Pipis. Iya, pipis.
Ini kita bukan ngomong strikernya Newcastle United ya, karena itu Papiss. Jadi ini beneran pipis yang orang sopan bilang sebagai buang air kecil. Saya juga kurang paham asal mula dinamakan demikian. Kalau dilihat dari lubang tempat keluarnya, bukankah air yang keluar via pori dan kita namakan keringat itu lubangnya lebih kecil.
Entah.
Pipis sebenarnya adalah mekanisme ekskresi dari manusia dan hewan-hewan lain yang sejenis. Asal mulanya adalah darah yang mutar-mutar dalam tubuh yang akan keluar dari glomerulus dan masuk dalam Simpai Bowman. Layaknya sungai yang mengalir sampai jauh, calon pipis juga begitu. Sesudah lewat Bowman akan ada tubulus proksimal, lalu mutar sedikit di Lengkung Henle dan masuk ke tubulus distal. Cairan hasil dari jalan-jalan ini akan dibawa ke kandung kemih melalui ureter.
Nah, terus apa maksud posting ini?
Pipis itu sudah jelas asalnya, sekarang bagaimana kita mengeluarkannya. Nah, saya mau membahas beberapa momen tersulit untuk pipis.
Di Dalam Kereta Api
Pipis di dalam kereta api harus dilakukan di toiletnya.
YA IYALAH.
Dulu waktu zaman Pak Jonan belum megang KAI, isi KA Bisnis itu bisa banyak banget. Di jalan akan ngemper orang yang bergelimpangan haus kasih sayang. Nah, gimana caranya kalau duduknya di pinggir jendela, di tengah gerbong, lalu harus ke toilet segera, padahal di jalanan dari tempat duduk ke toilet ada orang-orang sambil ngiler?
Susah bro!
Belum lagi, begitu sampai di toiletnya, eh disitu ada orang yang juga lagi tidur. Fiuh. Untung sekarang udah nggak bisa. Jadi masalahnya tinggal bagaimana mengarahkan lubang yang kecil itu tepat pada saluran pembuangan yang langsung…sung…sung.. menuju…
…rel.
Di Dalam Pesawat
Pipis di dalam pesawat ini hanya bisa dilakukan sesudah tanda sabuk pengaman dipadamkan. Kalau kebetulan sepanjang perjalanan cuaca buruk, ya jangan ngimpi bakal bisa pipis di langit. Belum lagi perjuangan untuk menuju toilet yang hanya ada di depan dan di belakang. Apalagi kalau pas pesawat yang ada kelasnya. Duduk di kelas ekonomi paling depan, dan harus pipis ke bagian belakang pesawat.
Sudah begitu, toiletnya tentu tidak selebar di kali. Jadi harus pelan-pelan dalam mengarahkan saluran pembuangan ke lubang yang tepat.
Tapi, bisa pipis di langit itu kan keren, bisa cerita ke teman-teman, “BRO, GUE HABIS PIPIS DI LANGIT BRO!”
*alay detected*
Di Dalam Bis
Pernah lewat jalur Nagrek? Nah, paling seru kalau kita sekalian masuk toilet pada saat itu. Dibandingkan dengan Pantura, rasanya beda. Kalau pesawat paling mentok miring karena mau memutar atau kalau sepur paling parah cuma goncangan karena melindas rel yang kurang pas, kalau di bis, kita harus siap dengan gaya sentripetal dan sentrifugal yang terjadi ketika melibas tikungan.
Sekarang, posisikan diri menghadap lubang, eh…
…tahu-tahu bis belok.
Kita menyesuaikan lagi, bisnya belok lagi.
KAPAN PIPISNYA KALAU GINI?
Sebuah prestasi kalau kita bisa pipis tepat di lubangnya.
Saat Nembak Gebetan Di Depan Kosnya
Khusus cowok yang menggebet cewek yang ngekos di kos-kosan yang ditunggui oleh naga berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh nih. Jadi kan sudah selesai makan malam, sudah ngobrol-ngobrol panjang lebar di ruang tamu kos. Nah, berhubung tadi makan malam sambil minum tiga galon es jeruk, sepanjang ngobrol metabolisme terjadi sehingga kebelet pipis.
Padahal suasana lagi asyik buat penembakan.
Dan padahal bapak kosnya galak, dan cowok nggak boleh masuk.
Jadi, mau nembak dulu?
Tahu sendiri kalau soal cewek. Begitu ditembak, nggak akan langsung bilang “iya” atau “tidak”. Pakai nanya dulu, “kok cepet?” atau “kenapa?” atau “gimana ya?”
Kalau mau pipis dulu?
Harus cari pohon pisang terdekat, dan tentu saja akan merusak mood penembakan yang sudah dibangun dengan baik.
Dalam keadaan ini, pastikan tidak ngompol. Karena pasti sudah diusir langsung sama si cewek. Percayalah!
Saat Pelajaran Dengan Guru/Dosen Killer = Saat Meeting Dengan Petinggi
Nggak peduli sekolah, kuliah, atau kerja, pasti ada masanya seseorang akan terperangkap di suasana menyeramkan dan nggak bisa pipis, padahal kebelet pipis. Mau ijin keluar nggak mungkin karena pasti nggak diijinkan.
Tapi kalau nggak pergi ke toilet, ngalamat ngompol waktu pelajaran/kuliah/meeting.
Lalu bagaimana?
*galau sambil garuk-garuk aspal*
Ekspresi orang dalam kasus ini sih gampang dilihat, pasti mukanya nggak jelas dan seperti menahan perasaan yang tidak terungkap bertahun-tahun.
Masih ada beberapa lagi sih, tapi saya mau kerja. Jadi sudah dulu.
*pipis*