5 Hal Menarik dari PRJ 2015

Jakarta Fair alias Pekan Raya Jakarta 2015 telah usai. Untunglah tahun ini saya sempat ke PRJ setelah puluhan tahun tidak ke PRJ. Yes, jelas puluhan karena terakhir kali saya ke PRJ itu tahun 1989. Chelsea Islan–yang kalau gereja ke Gereja Santa–saja belum dibuat pada saat itu. Tenang saja, saya tidak berburu chiki 10 ribuan, saya malah tertarik sama AMDK yang iklannya menurut saya terlalu berlebihan bilang-bilang manis. Padahal, jelas saja lebih manis Chelsea Islan dan Maudy Ayunda. Ya, toh?

Sumber: Tribun
Sumber: Tribun

Nah, begitu saya mencecap (tsah) PRJ 2015, akhirnya saya menemukan beberapa fenomena menarik yang terjadi. Boleh jadi ini fenomena 2010, 2013, dan tahun-tahun lainnya. Namun saya tidak berani menyimpulkan, mending membuat kesimpulan pada kejadian yang memang saya lihat sendiri buktinya.

So, apa saja hal menarik itu?

1. Bayi-Bayi Merah Yang Tangguh

Namanya orangtua membawa anaknya ke tempat ramai itu biasa. Toh saya juga ke PRJ 1989 itu dalam usia saya yang baru 2 tahun lebih sedikit, adek saya jelas lebih muda lagi. Tapi saya juga nggak ingat sudah ngapain saja di PRJ 1989 itu, membaca saja saya belum bisa, apalagi menghitung sisa KPR.

Suelengkapnyuah!

Perjalanan ke Paskalis

Kata orang, perjalanan itu dilakukan untuk pulang. Demikian pula #KelilingKAJ. Mungkin saya bisa jalan-jalan sampai Kedoya atau sampai Abepura (ini mah sudah beda provinsi gerejawi), namun kadang-kadang kita perlu menjelajah TKP yang dekat-dekat saja dari kos-kosan, walau bukan paroki tempat saya bernaung. Dimana itu? Masih satu Dekenat dengan Jalan Malang, #KelilingKAJ kali ini membahas tentang Gereja Paskalis.

Dimana lokasinya?

Paroki Cempaka Putih yang menaungi Gereja Paskalis ini sebenarnya mudah sekali dicapai, yakni di Jalan Letjen Soeprapto Cempaka Putih. Tidak jauh dari gedungnya Bea Cukai atau juga Rumah Sakit Islam maupun kantor pusat Kalbe Farma hingga Kantor Pusat Taspen. Halte TransJakarta terdekat adalah Halte Pasar Cempaka Putih yang berada di dekat Ace Hardware Cempaka Putih.

Selengkapnya!

Cermat Finansial Bersama cermati.com

Hidup memang makin susah. Loh, kok malah ngeluh. Mengeluh memang aktivitas beberapa manusia yang belakangan baru ngerti Yunani dan kemudian buru-buru menyimpulkan bahwa negeri ini bisa bangkrut kayak Yunani, tanpa tahu apapun. Hihi. Nah, biar ngerti, salah satu yang perlu kita baca–selain berita yang benar–adalah cermati.com!

Kok gitu?

Dengan membaca cermati.com kita bisa mengetahui aneka produk keuangan mulai dari Kartu Kredit, Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Multi Guna (KMG), tabungan, deposito, hingga kredit motor sekalipun. Dengan mengetahui itu semua kita tahu bahwa dunia perbankan negeri ini masih sangat kompetitif satu sama lain. Kok bisa? Bisa dong, karena di cermati.com kita bahkan bisa membandingkan antar produk satu sama lain, misal tabungan dari bank yang satu dengan bank lainnya. Keren kan?

Nah, tak kenal maka tak pacaran. Jadi mari kita kenalan dulu sama Cermati. Cermati adalah perusahaan startup yang bergerak di bidang teknologi finansial Indonesia, didirikan oleh para teknologis dari Silicon Valley dengan tim yang sudah berpengalaman di perusahaan-perusahaan terknologi global terkemuka kayak Google, LinkedIn, Microsoft, sampai enabler PPIC saya tercinta, Oracle. Cermati punya visi untuk menjadikan informasi finansial lebih mudah diakses dan lebih berguna bagi setiap orang dengan menggunakan platform teknologi. Dan produk-produk yang ada memungkinkan kita-kita untuk membuat keputusan finansial yang paling tepat dan cermat untuk situasi finansial sendiri karena kesuksesan finansial selalu bermula dari keputusan yang cermat, selain warisan yang banyak.

Untuk manusia dengan gaji 1,9 juta (dan nggak naik-naik) kayak saya, keberadaan cermati.com lantas menjadi penting karena saya bisa membandingkan dan mengajukan Kredit Tanpa Agunan dengan pilihan yang terbaik. Kenapa, gitu? Yes, karena di cermati.com ada pilihan pencarian yang bermacam-macam. Mau yang dana cepat? Ada. Fee rendah, tenor panjang, bisa bayar awal, hingga yang plafon tinggi tinggal klik dan kita akan ditunjukkan pilihan-pilihan produk keuangan dari berbagai bank. Ini penting karena untuk aspek keuangan ini banyak orang yang kadang nekat tapi nggak tahu, banyak juga yang lantas melewatkan banyak hal karena takut ambil risiko, ya, karena nggak tahu itu tadi.

Dengan pencarian di Cermati, kita bisa mengetahui suku bunganya, total pembayaran, bahkan termasuk cicilan per bulannya. Jadi kita sebagai calon pengaju KTA bisa benar-benar memilih dan tidak karena terpaksa diteror mantan–yang kebetulan jadi telemarketer.

cermatiJika ingin mengetahui lebih jauh, bisa banget. Startup cermati.com ini juga membuat kita bisa melakukan simulasi kredit. Mau simulasi tenor kreditnya atau jumlah kreditnya, bisa-bisa saja. Tidak hanya itu, ketakutan bahwa KTA ini banyak biaya silumannya bakal sirna dengan mudah karena di cermati.com ditampilkan juga biaya-biaya yang menyertai,termasuk biaya pembayaran awal, asuransi, dan lainnya.

Dan guna melengkapi informasi itu, cermati.com juga memuat sampai kepada persyaratan dan ulasan. Misal, usia pemohon berapa tahun? Ada. Mininum gaji? Ada juga. Jadi, dengan gaji saya yang 1,9 juta saya bisa memilih KTA yang relevan untuk modal kawin. Lha iya toh? Kurang apa lagi? Cermati berhasil menjadi solusi untuk lebih cermat mengelola gaji 1,9 juta, eh, mengelola keuangan utamanya yang terkait dengan penggunaan produk-produk keuangan yang kalau nge-Google satu-satu bisa menyebabkan harga cabe naik duluan, saking lamanya.

Yup, segitu dulu. Ini saya lantas jadi sibuk mau cari-cari KTA, soalnya. Buat apa? Yang jelas, bukan buat beli batu akik. Salam cermat!