Pentingnya Dental Clinic Jakarta Selatan

Jakarta Selatan itu bukan sembarang kota. Berangkat dari dibangunnya Kebayoran Baru sebagai solusi masalah keterbatasan akses perumahan, Jakarta Selatan telah menjelma menjadi kawasan yang di media bahkan dinyatakan punya (((bahasa sendiri))). Seiring dengan pergaulan di Jakarta Selatan yang khas, tulisan ini membahas tentang dental clinic jakarta selatan.

Jakarta Selatan memang bukan soal which is, literally, hingga anxiety. Jakarta Selatan adalah tentang tempat bagi lebih dari 2,3 juta penduduk (sesuai Data BPS 2021). Angka 2,3 juta itu setara seluruh penduduk Lesotho. Sebagai catatan Jakarta Selatan itu luasnya 141-an kilometer persegi, sedangkan Lesotho adalah 30 ribu kilometer persegi.

Dalam rangka menjaga kesehatan gigi bagi warga Jaksel yang setara satu negara itu, ada hal-hal yang harus sangat diperhatikan.

Macet

Data INRIX Global Traffic 2023 menyebut bahwa tingkat keterlambatan akibat macet di Asia untuk Jakarta berada di posisi kedua sesudah Istanbul. Posisi kita 11-12 dengan Bangkok. Adapun Jaksel menyangkut sekitar 20 persen dari Jakarta maka hampir pasti Jaksel ini macet.

Untuk itu, ketika kita mau menjaga kesehatan gigi dengan ke klinik, harus pintar-pintar mengatur waktu. Terlebih mau pakai skema klinik umum atau BPJS, untuk dental clinic itu sifatnya pasti janjian. Waktu janjian dan waktu berangkat harus dipastikan untuk dapat menghadapi kemacetan.

Elit Urban dari Sononya

Sejarawan bernama Susan Blackburn pernah menulis bahwa Kebayoran Baru awalnya dibangun untuk semua kalangan. Namun demikian, ujungnya adalah Jaksel ini terisi oleh kelompok elit urban. Hal ini dimungkinkan terjadi karena banyak kantor pemerintahan maupun perusahaan membeli rumah untuk pegawai mereka di Kebayoran Baru. Kebawa kok sampai sekarang, lihat saja banyak kompleks Kementerian di Jaksel. Nah karena sifatnya demikian, maka wilayah ini didominasi oleh orang-orang yang berpendidikan dan terbilang mampu secara ekonomi. Adapun dalam cerpen Berita dari Kebayoran, Pramoedya Ananta Toer juga menggambarkan bahwa penduduk asli Kebayoran juga terpinggirkan dalam dinamikanya yang membentuk budaya urban baru.

Kelas ini tentu memberikan perbedaan, salah satunya dalam hal awareness pada kesehatan gigi. Kalangan non elit tentu baru mengarah ke gigi ketika sudah sakit. Walaupun sudah sakit pun banyak yang bernyanyi “lebih baik sakit hati, daripada sakit gigi ini…”

Fasilitas Kantor dan Mal

Bicara Jaksel tentu tidak hanya Kebayoran, tapi ada juga Tebet dan Setiabudi yang notabene banyak perkantoran. Dan banyak perkantoran juga memiliki fasilitas kesehatan gigi baik klinik secara langsung maupun akses asuransi yang memfasilitasi para pegawhy korporat itu untuk mengakses kesehatan gigi. Untuk itulah, keberadaan dental clinic jakarta selatan menjadi krusial~

Jangan lupakan juga soal mal karena dari 96 pusat perbelanjaan di Jakarta (data Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia 2023), 28 diantaranya ada di Jaksel dan termasuk seperti di Blok M ngumpul di satu tempat.

Bagaimanapun, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%). Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan atau keluar bisul (abses) (14%). Sayangnya, dari 57,6% penduduk bermasalah kesehatan gigi dan mulut, hanya 10,2% yang mengakses fasilitas kesehatan.

Dengan kepadatan dan kelengkapan yang ada, keberadaan dental clinic jakarta selatan menjadi sangat penting~

Mengenal Harmoni dalam Setiap Tegukan Hibiki

Wiski Hibiki, dengan botolnya yang elegan dan rasa yang harmonis, telah berhasil memikat hati para penikmat wiski di seluruh dunia. Nama “Hibiki” sendiri diambil dari bahasa Jepang yang berarti “gema” atau “dentingan”, merujuk pada suara lonceng kuil yang menandai dimulainya hari baru. Nama ini dipilih dengan cermat untuk menggambarkan harmoni dan keseimbangan yang menjadi ciri khas wiski ini.

Asal-Usul dan Sejarah

Hibiki pertama kali diperkenalkan oleh Suntory, perusahaan minuman beralkohol tertua di Jepang, pada tahun 1960. Suntory, yang didirikan oleh Shinjiro Torii, memiliki visi untuk menciptakan wiski Jepang yang dapat bersaing dengan wiski-wiski terbaik dunia. Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan eksperimen, akhirnya lahirlah Hibiki, sebuah mahakarya yang menggabungkan tradisi pembuatan wiski Jepang dengan sentuhan modern.

Salah satu kunci kesuksesan Hibiki adalah penggunaan teknik blending yang sangat rumit. Berbagai jenis malt dan grain whisky yang difermentasi dan matang dalam berbagai jenis tong kayu, seperti tong bourbon, sherry, dan Mizunara (oak Jepang), kemudian dipadukan dengan sangat hati-hati untuk menciptakan rasa yang kompleks dan seimbang. Proses blending ini membutuhkan keahlian dan pengalaman yang tinggi, dan hanya dilakukan oleh para master blender yang sangat terlatih.

Karakteristik Rasa

Wiski Hibiki dikenal dengan profil rasanya yang lembut, halus, dan kompleks. Aroma buah-buahan seperti apel, pir, dan buah persik seringkali menjadi aroma pertama yang tercium. Setelah itu, akan muncul aroma bunga-bunga, rempah-rempah, dan sedikit sentuhan vanila. Ketika dicicipi, rasa manis dan lembut akan mendominasi, diikuti oleh rasa pedas yang ringan dan sedikit rasa berasap. Akhirnya, akan terasa after taste yang panjang dan menyenangkan.

Varian Hibiki

Suntory menawarkan berbagai varian Hibiki, masing-masing dengan karakteristik rasa yang unik. Beberapa varian yang populer antara lain:

  • Hibiki Japanese Harmony: Varian ini merupakan representasi sempurna dari harmoni dan keseimbangan dalam setiap tegukan.
  • Hibiki 17 Years: Varian ini menawarkan rasa yang lebih kompleks dan kaya, dengan sentuhan buah-buahan kering dan rempah-rempah.
  • Hibiki 21 Years: Varian ini merupakan salah satu yang paling langka dan dicari oleh para kolektor. Rasanya sangat halus dan kompleks, dengan sentuhan kayu manis dan cokelat.
  • Hibiki 30 Years: Varian ini adalah yang paling tua dan paling langka dari semua varian Hibiki. Rasanya sangat kaya dan kompleks, dengan sentuhan buah-buahan kering, rempah-rempah, dan sedikit rasa smokey.

Hibiki dalam Budaya Populer

Hibiki telah menjadi salah satu wiski Jepang yang paling terkenal di dunia. Botolnya yang elegan seringkali menjadi dekorasi di bar-bar mewah dan restoran-restoran kelas atas. Selain itu, Hibiki juga sering muncul dalam film, serial televisi, dan majalah-majalah gaya hidup.

Wiski Hibiki adalah lebih dari sekadar minuman beralkohol. Hibiki adalah sebuah karya seni yang menggabungkan tradisi dan inovasi. Dengan rasa yang harmonis dan kompleks, serta desain botol yang elegan, Hibiki telah berhasil memikat hati para penikmat wiski di seluruh dunia.