Bitcoin telah menjadi bintang di dunia. Keberadaan cryptocurrency yang satu ini–bersama kripto-kripto yang lain–mulai mengobrak-abrik pasaran di dunia. Posisinya yang belum diregulasi mungkin tidak ubahnya rokok elektrik. Bitcoin dan rokok yang dikenal sebagai vape itu menjadi alternatif dari sekian banyak larangan dan aturan.
Entah kalau kemudian si solusi itu dilarang dan diatur juga. Bitcoin terbilang menggiurkan karena nilai tukarnya yang gila-gilaan. Bagi yang main Bitcoin dari 5 tahun lalu kala 1 BTC masih beberapa juta saja, hari-hari ini sudah kaya raya karena 1 BTC telah tembus 270 juta per pagi hari pada saat posting ini ditulis. Ketika tulisan ini dibaca, nilai tukar Bitcoin bisa 300 juta, bisa turun jauh ke 200 juta. Siapa tahu? Setidaknya sampai editan kesekian, nilainya sudah jatuh ke 240 juta.
Pemberitaan yang terus meningkat dan profil orang-orang yang menuai keuntungan besar dari Bitcoin bikin banyak orang penasaran. Per 1 November misalnya, member bitcoin.co.id itu masih kepala 5, sekarang sudah 7. Artinya 100.000 orang gabung dalam sebulan. Semua berharap keuntungan dari Bitcoin.
Nah, bagi yang ingin terjun meraup keuntungan sebesar-besarnya dari Bitcoin, berikut 5 hal yang harus diperhatikan sebelum terjun ke Bitcoin pada khususnya dan cryptocurrency pada umumnya.
1. Risiko Tinggi
Pada awal November, 1 BTC masih 90 juta. Per Desember sudah diatas 200 juta. Tampak menguntungkan? Ya, baiklah. Saya kasih tahu juga pada mid November 1 Bitcoin Gold (BTG) nyaris 5 juta. Per hari tulisan ini dibuat? 3 juta koma sekian. Atau ketika tulisan ini dibuat BTC nyaris 300 juta, pas tulisan ini diedit nilainya sudah turun 50 juta ke 250-an juta.

Ya, bermain dengan Bitcoin adalah bermain dengan risiko tinggi. Semacam valas atau saham tapi dengan volatilitas yang lebih tinggi. Ingat selalu, no pain, no gain, high risk, high return. Ya memang begitu.
Maka, untuk bermain cryptocurrency harus benar-benar dipikirkan. Dan saran saya, karena risiko tinggi, jangan menggunakan uang-uang yang memang dialokasikan untuk kehidupan. Saya sendiri menggunakan Bitcoin untuk menaruh sebagian uang yang kadang-kadang saya merasa kurang pantas menerimanya tapi harus diterima. Misal honor menulis, sementara tulisan saya view-nya jelek. Artinya, kalau hilang, nggak nangis-nangis amat.
2. Makin Tinggi Bitcoin, Makin Tidak Berharga Uang Receh Kita
Gambarannya mungkin bisa saya sederhanakan. Jadi ketika 1 BTC bernilai 250 juta, maka uang kita 5 juta itu setara dengan 0,02 BTC. Uang kita baru akan bertambah sejuta ketika nilai BTC naik ke 300 juta per keping. Sementara, naiknya kadang nggak gitu-gitu juga.
Sekarang bandingkan dengan waktu itu saya main Stellar Lumens masih di harga 500 perak. Kemarin harganya sempat 2000. Pada saat saya menulis ini, saya sedang tidak update harga, yha. Jika 5 juta tadi saya belikan XLM yang harganya 500 perak, maka saya dapat 10.000 keping. Ketika harganya jadi 2000, maka saya malah bisa dapat 20 juta rupiah. Ini juga yang kemarin terjadi dengan NXT yang dibuka di 6000-an dan terakhir saya lihat mengarah ke 10 ribu.

Poinnya apa? Ya, semakin tinggi nilai Bitcoin, dan semakin belakangan kita “berinvestasi” di BTC, maka untuk meraih untuk besar, uang kita juga kudu besar. Ya kalau cuma buat beli pulsa, masih bisalah main yang kecil-kecil.
Perlu diingat juga, jika suatu saat Bitcoin bubble–dan per 8 Desember sempat anjlok dari 290-an ke 250-an juta–, maka yang beli di harga 90 juta mungkin masih untung, tapi ketika yang beli di harga terakhir sebelum menukik menjadi yang paling dirugikan. Sekali lagi, main BTC harus ingat bahwa Bitcoin memang risiko tinggi.
3. Tempat Bermain
Kalau saya bermainnya di bitcoin.co.id. Jika ingin mencari tempat bermain yang lain ya banyak juga, sih. Ada LUNO juga. Kalau di Instagram juga sering muncul iklan penyedia-penyedia lain. Saya pilih bitcoin.co.id dengan pertimbangan amit-amit menipu, saya bisa tahu menggerebeknya kemana. Kalau di luar negeri, kan nggak mungkin digerebek. Gitu. Sebagai catatan, di chat VIP, banyak juga keluhan bahwa withdraw (WD) duit di bitcoin.co.id itu lama.
4. Nilai-Nilai Penyerta
Dalam jual beli Bitcoin ada biaya-biaya penyerta. Tidak besar, sih, tapi perlu diperhitungkan. Sama seperti jual beli emas yang bikin bete karena kalau jual kok lebih murah dari beli, Bitcoin dan cryptocurrency lain juga begitu. Termasuk juga penyetoran deposit dan penarikan hasil permainan. Semua ada biaya administrasinya. Jadi kalau bisa, jika masih untung 25.000 nggak usah ditarik. Biaya penarikannya sudah segitu. Heuheu.
5. Perkembangan Tidak Semudah Menerka Saham atau Valas
Kalau mengikuti berita dunia akan bikin kita lebih mudah menerka nasib saham dan valuta asing, meskipun analisisnya njelimet, maka cryptocurrency lebih gila lagi. Tidak banyak berita yang bisa kita gali guna memprediksi tumbuh kembangnya di media mainstream. Jadi harus sering-sering baca chat, sering-sering main di forum juga. Toh, kalau main ke blog.bitcoin.co.id juga updatenya kurang terkini.

Saya sendiri sejauh ini belum tekor di Bitcoin–secara global. Sejujurnya saya bete karena uang 10 juta di Reksadana hanya berbuah 200 ribu. Namun melihat Bitcoin, uang 1 juta bisa jadi 1,7 juta dalam waktu sebulan–itu sudah termasuk tekor karena BTG. Rasanya ingin memindahkan yang 10 juta itu ke Bitcoin, namun pada akhirnya saya harus berhitung dan kembali pada prinsip-prinsip bermain Bitcoin. Ingat risiko. Yap, kebijaksanaan adalah hal yang HARUS SELALU ADA bagi orang-orang yang terjun di cryptocurrency ini.
Semoga cukup membantu, yha. Salam opit!
One thought on “Ingin Untung Besar dari Bitcoin? Ketahui Dulu 5 Hal Ini!”