Yeah, what is choir?
Haha.. Nggak usah dijawab. Ya, sebagai contoh nih, lihat di page yang ada di blog ini bahwa saya pernah ikut lomba Christmas Choir Competition. Ada choir kan disitu? Anggap saja paduan suara.
Dua kali ikut lomba choir di dua pekan belakangan membuat saya sedikit ‘terbuka’ tentang profil choir yang ada–terutama di Jakarta.
Dipikir-pikir, uang yang berputar sebenarnya cukup besar. Kalau dulu di Jogja, setahu saya levelnya sekitar 600 ribu-an, di Jakarta bilangan sudah jutaan. Kualitas? Don’t ask. Saya bisa pastikan bagus, karena ya memang bagus.
Kapan ya, saya bisa ikut lagi choir yang ‘bener’?
Maksudnya, yang kualitasnya bagus, yang latihannya rutin, yang tugasnya rutin, dan yang MENAMBAH INCOME. *butuh duit mode on*
Iya, saya emang ‘ngelatih’ (mungkin lebih tepatnya milihin lagu sama jadi dirigen, i am not really sure that i am a choir coach) di lingkungan. Tapi, aih, boro-boro. Yang latihan 20, yang tugas 40. KEMANE AJE???
Kualitas apa sih yang diharapkan kalau begitu? Kualitas asal tahu lagu? Entahlah.
Saya lomba choir bareng CFX, alias Ex-CF. Lha tapi gimana latihan yang baik dan benar dan rutin dan lainnya kalau personelnya se-Jabodetabek. Sekali latihan (contoh di Gading Serpong), saya bisa habis 50 ribu ongkos doang, belum kalau kelaparan, belum lagi ada orang dekil masuk ke bis, makan silet, lalu minta duit. *dasar edan* Choir semacam ini sangat mengandalkan kualitas individu dan rekam jejak masa silam untuk saling mengenal. *tapi gitu-gitu juara satu lohhh…*
Kapan ya? Sesungguhnya, saya rindu suasana choir yang sebenarnya 😦