-Minggu untuk mencari orang-orang tidak berpunya seperti kami ini. Pas nganter kami, bapaknya malah curhat. Sedih memang. Benar bahwa di Ancol ada bus Wara Wiri, tetapi keramaian dan rutenya tidak cukup visibel untuk orang-orang seperti kami.

Kami memang berencana akan main pasir baru pada pagi hari berikutnya, sebelum pulang. Arahnya tentu saja beach pool yang dari proporsi pasirnya paling banyak. Pilihan kami kemudian adalah naik sepeda listrik yang disewakan di hotel dengan harga 100 ribu untuk 2 jam. Jadi dua sepeda ya 200 ribu. Dengan jarak 1 kilometer, menggenjotnya lumayan juga. Tapi namanya sepeda listrik kan kayak naik sepeda motor.

Dan sisi baiknya adalah ternyata anak saya sudah cukup seimbang sehingga bisa pegangan dengan baik dan benar di boncengan.

Kami main pasir dalam suasana yang gloomy dengan sedikit mendung dan beberapa tetes air hujan. Walau demikian, dalam durasi 2 jam tidak ada hujan yang terjadi sehingga keinginan Kristof untuk bisa bermain pasir di pantai setidaknya bisa terwujud dengan keterbatasan seperti tali, maupun kapasitas dan tentunya minim ombak. Memang lain kali saya sangat ini dia bisa menikmati pantai-pantai cantik yang pernah saya datangi, mulai di Padang, Bali, Kupang, Nias, hingga di Palu.

Memang baru dua kali dia ke pantai dan dua-duanya ke beach pool. Sebagai orang tua, sebenarnya ada keinginan dalam diri saya untuk mengajak dia. Cuma dulu takut saja dia tidak ingat. Jadi mau mencari umur yang kira-kira dia bakal ingat sampai kapan-kapan dan sepertinya ini sudah umurnya.

Kapan-kapan ya, Nak.

Mengenal The Hill Hotel AND Resort Sibolangit

The Hill Hotel & Resort Sibolangit – Nama Sibolangit mengemuka kembali. Sibolangit sendiri adalah salah satu kecamatan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Sibolangit disebut berbatasan langsung dengan daerah tetangga yaitu Kabupaten Karo. Sebagaimana sejumlah daerah lain di Sumatera Utara yang berbukit-bukit, berhawa sejuk, dan pemandangannya indah, maka Sibolangit termasuk menjadi salah satu tujuan wisata di Sumatera Utara.

Selain itu, Sibolangit juga dikenal karena pernah menjadi lokasi Jambore Nasional Pramuka pada tahun 1977. Tiga puluh tahun sesudah Jamnas tersebut, Sibolangit kembali dikenal publik karena menjadi lokasi jatuhnya pesawat Garuda Indonesia.

The Hill Hotel & Resort Sibolangit menjadi salah satu tempat terkenal di Sibolangit. Berlokasi di Jalan Letnan Jenderal Jamin Ginting sekitar kilometer 45, hotel ini menurut TripAdvisor berjarak sekitar 33 menit dari Kuala Namu International Airport dengan menurut Wego berjarak 72,2 kilometer dari bandara tersebut. The Hill Hotel & Resort Sibolangit juga tidak jauh dari sejumlah tujuan wisata di Sibolangit lainnya seperti Gunung Sibayak hingga Air Terjun Dua Warna.

Menurut Deardo H di TripAdvisor, hotel ini memiliki area resepsionis yang baik, staf yang ramah, serta ada kebun binatang mini di dalamnya. Hotel yang berlokasi di Desa Sukamakmur ini juga memiliki lapangan tenis, fasilitas kebugaran outdoor, hingga lounge karaoke dan sebagaimana hotel-hotel pada umumnya tentu memiliki akses WiFi di seluruh hotel.

Masih menurut Wego, terdapat sejumlah resto di The Hill Hotel & Resort Sibolangit ini yakni Spring Garden Restaurant, Taipan Restaurant, Casuarina Lounge, Sky Lounge, hingga Pine Coffee Shop dan Forest Club.

The Hill Hotel & Resort Sibolangit
Sumber: lily626 (TripAdvisor)

Menurut Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Deli Serdang (kebayang ya kompetensi pejabat untuk jabatan ini harus sungguh sangat lengkap), The Hill Hotel and Resort memiliki 36 kamar Superior, 22 kamar Deluxe, 22 kamar Super Deluxe, dan 58 kamar Executive Deluxe.

The Hill Hotel & Resort Sibolangit
Sumber; G@lih (TripAdvisor)

Di The Hill Hotel & Resort Sibolangit sendiri juga ada Tukan, salah satu burung paling populer di dunia terutama lewat karakter ‘Toucan Sam’. Burung yang berasal dari lembah Amazon ini memiliki paruh memanjang yang memungkinkan burung tersebut untuk mencapai rongga tersembunyi di pohon.

Sejumlah tips dari TripAdvisor meyebut bahwa tempat terbaik dan ternyaman adalah Family Room dekat hutan bambu. Selain itu, disebut bahwa Deluxe Room menyediakan space terbaik. Ada pula yang bilang bahwa kamar dengan kolam renang akan dikelilingi oleh burung-burung.

The Hill Hotel & Resort Sibolangit
Sumber: Riotoga (TripAdvisor)

Pada masa pandemi, terutama di awal Maret 2021, The Hill Hotel & Resort Sibolangit masih berhasil menggaet tamu dan bahkan menurut beberapa berita, sejumlah hotel di Sibolangit juga turut penuh. Hal ini juga membuktikan bahwa Sumatera Utara tidak hanya tentang Danau Toba. Kalau ingin tahu tentang Danau Toba versi Balige tentu saja bisa dibaca di link ini.

Our Lady of Fatima: Church With Chinese Nuance in Jakarta

I visited this Church in July 2015. Five years ago, I tried to reach all churches at the Roman Catholic Archdiocese of Jakarta in #KelilingKAJ project. And I failed because only visit about 20 Churches before I became a father. When you became a father, you can’t spend time going around and forget your son. Haha.

This Church is also known as Toasebio Church, and the nearest TransJakarta bus stop is Glodok. From this bus stop, look for the black gated road. From there, walk and follow the instructions: the Ricci school signboard.

After walking for a few minutes, we will arrive at the Vihara. From there, turn left, then follow the road, and then you will see the Ricci school on the right side. The Toasebio Church is right next to the Ricci school. At first glance, the building is not much different from the Vihara.

The Toasebio Church building may be one of the oldest church buildings in Jakarta because it has been built since the 19th century. At that time, the building belonged to the Tjioe family. The building was purchased in 1950 and used as a church in 1955. The gold and red tabernacles are the former places of respect for the ancestors of this family. Its architecture is typical of Fukien (South China) so that it has been used as a cultural heritage since 1972. Being a cultural heritage is indeed a double meaning that the government recognizes. Still, then if you want to change its shape, you must have a permit—for example, the Bukittinggi Catholic Church. The building is also cultural heritage, but it doesn’t need to be renovated because there are not too many Catholic people.

The name Ricci for the school in the premises refers to Matteo Ricci, a Jesuit priest who spread Catholicism in mainland China. When you enter the church building, at first, it doesn’t feel like a church because the nuance is very typical of Chinese, including there are two lion statues on the front of the Church. Likewise, the red and gold ornaments that fill the building. The building is smaller than the Canisius College chapel, and certainly much smaller than in Mangga Besar. This Church is a form of inculturation with culture because of this Church located in Jakarta’s Chinatown.

Even though the building is ancient, the Toasebio Church cannot be separated from modernization. I didn’t see a microphone on the altar, but the Pastor’s voice was unmistakable. Then you can see a kind of CCTV camera at the top of the altar and the center of the Church. There is no need for a person to take a video because it is there and settled. There is also an LCD placed roughly above Jesus and the Blessed Mother. AIR CONDITIONING? Of course, there is.

wpid-photogrid_1435680310793.jpg

In regular times, before the COVID-19 pandemic, mass in Toasebio was offered on Saturdays at 6:00 p.m., and Sundays at 6:00 a.m., 7:30 a.m., 9:30 a.m., and 6:00 p.m. In Toasebio, there is also a Mass at 4:15 p.m. for Mass in Chinese. Similar to the Sacred Heart Church in Palembang, which also has a Chinese version.

Maria Cave is in the churchyard with a vast size. The building covers the story of Maria de Fatima, including the three children who got the vision depicted in the size of a real child. The Toasebio Church grounds are also car-free; most likely, the car park is in Ricci school.

wpid-photogrid_1435680400044.jpg

After mass in Toasebio, there are exciting choices for culinary noodles. Again, it reminds me of Palembang. When I finished a mass, you immediately went hunting for Jalan M Isa noodles. Glodok is indeed the center for culinary noodles. That’s the story five years ago. Jakarta’s current position is, on average, still online, or even if there is a mass, access is minimal. Yes, we hope the COVID-19 pandemic will pass soon.

Serunya Main Bersama Anjing di Boogie Doggie Pet Cafe Kelapa Gading

boogie doggie pet cafe kelapa gading

Beberapa waktu yang lalu, Mama Isto jadi narasumber sebuah seminar yang diikuti oleh tenaga kesehatan. Dalam rangka support penuh dan berhubung juga saya tidak kuliah hari itu, maka kami menggunakan momen tersebut untuk staycation di sekitar Kelapa Gading, tempat seminar diadakan.

Seminarnya di Harris Kelapa Gading, sih. Akan tetapi, karena kami tetap harus mempertimbangkan masa depan keluarga, jadi menginapnya tidak di hotel itu. Selain karena saya bosan setahun bisa 3-4 kali menginap di situ untuk acara fullboard, faktor paling krusial adalah nggak ada uang. Jadi kami mlipir sedikit, yang penting masih di Kelapa Gading.

Seminarnya Jumat dan Sabtu, sehingga kami menginap dua malam di hotel yang kamarnya mungil sekali. Saya membawa Isto dari Serpong ke Kelapa Gading cukup dengan sekali naik bis dari Summarecon Mal Serpong ke Mal Kelapa Gading. Kebetulan, anaknya berhasil dibuat lelah hingga sepanjang perjalanan dari Summarecon Gading Serpong ke Summarecon Gading yang di Jakarta Utara bisa berjalan optimal.

Mal Kelapa Gading sudah lama dikenal sebagai mal hits anak Jakarta. Salah satu alternatif yang ciamik untuk nongkrong anti mainstream kiranya dapat ditemukan di MKG ini.

Boogie Doggie Pet Cafe

boogie doggie pet cafe

Namanya Boogie Doggie. Kalau menurut akun Instagramnya sih Boogie Doggie ini terdiri dari pet cafe, salon, spa, dan hotel. Semuanya untuk doggie, yha. Akan tetapi tulisan ini fokus pada bagaimana Isto menikmati permainan dengan anjing di pet cafe-nya.

Boggie Doggie Pet Cafe terletak di Gading Walk Mal Kelapa Gading. Menurut Media Indonesia, kafenya dibuka pada April 2019. Tempatnya tidak luas-luas banget, tapi cukup untuk bermain dengan anjing lucu.

Konsepnya adalah minimum order. Jadi, dengan transaksi sejumlah tertentu–yang saya kok ya lupa, mungkin karena Mama Isto yang bayar–kita dapat bermain dengan anjing selama 2 jam. Kebetulan, Isto tidak dihitung, jadi kami hanya bayar 2 pax saja.

Hal penting untuk diperhatikan adalah ruangannya indoor sehingga kalau memang hendak berkunjung ke kafe ini, pastikan kita bukan orang yang risih dengan bulu anjing termasuk kencingnya. Ya, namanya juga anjing, pipis kan tidak bisa diarahkan ke toilet. Jadi, di kafe ini anjing terbilang sering buang air kecil, meskipun ada juga sebagian yang dikasih popok. Cuma, tenang saja, beberapa petugas dengan sigap dan piawai mengelap pipisnya anjing sehingga kita lupa bahwa tadi ada anjing pipis. Untuk itu pula, barang-barang harus ditaruh di suatu keranjang. Supaya tidak jadi bahan permainan si anjing.

kafe anjing kelapa gading

Menurut Media Indonesia ditunjang pengamatan saya, setidaknya ada 15 anjing yang dilepas bebas pada satu sesi. Masih versi media yang sama, total ada 45 anjing dari berbagai ras mulai dari pug, samoyed, alaskan malamute, pomeranian, corgi, hingga golden retriever ada semua. Nah, jadi modelnya shift. Seekor anjing ada periodenya diedarkan di kafe dan jika sudah selesai, dia akan diangkut ke kandang kemudian digantikan dengan yang lain lagi.

Isto ini agak love-hate gitu sama anjing. Dia ngeh dan sering teriak-teriak bahwa anjing itu lucu. Tapi dia belum terlalu berani bercengkrama intim dengan anjing. Lumayanlah, sebagaimana dengan kucing kompleks, dia tidak takut sama sekali dengan dua binatang kaki empat itu. Jadi, lumayan enak buat orangtuanya mengajarkan afeksi pada makhluk hidup lainnya.

boogie doggie pet cafe

Karena dibiarkan lari-lari, jadi ketika kita sedang makan, bisa saja ada anjing ndusel-ndusel kaki kita. Jadi, disiapkan hatinya dan jangan langsung menendang ketika ada gangguan. Bahaya.

Plus, anak juga harus diajari untuk tidak terlalu gemas dengan anjing. Termasuk sampai menggendong dan membawa kemana-mana. Itu cukup Mbah Surip saja yang tak gendong kemana-mana. Untuk itulah pengawasan orangtua menjadi penting, bukannya makan seenaknya terus anak dibiarkan lari berkeliaran nggak karu-karuan.

boogie doggie kelapa gading

Kira-kira demikian saja. Beberapa foto Isto dalam post ini tentunya sudah memberi gambaran betapa menariknya main di Boogie Doggie Pet Cafe ini. Cukup direkomendasikan, terutama bagi yang tidak ada halangan atau alergi tertentu.

Guk.

cara memelihara anjing

Asimetris di Sanmare

Post ini aslinya dibuat tahun 2017, tapi baru tayang 2020. Sedih bener nasib #KelilingKAJ saya. Hehe. Memang, sejak punya anak, ada sedikit perubahan arah kebijakan blog ini yang membuat #KelilingKAJ agak terpinggirkan. Namun hati nggak enak juga kalau proyek ini nggak selesai, apalagi sudah sepertiga jalan. Jadi, #KelilingKAJ kali ini akan merambah ke sebuah gereja di Dekenat Tangerang. Namanya Paroki Santa Maria Regina, atau lebih terkenal dengan nama Sanmare. Sedikit kisah, di gereja inilah saya pertama kali melakukan kedok religi kepada perempuan yang kemudian jadi ibu dari anak saya~~

Untuk mencapai Gereja Sanmare ini, bisa melalui Stasiun Pondok Ranji, kemudian jalan sedikit melewati tol, lantas naik angkot D09 sampai Hari-Hari. Atau dari Stasiun Jurangmangu ya tinggal naik ojek online. Gereja ini letaknya di samping Hari-Hari dan persis di seberang Bank Permata. Tepat di pojokan sebelum Taman Jajan, pokoknya. Dan jangan harap akan menemukan arsitektur ala Gereja semacam menara menjulang dengan Salib, karena arsitektur Sanmare memang tidak begitu.

Sanmare

Menurut website Paroki Sanmare, gedungnya dirancang menjadi satu masa bangunan tunggal yang kompak dengan bangunan mencakup berbagai fungsi bangunan seperti tempat ibadah itu sendiri, aula, pastoran hingga parkir. Dan bahwa Gereja Sanmare ini tidak seperti gereja kalau dari luar adalah karena bangunan dibuat dengan arsitektur simpel dan modern dengan bangunan utama ditarik ke bagian belakang untuk menyediakan ruang yang lumayan luas di depan sebagai ruang terbuka hijau.

Selengkapnya!

Pengalaman Perjalanan ke Luar Kota Menggunakan Travel Cititrans

Perjalanan ke luar kota merupakan sebuah hal yang menyenangkan. Namun kadang ya ada juga perjalanan ke luar kota yang jadinya begitu melelahkan. Tentu hal ini sangat dipengaruhi dari jenis kendaraan yang kita pilih untuk menempuh perjalanan jarak jauh dari satu kota ke kota lainnya. Untunglah, kini telah tersedia banyak pilihan untuk kita yang ingin melakukan perjalanan ke luar kota.

Salah satu pilihan tepat bila ingin menempuh perjalanan jauh dari satu kota ke kota lainnya adalah dengan menggunakan jasa shuttle atau travel yang kini sudah banyak tersedia di berbagai kota. Salah satu travel yang banyak menjadi sorotan ialah travel Cititrans yang melayani berbagai rute dalam negeri. Bahkan apabila ngin membeli tiket travel Cititrans Fatmawati, Kita juga akan dengan mudah menemukannya melalui berbagai situs online travel agent.  Kira-kira apa saja ya kelebihan dari travel Cititrans dan mengapa kini travel Cititrans banyak menjadi pilihan masyarakat yang akan bepergian ke luar kota?

Kenyamanan yang Ditawarkan

Salah satu penyebab kini Cititrans banyak menjadi pilihan masyarakat ialah kenyamanan yang ditawarkan oleh pengelola travel tersebut. Apabila kita memutuskan untuk naik travel menuju ke kota lain, tentu kitatak perlu capek-capek lagi untuk menyetir ataupun memikirkan jalan mana yang harus dilewati.

Mobil Sangat Nyaman

Berdasarkan pengalaman menggunakan travel Cititrans, salah satu kenyamanan yang paling terasa ialah mobil yang digunakan sangat nyaman dan juga terawat. Poin ini merupakan sebuah nilai tambah yang sangat penting untuk menjadi bahan pertimbangan karena perjalanan ke luar kota yang biasanya memakan waktu berjam-jam tentu membuat kita lelah. Bila kita menggunakan jenis kendaraan di mana kita dapat merasakan kenyamanan, tentu hal ini merupakan sebuah nilai tambah tersendiri.

Kursi Tidak Berdesakkan

Berbeda dengan jenis travel lain yang biasanya membuat penumpang merasa berdesakan, travel Cititrans menawarkan pengalaman yang lain. Apabila menaiki travel Cititrans, kita akan merasakan bahwa travel ini memiliki kursi yang sangat lega dan cocok untuk kita pilih sebagai partner perjalanan. Kita dapat merasakan bahwa kursi satu dan lainnya tidak terlalu berdesakkan dan masih memungkinkan untuk beristirahat selama dalam perjalanan.

AC Dingin

Kenyamanan perjalanan kita biasanya juga ditentukan oleh pendingin ruangan yang terdapat pada mobil yang ditumpangi. Menggunakan travel Cititrans merupakan sebuah keuntungan tersendiri karena kita akan merasakan kenyamanan karena pendingin ruangan yang sangat dingin dan membuat kita tak merasa begitu lelah selama dalam perjalanan.

Beberapa kenyamanan tersebut ditulis berdasarkan pengalaman menggunakan travel Cititrans untuk rute antar kota. Bila kita merasa lelah untuk menyetir mobil sendiri ataupun malas untuk memilih kendaraan umum lain yang biasanya kurang nyaman untuk para penumpang, maka travel Cititrans dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan cerdas untuk kita yang ingin bepergian ke luar kota.

foggy road
Photo by Lukas Rychvalsky on Pexels.com

Fasilitas Sangat Lengkap

Berbeda dengan travel lain yang hanya memiliki fasilitas yang terbatas, Cititrans selalu berusaha untuk menjadi selangkah lebih maju dengan memberikan berbagai fasilitas lengkap untuk para penumpang. Tentu fasilitas ini diberikan semata-mata untuk menjamin kenyamanan penumpang selama dalam perjalanan ke luar kota bersama dengan Cititrans.

Charger Untuk Setiap Seat

Charger kini telah menjadi seperti kebutuhan pokok untuk sebagian besar kalangan. Katanya kebutuhan pokok manusia zaman now ada 4 yakni sandang, pangan, papan, dan colokan. Demi menjamin kebutuhan dan kenyamanan para penumpang, Cititrans telah membekali seluruh seat pada armadanya dengan charger USB yang dapat digunakan oleh penumpang. Cara ini juga sangat diapresiasi oleh para penumpang yang merasa sangat terbantu dengan fasilitas ini.

Jadwal Sangat Fleksibel

Kenyamanan lain yang akan diperoleh oleh para penumpang ialah jadwal travel Cititrans yang sangat fleksibel sehingga sangat memungkinkan bagi para penumpang untuk memilih jadwal sesuai kebutuhan tanpa takut membuang waktu sekedar untuk menunggu travel datang.

Seluruh kenyamanan dan fasilitas tersebut juga diimbangi dengan harga terjangkau yang ditawarkan oleh pihak penyedia travel Cititrans. Untuk rute perjalanan ke luar kota, dijamin seluruh penumpang akan mendapatkan harga terbaik dan tingkat pelayanan terbaik yang akan dirasakan oleh seluruh penumpang. Agar kita tak lelah ketika bepergian keluar kota, pastikan bahwa kita memilih travel Cititrans sebagai partner perjalanan kita.