Lama sudah kumencari apa yang hendak kulakukan
segala titik kujelajahi tiada satupun kumengerti
tersesatkah aku disamudera hidupku
kata-kata yang kubaca terkadang tak mudah kucerna
bunga-bunga dan rerumputan bilakah kau tahu jawabnya
inikah jalanku inikah takdirku
kubiarkan kumengikuti suara dalam hati yang slalu membunyikan cinta
kupercaya dan kuyakini murninya nurani menjadi penunjuk jalanku
lentera jiwaku
—–
Yeah, ini lagu lama. Rasanya jaman kuliah punya. Tapi suatu hari di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, ketika aku masih dalam sisa penat kala lelah dari Senja Utama belum usai, abu merapi yang masih terasa, deru Senja Solo Extra yang belum hilang, dan segera memasuki Garuda Indonesia untuk kembali ke ladang, aku mendengar kembali lagu ini.
Simple song. Lagu yang sangat sederhana, tapi memberi makna yang dalam. Karena yang penting adalah membiarkan diri mengikuti suara dalam hati, karena nyata-nyata pasti membunyikan cinta, sekecil apapun itu terdengar. Nurani memang harus diyakini dan dipercaya, karena itu murni teman!! Kita kadang lupa akan hal itu. Kita kadang terbiaskan oleh kepentingan-kepentingan yang sejatinya bukanlah kemauan hati kita, namun dipaksa oleh keadaan.
Itu akan menjadi penunjuk jalanku, lentera jiwaku, karena itu semua adalah kehendak Tuhan 🙂
Semangat!!