Kalau cewek harus berhadapan dengan kenyataan hidup bernama PMS setiap bulannya, maka kalau cowok harus berhadapan dengan kenyataan hidup bahwa cowok itu harus berusaha dan berjuang agar tidak jomblo. Tidak jomblo ini definisinya dua, dari jomblo agar menjadi tidak jomblo, atau dari tidak jomblo agar jangan sampai menjadi jomblo.

Memang, dari 7 miliar lebih manusia di dunia, cewek lebih banyak jumlahnya. Akan tetapi, perkara jumlah itu tidak menjamin cowok akan menjadi lebih mudah untuk tidak jomblo. Lah, konstelasi hidup menyebabkan cowok berada pada posisi memilih dan cewek yang dipilih. Okelah cowok sudah memilih seseorang, tapi kalau seseorang itu ogah dipilih ya jadinya penolakan.

*kemudian gantung diri di pohon ubi jalar*

Nah, salah satu hal yang mungkin menjadi pertimbangan dalam memilih dan dipilih itu adalah tampang. Ya, coba cewek mana yang nggak klepek-klepek kalau melihat mas-mas dan mbak-mbak ini, formulasi ganteng dan cantik:

Ya, mungkin sudah takdir alam bahwa yang ganteng itu bakal dapat yang cantik. Eh, nanti dulu. Kalau memang logikanya begitu, bagaimana kisahnya dengan mas-mas dan mbak-mbak ini?

Ya, okelah, mungkin memang keduanya sudah cerai. Foto-foto di atas jadul punya. Tapi kalau yang ini masih eksis berpasangan dan tetap tampak kece:

NAH! Saya yakin, dalam terminologi apapun seorang Bacary Sagna nggak bisa dibilang ganteng jika dijejerin sama Lee Min-ho. Tapi nyatanya bininya cakep banget. Artinya? Ya, nggak perlu tampang ganteng maksimal untuk bisa menggaet cewek cantik.

Kalau saya ganteng nggak?

Tentu saja, tidak. Kalaulah ada yang bilang saya ganteng itu paling juga Emak saya. Dan emak-emak lain di dunia pasti bilang kalau anaknya ganteng. Itu adalah bentuk kewajaran ilmiah. Bahkan adek saya sendiri nggak pernah mengakui bahwa saya ganteng, apalagi para mantan saya.

Kalau Sagna saja bisa mendapatkan istri cantik jelita tiada dua, mestinya kita-kita yang nggak ganteng ini juga bisa. Nah, berikut beberapa hal yang diperlukan oleh cowok-cowok kurang ganteng untuk mendapatkan pasangan.

1. Jadi Pria Kaya

Saya sudah tanya ke beberapa teman cewek, apakah seorang Ahmad Fathanah itu ganteng atau tidak. Rata-rata sih bilang nggak. Tapi kenapa yang kecantol sama dia itu cantik-cantik semua? Bonus seksi, pula? Ya, siapa yang kecantol kalau baru sebatas teman aja sudah bisa ngasih mobil. Bandingkan dengan jomblo-jomblo di luaran yang baru sebatas ngasih harapan. Mobil bisa dijual buat makan, lah harapan? Dimakan juga nggak bikin kenyang.

Saya tentu nggak bilang bahwa cewek-cewek yang kepincut sama pria kaya ini sepenuhnya matre. Tapi namanya hidup realistis, butuh duit. Nggak ada ceritanya makan cinta bikin kenyang. Pipis pun sekarang sudah bayar 2000 perak lho. Jadi, kalau kamu nggak ganteng, ya jadilah orang kaya, niscaya handicap tidak tampan itu bisa tereduksi tingkat kesusahannya.

2. Operasi Plastik

Ini juga silogisme sepele banget. Kamu nggak ganteng? Ya, buatlah muka kamu jadi ganteng. Caranya, dengan operasi plastik. Tentu saja lewat prosedur yang baik dan benar, jangan gunakan plastik kresek bekas gorengan untuk mempertampan muka. Salah-salah muka yang sudah tidak tampan itu jadi semakin amburadul.

Nah, perkaranya ya kalau kemudian kamu operasi plastik dan lantas nikah hingga kemudian menjadi seperti gambar di atas. Bagaimanapun, yang tidak orisinil pasti akan ketahuan belangnya, entah kapanpun itu. Lagian, memangnya situ punya duit?

3. Punya Pangkat

Sering baca berita kan tentang cewek yang ketipu karena calon suaminya ternyata tentara gadungan, aslinya tukang tambal ban. Atau polisi gadungan, padahal aktualnya buronan. Masih ada pesona dari kepangkatan yang bikin muka jadi nggak dipertimbangkan secara matang.

Atau kalau memang kalian nggak pengen jadi gadungan, ya silakan rintis karier masing-masing dengan baik. Misal, melamar ke PNS dan lantas bekerja maksimal, kalau perlu ikut lelang jabatan dan kemudian bisa menjadi pejabat eselon dalam usia yang masih muda belia. Sudah deh, dijamin cewek-cewek juga nggak akan mengabaikan seseorang muka-biasa-saja-tapi-pejabat-eselon.

Cuma, ya itu tadi, jangan mendapatkan pangkat dengan cara yang tidak elegan. Misalnya dengan menyogok, atau seperti kasus di atas–gadungan. Ingat, segala yang gadungan di dunia ini niscaya tidak abadi.

4. Jadi Pria Sabar

Kalau 3 hal di atas sebenarnya sangat duniawi, maka nomor 4 ini cenderung lebih affordable dan membumi. Ya, jadilah pria sabar. Saya bertemu beberapa cewek dengan muka cowok yang kira-kira sama gantengnya dengan saya–yang sebenarnya juga kurang ganteng–dan mereka bilang bahwa keunggulan pasangan hidupnya adalah kesabarannya.

Well, di era KRisDaranTi seperti sekarang ini, lelaki sabar boleh jadi barang langka. Lihat kan banyak kasus lelaki melakukan kekerasan pada anak-bini, dan saya yakin tidak sabar adalah salah satu dari asal muasal perbuatan itu terjadi. Makanya, saya sekarang sedang mencoba jadi lelaki sabar.

Termasuk sabar ketika pacar milih sepatu yang lagi sale.

*kemudian ditabok*

5. Jadi Pria Baik

“Eh, kamu kok mau sih sama dia? Udah item, jelek lagi.”

“Soalnya dia baik.”

Yah, terminologi BAIK ini sebenarnya sangat relatif. Malah pernah ada kasus, seorang cewek yang nggak tahu kalau saya pernah pacaran sama si X, memberikan rekomendasi ke si X sambil bilang, “udah, kamu sama dia aja. Dia baik lho.”

#AKUBAIKTUIPS!

Saya sendiri pernah nanya ke teman-teman di FB via update status, dan semua wanita yang komen punya versi baiknya masing-masing. Dan sebuah komen bijak dari istrinya Tintus bahwa baik bagi satu orang tidak berarti baik bagi orang lain. Ya, setiap orang punya versi sendiri untuk definisi baik ini. Bahkan yang tampilannya sangar di luar, bisa jadi hatinya baik. Dan sebaliknya, yang tampilan 11-12 sama Lee Min-ho, tapi orangnya nggak baik juga dimungkinkan.

Jadi, kalau punya gebetan, segera cari definisi baik versi dia, dan kalau memang tanpa perlu mengubah diri, kamu sudah bisa memenuhi itu, tenang saja, nggak perlu tampan untuk mengubah status gebetan jadi kekasih. Eh, tapi itu kalau sudah punya gebetan ya, mblo. Kalau belum mbok ya sana cari dulu, hidup kok galau melulu.

Sekian permenungan saya soal ini, tentu saja ini tidak bermaksud membanggakan diri sendiri. Saya duit nggak punya, operasi plastik nggak pernah, pangkat juga nggak ada, sabar ya dipertanyakan, baik juga nggak semua orang bilang. Yah, sekadar pengen nulis aja sih. Keburu bulan depan mulai aktif dan mungkin jadi nggak bisa nulis rajin lagi.

CIAO!