Nge-Zoom dari Pantai: Antara Keseruan dan Pertanyaan Soal Work-Life Balance

Saya tidak hadir sejak awal peralihan kerja ke sebagian Zoom seperti sekarang. Kala Zoom hadir, saya masih kuliah. Betul bahwa kuliah saya memang pakai Google Meet dan kemudian Zoom, tapi aktivitas Zoom itu ya hanya saya lakukan ketika dibutuhkan saja. Ketika kemudian teman mengunggah foto sedang Zoom dengan 2, 3, 4, atau bahkan 5 gawai, saya hanya melihat dengan takzim~

Sampai kemudian saya mengalami sendiri ketika dalam pekerjaan berbagai rapat datang bertubi-tubi dan semuanya pakai Zoom. Gawai saya ya paling HP dua biji sama laptop satu. Maksimal hanya bisa 3. Belum lagi telinga cuma punya 2. Tapi kok ya sering betul dalam 2 Zoom betul-betul pada jam yang sama dan seluruhnya berlabel penting.

Maka saya pernah nge-Zoom sambil menemani anak di playground (karena Zoom-nya sore bablas), pernah nge-Zoom sambil lari-lari di bandara. Zoompalitan pokoknya. Dan paling mutakhir, kemarin ketika snorkeling di Pulau Lihaga, saya sempat-sempatnya Zoom Meeting di pantai dalam kondisi tubuh masih basah karena memang benar-benar baru naik ke darat.

Tuntutan pekerjaan dengan Zoom ini buat saya mengerikan. Setiap yang nge-Zoom sekarang bikin Zoom Meeting tanpa memandang kapasitas. Dulu kan masih cek ruang rapat dulu, sekurang-kurangnya. Sekarang ruangnya virtual, bisa rapat sambil gimana saja, dan walhasil rapat demi rapat itu datang dan pergi sampai HP kentang saya lelah.

Belum lagi Zoom Meeting bersahut-sahutan itu bikin mata dan telinga lelah. Satu saja lelah apalagi tiga. Plus, jadi tidak bisa bekerja maksimal karena kan harus fokus mendengarkan dan memberikan pendapat. Saya sendiri, seperti barusan ini, akhirnya baru malam-malam bisa buka laptop tanpa distraksi Zoom Meeting sehingga bisa buka sana-sini beberapa dokumen yang sayangnya sudah lewat tenggat sehingga saya terlambat menindaklanjuti.

Kalau 1-2 tahun mungkin saya masih kuat. Tapi semakin berlalu, tampaknya saya nggak akan sekuat sekarang. Semoga ada kultur yang bisa diperbaiki di masa depan.

Advertisement