Hidup di era kekinian itu kadang ribet. Dulu kala nggak ada agama, nggak ada partai, nggak ada klub sepakbola. Nah, kadang ada hal-hal yang semacam itu, yang kemudian memberikan batas-batas jika hendak berhubungan dengan lawan jenis, atau sesama juga boleh asal paham konsekuensinya di negeri ini. Tahu sendiri, dulu karena problematika Prabowo dan Jokowi, ada saja pasangan berkasih-kasihan yang putus. Pekok. Wong, Pak Bowo dan Pak Joko malah habis itu salam-salaman dan cipika-cipiki.
Sejenis dengan kiblat politik, kiblat klub sepakbola juga cukup mendasar. Ada teman saya, emak-emak Milanisti yang menikah dengan Interisti habis. Sprei anaknya Inter, tapi nama anaknya Nesta. Menurut pertanyaan saya kepada yang bersangkutan, ternyata itu sudah pembagian. Sampai sedemikian dampak kiblat klub sepakbola ini. Dan salah satu yang lumayan mentereng di dunia adalah Liverpool. Maka jangan heran, kalau kamu jomlo, bersiaplah pada keadaan bahwa banyak fans Liverpool alias Liverpudlian yang beredar di luar sana dan siap menjadi pasangan.
Tapi ternyata, ya, para Liverpudlian itu punya beberapa keunggulan yang menjadi mereka adalah pasangan yang baik. Mau tahu? Ini dia.
Liverpudlian Adalah Orang yang Menghargai Sejarah
Berbicaralah dengan Liverpudlian, niscaya mereka akan sangat paham sejarah, terutama pada bagian fakta bahwa Liverpool memiliki belasan gelar juara Liga Inggris. Coba sekalian tanyakan juga tahunnya, mereka akan dengan bangga pula bahwa terakhir kali Liverpool juara Liga Inggris adalah tahun 1990. Ya, kira-kira sudah lima belas tahun berlalu. Kalau waktu itu ada yang beranak, sekarang anaknya sudah bisa menulis mentions ke @jokowi sambil mencak-mencak.