Sekelebat tampak benda manis lewat di depanku.
“Oke juga,” pikirku.
Dan entah kenapa ada dorongan aneh dari dalam diriku. Kuikuti sosok manis itu dari belakang. Entah, ada semacam rindu yang aneh muncul tiba-tiba. Tapi aku memilih mengikuti naluri.
Kuikuti terus, tanpa upaya memanggil. Kubuntuti sosok itu berjalan. Dan aku merasakan rindu yang benar-benar gila. Sejak kapan rindu oleh sekelebat sosok manis ini tiba? Dan kenapa dia tiba?
Sudah hampir sampai lorong ujung kampus. Aku sudah capek juga mengikutinya. Maka kupercepat jalanku. Kukeluarkan kartu nama yang selalu jadi andalanku. Yah, gadis mana yang bisa abai dengan kartu namaku, seorang yang terkenal di kampus ini.
Aku berlari, kugapai sosok manis itu. Ia berbalik dan seketika aku sadar mengapa aku rindu.
“Kamu to?”
“Iya. Kok disini?”
Sedari tadi aku mengikuti mantan pacarku, pantas saja aku merasa rindu.
🙂
Sopo kui? yuyun po?
soale nek iren ora manis
trus pacarmu mantanmu mung 2 sak retiku
opo mantan gebetan yo mbok itung? hahaha
LikeLike
Iki gur cerito cah.. Opo yo kabeh posting ki soko pengalaman pribadi.. -___-“
LikeLike
yo sopo reti..kn apik nek pribadi to
LikeLike