Santo Alexander merupakan uskup dan martir. Alexander merupakan mahasiswa di sekolah Kristen terkenal pada awal 200-an. Ia menjadi uskup Kapadokia dan selama musim penganiayaan, ia dipenjara pada 204 sampai 211. Sesudah bebas, ia pergi ke Yerusalam dan menjadi uskup pembantu disana. Di Yerusalem, Alexander mengembangkan perpustakaan teologis. Ia ditangkap lagi pada masa Decius, tentunya dipenjara lagi.
Ia mengakui Tuhan Yesus, dan kemudian diserahkan pada hewan buas yang kemudian TIDAK MAU menyerangnya. Alexander lantas dibawa masuk ke Kaisarea tempat ia meninggal dalam balutan rantai pada 251.
Santo Alexander adalah pembesar gereja dengan kelembutan hati. Ia juga teguh dalam iman dan bersedia mati dalam imannya. Ketika kita dikritik oleh teman-teman dan masyarakat untuk ajaran moral Iman, Santo Alexander menjadi contoh untuk kita tentang menghadapi ejekan dan pengucilan.
* * *
Nama yang BERAT.. Tapi saya bangga dengan nama itu 🙂