78 Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika Prajab

1. Melakukan demo agar prajab dipindah ke villa di Puncak.

2. Yang penjaganya kuplukan dan senteran.

3. Membawa setrika, milik tetangga, tanpa ijin.

4. Membawa hewan peliharaan.

5. Membawa pasangan baik sah maupun belum sah ke dalam kamar.

6. Mempersilakan rekan sekamar membawa pasangan sah maupun belum sah ke dalam kamar.

7. Memesan pasangan ke RA dengan tarif 80 juta short time.

8. Menyuruh rekan sekamar nge-BBM RA untuk minta diskon agar 80 juta bisa semalam suntuk.

9. Menurut ngana, CPNS sanggup bayar?

10. Gaji wae 1,8 juta sebulan. Heu.

11. Berdemo minta sekamar dengan lawan jenis.

12. Membawa kompor gas, milik tetangga, yang dagang nasi goreng.

13. Membawa tabung gas 3 kilogram, 1 lusin.

14. Anda sedang Prajab, bukan bakulan!

15. Membawa meja biliar ke dalam kamar.

16. Makan pagi-siang-malam dengan hanya memakai sandal jepit

17. Makan pagi-siang-malam dengan sebelah kaki diangkat ke kursi

18. Lu kate warteg!

19. Membungkus sisa makan pagi-siang-malam.

20. Membungkus snack sisa coffee break dan tidak membagi-baginya kepada rekan satu kamar.

21. Ijin ke bank untuk menyekolahkan SK.

22. Woi! SK PNS aje belum dapat, lu mo ngegadaiin SK apaan?

23. Ijin ke Korea untuk ketemu Won Bin.

24. Ijin ke Jepang untuk berfoto bersama Rin Sakuragi.

25. Atau Maria Ozawa.

26. Bermain voli pantai, lengkap dengan bikininya.

27. Memanggil Berty Tilarso untuk senam.

28. Tenang, sudah ada instruktur senam sendiri di lembaga diklat.

29. Datang dan pergi sesuka hatimu.

30. Uwow! Kejamnya dikau. Kejamnya dikau.

31. Menggunakan sepatu berduri Farhat Abbas.

32. Memanjangkan rambut seperti Ki Joko Bodo.

33. Memakai kupu-kupu sebagai dasi.

34. Mengenakan rok itu dilarang, terutama jika anda adalah lelaki.

35. Cinta lokasi, dengan peserta lain yang sudah jadi bini orang.

36. Cinta lokasi dengan Widyaiswara yang adalah emaknya orang.

37. Ijin keluar kelas untuk menyimpan ASI, padahal kamu kawin juga belom.

38. Merokok di dalam kelas.

39. Mengambil InFocus dan menjualnya.

40. Menatap mata Widyaiswara dengan belas kasihan.

41. Membawa umbul-umbul.

42. Ngobrol dengan Widyaiswara pada saat orang lain presentasi. Helo! Etika lo dimana?!

43. Makan sambil kayang.

44. Apalagi makan teman sambil kayang.

45. Menuliskan kenangan di papan tulis, tanpa disuruh oleh Widyaiswara.

46. Menyatakan cinta pada Widyaiswara.

47. Menyatakan cinta pada Mamang Bakso.

48. Membeli bakso kemudian lari tanpa membayar.

49. Melakukan tawuran dengan peserta prajab lainnya.

50. Mengukur tinggi rok peserta yang di atas lutut, tanpa ngajak saya.

51. Memakai celana training, kemeja, dasi, dan sandal jepit pada saat bersamaan.

52. Melepas nametag saat beredar di sekitar lokasi Prajab.

53. Berharap bahwa sepulang dari prajab, tanpa diurus, status sudah naik jadi PNS.

54. RAUSAH NGIMPI!!!!

55. Melakukan akad nikah di ruang kelas.

56. Melakukan resepsi di ruang kelas.

57. Melakukan malam pertama di ruang kelas.

58. Menyembelih kambing domba di ruang kelas.

59. Melakukan demo karena ternyata prajab pola baru nggak perlu botak.

60. Bergerak senam sajojo ketika musiknya poco-poco

61. Atau bergerak poco-poco ketika musiknya Senam Jantung Sehat Seri 2

62. Gantung diri dengan dasi.

63. Menggunakan sesi bertanya di forum selama 1 jam hanya untuk menanyakan tugas sendiri. Ingat teman yang lain, cuy!

64. Menggadaikan laptop rekan sekamar.

65. Mandi bersama sambil membandingkan ukuran, sebaiknya jangan.

66. Memilih tidur lagi ketika dibangunkan oleh piket. IT’S A BIG O! Eh, NO!

67. Menyalakan sirine piket pada pukul 1 pagi, lagi prengas-prenges bilang nggak sengaja.

68. *sambit sepatu pantofel 3 senti*

69. Membicarakan kementerian/lembaga lain sambil bisik-bisik di depan CPNS yang bekerja di kementerian/lembaga tersebut.

70. Tidak mengikuti kelas lebih dari 9 JP (1 hari).

71. Mengisi lembar ujian dengan sesuka hati, apalagi menggambar bentuk alat kelamin.

72. Copy Paste rancangan aktualisasi dari teman yang berbeda kementerian.

73. Copy Paste slide rancangan aktualisasi dari teman yang berbeda lembaga.

74. Meminta cheerleader pada saat seminar rancangan aktualisasi.

75. Meminta seminar rancangan aktualisasi ditayangkan live streaming via YouTube.

76. Membiarkan hawa nafsu berkembang liar.

77. Melupakan nilai-nilai dasar ANEKA, terutama ketika mendapatkan sertifikat keikutsertaan.

78. Dan malah mengenang nilai-nilai dasar OOM ALFA.

Raun Ke Rawamangun

Sesudah kabur ke Ciawi, Bogor dalam rangka menghilangkan huruf C yang memperseret kemajuan peredaran darah di dompet–dan bukan dalam rangka raun alias jalan-jalan, akhirnya saya kembali lagi ke Jakarta yang royo-royo. Karena masih lelah oleh hasil internalisasi nilai-nilai ANEKA, akhirnya saya melanjutkan #KelilingKAJ ke tempat yang dekat-dekat saja, yang penting kesinambungan project ini terjaga. So, saya akhirnya mampir ke Gereja Keluarga Kudus Rawamangun.

Sesuai dengan #KelilingKAJ sebelum-sebelumnya, sebisa mungkin saya mencapai lokasi dengan menggunakan kendaraan umum. Kali ini bukan masalah idealisme, namun masalahnya memang sepeda motor saya rusak. Ah, ini semacam dejavu. 2005 saya hidup dengan sepeda motor penuh dilema yang delapan tahun kemudian tertuang kisah kampretnya di dalam buku OOM ALFA. 2015, saya kini harus berhadapan dengan si BG. Memang dari sisi umur dia layak bermasalah, sih. Tapi sebenarnya dia motor yang jelas jauh lebih tangguh daripada OOM ALFA, dan yang lebih penting dari semuanya, si BG ini saya beli dengan setengah mati menggunakan uang sendiri.

selengkapnya!

Belanja Mainan di blanja.com

Sebagai lelaki kekinian yang belum ingin kawin, saya berada pada posisi dimana terdapat banyak teman-teman saya yang sudah memiliki anak bahkan ada yang sudah memiliki empat anak. Sungguh sebuah kondisi yang akan bikin keinginan mengelus dada begitu besar jika diperbandingkan. Maka, tolong jangan diperbandingkan. Kasihan saya. Please.

blanja.com

Nah, berlahirannya anak dari kawan-kawan, mulai dari kawan-kawan kantor, kawan-kawan eks kantor, kawan-kawan di pelayanan, hingga kawan-kawan lama tentu melahirkan sebuah kewajiban untuk membelikan hadiah. Syahdan, suatu hari saya pernah begitu gamang di Toko Progo Jogja karena pening memilih kado lahiran nan anti mainstream. Waktu itu sama mantan, sih, FYI aja deh, IMHO CMIIW BRB BPPOM dll. Kado lahiran sebaiknya adalah yang anti mainstream karena logika sederhana. Ketika seorang bocah diberikan sebuah kado mainan yang sesuai stok terbanyak di toko, boleh jadi orang lain sudah memberikan. Dengan begitu si bocah punya lebih dari 1 mainan yang sama. So, hampir pasti kalau hadiah sama, maka kado dari kita nggak terpakai.
Nah, saya sendiri terjebak pada masalah ini berkali-kali. Saya butuh merenung di Progo, di Semanggi, di Bintaro, hingga di Atrium Senen dan Pasaraya Manggarai semata-mata bimbang dan ragu untuk memilih kado lahiran. Ah, hal sepele ini saja saya bimbang, apalagi memilih pasangan hidup. Tsah. Untung sudah dapat dan tinggal dilegalisasi.

Untungnya sekarang sudah era kekinian sehingga ada pilihan untuk belanja online. Nah, di sela peliknya bertransaksi online yang semakin marak penipuan, kita tentu harus memilih online shop yang tepat, dan ternyata itu ditemukan di blanja.com

Yah, menurut ngana, kalau ada toko online yang merupakan Joint Venture antara Telkom Indonesia dan ebay, masak sih ragunya jadi banyak?

blanja.com menyediakan sebuah pilihan yang cukup unik. Kalau sekadar baju atau sepatu mah biasa kan ya, maka disediakanlah Jual Beli Mainan Online. Opsi yang tersedia juga nggak tanggung-tanggung, ada banyak deh pokoknya. Diskon tentu saja tersedia dan diberikan dengan baik hati sehingga dapat mempengaruhi kemudahan menghilangkan galau dalam memilih kado lahiran nan kekinian.

Untitled

Sebenarnya sih kalau mau dieksplorasi, nggak cuma mainan sebagai kado, namun juga perlengkapan lainnya tentang bayi. Jadi kalau nggak ingin si bocah terlalu banyak main hati ketika dewasa, tinggal masuk ke blanja.com dan memantau aneka mainan yang bisa dipilih, difavorit, serta dibandingkan untuk kemudian dibeli dengan sepenuh hati. Uye!

So, menjadi anti mainstream dan memastikan bahwa pemberian kita digunakan oleh si dedek-bayi-unyu-yang-belum-kenal-riak-riak-dunia itu ternyata mudah untuk dilakukan di blanja.com, klak-klik-klak-klik jadi deh, tanpa perlu harus gamang seorang diri kayak single menahun di Pasaraya Manggarai. Beli kado lahiran saja sudah pelik, apalagi beli mas kawin.