[Review] Tetangga Masa Gitu?

Satu nama ini memang selalu mampu ‘mengubah’ pertelevisian Indonesia. Ya, namanya Wishnutama. Sesudah menggebrak dengan Trans TV–kemudian menyusul Trans 7–dia kemudian hengkang dan tahu-tahu tiba di sebuah stasiun TV baru yang tampak aneh karena mencoba merebut ceruk iklan di kompetisi pertelevisian yang padat. Namun ,belum apa-apa, stasiun TV itu sudah bikin launching yang LUAR BIASA MEWAH. Saya mencoba menonton televisi itu beberapa kali, tapi mungkin hanya Sarah Sechan yang bisa mencuri perhatian. Ya, stasiun TV itu adalah NET.

Tunggu punya tunggu, akhirnya NET punya juga sebuah masterpiece. Diusung M. Ikhsan di Production Head, Yenni Pujiastuti di Produser, Nunung Kusuma Wardhani di bagian Creative, dan Fatur Rachman di Production Assistant, muncullah sebuah tayangan andalan setiap jam 7 malam. Sebuah jam yang sangat berani untuk melawan stasiun TV lain ketika kemudian ada hewan ganteng. Yup, liat NET jam 7 malam, setiap Senin sampai Jumat, maka kita akan berkenalan dengan Angel, Adi, Bintang, dan Bastian di Tetangga Masa Gitu?

dOUi2zFn_400x400

Garis besar ceritanya ada pada empat orang dan dua rumah tangga. Angelica Schweinsteiger (diperankan oleh Sophia Muller), seorang pengacara kaya, yang sudah menikah selama 10 tahun dengan pria bernama Adi Putranto (diperankan oleh Adi Dwi Sasono), seorang pelukis yang cenderung pengangguran. Lihat saja, dua nama kondang ini ada di skenario, bagaimana tidak menarik?

Adi dan Angel (lihat, sama-sama A) bertetangga dengan pasangan muda yang baru saja menikah yakni Bintang Howard Bornsteine (diperankan oleh Chelsea Islan) dan Bastian Irawan (diperankan oleh Deva Mahendra). Bintang alias Bee adalah pedagang OL Shop, sedangkan Bastian alias Bas pernah diceritakan sebagai seorang freelance.

Ya, kalau melihat rumah mereka, pasangan muda ibukota pasti akan iri hati. Adi yang pelukis cenderung pengangguran itu punya mobil, punya rumah tingkat dua, dan punya rumah yang lumayan besar. Demikian pula dengan newlywed macam Bee dan Bas yang tetiba punya mobil, rumah tingkat dua, dan lumayan besar. Mari cek rumah-rumah pasangan muda di Bekasi. Buka pintu depan, sudah kelihatan pintu belakang.

Meski harus mempertanyakan soal kepantasan rumah itu, tetapi tentu saja rumah besar diperlukan untuk sebuah set. Dan memang, terlepas dari set, tingkah polah keempat tokoh ini memang saling menopang satu sama lain dengan bagus untuk menampilkan sebuah komedi situasi yang apik, relevan, menghibur, dan yang pasti cerdas. Cerdas kenapa? Salah satu bukti kecerdasan komedi adalah keterampilan menggunakan bit, bit, bit, untuk kemudian dihajar dengan sebuah punchline, mirip dengan yang diterapkan pada stand up comedy. Nyatanya, banyak bagian dari Tetangga Masa Gitu? yang mampu menerapkan itu. Misal kemaren episode Bastian mau membersihkan rumah, diawali dengan suara, tahu-tahu di-punch dengan tampilan Bastian yang pakai baju cewek dan rambut palsu. Beneran ngakak jadinya!

Hubungan Adi dan Angel ini khas banget penganten yang nikahnya sudah lama, apalagi Adi boleh dibilang tergantung sama Angel dari sisi duit. Pas pula Angel ini orangnya pelit. Walau pengacara mapan, tapi tetap saja dia suka minta makanan ke tetangga. Dan Bee sendiri selalu mengiyakan, pun Bastian. Bahkan dengan statement yang jelas, “ambil aja sendiri”.

Adi ini juga kolektor keris. Pelukis dan kolektor keris, jadi memang orangnya disebutkan seniman banget. Angel boleh dibilang sebaliknya. Bee digambarkan sebagai sosok cerdas tapi tampak bloon. Bastian? Pura-pura kuat, pura-pura pintar, tapi penakut, kurang pintar, tapi cinta sekali dengan Bee dan sebaliknya. Konsep empat karakter yang berbeda-beda ini boleh dibilang saling menunjang satu sama lain dalam menaikkan konflik. Saya sendiri suka gemes sama Bee yang polos banget walau sudah dikode-kode sama Bas kalau dia sedang marah. Atau cara Adi menyikapi Angel ketika marah, itu sungguh menggemaskan.

Setting yang juga menarik ada di rumah Bee dan Bas melalui kulkasnya. Seperti apa? Tonton saja sendiri! 😀 Terus juga ada meja pingpong yang di season 2 ini entah apa gunanya. Juga ada dispenser yang unik. Pokoknya serba unik.

Hari ini saya menonton episode perulangan, tentang hewan peliharaan. Nggak apa-apa, justru bagus. Semoga NET tidak memaksakan tayangan ini se-stripping-stripping-nya kayak Tukang Sapu Naik Darah atau Goblok-Goblok Srikaya. Biarkan orang menunggu dan demand itu jangan dituruti dengan menambah panjang atau menambah konflik yang tidak baik tapi dipaksakan.

Humor cerdas sebenarnya sangat diperlukan oleh penonton Indonesia. Termasuk humor sindirian pada kehidupan berumah tangga. Saya yakin banyak pengantin yang merasakan bahwa konflik yang ada diantara kedua pasangan ini ‘gue banget’. Semoga selain tidak dipaksakan, humornya juga tetap cerdas seperti season 1 dan season 2 yang sejauh ini sudah tayang.

Oya, kalau mau nonton episode yang lewat, bisa langsung ke NETMEDIA, kalau mau mendengarkan soundtracknya bisa KESINI. Mari nonton Tetangga Masa Gitu? yuk!

Advertisement

8 thoughts on “[Review] Tetangga Masa Gitu?”

  1. Saya juga suka sitkom ini. d^^b
    Apalagi scene pasangan muda Bintang – Bastian.
    Tema sitkomnya menarik, kadang mengikuti trend yang ada. Misalnya pada episode yang ‘drama korea’. 🙂

    Like

  2. Dear net,
    Jujur saja, sitkom satu ini memang anti mainstream, tapiiiiiiiii……
    Sitkom ini sungguh menjijikkan krn kehadiran karakter dwi sasono, yg…eehmm….aduhh sulit menggambarkan, saking ga pantesnya.
    Cb gnti karakter nya jgn dwi sasono…

    Go NET tv

    Like

  3. Saya juga suka sekali dengan sitcom ini. Sudah lama industri televisi tidak menghasilkan sitcom bagus setelah Bajaj Bajuri dan OB.

    Cuma terkadang pace-nya terasa sangat pelan. Apalagi buat saya yang doyan nonton The Big Bang Theory, sitcom US yang pace-nya sangat cepat dengan titik komedi yang padat. Untuk produksi dalam negeri, sitcom ini adalah yang terbaik untuk saat ini.

    Like

    1. Yes. Sepokat, beberapa episodenya memang terasa pelan, kadang berasa mengandalkan Bastian terus buat bit sampai dipunchline sama Adi. Cuma, ya, dengan stok yang ada di TV, mau nggak mau, ini yang terbaik. Btw, kayaknya kemaren kapan itu ada di Promenade ya Om? Pas Kumpul Penulis Pembaca? Agak lupa-lupa ingat awak. *salaman*

      Like

  4. *Lho? Justru bagus dong kalo Dwi Sasono yg meranin Mas Adi? Coba katakan yg lebih spesifik jika tidak setuju dengan seseorang, jangan di turuti kebiasaan buruk orang Indonesia yg selalu menilai rendah atas kreatifitas orang lain! Penokohan itu pasti sudah di rencanakan dan di pikirkan sedemikian rupa agar berkesan. Camkan itu awam!

    Buat NET-TV lanjutin terus dan sukses ya! Di tunggu kejutan-kejutan pecah berikutnya.

    *Gue disini mencoba bertindak selayaknya ok.

    Like

  5. aku suka baget sama yang satu ini apalagi kalau udah ke bagian atau scenenya bastian dan bintang ih lucu deh n so sweettttttttttt banget kalau angel sama adi sih lucu juga pokoknya aku suka deh tiap hari aku nonton maksudnya senin sampai jumat

    Like

Tinggalkan komentar supaya blog ini tambah kece!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.