Sarung Tangan

Setelah pergumulan sekian waktu, akhirnya saya memutuskan untuk membeli sarung tangan kiper. Yah, secara nominal sih nggak banyak. Saya pernah kalap beli buku dengan harga 2 kali lipat sarung tangan ini. Hehe..

Bermula dari ngelihat sebuah sarung tangan keren di mall lippo dengan harga 199 ribu. Pastinya keren itu. Saya sih ogah beli yang ecek-ecek 20-30 ribu kalau hanya untuk rusak dalam waktu singkat. Tapi dipikir-pikir lagi, dan akhirnya ditemukan sebuah model yang harganya lebih masuk akal. Jadilah saya beli.

Oke, kenapa dengan sarung tangan?

Tentu kejadian kuku galau waktu futsal bareng Raditya Dika masih membekas. Sejak itu saya memang sudah mulai mengubah teknik menangkap bola saya yang dulu buruk menjadi sedikit tidak buruk. Sejak itu juga saya mulai lebih cermat, tapi ya namanya yang nendang bola kencang-kencang, siapa yang ngira sekeras apa itu bola.

Lagipula jari-jari saya nggak kokoh, perlu penopang. Dan berdasarkan panggilan jiwa (berhubung dipecat di posisi mana-mana) jadilah saya konsen di kiper. Hmmm, sebenarnya ada 1 quote yang bikin saya termotivasi untuk mencoba lebih baik. Itu dari pemilik blog ini yang bilang, “saiki dadi kowe” atas sebuah tepisan sederhana di waterboom. Ya, setidaknya ada apresiasi 🙂

Dan sarung tangan itu mulai membantu saya kemarin.

Menjadi kiper itu remeh, seperti seorang teman bilang, “halah, jadi kiper doang, nggak ada kerjaan.”

Tapi saya tahu kok, menjadi kiper tidak sesederhana yang terlihat. 🙂

Advertisement

Tinggalkan komentar supaya blog ini tambah kece!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.