Pagi-pagi dapat telepon dari Bapak, ngasih tahu kalau Pastor Galli meninggal di Pekanbaru..

Okay, nggak banyak yang saya tahu tentang Pastor yang punya nama lain Mikael Gunadi ini, kecuali:
1. beliau adalah pastor yang menyiramkan air suci ke kepala saya pada suatu hari di tahun 1987 dalam sebuah sakramen baptis
2. beliau adalah pastor yang ada di altar ketika saya dengan baju putih-putih menerima komuni untuk pertama kali
3. beliau adalah pastor yang menyerahkan dua gelas berisi air dan anggur pada saya dalam tugas putra altar perdana saya
4. beliau adalah pastor yang mendampingi Mgr. Martinus Situmorang dalam sakramen krisma saya
Yak, Pastor Galli adalah orang yang menjadi penanda momen-momen penting saya di gereja.
Beliau memang sudah lanjut usia. Based on blog kak Ade ini, disebutkan kalau Pastor Galli sudah jadi pastor dari jaman Mama-nya Kak Ade masih kecil. Sebuah waktu yang sangat lama bukan?
Pastor Galli memang sudah tua. Terakhir ketemu waktu mudik Agustus kemarin–seperti biasa karena selalu datang cepat–jadi masih sempat salaman dengan beliau. Tangannya memang sudah lama tremor, kalau tidak salah sudah sejak saya mudik 2007. Tapi ya begitulah, beliau masih memimpin misa, masih memberikan kotbah, dan, ehm, entah mengapa tanpa mengenakan kacamata.
Pastor Galli memang cenderung galak kalau di altar. Saya lupa sudah berapa kali ‘kena’ gara-gara lelet waktu di altar. Tapi di luar itu, Pastor Galli adalah orang yang tergolong ramah, dan yang saya ingat, anti benar dengan orang yang ribut di gereja.
Yah, saya nggak mengenal beliau terlalu banyak, tapi–apapun–beliau adalah orang yang hadir di momen-momen penting kekatolikan saya.
Selamat jalan, Pastor! Berkah melimpah di Surga 🙂