Tag Archives: reksadana

Masih Bingung Pahami Prospektus Reksadana? Yuk Highlight Hal Ini Saja!

Ada banyak sekali hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memasukkan sejumlah dana ke investasi reksadana. Salah satunya adalah membaca prospektus yang ditawarkan oleh para perusahaan sekuritas atau emiten. Dengan membaca gambaran prospektus, akan memahami gambaran investasi dan tentunya bisa menjadi penentu keputusan.

Hampir semua emiten menawarkan prospektus, tidak terkecuali dengan perusahaan Agen Penjual Efek Reksadana (APERD) seperti Makmur.id. Meski prospektus reksadana penting, namun seringkali orang-orang masih malas untuk membacanya karena tidak jarang bisa sampai berhalaman-halaman tebalnya.

Tapi tenang saja, ada cara yang lebih praktis untuk memahami prospektus dalam waktu yang singkat. Salah satu caranya adalah dengan membaca poin-poin penting saja, tidak perlu membaca semuanya. Berikut ini beberapa poin penting di prospektus untuk dipahami dengan baik sebelum melakukan investasi reksadana.

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berinvestasi Reksadana

1. Adanya Izin OJK

Salah satu hal vital yang sangat perlu untuk Anda perhatikan adalah adanya legalitas. Pastikan perusahaan yang dipilih sudah mengantongi izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Dengan begitu, akan bisa meminimalisir kasus penipuan investasi yang dewasa ini marak terjadi.

Tentunya, selain memastikan legalitas dari perusahaan, Manajer Investasi juga sudah harus mendapatkan izin dari OJK, begitupun juga dengan agen penjual, bank kustodian, atau reksadana. Tenang saja, ada cara mudah untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut sudah terdaftar di OJK atau belum, tinggal cari saja di laman resmi OJK.

2. Biaya Apa Saja Dikeluarkan 

Karena memang tujuan awal investasi untuk mendapatkan finansial yang lebih baik, perlu diketahui biaya apa saja yang nantinya akan dikeluarkan. Hal ini juga akan mempengaruhi besarnya profit yang bisa dikantongi. Dalam prospektus, Anda bisa menemukan besaran biaya apa saja yang perlu dibayar.

Photo by Pixabay on Pexels.com

Dalam kebanyakan kasus, beberapa hal yang perlu dibayar pada investasi reksadana seperti halnya biaya penjualan, biaya pembelian, biaya pengalihan, serta biaya proses transaksi. Cari tahu juga lebih lanjut, bagaimana cara biaya tersebut diambil, apakah itu pada saat transaksi atau dari potongan hasil investasi.

3. Pengalaman Manajer Investasi

Peran penting Manajer Investasi dalam dunia reksadana sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Oleh sebab itulah, selalu diwanti-wanti untuk selektif dan sangat hati-hati dalam memilih Manajer Investasi. Jangan hanya berdasarkan rekomendasi, Anda harus menyeleksinya sendiri supaya tidak menyesal di kemudian hari.

Saat membaca prospektus bagian Manajer Investasi, selain legalitas dari OJK cari tahu juga rekam jejak atau pengalaman sebelumnya. Jika dirasa informasi di prospektus terlalu singkat, bisa mencari informasi dengan melakukan browsing. Selain itu, pastikan juga pelayanan yang ditawarkan oleh Manajer Investasi.

4. Perhitungan Nilai Aktiva Bersih

Guna mengetahui kinerja reksadana yang dipilih, Anda bisa melihatkan dari Nilai Aktiva Bersih (NAB). Karena peran penting itulah, cari tahu juga bagaimana emiten yang menawarkan investasi menjabarkan penghitungan NAB kepada calon penggunanya.

NAB sendiri merupakan nilai total aset sebuah reksadana dikurangi oleh beban yang ada. Ada berbagai hal penting yang berkaitan dengan NAB, mulai dari penghitungannya, NAB per unit penyertaan, perhitungan harian, fluktuasi NAB, dan lain sebagainya.

5. Jenis Investasi dan Kebijakannya

Hal lainnya yang perlu Anda perhatikan saat membaca prospektus adalah beberapa jenis investasi yang ditawarkan. Sejauh ini, banyak sekali jenis investasi reksadana yang ditawarkan di Indonesia. Mulai dari reksadana pasar uang, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan lain sebagainya.

Dengan mengetahui investasi reksadana apa saja yang ditawarkan, akan membuat Anda mengetahui kemana alur dananya, berapa kisaran profit yang didapatkan, sampai dengan jangka waktunya.

Contohnya saja reksadana saham, biasanya dana akan dialokasikan 80% untuk saham dan sisanya untuk pasar uang atau surat utang. Profit yang didapatkan di reksadana saham biasanya cukup tinggi, bahkan sampai dengan 15%. Sementara untuk jangka waktunya sendiri, reksadana saham biasanya memiliki periode 3 sampai 5 tahun, jangka panjang.

6. Rekam Jejak Bank Kustodian

Perhatikan juga pada bagian bank kustodian yang tercantum di prospektus. Peran bank kustodian di investasi reksadana juga cukup vital. Mulai dari sebagai pengawas Manajer Investasi dan pelaksana berbagai fungsi administrasi.

Photo by energepic.com on Pexels.com

Bank kustodian juga sebagai tempat untuk menyimpan portofolio atau aset. Juga menyajikan serta mengirimkan berbagai data investasi untuk para investor. Selain itu juga melakukan pencatatan transaksi yang dilakukan oleh Manajer Investasi. Ada beragam bank kustodian, bisa dipilih yang memiliki reputasi yang baik.

7. Laporan Keuangan yang Dilampirkan 

Baca juga laporan keuangan yang dilampirkan di prospektus investasi. Karena ini juga sangat menentukan bagaimana emiten mengelola keuangan. Apakah sudah baik atau malah sebaliknya. Biasanya, laporan keuangan ini akan berisi tentang arus kas, perubahan aset, laba, posisi keuangan, dan lain-lain.

Prospektus investasi memang seringkali memuat berbagai informasi yang seringkali membuat diri malas untuk membacanya. Karena itulah, siasati dengan membaca beberapa poin pentingnya. Jika Anda tertarik untuk melakukan investasi reksadana, Makmur.id merupakan rekomendasinya.

Anda juga bisa membaca prospektus di Makmur.id dengan mudah. Informasinya tercantum dengan transparan. Makmur.id tawarkan beragam investasi reksadana dengan harga mulai dari Rp10.000 saja. Bisa investasi dengan modal minim merupakan sebuah kesempatan yang perlu digunakan sebaik-baiknya. Yuk investasikan diri ke Makmur.id saja! Cek informasi lebih lengkapnya di halaman ini

Investasi

Sekali-sekali mau nulis soal investasi ah.. Setelah tahun-tahun galau yang hanya habis untuk tiket pesawat, dan pada akhirnya tiket-tiket itu lantas tidak berguna.. Upsss..

Bagaimanapun kita itu hidup BUTUH duit. Percaya kan? Kalau kita hidup bukan untuk duit, saya setuju sekali. Tapi bagaimanapun, duit itu diperlukan.

Dulu waktu kecil kenalnya menabung. Ini kan menyisihkan uang, kecenderungannya tidak berharap lebih. Ingat, jangan berharap lebih. Apalagi bank jaman sekarang. Saya pernah, dengan saldo lima juta (jaman kapan itu? Biasanya nggak sampai 1 juta.. hehehe..) hanya dapat bunga seribu seratus sembilan puluh sembilan rupiah. Luar biasa. Ini sih semacam menggantikan celengan saja. Soalnya dulu waktu kecil, saya jadi tersangka maling koin dari celengan di atas kulkas. Nyolong tabungan sendiri. Hehehe.. Sampai celengan berbentuk rumah itu rusak tak berbentuk saking seringnya dibongkar.

Nah, kalau investasi ini semacam berharap ada kenaikan nilai uang dari nilai yang kita punya pada saat ini.

Dalam investasi, ada dua jenis asset yakni finasial dan riil. Nah, berhubung ini investasi, bagaimanapun resiko kehilangan modal itu jadi teman seperjuangan.

Aset riil sesuai namanya, tentulah yang memiliki bentuk. Macam? Yah, emas, rumah, tanah, dan sejenisnya. Berhubung Tuhan tidak lagi menciptakan tanah, maka harga tanah itu hampir pasti naik dari masa ke masa. Sama persis dengan emas. Kecenderungannya naik jauh. Mamak pernah cerita kalau sepertiga gajinya ketika baru kerja bisa beli satu emas (entah satuan apa ini). Ketika sudah beranak 4? Seluruh gajinya baru bisa beli satu emas. Artinya? Kenaikan harga emas melebihi kenaikan gaji.

Aset finansial adalah yang tidak terlihat tapi punya nilai. Inilah yang dipermainkan di Bursa Efek. Jenisnya? Obligasi, saham, atau reksadana.

Obligasi apaan? Ini adalah surat utang. Diterbitkan, bisa oleh pemerintah atau perusahaan tertentu dengan jangka waktu utang lebih dari 1 tahun. Kalau kita beli surat utang ini, kita akan dapat bunga yang dibayar dalam periode tertentu. Temennya obligasi? Hehehe.. Tentulah ketika yang menerbitkan obligasi tidak bisa bayar. Dan ini lebih susah daripada nagih tetangga yang belum bayar 20 ribu lho…

Saham, sering kita dengar kan? Ini semacam bukti kepemilikan terhadap suatu organisasi. Karena milik, jadilah untungnya dibagi, dan inilah yang disebut dividen. Dan harga saham tentunya mengikuti kinerja perusahaan. Resiko? Banyakkkk.. Sering lihat kan di tivi-tivi. Makanya kalau mau investasi ini, jangan ngasal pilih perusahaan. Itulah juga banyak perusahaan menampilkan laporan tahunan di dunia maya dan bisa diakses dengan bebas.

Kalau reksadana adalah tempat penghimpunan dana orang-orang dalam badan hukum tertentu. Ibarat naik angkot deh. Si supir akan membawa uang kita ke asset lainnya dan disimpan di tempat bernama bank Kustodian. Ini jelas solusi praktis buat yang mau investasi, tapi cekak. Macam siapa? Macam saya! Hahaha.. Buat sambilan juga oke karena kita nggak perlu memantau saham perusahaan dari waktu ke waktu untuk kemudian jual dan beli. Kata salah satu bos di kantor saya, reksadana adalah wahana yang pas menyimpan uang kita. Ups, nggak menyimpan ding. Menggunakan uang kita!

Selain reksadana ada juga model yang agak mirip. Ini dia HYIP. Detailnya dibahas terpisah ya. Hehehe.. Intinya sih masukkan uang dan tunggu berkembang.

Sekarang, tinggal pilih. Untuk jangka panjang, properti bisa menguntungkan. Bayangkan, dalam 1-2 tahun, harga rumah yang sama bisa naik hingga 100 juta, tergantung lokasi. Apa nggak ngeri itu? Hehehe..

Jangka menengah, katanya sih obligasi. Ya itu tadi, karena secara periodik memberikan hasil.

Jangka pendek, bagaimanapun tabungan itu perlu. Duit jangan dihabiskan semua. Ini nih penyakit saya sampai-sampai kerja bertahun-tahun nggak punya tabungan. Hiks. Udah gitu investasinya minimalis sekali pula. Haduh.

Nggak apa-apa, kata Ciputra dalam salah satu Tweet-nya, umur 25 itu pas untuk mulai wirausaha. Saya pelesetin dikit, umur 25 itu pas untuk mulai SADAR. Hehehe..