Rekor, Perpanjang SIM di Mal Pelayanan Publik Hanya 16 Menit Saja! Spiralkan!

Di usia yang sudah menua ini, pada akhirnya saya harus perpanjang masa berlaku Surat Izin Nyebar Hoax Mengemudi yang sudah akan lewat periode 5 tahun. Ini SIM yang lebih penting karena SIM C saya pakai betul sehari-hari. Lagipula, kalau bablas sehari, saya kudu mengurus semuanya di Daan Mogot. Yha, satu Polda Metro ke Daan Mogot, kapan kelarnya? Maka, mengenali periode berakhirnya SIM itu memang penting. Lupa, panjang urusannya.

Image result for far gif

Tadinya, saya ingin memperpanjang masa berlaku SIM itu di Gandaria City, sebagaimana SIM A yang juga sudah pernah saya tuliskan panjang lebar di blog ini. Akan tetapi, makin minimnya konten di blog ini membuat saya berpikir porno keras. Saya kemudian cari-cari opsi gerai SIM di tempat-tempat lainnya. Sempat ingin mengurusnya di Mall @ Alam Sutera yang kayaknya sepi, tapi kejauhan.

Ada juga ide mengurus di gerai yang ada di Blok M atau di Artha Gading, namun kok saya pikir bakal sama saja dengan di Gandaria City. Hmmm. Hmmm. Hmmm.

Image result for nissa sabyan gif

Entah kenapa, saya kemudian nyasar ke list gerai pembuatan dan perpanjangan SIM yang ada di Polda Metro Jaya dan menemukan fakta bahwa layanan ini juga ada di Mal Pelayanan Publik!

Aha!

Image result for aha gif

Seperti kita ketahui bahwa pada pertengahan 2017, Djarot Saiful Hidayat dalam kapasitas sebagai Gubernur DKI Jakarta meresmikan adanya Mal Pelayanan Publik (MPP) DKI Jakarta. Lokasinya sangat strategis, di Kuningan. Lebih detail lagi, MPP ini ada di belakang hotel JS Luwansa, yang berarti juga tidak jauh dari Hotel Westin yang tingginya setengah modar itu.

Dari kantor, saya minta izin setengah hari, dengan gambaran bahwa bakal selama waktu mengurus di Gancit. Saya kemudian tiba di MPP menggunakan ojek online sekitar pukul 08.35.

Di pintu masuk, sudah ada satpam yang tidak cuek layaknya di pelayanan publik lainnya. Saya langsung ditanyai kebutuhan datang ke MPP dan kemudian diarahkan ke komputer untuk mengambil nomor antrean. Untuk perpanjangan SIM ada di komputer 1, sisi paling kiri. Saya kemudian mendapat urutan 009.

Lumayan, nggak lama~

Saya kemudian menuju ke lantai 3, lokasinya pelayanan dari Kementerian/Lembaga. Selain SIM, di lantai ini juga ada imigrasi, ada pula Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Ada yang lain juga, sih, tapi saya tidak terlalu peduli. Heuheu~

Image result for don't care gif

Di lantai 3, saya disambut oleh 2 mbak resepsionis yang cantik jelita dan gawainya iBas iPhone. Lokasi Gerai SIM Mal Pelayanan Publik ini ada di sebelah kiri dari arah pintu masuk, bablas ke ujung. Pas mentok, pokoknya.

Saya tiba di depan loket pada pukul 08.41 dan masih ada 1 orang yang sedang mengisi formulir, serta 2 orang sedang berproses di tempat foto. Suasana cukup sepi kalau dibandingkan di Gancit yang loketnya belum buka saja sudah antre maksimal. Apalagi kalau dibandingkan dengan di Samsat. Jauh. Jauuuhhh~

Oya, ada fasilitas yang sangat menarik di MPP ini. Fasilitas sederhana sekali, tapi biasanya jadi sumber pungli di tempat lain. Yha, mesin fotokopi! Di tempat lain, fotokopi sebiji bisa diharga 2000 rupiah dan pasti dibayar karena butuh. Saya sendiri sebelum berangkat sudah fotokopi duluan SIM dan KTP semata-mata biar nggak bayar 2000 itu tadi.

Sejurus kemudian saya dipanggil untuk pengecekan identitas, tes kesehatan (buta warna), mengisi formulir, sekaligus berfoto. Kalau di Gancit saya masih bisa keliling foto-foto, di MPP nggak sempat. Semuanya set-set-set-set hingga kemudian pukul 08.57 saya sudah pegang SIM baru dengan muka yang mengerikan. Yha, nggak apa-apa, saya juga nggak peduli soal muka itu.

Hasil gambar untuk i dont care gif

Saya sejujurnya takjub dengan pelayanan SIM yang secepat itu. Tidak pernah terjadi dalam 2 periode SIM saya, bahkan ketika itu di Bukittinggi sekalipun yang notabene para polisinya kenal dengan orangtua saya. Lha ini kenal juga nggak–cuma Pak Polisinya ternyata tetangga mertua di Bandung Barat–tapi SIM diperoleh dengan cepat.

MPP ini mengintegrasikan lebih dari 300 layanan dalam 1 gedung, baik itu layanan Pemerintah Provinsi maupun 30 lebih layanan pemerintah pusat. Di tempat ini berbagai izin dan dokumentasi bisa diperoleh. Jadi, nggak ada itu suruh ngurus dulu ke dinas anu di jalan sana, lalu ke dinas anu lagi di jalan situ. Semuanya terintegrasi di 1 gedung yang menurut saya sangat nyaman. Mal Pelayanan Publik ini adalah proyek percontohan nasional dan buka pada hari kerja (Senin-Jumat) pukul 07.30 hingga 16.00.

Saya bahkan tidak sempat foto-foto terlalu banyak karena menunggunya memang tidak terlalu lama. Ini adalah contoh inovasi pelayanan publik yang wajib ditiru untuk diterapkan di manapun. Apalagi segala syarat Pelayanan Publik sesuai Permenpan 17 Tahun 2017 juga sudah pasti ada di MPP ini.

Saran saya, sih.kalau mau perpanjangan SIM mending di MPP saja. Jauh lebih ciamik dibandingkan pelayanan di mal yang pada dasarnya juga sudah ciamik~

 

7 thoughts on “Rekor, Perpanjang SIM di Mal Pelayanan Publik Hanya 16 Menit Saja! Spiralkan!”

  1. perpnjang sim di MPP ini bisa utk smua daerah kah? trs kudu daftar pake aplikasi dlu gk? soale wkt itu utk paspor pake pendaftaran di aplikasi gt mas pls info ya thanks

    Like

    1. Nggak. Tinggal langsung datang saja. Itu juga saya KTP Sumatera Barat. Asal sudah e-KTP pasti bisa. Kalau paspor iya, nggak cuma di MPP, di Imigrasi kan juga pakai aplikasi. Hehe.

      Like

Tinggalkan komentar supaya blog ini tambah kece!

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.