Happy Wedding!

Entah ini kebetulan atau tidak, tapi semester 1 2012 diawali dan diakhiri oleh kondangan.

1 Januari 2012, saya lari-lari (baca: terbang) dari Padang menuju Jogja untuk menghadiri #1 pernikahan Dolaners atas nama Boris, dan 30 Juni 2012, saya ngesot (baca: nyepur) dari Jakarta menuju Jogja untuk menghadiri #2 pernikahan Dolaners atas nama Budi alias Yoyo.

Tapi saya nggak percaya ini kebetulan, karena ini adalah singgungan berbagai peristiwa pada titik yang tepat. Kenapa?

Karena dua teman yang habis nikah ini, sama2 JB nikah sama GNB. Hehehe..

Oke, bukan itu inti posting ini.

Kadang menjadi pertanyaan bagi emak saya tentang saya yang berkeliaran semata-mata kondangan. Ehm, bukan karena saya hendak mencuri bunga di keris atau pula menangkap bunga yang dilempar. Tidak sama sekali. Ini semata-mata soal pertemuan kembali.

Kalau di Januari berasa kurang unik karena saya sendirian dari Padang. Nah yang kemarin ini, karena yang nikah adalah anak 2004 dan 2005, maka berangkatlah belasan manusia dari Stasiun Senen dengan Senja Utama Solo. Belum cukup, yang Taksaka juga ada loh. Masih ada pula yang dari Bandung menuju Jogja. Semuanya akhirnya ketemu di Balai Desa Jatiayu (kalau nggak salah) untuk resepsi.

Well, kita nggak bicara soal nominal uang disini, meski itu juga penting. Sebagian dari peserta kondangan itu, hari Minggu pagi ini sudah balik ke lokasi meraup rupiah masing-masing. Intinya? Ya datang karena mau kondangan.

Yang menjadi note disini adalah ketika kita melihat teman di pelaminan, itu ada sensasi juga. Sensasi pengen? Ehm, ya iya juga sih. Hahaha.. Tapi ketika kita bertemu dengan teman-teman semasa kuliah, berkisah soal masa lalu, bercerita kembali soal masa silam, tertawa mengenang tragedi, dan semua aktivitas lain yang campur aduk jadi satu. Itu priceless. Sungguh.

Apalagi ketika yang manten kemaren, menganggap saya comblang-nya. Hahaha.. Padahal ya saya biasa wae sih. Itu dulu kan kenakalan masa muda. Kalau pas jadi (pacaran) ya syukur. Tapi ada senangnya juga sih melihat pasangan yang mana kita terlibat dalam prosesnya, bisa berada di pelaminan. Turut berbahagia untukmu kawan.

Dan untuk pertanyaan: kamu kapan? saya punya refleksi tersendiri berdasarkan guyon bawah pohon.

Jadi gini, piala Donalers itu difoto lalu dipasang di DP BBM. Nah karena ada kode #2, maka teman lain komen, ” kir0-kiro aq nomor piro yo?”

Sebuah jawaban gojek kere: yo nek ora 17 yo 18 lah..

What a long time! Hahaha..

Tapi namanya juga guyon Dolaners, nggak boleh sakit hati. Kapan itu hanya akan dijawab oleh kesiapan. Kesiapan? Ini akronim, KEmauan untuk SIAP menempuh tANtangan. Kita nggak bisa menunggu, karena bakal lama juga. Yang penting mau untuk siap. Sisanya biarlah jalan ke depan. *Hasil obrol sambil sarapan*

Dan kini saya mengetik posting ini dari sebuah warnet di Paingan, sebuah desa penuh kenangan. Sentimentil sekali. Sebentar lagi bakal menuju tempat meraup rupiah, bertahan hidup. Sebuah siklus hidup mendasar manusia yang sejatinya sederhana.

Happy Wedding my friends!

Advertisement

One thought on “Happy Wedding!”

  1. Love this post bro..LOVE IT
    Mencakup semua gitu..
    Ada kitanya
    Ada bangganya atas pernikahan yoyo
    Ada ejek2annya
    Ada kenangannya

    Dan saat melihat yoyo dan shinta bersanding itu rasa bangga begitu bergejolak
    karena mereka sangat bahagia dengan kedatangan kita

    *nulis karo rodo mewek

    Love you Guys
    -bagian dari dolanerz-

    Like

Tinggalkan komentar supaya blog ini tambah kece!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.