Menikahlah Dengan PNS, Karena…

Sumpah! Ini saya sudah jadi semacam blogger murtad. Memang bagian paling oon dari keputusan saya ngekos di tempat sekarang adalah nggak ngecek sinyal. Dan mana tahu kalau sama sekali nggak ada sinyal mapan dan eksis dari provider manapun. Ini saja saya nulis dari Sevel, dan wifi Sevelnya error, jadi tetap pakai modem sendiri. Sialan.

Yak, jadi begini. Berdasarkan info-info yang saya peroleh di dunia baru saya selama 11 hari ini, maka saya dapat menyimpulkan sesuatu. Apa itu?

Saya dapat menyimpulkan bahwa PNS adalah pasangan yang ideal…

…terutama jika kita menginginkan pernikahan yang satu dan tidak terceraikan.

Kenapa?

Jadi begini, mblo.

Oya, PNS yang dimaksud disini adalah Pegawai Negeri Sipil, ya. Bukan Penulis NggeruS. Please dicatet. Ke depannya PNS akan ganti domain jadi Aparatur Sipil Negara. Jadi, para penipu-penipu khusus CPNS, monggo persiapan istilah baru buat nipu.

Kembali ke topik soal menikah. Kenapa menikah dengan PNS itu saya sarankan?

Alasan pertama, kalau nikah dengan PNS, ada yang namanya cuti besar. Dan ini beda dengan cuti ketika perut lagi hamil besar. Saya punya dua teman PNS, satu di Palembang, satunya di Pontianak. Keduanya menikah di pulau Jawa. Yang satu cuti dari Desember sampai akhir Januari, yang satu Februari sampai akhir Maret. Sampai-sampai saya nanya, cuti kalian berapa lama, sih?

Ternyata untuk pernikahan yang jauh dan khusus untuk pernikahan pertama, tersedia cuti besar selama maksimal 2 bulan. Coba, swasta mana yang bisa menyediakan cuti hingga maksimal 2 bulan buat nikah? Eh, cuma dalam aspek ini, PNS pasti kalah sama freelancer atau backpacker yang nggak punya cuti, karena nggak punya hari kerja yang fix. Jadi, ini hanya untuk dibandingkan dengan swasta.

Alasan kedua dan terutama adalah kalau kamu nikah dengan PNS, mblo, bisa dipastikan kamu sulit untuk dipoligami maupun dipoliandri. Kenapa?

Para cowok PNS itu kalau mau nikah yang ke 2, 3, dan 4, kudu lapor atasannya, dan atasannya juga kudu mengijinkan. Baiklah, pria ngebet mungkin bisa mengurusi semua aspek ini, tapi saya sendiri pria ogah ribet juga nggak bakal mau. Mau nikah aja sudah ribet, lah ini minta ijin bos. Lagipula gimana bilangnya?

“Bos, nganu, anu saya mau nikah lagi…”

Atau begini:

“Bos, saya boleh nikah lagi, nggak?”

“Sama siapa?”

“Sama anaknya bos.”

*kemudian hening*

Atau yang lebih ekstrim dan bisa berujung carok.

“Bos, saya boleh nikah lagi, nggak?”

“Sama siapa?”

“Sama istri bos.”

…..

Demikian pula dengan cewek yang PNS, dipastikan setia karena tidak boleh menjadi istri ke-2, atau 3, atau 4. Dan jangan bilang ini bermakna, boleh jadi istri ke-5 ya.

Kalaulah sudah nikah, mau cerai di PNS itu juga kudu lapor atasan dan ada ijinnya. Jadi nggak mungkin kayak ibu-ibu juri kontes yang ex suaminya ada 3 itu bisa terjadi. Atau kayak mbak-mbak goyang anu yang nikahnya berapa kali sendiri itu. Nggak bakal ada. Lha wong susah.

Itu makanya artis-artis itu mudah kawin cerai, karena nggak perlu ijin produser kalau mau cerai.

Ya, begitulah. Makanya, kalau pengen kawin cerai, saya sarankan jangan jadi PNS. Tapi kalau mau rumah tangga yang nggak bisa cerai, atau minimal cerainya susah, sila cari pasangan PNS. Dan kalau perlu cari yang bosnya anti poligami, dijamin lelaki hidung belang bakal mikir kalau mau kawin lagi.

Well, tapi ya, namanya sudah nikah sih harusnya ya satu-satu. Satu cowok, satu cewek, dengan masing-masing anu-nya.

Tuh kan ngeres.

Anu = pribadi masing-masing.

Satu anu aja nggak bakal habis mblo! Jadi, sebenarnya nggak usah pakai embel-embel PNS juga kalau mau setia. Ya kan? Ya kan?

*dan sampai posting ini selesai, upload-an materi belum kelar*

*habis ini gantung diri di sevel*

Advertisement

8 thoughts on “Menikahlah Dengan PNS, Karena…”

  1. Cutinya masih kalah ama kantor gue; swasta, IT, banking, dan hanya level staff.

    Jatah cuti sih boleh hanya 12 setahun (dipotong cuti bersama tinggal 9 atau 10), tapi untuk urusan traveling, kantor gue sungguh sangat pengertian. Temen gue cuti 3 bulan penuh untuk keliling Asia Tenggara, dan di-OK-in ama Pak Dir. Satu2nya HRD dan QA kami cuti sebulan untuk liburan ke Cina dan Tibet, malah dititipin oleh2. Gue cuti paling seminggu, tapi sering. Jadi, PNS mah lewat…

    Like

      1. Nah, bener banget. Kakak gue yang baru melahirkan anak pertamanya, dia ambil cuti panjang selama setahun kira-kira. Dan gajinya sampai sekarang baik banget maupun dengan tunjangan lain. Enak, kan? tulah kenapa sampai sekarang, gue masih berusaha pengen dapetin pekerjaan sebagai PNS. Semoga, deh. Amin ya Allah…

        Like

  2. Sevel mah kerassss mas kalo soal wifi.. Bukan rusak kali ah, tapi emg gak ada.. Jd yg bsa pake wifi di sevel itu yg pake provider Ind***t udah sekongkol kayanya.. Hih!!
    Untungnya gue punya ID Super-WEB jd kalo ke sevel bisa wifian dehh meskipun bukan pengguna provider itu….ahahahah *muka licik* *zoom out* *zoom in*

    Like

Tinggalkan komentar supaya blog ini tambah kece!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.