Saat Empal Bertemu Ayam di Restoran Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk BSD

neapolitan

Dahulu kita mengenal tiga kebutuhan pokok manusia yaitu sandang, pangan, dan papan. Adapun yang terakhir telah bergeser sehingga rumusannya jadi sandang, pangan, dan colokan. Untungnya, yang nomor dua belum diganti. Namanya manusia butuh pangan selain butuh pasangan.

Dalam rangka memenuhi hasrat kunyah-mengunyah, aneka rupa makanan telah muncul di dunia ini dan salah satu favorit saya adalah olahan ayam dalam rupa ayam tulang lunak. Simpel, sih. Namanya makan ayam itu biasanya ada tantangan untuk menggerogoti daging-daging yang menyelimuti tulang. Masalahnya, kadang tulang itu kayak hidup: keras, bung! Saya ingat cerita Bapak saya kala dijamu orang kaya nan berumah di BSD. Bapak yang hobi menggerogoti daging ayam hingga tulang-tulangnya, tetiba ditanyai oleh seorang anak kecil, “kok tulangnya dimakan?”

Makan tulang memang nggak biasa dan cenderung ribet, belum lagi kalau keselek pecahan tulang. Kenikmatan makan jadi terganggu layaknya mantannya gebetan muncul tiba-tiba di muka pintu. So, keberadaan ayam tulang lunak menjadi terobosan abad ini.

Salah satu brand ayam tulang lunak yang paling nge-hits tentu kita kenal bersama: Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk. Dengan cabang yang beredar di beberapa kota di Indonesia, Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk menjadi salah satu pilihan hidup nan mumpuni.

ATL HW

Kembali ke urusan kebutuhan pokok, salah satu area ngehits untuk memenuhi urusan papan adalah Tangerang Selatan. Ya, Bintaro, Serpong, dan sekitarnya. Tentu saja karena adanya perumahan seperti sekitar BSD City, termasuk jugakarena ada mall cakep seperti AEON Mall BSD maupun The Breeze BSD.

Well, mari menyambungkan urusan pangan dan papan tadi. Ayam tulang lunak dan Tangerang Selatan itu ternyata bersatu padu dalam wujud satu restoran kece bernama Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk Bumi Serpong Damai (BSD). Jos!

Saya dan istri berkesempatan menyambangi restoran ini beberapa waktu silam. Letaknya sangat strategis, Jalan Rawa Buntu Raya Nomor 25, Tangerang Selatan, tidak jauh-jauh dari Stasiun Rawabuntu dan perumahan De Latinos. Cukup mlipir dari Rawabuntu ke sebelah kanan, pelan-pelan kemudian sampai. Akses Rawabuntu ini kan terbilang salah satu jalur utama di Serpong. Jadi untuk mencapai tempat ini, tentunya kagak sulit. Begitu sampai, tampaknya kita nggak perlu khawatir untuk tempat parkir karena area yang tersedia lumayan luas. Pas masuk, ruangan yang ada juga cukup luas.

Apalagi disambut sama pelayan yang membukakan pintu. Jelas nggak sumpek, dah. Belum lagi untuk yang mau merokok, disediakan tempat berupa ‘smoking area’ di bagian belakang. Cukup luas juga, pun.

Smoking Area, nggak khawatir kehabisan tempat.
Smoking Area, nggak khawatir kehabisan tempat.

Mungkin yang sempit di tempat ini adalah hatimu, kak, yang kepenuhan kenangan akan mantan. Uhuk. So, saatnya memesan!

Mengingat ayam tulang lunak adalah favorit saya, jadi otomatis saya hendak memesan sapi tulang lunak ayam tulang lunak. Eh, begitu disimak ternyata variannya banyak sekali. Plus ada yang baru pula. Sesudah mengadakan rapat dan perundingan keras dengan istri, maka kami memutuskan untuk memesan Ayam Sambal Matah dan Ayam Presto Telur Asin.

Menu idola semua bangsa.
Menu idola semua bangsa.

Yang Ayam Presto Telur Asin ini tentunya sudah sangat terkenal di seluruh Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk, sedangkan yang pakai sambal matah ini baru pisan.

Ayam Sambal Matah, nih. Ngiler nggak?
Ayam Sambal Matah, nih. Ngiler nggak?

Tidak lupa, saya juga memesan makanan tambahan lainnya dalam wujud toge sebagai perwakilan sayur-sayuran dan Gurame Bakar sebagai representasi pokemon makhluk air.

Tetiba doyan sayur, kak!
Tetiba doyan sayur, kak!
Siap dicuil.
Siap dicuil.

Sungguh, begitu memesan saya langsung teringat perut. Apa daya, sesudah melihat menu yang terhidang, saya mendadak amnesia sama lingkar perut. Baiklah, dietnya besok saja.

Kalau ingat.

Oya, ngomong-ngomong, ikan gurame yang ada di Restoran Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk BSD ini baru dimasak ketika diorder. Sebelum kita order, guramenya masih hidup dengan tentram. Bisa disaksikan sendiri kehidupan mereka di bagian belakang restoran.

Guramenya masih hidup.
Guramenya masih hidup, kayak kenangan mantan.

Saat menikmati ayam tulang lunak yang telah tiba di depan mata, saya kemudian dikasih tahu bahwa khusus untuk Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk BSD ini ada menu khas. Namanya Empal Gentong dan Empal Asem.

Waiki.

Tanpa tedeng aling-aling, saya dan istri kembali menambah pesanan dengan dua menu spesial Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk BSD ini. Lah, mau gimana, wong enak. Namanya juga empal, daging dalam Empal Gentong dan Empal Asem di Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk BSD ini empuk. Idola saya, sih, Empal Asem! Kesegaran kuahnya yang cenderung jernih dan rasanya asam itu sungguh juara. Yah, dalam perjalanan ke beberapa ibukota provinsi, baru kali ini saya nemu Empal Asem.

Buat yang rindu cirebonan, maupun yang ingin mencoba Empal Asem, boleh pesan di Restoran Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk BSD ini. Soalnya, baik Empal Gentong maupun Empal Asem merupakan menu khas yang memang hanya ada di Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk BSD doang.

Empal Asem yang segar.
Empal Asem yang segar.

Kedua empal ini isajikan dengan wadah khusus, sehingga panasnya terjaga. Hayo, yakin nggak mau nyoba?

Diet. Hmm. Apa itu?
Diet. Hmm. Apa itu?

Nah, sesudah kenyang dengan makanan yang nikmat-nikmat, saatnya merambah minuman. Kebetulan dalam hal ini, mazhab saya dan istri berbeda. Saya doyan durian, sementara bagi istri durian adalah sejenis radioaktif. Walhasil, istri saya memesan Es Kopyor saja–alias EKO, sedangkan saya memesan menu yang judulnya Es Kopyor Durian, dengan nama lain EKODU.

Es Kopyor (saja)
Es Kopyor (saja)

Mantep, toh? Ini memang menu andalannya Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk, kok.

Es Kopyor pakai duren. Waiki. Waiki!
Es Kopyor pakai duren. Waiki. Waiki!

Ehm, selain Empal Gentong dan Empal Asem, khusus di Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk BSD ini ada menu khas yakni Yamz, Talas Stick Khas Pontianak, yang disediakan di atas meja dan bisa dinikmati dengan menambahkannya ke dalam bill. Heuheu. Asli Pontianak, lho!.

Yamz

Selain menawarkan ayam tulang lunak nan anti ribet serta kesegaran Empal Asem, Restoran Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk BSD ini juga menyediakan ruang cukup lega untuk pertemuan-pertemuan. Jadi kalau mau arisan, mbribik, nge-prospek, meeting, dan lain-lain, bisa banget menggunakan tempat yang ada di Restoran Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk BSD ini.

Ruang Meeting

Satu lagi, berhubung Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk BSD ini masih muda belia, jadi masih banyak promo-promo nan menarik. Misalnya, pada hari Senin hingga Jumat ada free nasi dan teh, serta sederet promo lain yang hanya akan diketahui kalau kita mampir ke lokasi.

Jika memang sibuk kayak pejabat eselon dan tiada sempat menuju lokasi barang sekejap, teknologi telah menyediakan yang namanya Delivery Order di nomor (021) 75876570 maupun (021) 75876571.

Tuh, sudah ada di Grab.
Tuh, sudah ada di Grab.

Sekarang kan juga sudah ada teknologi ojek online, dan Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk BSD ini bisa diorder via GrabFood. Kurang apa lagi, sih?

So, sahabat-sahabat saya yang lapar perutnya, kapan kita kemana dan mampir ke Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk BSD?

Advertisement

One thought on “Saat Empal Bertemu Ayam di Restoran Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk BSD”

Tinggalkan komentar supaya blog ini tambah kece!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.