Sepotong Kata Kala Senja

Senja berlalu, sudah senja ke seribu delapan ratus dua puluh lima

Senjakala, saat keindahan berpendar di kejauhan

Senjakala, ketika tercekat diam tanpa gerak

Senjakala, masa menyebut bahwa indah itu untuk dikagumi

Senjakala, pas bahwa aku tercekat dan kagum atas pendar keindahan di kejauhan

 

Jauh? Ah, tidak juga

Sedikit dekat, mungkin, tapi pendar indah itu membuatnya jauh

Sedikit dekat, hanya terhalang sirnanya gerak karena tercekat

Sedikit dekat, pengagum keindahan tidak boleh terlalu dekat

Sedikit dekat, pendar indah jauh yang terasa jauh karena gerak tercekat

 

Ini hanya sepotong kata, di kala senja

Kata, kumpulan huruf-huruf yang sejatinya mati

Kata, bunyi-bunyi nan terangkai bermakna

Kata, sekadar huruf dan bunyi yang punya makna

Kata, kala rangkaian huruf, bunyi, dan makna dapat mengubah dunia

 

Ini hanya sepotong kata kala senja

Menyebut cinta kala silau pendar pesona

Melontar jiwa, berupaya meraih asa

Asa tersimpan, sepanjang senja

Senja yang sudah berlalu ribuan kali

 

Ini hanya sepotong kata, kala senja

Keluarlah dari peraduanmu, pijarkan pendar pesonamu

Lebih kuat, lebih dahsyat, agar aku mengerti betapa indahnya dirimu

Agar aku mengerti, bahwa keindahan itu pun bisa jadi milikku

 

Sekali lagi,

Ini hanya sepotong kata kala senja

 

Cikarang, 4 Juli 2011

—-

 

Asli puisi saya, maaf kurang berkualitas, sudah lama nggak nulis puisi hehehe…

Spongebob Squarepants

Kapten: Are you ready kids?
Anak-Anak: Ayay Captain!
Kapten: I can’t hear you…
Anak-Anak: Ayay Captain!
Kapten: Huuuu…. Who lives in a pineapple under the sea?
Anak-Anak: Spongebob Squarapants!
Kapten: Absorbant and yellow and porous is he!
Anak-Anak: Spongebob Squarapants!
Kapten: If nautical nonsense be something you wish!
Anak-Anak: Spongebob Squarapants!
Kapten: Then drop on the deck and flop like a fish!
Anak-Anak: Spongebob Squarapants!
Kapten: Ready?
Kapten dan anak-anak: Spongebob Squarapants, Spongebob Squarapants, Spongebob Squarapants
Kapten: Spongebob Squarapants!! Hahahaha..
Spongebob: (bersiul…)

Lagu ini pasti teramat sangat akrab di telinga kita, mungkin dulu, mungkin sekarang, mungkin pula dulu sampai sekarang. Kalau buat saya sih jelas iya. Saya kurang suka Naruto, Avatar, juga One Pieces. Tapi gemar pada Sinchan, Spongebob, Upin-Ipin, dan yang terbaru Shaun The Sheep. Mungkin kelihatan polanya ya, saya suka kisah-kisah pendek yang berhenti di 15 menit. Bagi saya lebih menghibur dan tidak mikir.

Sekarang kita kupas tentang Spongebob dulu ya. Nanti yang lain menyusul. Hehehe..

Spongebob Squarepants, kira-kira mulai akan hidup di tahun 1993 saat Rocko’s Modern Life pertama kali muncul dengan produser Stephen Hillenburg. Ini tokoh yang unik. Ia pekerja kartun, tapi juga bekerja di bidang biologi laut. Ia bahkan sudah mulai membuat sketsanya sejak 1986. Ketika Rocko’s Modern Life ditiadakan pada 1996, Hillenburg mulai bekerja dengan Spongebob Squarapants. Ia memperkuat timnya dengan Direktur Kreatif Derek Drymon, yang berpengalaman di Doug, Action League Now!, dan Hey Arnold!. Ada juga penulis Tim Hill dan pengisi suara Tom Kenny dan Doug Lawrence. Masih ada juga Merriwether Williams di awal-awal proyek ini.

Selama produksi, Hillenburg membuat konsep komik pendek dengan gaya yang sama pada setiap tampilan, tapi dengan karakter yang terlihat berbeda. Spongebob Squarepants memakai nama SpongeBoy dan menggunakan topi merah dengan baju kerja hijau-putih, juga pakai dasi. Sayangnya, nama itu sudah dipakai oleh Bob Burden, pembuat Flaming Carrot. Hillenburg lantas beralih ke nama Spongebob dan muncul di salah satu penampilan saat Tuan Krab berkata “SpongeBoy, me Bob!”. Untuk Krusty Krab sendiri, awalnya pakai huruf C, seperti bahasa Inggris pada umumnya.

Pada 1 May 1999, Spongebob Squarepants pertama kali tayang dengan episode pertama “Help Wanted, Reef Blower, Tea at the Treedome” setelah Nickelodeon Kids Choice Awards. Help Wanted episode pertama Spongebob masuk kerja di Krusty Krab. Reef Blower adalah kisah pendek tanpa percakapan yang tetap lucu. SedangkanTea at the Treedome saat pertama kali bertemu Sandy, sampai kering di rumah pohon. Ingat?

Pada saat itu, yang paling populer adalah Rugrats, si bayi-bayi lucu, juga masih ada berbagai kartun murah meriah lainnya. Spongebob yang juga berbiaya rendah dengan gaya humor yang lebih dekat ke akar rumput memakai permainan kata yang pintar dan referensi kultural alih-alih humor ala Rugrats. Dengan perjuangan, rating meningkat, sampai setahun kemudian menggusur Rugrats. Kekuatan utama ada di suara Tom Kenny (Spongebob) yang unik, humoris, dan dapat dinikmati semua kalangan.
Kalau ingat episode di atas, gambar-gambarnya sangat sederhana. Beda dengan musim kedua di tahun 2000 yang gambarnya lebih berkualitas. Spongebob lah yang membuka mata dunia untuk munculnya kartun-kartun yang agak dewasa dan hadir dari perusahaan kecil. Ingat kan bahwa kartun-kartun Spongebob kadang suka memberikan kata-kata yang berat, dan episode yang butuh mikir.

Pada 2001, Fairly OddParents ditayangkan. Ini miirip sekali cara Spongebob, tapi lebih realistis dan agak lebih dewasa, dan kemudian menguntiti Spongebob di urutan kedua. Juga di tahun yang sama muncul Invader Zim oleh Jhonen Vasquez, tapi tetap saja Spongebob nomor 1.

Namun sejak rumor adanya film, maka muncul spekulasi penghentian dan pada 2003/2004 disebutkan sebagai musim terakhir. Penggemar yang kecewa membuat banyak aksi online untuk memaksa Nickelodeon membuat episode lain. Meet The Strangler dan Pranks A Lot adalah episode terakhir di Oktober 2004. Dan filmnya muncul di November 2004.

Semakin sering diulang, semakin bosan. Itu yang terjadi kemudian. Fans mulai kabur karena isinya cuma pengulangan. Saya sendiri kadang bisa sangat hafal karena mungkin lebih dari 7 kali menonton episode yang sama. Tanda-tanda rugi muncul karena revenue filmnya malah lebih kecil dari Rugrats. Fans mulai bersorak ketika ada info musim baru di 2005. Hillenburg mulai berada di luar, tidak terlibat langsung. Derek Drymon ada di posisi Hillenburg, sedangkan posisinya digantikan Paul Tibbitt.

Episode baru muncul di 6 May 2005 dengan Fear of a Krabby Patty dan Shell of a Man sebagai seri pembuka. Dan yang bikin beda lagi adalah suara Spongebob yang naik nada dasarnya. Satu lagi yang membedakan adalah plotnya yang menyerupai Simpsons. Serta banyak perbedaan lain yang awalnya dirasa mengganggu. Tapi lama-lama ya biasa. Nickelodeon lalu membuat tayangan segmen 11 menit episode baru terpisah 2 minggu sekali. Misalnya episode Selling Out di September, berkait dengan Funny Pants di 30 September. Lalu ditayangkan bareng di 9 Oktober. Kira-kira begitu.

Itulah kisah kembalinya Spongebob, ditandai munculnya Krusty Towers, Mrs. Puff, You’re Fired, Ghost Host, Once Bitten, Karate Island, dan All The Glitters. Membuat kartun tidaklah mudah, sehingga pola penayangannya pun harus diatur sedemikian hingga penonton tetap nyaman. Walhasil, saya tetap nonton Spongebob walaupun sudah sangat hafal ceritanya. Hahahaha….

10 Tahun: Merantau

Oalah.. Pantes Sabtu kemarin ngerasa ada sesuatu yang seharusnya diperingati. Tapi apa, malah lupa. Ingat punya ingat, ternyata 2 Juli 2011, bertepatan dengan hari pertama saya menginjakkan kaki di Jogja, sepuluh tahun silam. Yup, saya sudah sepuluh tahun merantau.

Sebenarnya, nggak jauh dengan posting sebelumnya yang berjudul 9 Tahun 9 Bulan, bedanya ini pas 10 tahun. Lama ya? Ibarat kata, kalau waktu saya merantau kala itu ada yang bikin anak, maka anaknya sekarang sudah SD tahap akhir. Sudah bisa baca, tulis, kali, bagi, limit, integral dan sejenisnya.

Sudah 2 digit, sepuluh, satu dan nol. Sudah macam-macam pernak-pernik hidup merantau yang saya alami. Yang suka banyak, yang duka, kita sebut saja sebagai ada. Yang senang, yang sedih, silih berganti datang sejak saya menaiki Bus Gumarang Jaya jurusan Bukittinggi-Jakarta.

Waktu mulai merantau sebenarnya sudah seru. Berangkat hari Jumat, tanggal 29 Juni 2001, naik Gumarang Jaya. Sampai Bakauheni hari Sabtu, 30 Juni 2001 agak siang. Sampai Kampung Rambutan sudah gelap pada hari yang sama. Lanjut sebuah bus yang saya lupa namanya, Jakarta-Cirebon. Lalu sampai Cirebon dini hari sekali, jam 3 kalau nggak salah. Menggedor-gedor pastoran Cirebon jam 3 pagi. Dasar gila. Langsung ikut misa paginya, lalu isi TTS, dan dapat uang dari Pakde atas TTS yang penuh saya isi. Nilainya bahkan lebih besar dari hadiah TTS di koran itu sendiri. Wkwkwk..

Lantas malam harinya, berangkat ke Jogja, naik kereta api. Yah, kalau naik di Cirebon, nggak usah diharap bakal enak. Disini saya mengalami yang namanya duduk di perlintasan gerbong, dengan goncangannya yang dahsyat. Pokoknya nggak bisa tidur deh.

Sampai Jogja pagi hari, langsung bergegas ke SMA Kolese De Britto. Satu-satunya pilihan. Well, saya tidak mempersiapkan pilihan apapun, jikalau kemudian saya gagal masuk JB. Tapi Tuhan tahu saya nggak menyiapkan pilihan lain, karena dengan proses yang sepertinya terlihat mudah, saya masuk. Tanpa proses tunggu menunggu, pada hari itu juga saya diterima. Dan disitulah perjalanan dimulai, 2 Juli 2001.

Kini Juli 2011, saya ada dengan profil saya sekarang, seperti ini. Buah dari apa yang saya lakukan selama 10 tahun belakangan, berupaya struggle saat orang tua ada ribuan kilometer nun jauh disana, dengan segala pernak-perniknya.

Itulah, 10 tahun, dan pasti akan terus bertambah. Saya yakin Tuhan selalu memberkati saya, juga memberkati kita semuanya.

Semangat!!! 🙂

Magelang

Magelang. Dulu kenalnya karena pernah pergi ke Magelang dan bermain ke taman yang entah apa namanya saya lupa. Itu tahun 1999, kalau nggak salah. Lalu masuk dunia persekolahan, ada sih teman dari Magelang, tapi dikit. Semakin kesini, di dunia perkuliahan, mulai banyak teman ber-plat AA. Dan terakhir, my little bro mulai menjalani hidupnya disana, sudah setahun, dan masih hidup, malah tambah kribo ^semakin nggak jelas.

Oke, iseng saja mau melihat-lihat soal sejarah Magelang. Saya sebut Magelang, karena setahu saya, ada Kota Magelang dan ada Kabupaten Magelang. Am I wrong? Ya mungkin sih, pengetahuan saya kan nggak terlalu banyak, apalagi soal ini hehehe…

Usut punya usut, ada yang bilang bahwa nama Magelang berasal dari kisah orang Kalingga yang mengenakan hiasan gelang di hidung ^hidungnya sebesar apa itu. Imbuhan “Me-” kala itu mungkin masih disebut MA, sehingga kegiatan memakai gelang dimaknai dengan sebutan MAGELANG yang artinya memakai gelang, lebih luas lagi, Magelang berarti daerah yang didatangi oleh orang-orang yang memakai gelang.

Ada juga yang bilang kalau nama ini berasal dari kisah pengepungan Kyai Sepanjang oleh Prajurit Mataram, saat Temu Gelap alias rapat melingkar ^sejarah KMB mungkin.. Tapi kok kisah ini tidak memberikan etimologinya? ^tuing-tuing..

Kisah lain bilang kalau nama itu terkait dengan kondisi geografis daerah Kedu “Cumlorot” yang katanya sih artinya sama dengan gelang.

Itu soal nama, dan berakhir pada kebingungan.. Wkwkwkwk…

Asal muasal tempat ini diperkirakan berawal dari sebuah desa Mantyasih yang sekilas bermakna beriman dalam cinta kasih ^dahsyat sekali artinya. Penetapan desa ini ditulis di Prasasti Mantyasih per 11 April 907M. Kemungkinan ini yang dipakai sebagai penetapan Hari Jadi Magelang (Perda No 6/1989). Desa itu berada di barat Kota Magelang dengan nama Mateseh. Sekarang masuk Magelang Utara. Katanya lagi, daerah itu dulu disebut Kebondalem atau Kebun Raja Sri Sunan Pakubuwono (Surakarta). Riwayat kebun mungkin bisa dilihat di nama tempat di sebuah kampung di Potrobangsan. Ada Kemirikerep/Kemirirejo (bekas kebun kemiri), Jambon (pastinya bekas kebun jambu), Bayeman (ini mungkin Popeye pernah kesini), Jambesari (ini bekas pinang).

Oya, prasasti tadi sebenarnya ada temannya dan sama- sama dari tembaga. Nama yang lain adalah POH dan GILIKAN.

Prasasti itu ditulis zaman pemerintahan Hindu di bawah Raja Rake Watukura Dyah Balitung. Versi ini, ada Mantyasih dan Glanggang. Mantyasih menjadi Meteseh, Glanggang menjadi Magelang. Nah, lain lagi ceritanya ^tambah bingung? Desa ini termasuk Perdikan karena Bebas Pajak. Asyik ya? Hahaha..

Di abad 18, Magelang pernah dikuasai Inggris. Kota ini jadi pusat pemerintahan dengan Bupati Mas Ngabehi Daneokromo (Raden Tumenggung Danoeningrat). Babat alas terjadi dan dibuatlah alun-alun, tempat tinggal bupati, masjid, dan gereja. Berikutnya malah Magelang menjadi Ibukota Karesidenan (1818) karena letaknya yang strategis ^mau ke Jogja soalnya.

Kita semua tahu kalau Bang Rafles sebentar saja di sini, maka pas Belanda datang, Mas Ngabehi Danoekromo diangkat lagi dengan jabatan dan gelar yang sama. Pada masa-masa itu Magelang menjadi pusat militer. Belanda juga membangun menara air minum (1918), PLN (1927), dan jalan-jalan beraspal. Wooo… Kok enak?

Jauh kemudian, Kota Magelang diangkat sebagai ibukota Kabupaten Magelang (UU No 22/1948). Tapi versi UU No 13/1950, Kota Magelang berdiri sendiri, lalu di Kota Magelang terdapat 4 Badan Pemerintahan yang berbeda: Pemkot Magelang, Pemkab Magelang, Kantor Karesidenan Kedu, dan Akmil.

Nah, dengar-dengar, mirip cerita dengan Bukittinggi sebagai Ibukota Kabupaten Agam. Tata ruang menyebabkan adanya kebutuhan pemindahan Ibukota Kabupaten Magelang. Desa Sawitan Mungkid menjadi ibukota Kabupaten Magelang (PP 21/1982) dan diresmikan 22 Maret 1984.

Sebenarnya, belum ketemu benar sih sejarah pastinya Magelang. Tapi ya lumayan membuka wawasan ^setidaknya buat yang nulis..hehehehe….

My Stats

Kecenderungan saya dari kecil adalah menyukai tulis menulis dan analisa data. Bahkan dulu nilai pemain di tabloid BOLA saja bisa saya analisis macam-macam. Pernah pula saking ngebetnya, menghitung statistik pertandingan sepakbola, berapa kali corner, berapa kali lemparan ke dalam, berapa kali offside, dll. Memang saya orang aneh. Hahaha..

Well, termasuk melihat statistik blog ini.

Seperti saya sudah cerita di posting pertama reborn blog ini, semata-mata karena saya menemukan blog friendster via google, dan kemudian ingat kalau blog ini ada, maka terjadilah. Makanya statistiknya aneh, ada 2 view di 2008. Lalu hilang 2 tahun, nongol lagi di 2011. Dan statistiknya semakin lumayan. Sekali lagi, karena targetnya memang bukan mencari orang yang mau lihat blog saya, jadi angka itu sebenarnya hanyalah sekadar angka.

Berbagi pendapat, berbagi cerita, dan belakangan berbagi ilmu, itu yang lebih penting. Berbagi pendapat dan cerita, serta sedikit ilmu disini. Kalau berbagi ilmu beneran, ada di apoteker123.wordpress.com.

Udah, cuma mau nulis itu doang kok. Hehehe..

Semangat!!!