Dua hari ngubek-ngubek laboratorium yang kurang lebih setara canggihnya sama kantor lama bikin rindu masa-masa di laboratorium. Mengingat saya nggak pernah jadi QC, maka yang saya maksud rindu itu adalah masa-masa kuliah. Ya, masa-masa yang sama persis ketika saya mengenangnya via 97 Fakta Unik Anak Farmasi. Jadi nggak usah berlama-lama, berikut ini hasil mengenangnya: 98 Hal Yang Pernah Dilakukan Anak Farmasi di Laborasitorustorium:
1. Kagum–pada awalnya
2. Menimbang serbuk dengan timbangan zaman penjajahan, seperti ini:
3. Setengah mati menara timbangan zaman penjajahan
4. Menimbang cairan menggunakan timbangan zaman penjajahan
5. Beberapa waktu kemudian sadar, bahwa sekadar cairan untuk praktikum farmasetika cukup menggunakan gelas ukur atau bahkan beker glass
6. Mencium aroma tictura opii
7. Mengenakan jas laboratorium yang putih bersih–pada awalnya
8. Mengerjakan pre-test sebaik-baiknya
9. Mengerjakan praktikum dengan belepotan
10. Mengikuti diskusi sesudah praktikum dengan serius
11. Selfie sambil mengenakan jas laboratorium
12. Wefie sambil mengenakan jas laboratorium
13. Minta tolong laboran mengambil foto anak-anak yang mengenakan jas laboratorium
14. Memanjat kursi untuk memasang buret
15. Mencoba memasang ball pipet pada buret
16. Bermain-main dengan ball pipet
17. Bermain-main dengan tabung reaksi dan lampu bunsen
18. Karena putus asa , cairan di dalam botol diambil dengan cara… dihisap *beuh*
19. Memecahkan tabung reaksi
20. Melakukan praktikum tanpa mengerti tujuan sebenarnya dari praktikum yang dilakukan
21. Mengukur diameter partikel secara serius pada topik mikromeritik
22. Karena lelah dan nggak ada asisten, diameter partikel untuk topik mikromeritik dilakukan atas nama pengawuran
23. Keder dengan harga polarimeter
24. Menggenggam piknometer sepenuh hati agar hangat
25. Mengambil penutup waterbath dengan tangan
26. Menaruh tabung reaksi pada vortex
27. Menggambar kurva baku dengan menghubungkan titik-titik yang ada
28. Khusus anak farmasi cowok: dibodoh-bodohin sama anak cewek
29. Mengelap kuvet dengan sepenuh hati
30. Menaruh jari pada vortex, kemudian keenakan
31. Setengah mati mencari bakteri yang sudah mengalami pengecatan gram, dan gagal menemukannya
32. Di-PDKT-in sama asisten
33. Menyampirkan lap di bahu
34. Meninggalkan lap di laboratorium untuk kemudian lari-lari kembali ke laboratorium untuk mengambilnya
35. Langka, tapi pernah terjadi: membakar Laminar Air Flow
36. Mempergunjingkan asisten sambil menyaksikan destilasi
37. Curi-curi pandang sambil menyaksikan destilasi
38. Tidur sambil menyaksikan destilasi
39. Mematahkan pipet ukur
40. Yang penting mengerjakan pre-test
41. Mengikuti diskusi sesudah praktikum sambil dibribik asisten
42. Khusus cowok: pipis di gelas beker
43. Melakukan maserasi sambil bernyanyi
44. Memahami bahwa “Tuhan memang satu, kita yang tak sama” melalui peristiwa maserasi
45. Membuat granul menggunakan tangan yang berkeringat
46. Dimarahi dosen karena membuat granul tanpa mengenakan sarung tangan
47. Takjub pada tablet buatan sendiri
48. Menggambar koloni bakteri yang terbentuk dengan baik dan benar
49. Mengerjakan sisa pembahasan pada laporan, beberapa saat sebelum dikumpul
50. Datang ke laboratorium dengan kelaparan karena memang dasarnya susah
51. Kayak penulis #OOMALFA. JANGAN LUPA DIBELI DISINI BUKUNYA, KAK!
52. Datang ke laboratorium dengan muka kusam kurang tidur, maklum laporan baru selesai sepuluh menit yang lalu
53. Kebablasan membuka keran buret
54. Kebablasan menguapkan sesuatu pada cawan poselen di atas waterbath
55. Mengangkat cawan porselen dari waterbath dengan tangan kosong (debus juga kalah, euy!)
56. Mengenakan jas laboratorium yang jarang dicuci–pada puncaknya
57. Makan siang di teras laboratorium
58. Makan teman sembari praktikum
59. Mengembat seluruh alat yang ada secepatnya, ketika ngebon alat
60. Membunuh mencit
61. Membunuh tikus
62. Menyontek saat pre-test sambil sesekali melihat posisi asisten
63. Menimbang eek mencit
64. Membunuh harapan asisten untuk mbribik
65. Menyuguhkan sianida kepada mencit, tanpa mimik kopi terlebih dahulu
66. Menggambar koloni bakteri yang terbentuk dengan, ehm, yang penting laporannya bisa terkumpul
67. Nausea and vomiting–pada puncaknya
68. Mengerjakan seluruh bab pembahasan pada laporan, beberapa saat sebelum dikumpul
69. Pada akhirnya bisa makan dan minum dengan riang gembira tanpa peduli aroma laboratorium farmakologi
70. Membedah tikus hamil yang masih hidup guna mengambil janinnya
71. Lantas kemudian mengawetkan janin itu
72. Duduk ndeprok di suatu sudut, karena praktikum AAS,GC-MS, atau LC-MS hanya berupa show alat belaka
73. Antre HPLC dengan tekun dan sabar
74. Melakukan banyak hal di laboratorium tanpa masker
75. Menuliskan satu kalimat pada dasar teori, sekadar biar ada ketika laporan dikumpul
76. Tanpa sengaja menduduki tetesan asam sulfat pekat
77. Kemudian bergegas lari keluar karena panas dan celana lantas bolong
78. Bercanda sesuka hati
79. Khusus cowok: mengangkat jerigen isi aquades tanpa bisa menolak sama sekali
80. Menyelesaikan laporan praktikum, padahal belum praktikum sama sekali
81. Menyontek saat pre-test tanpa peduli ada asisten atau tidak
82. Praktikum diam-diaman, karena satu kelompok sama mantan
83. Memecahkan kaca lemari penyimpanan alat gelas. Ini masternya memecahkan alat
84. Mendengarkan kisah horor tentang area sekitar laboratorium
85. Deg-degan saat memegang kuvet
86. Takjub melihat elusi pada Kromatografi Lapis Tipis
87. Mencukur bulu kelinci, kemudian mengolesinya dengan krim antah berantah buatan sendiri
88. Praktikan: mengambil laporan praktikum yang sudah dikoreksi
89. Asisten: meletakkan laporan praktikum yang sudah dikoreksi
90. Menimbang sesuatu pada timbangan analitis tapi lupa menara sebelumnya
91. WhatsApp-an sama gebetan
92. Membalik usus kelinci dengan sangat hati-hati
94. Melemburkan disolusi
95. TIDUR DI LABORATORIUM
96. Hanya peduli data, nggak peduli sama penunggu laboratorium
97. Selfie, wefie, dan foto-foto sepuasnya pada saat praktikum terakhir
98. Rindu–saat semuanya sudah berakhir
Masih kurang? Boleh, kak, ditulis di kolom komentar.
Salam Farmasi!
Waktu om-nya kuliah emg udh Ada WhatsApp? #eh
LikeLike
Eh, bener jugak. Masih surat2an 😦
LikeLike
woww .. banyak banget yang dapat dikerjakan di lab ya … soalnya saya anak fak sosial … kalau dikelas yang saya inget hanya ngecengin cewe yang manis 😀
LikeLike
Saya mah sosial yang kesasar, mas. Hehehe.
LikeLike
I miss that so much
LikeLike
🙂
LikeLike
Waduuhh.. udah whatsapp-an. Jaman saya mah masih pake paket 1000 sms nya *M3 😛
LikeLike
tri seken-an. Hehehe.
LikeLike
Buat laporan /jurnal harus menggunakan mesin ketik manual, Kebayang dong waktu buat reaksi kimianya harus diketik juga… Lari2an mengejar asisten hanya untuk acc laporan/jurnal. Tiduran diemperan lab dengan masih menggunakan baju lab. Kalo “kotak ajaib” yg berisi peralatan praktikum itu ketinggalan di lab jgn harap kembali lg.
LikeLike
Aduh, kok sudah lama sekali ya, Kak. Saya ternyata kurang lama. Hehehe.
LikeLike
Mas,serius itu mas yg nomer 42??😰😨😱
#tepokjidat
LikeLike
Lha kalau patologi klinik? haha.
LikeLike
Aaaaaahhhhhh….. 98
LikeLike
🙂
LikeLike
Mecahin buret… #nangissssss
LikeLike
Ah, baru juga buret 😀
LikeLike
Remidi fisika farmasi ujung2nya mentok dpt nilai D..Bangga😄
LikeLike
Haha, dispersi koloid dong, kak?
LikeLike
huakakka.. ngakak2 sendiri baca ini. jadi inget betapa woownya baru semester 1, udah harus patungan bayar piknometer & kuvet yg dipecahin temen, dan lebih woow lagi barang seuprit itu harganya selangit.. inget kekonyolan2 selama ngelab, nungguin tikus + ngasih maem pagi2, kite aja belum sarapan si tikus udah kudu dikasih maem. haha
LikeLike
Piknometer, yah, kecil-kecil imut, harganya hore. Saya dulu malah ada teman yang kreatif bener mecahin Polarimeter. Haha.
Nah itu, tikus makannya tertib teratur, yang ngasih makan kagak. Hahaha.
LikeLike
Ada yang pernah meledakkan lemari asam tanpa sengaja,,??
LikeLike
Kayaknya banyak 😀
LikeLike
Mecahin alat praktikum yg gak diproduksi lagi di dunia (gelas timbang pemberian dari belanda) akhirnya disuruh ganti alat yg lain yg harganya sama… n mecahin termometer yg ukuran suhunya dari -20 sd 120 derajat…nyarinya pake nelponin daftar toko lab seYellowpages,… wkwkwk
LikeLike
Haha, makanya mecahin itu yang biasa-biasa aja. Ngeri kelanjutannya 😀
LikeLike
anak farmasi 🙂 bangga bang jadi anak farmasi meskipun kuliahnya susah, dan IPK yang gak seberapa. salam farmasis muda indonesia #FARMASIUNSRI2014
LikeLike
Dan begitu lulus, disalah-salahin jadi produsen vaksin palsu. Hahahaha.
LikeLike
miris ya bang :”
LikeLike
99. Numpahin HCl pekat dilemari asam. biar greget 😀
LikeLike
Di kursi sekalian, lalu dudukin. Greget banget.
LikeLike
Berapa kali praktikum menggunanakan mencit bg?
LikeLike
banyak sekali….
LikeLike