Kancah Perapotekeran Industri Farmasi Dan Warung Tahu Tek

KancahPerapotekeran

Dua hari nggak buka laptop bagi pemain perangkaum macam saya itu mirip dengan bunuh diri. Desa-desa saya di perangkaum sudah diserang sama yang namanya coolwar, akuang, dan banyak lagi. Bayangkan berapa duit yang terbuang untuk membangun desa-desa itu, sudah setahun lebih main perangkaum, kalikan saja jumlah byte setiap kali proses. *lho kok malah curhat..

Tapi nasib desa saya yang semakin tak menentu mengalihkan saya ke topik lain yang agaknya cukup menarik bin menawan.

Jadi ceritanya kemarin teman saya dari PT. Dexa Medica Site Palembang datang. Sebagai teman yang baik saya pun membawanya makan ke tempat yang kiranya jadi trademark di bumi Cikarang. Jadilah kami makan di bakmi jawa GUNUNGKIDUL.. Lho? Mana ke-Cikarang-annya? Nggak urus, menurut saya enak.

Selesai makan, kami pun hendak kembali ke hotel tempat teman saya tadi menginap. Tapi di sisi kiri, tampak godaan tahu tek. Well, posisi saya sudah maju beberapa ratus meter sebelum kemudian memutuskan kembali untuk membeli tahu tek.

Dan disinilah aspek yang saya jadikan judul bermula.

Sejenak parkir, teman saya tadi malah bertemu dengan adik kelasnya yang juga bekerja di site yang sama, tapi di Site RnD Cikarang, kebetulan dia sedang bersama temannya yang lain yang bekerja di tempat yang sama tapi beda bagian. Sejenak ini sudah unik. Seharusnya kami pulang, tapi keputusan membeli tahu tek membawa ke tempat yang malah mempertemukan kenalan lama.

Obrol punya obrol, dari kejauhan muncullah sepasang suami-istri muda alias pengantin baru. Dia adalah kenalannya teman yang di RnD tadi karena satu angkatan pas kuliah di Jogja. Dan kebetulan lagi, ia bersama istrinya yang adalah kakak kelas saya dua tahun. Yang lelaki kerja di AstraZeneca Cikarang dan yang wanita di Sanbe Farma Bandung.

Entah apa persepsi anda, tapi menurut saya ini sudah unik minta ampun. Disini adalah setidaknya dua institusi pendidikan di Jogja, UGM dan USD. Disini ada institusi Dexa Medica, DLBS, Sanbe Farma, dan AstraZeneca. Disini bahkan ada apoteker dari Palembang dan dari Bandung. Pada saat bersamaan bertemu, di tahu tek jalan Puspa Cikarang.

Saya lalu teringat cerita teman minggu lalu kala ikut pameran Ipex di Kemayoran. Keliling punya keliling, ketemu-ketemunya ya teman sendiri. Untuk itulah saya bertanya, kenapa semuanya seolah bisa bertemu sedemikian mudahnya? Atau, industri farmasi memang terlalu sentral sehingga person-person macam saya bisa bertemu sedemikian mudahnya dengan rekan yang lain, bahkan di warung tahu tek?

Tanya kenapa 😀

Advertisement