Tulisan ini mungkin akan sepi view, karena data dari BabyCenter yang dikutip oleh Kompas menyebut bahwa 78 persen Ayah alias Bapak alias Abi alias Papa memiliki kemampuan yang sama bagusnya dengan ibu dalam soal mengurus bayi. Jadi, kemungkinan tulisan ini hanya akan dibaca oleh 22 persen masyarakat. NGAK PAPA DAH.
Benar bahwa Bapak Millennial memang mulai setara dengan Ibu Millennial dalam urusan mengelola anak. Ini tentu berbeda dengan kisah zaman dahulu, ketika bapak itu fokus bekerja dan ibu di rumah. Jadi, ketika bapak di rumah, kerjanya adalah minta kopi dan duduk-duduk baca koran.
Sekarang? Bapak-bapak mah duduknya bacanya Mojok, Voxpop, atau Geotimes. Tsah. Sambil menebar kebencian melalui Facebook. Gitu.
Jadi, walaupun datanya sudah nyaris equal, tapi tetap saja ada lelaki yang ogah ganti popok bayinya sendiri. Nah, kalangan seperti ini tentu harus diberi solusi yang tentu saja bukan #2019GantiBapak. Yang harus kita ikhtiarkan adalah #2019BisaGantiPopok.

Saya sendiri telah mengganti popok sejak malam pertama Istoyama lahir, apalagi dia room-in. Pencapaian saya? Tentu saja, pasang perekat kebalik. Yeah, ganti popok-sekali-pakai itu nggak ada diklatnya, nggak ada angka kreditnya, apalagi nggak ada honornya. Sungguh bikin males, sebenarnya. Ya, males, sih, tapi kudu dikerjakan. Ini mirip dengan berangkat ke kantor.
Jijik? Jelas. Lah, jangankan itu. Dibandingkan 2 adik saya yang lain, saya adalah yang paling buncit dalam urusan nyebokin adik bungsu–yang sekarang tingginya 10 cm di atas saya itu (Asulah-red). Kenapa saya selalu menolak? Pertama-tama, tentu jijik. Kedua, selagi ada 2 adik, kenapa abang harus turun tangan?
Berbekal pengalaman itulah, saya hendak membagikan 5 cara agak bapak-bapak sekalian mau mengganti popok.
1. Pahami Bahwa Mengganti Popok Itu Menantang
Lelaki pada dasarnya butuh tantangan. Makanya, sebagian ada yang selingkuh, semata-mata menantang aja. Belum lagi hobi main futsal, paintball, dan lain-lain, juga karena ada tantangan. Nah, sekarang coba bapak-bapak bayangkan memasukkan dua kaki bayi pada lubang popok-sekali-pakai tipe pants, memangnya mudah? Enak aje. Soal yang begini bukan hal yang sepele dan akan sama dari waktu ke waktu. Ada kalanya bayi akan diam, ada kalanya lari ke pojokan, kadangkala kabur ke Wakanda, ada pula masa kaki akan ditegangkan setegang pertemuan pertama bapak dengan ibunya si bayi, dan kondisi-kondisi aneh lainnya. Jadi, kalau sekadar jijik, lupakan! Ingat, ini lebih menantang!
2. Dimarahi
Bapak-bapak (yang bener) itu akan hormat pada bu-ibu yang baru melahirkan. Apalagi yang menyaksikan langsung proses kelahiran, seperti yang saya kisahkan DISINI (Cerita Suami). Jadi, inilah kesempatan para bu-ibu untuk memaksa para bapak yang jijikan itu untuk mengganti popok. Marahi saja, kalau dimarahi balik, tinggal lapor Jokowi.
3. Diberi Pengertian Bahwa Dapat Meningkatkan Hubungan Dengan Anak
Bapak-bapak itu walaupun di luar nggaya, tetap saja mudah baper. Jika dicuekin anak, sebenarnya bete juga. Nah, bagaimana tidak dicuekin kalau tidak dekat? Journal of Child Psychology and Psychiatry, sebagaimana ditulis Berita Satu menyebut bahwa anak yang sejak lahir sampai berumur 3 bulan diganti popoknya, dimandikan, hingga diajak bermain oleh bapaknya, cenderung akan lebih sedikit mengalami kecemasan dan sikap emosional (misal: ngamuk) saat berumur 1 tahun. Hayo, asyik toh?

4. Tinggalkan Berdua Saja
Cara paling simpel untuk mengeluarkan The Power of Kepepet. Sebagaimana saya kepepet akhirnya bisa juga ganti popok-sekali-pakai pada malam pertama, maka bapak-bapak yang ogah ganti popok itu ya kudu ditempatkan pada keadaan kepepet bahwa memang harus ganti popok. Caranya? Paling gampang adalah ditinggal berdua saja, setelah sebelumnya diberi pemahaman bahwa kalau bayi pup, harus langsung diganti. Kenapa harus langsung diganti, ada alasannya di nomor 5. Saya hakulyakin, bapak-bapak kepepet pasti mendadak bisa (dan mau) mengganti popok.
5. Menghindari Pengeluaran Lebih Besar
Kenapa kalau bayi pup, popoknya harus langsung diganti? Pertama-tama adalah ketidaknyamanan. Kalau bayi pup, jangan harap bayi akan tenang dalam waktu lama. Kedua, semakin lama kotoran menempel di pantat dan alat kelamin bayi, semakin besar kemungkinan dampak balik berupa infeksi. Kalau infeksi, ehm, di Jakarta nggak cukup 500 ribu, kak, buat periksain bayi ke Dokter Spesialis Anak plus obatnya. Kalau sudah begini, bapak-bapak pasti lebih mending pasang 500 ribu di bursa Piala Dunia 2018 dan dengan demikian akan langsung mengganti popok secepat kilat.
Bagaimana, sangat tidak berfaedah, kan? Ya, memang. Apalah faedah yang diharapkan dari situsweb ini. Heu-heu-heu~~
sebagai bapak-bapak yang punya kelakuan sok nggak tahu kalo anak lagi pipis atau pup, saya ngerasa tertuding baca postingannya 😛
LikeLike
Hahahaha, coba dishare dong metode ngeles selain tiba-tiba ambil jemuran 😀
LikeLike
cari makan ke warteg, dan istri pasti ngasih, sebab doi gak pede masak sendiri wkwk …
LikeLike