Hahhhh… Entahlah, ini mungkin sedang hectic saja. Penuh, entah dengan apa. Jadi pengen sedikit berefleksi dengan membanding-bandingkan. Bukan maksud apapun kok, ini kan versi saya dan suka-suka saya, lha wong blog juga blog saya. Hahahaha..
Okehhh, kantor lama saya dan kantor saya sekarang sebenarnya satu perusahaan yang sama. Saya pindah dengan sebuah alasan yang (mungkin) lantas disesali. Jadi gini ya saudara-saudari, JANGAN SEKALI-KALI PINDAH KERJA KARENA ALASAN PACAR. Dari sisi itu, saya mungkin menyesal (lha njuk pedhot e.. hahaha..). Tapi dari sisi lain, saya bisa dibilang bersyukur dengan apa yang saya dapat di tempat baru ini, terutama penguasaan saya (dengan belajar sendiri) pada standar-standar yang sama sekali asing. Yah, dulu mana ada saya pernah tahu HACCP, ISO 22000, apalagi Sistem Jaminan Halal. Ya kan? Jadi ya sudah, nggak boleh ada penyesalan, karena toh semua ada positif dan negatif.
Total jenderal saya melakoni dua pekerjaan yang totally different dari sisi ritme dengan tingkat pusing yang sama. Ya iyalah, saya kan digaji untuk pusing dan lantas menghasilkan operasional yang baik. Bukan begitu?
Di tempat lama, saya terjun dalam sebuah rutinitas. Yak, tanggal sekian terima MPS, tanggal sekian upload planning, tanggal sekian running planning, tanggal sekian buat PR, tanggal sekian bikin ROFO. Begitu terus. Belum lagi ada kala material-material yang entah ada itunya, anunya, kurang itu, kurang anu. Ashh mbohh.. Hahaha.. Belum lagi, namanya juga orang planning, ada tarik ulur permintaan. Dan belum lagi yang paling bikin error dunia akhirat, gudang penuh. Hahaha.. Itu bagian-bagian yang setelah saya konfirmasi kemana-mana, jebule podho wae. Ya memang jatuhnya sama. Masalah itu ada relevansi dengan rutinitas. Dan ya memang begitu.
Di tempat sekarang, secara rutinitas memang anjlok. Lha dari 800 terjun ke 4, kompleksnya planning sejujurnya nggak kerasa. Tapi saya juga ngurus rutinitas untuk administrasi, dan saya baru bahan kenapa dulu saya harus susah payah nelpon ke gudang supaya bisa entry penerimaan ke sistem. Jebule angel rek. Saya ketemu dengan supplier yang macam-macam tingkahnya. Saya ketemu dengan dokumen-dokumen yang dulu saya nggak peduli. Itu separuh kerja saya. Sisi lain adalah di itu tadi, belajar standar-standar baru, implementasi, cari gap, cari pemenuhan gap, dan seterusnya. Well, sejujurnya, ini jauh lebih pusing daripada memutuskan harus order 5000 atau 7500. Bener deh. Tapi ya semoga bisa memberikan saya pemahaman lebih soal ilmu-ilmu baru ini, yang notabene di kuliah saya nggak paham. Jujur neh, karena kerja disinilah saya mulai konsen dengan kelas ruangan A sampai G, juga dengan IQ-OQ-PQ. Yah walau kuliah CPOB saya dapat A, tapi kan daya ingat rendah, jadi lupa deh.
Hahahahaha..
Jadi ya, kalau mau membanding-bandingkan, jatuhnya sama saja. Saya suka nguping kerjaan di pabrik otomotif hingga ke retail distribusi, ya sama. Konflik ada, masalah ada, hal-hal absurd ya ada juga. Semuanya berjalan karena memang kita hidup di dunia dan berhubungan dengan manusia.
Ini sekadar refleksi iseng saja kok, tidak mempengaruhi penilaian saya pada apapun. Saya bekerja disini sekarang, dan toh saya harus berkarya disini. Bekerja yang terbaik bukanlah sekadar demi bertahan hidup, tapi juga demi memberikan karya.
Eh, eh.. Satu hal yang kadang unik adalah ketika di pengobatan gratis ketemu obat dari kantor lama, yang saya paham batchnya, dan lantas tarik ke belakang… Ehhhh.. ini poly-nya saya yang order lohhh.. Ini doos-nya saya order sambil marah-marah, dan malah saya SOBEK sendiri (demi keamanan akan obat palsu). Hahaha.. Ini sungguh unik, buat saya. Entah buat yang lain.
Sekali lagi, ini semata-mata membandingkan. Kalaupun ada penyesalan, tentu karena sebuah alasan PACAR itu tadi. Tapi kira-kira sih impas dengan hal-hal lain, misal akses ke Jogja/Bukittinggi lebih murah, dan lainnya. Jadi, inilah hidup, kerjakan dan lanjutkan, demi kemuliaan Tuhan yang LEBIH BESAR.
Semua hal ada baik dan buruk kok, karena kita hidup di dunia 🙂