Email Resign Anti-Mainstream

ROADTRIP

Seumur hidup, saya baru sekali merasakan resign. Kalau sekadar pindah tempat kerja, sekali juga. Kalau kawin? Belum, sih. Nah, perkara resign ini sangat khas. Namanya juga pekerja swasta, ketika tidak betah, atau ketika disingkirkan pelan-pelan oleh teman sejawat, atau ketika ada tawaran lain yang lebih baik, tinggal pindah dong ya? Ketika berpisah, umumnya ada sekadar sapaan perpisahan by email. Tentunya ini berlaku bagi level yang memang jamak berkomunikasi via email. Kalau yang resign satpam, nggak perlu juga pakai email resign.

images5

Perihal email resign ini selalu saya perhatikan dan simpan di folder khusus. Jadi saya tahu bahwa ada sebagian orang yang copy paste email resign yang lain dengan hanya mengganti nama belaka. Ada juga yang nulis sendiri tapi sebatas 1-2 kalimat. Saya cuma mikir aja, ini kan resign dan akan sulit kita berkomunikasi lagi dengan orang-orang di perusahaan itu, jadi, kenapa kita nggak bikin email resign alias email perpisahan yang anti mainstream? Sesuatu yang bisa dikenang oleh orang banyak bahwa kita itu unik, dan saran saya sih nggak usah mengirim email resign pada sejawat yang menyingkirkan kita. Nanti dia lonjak-lonjak kegirangan.

Ketika saya pindah unit, dalam perusahaan yang sama, saya membuat email perpisahan lokal dengan judul Terima Kasih. Dan ketika saya resign beneran, maka saya harus membuat email sekali seumur hidup yang keren. Ini dia emailnya.

Yth Bapak/Ibu,

 Bolos kuliah Unit Operasi Industri Farmasi dan CPOB pada Sabtu, 3 Mei 2008 untuk bisa ikut Walk In Interview perusahaan ternyata menjadi awal dari sebuah perjalanan panjang. Tentu saja, saya tidak akan pernah lupa sekurus dan sepolos apa diri saya ketika pertama kali menjalani PKWT pada 5 Mei 2009. Saya ingat bahwa hal serius pertama yang saya lakukan adalah membuat Purchase Requisition Produk X, dan pastinya barang itu sudah tidak ada lagi sekarang. Saya juga masih ingat dengan jelas betapa gemetarnya saya ketika pertama kali mengikuti Demand Supply Meeting. Pun ketika saya berpamitan dari HO Kota Y pada 9 Mei 2011 untuk pindah ke Unit Z pada 11 Mei 2011. Semua peristiwa itu telah menjadi milestones dalam kehidupan saya. Pastinya termasuk migrasi enabler P ke Enabler Q yang penuh cerita pada 1-2 Agustus 2009 hingga audit perijinan pada 10-11 Januari 2013.

Dan hari ini—5-3-2014—adalah akhir dari petualangan 1765 hari saya di bawah panji  manusia milenium perusahaan. Maka, pada kesempatan ini saya hendak mengucapkan terima kasih atas semua kesempatan, bantuan, kerjasama, dan hubungan baik yang telah saya alami, baik selama 726 hari berada di Kota Y, maupun 1039 hari di Unit Z.

Ucapan terima kasih secara khusus saya sampaikan kepada Crews, Tim PPIC, dan teristimewa seluruh elemen yang ada di Unit Z, yang dengan caranya masing-masing telah memberi makna khusus dalam keseharian saya.

Sebagai manusia biasa, saya juga menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan maupun kelalaian yang terjadi—baik disengaja maupun tanpa saya sadari. Sesungguhnya, segala ketidaksempurnaan itu tiada maksud selain bagian dari upaya untuk selalu memberikan kontribusi yang terbaik.

Segala isu terkait pekerjaan dapat disampaikan kepada R (emailnya) dan S (emailnya), serta Cc kepada Bapak T (emailnya). Berhubung sesudah ini tidak hendak berkarya di perusahaan farmasi lain, jika masih ada hal-hal yang perlu dikonfirmasi, jangan sungkan untuk menghubungi saya kembali.

Last but not least, jikalau Bapak/Ibu sekalian mampir ke toko buku dan melihat buku berjudul OOM ALFA, tidak ada salahnya untuk diangkut selusin dan dibawa ke kasir.

Atau jikalau hendak mencari sekadar hiburan dengan menertawakan kepedihan, dapat melongok ke ariesadhar.com untuk membaca tulisan-tulisan saya. Dukungan Bapak/Ibu sekalian amatlah berharga dalam kelangsungan karier baru saya sebagai seorang penulis. Pun sekiranya ada dari Bapak/Ibu sekalian yang ingin bekerjasama perihal tulis-menulis (bikin biografi, endorse produk, dll), dapat menghubungi saya.

Bagaimanapun, perusahaan ini adalah satu-satunya perusahaan farmasi dalam karier saya, sehingga perusahaan ini—dan orang-orang di dalamnya—akan selalu istimewa bagi saya. Akhir kata, saya pamit. Semoga Tuhan selalu menyertai dan memberikan kesuksesan kepada kita.

Terima kasih

Hormat saya,
Nama
Nomor HP
Alamat Blog, IG, Twitter
Email
“Kita hanyalah manusia biasa, dengan karya yang luar biasa”

Boleh ditiru, tapi mohon diperhatikan bahwa email ini sifatnya custom sekali. Buat kalian-kalian yang sentimentil dan durasi kerjanya cukup layak untuk dipamerkan–kayak saya yang hampir 5 tahun–bisa menggunakan template di atas.

Hidup itu kudu berbeda. Setidaknya bisa dimulai dari email resign. Okesip.

18 thoughts on “Email Resign Anti-Mainstream”

  1. keren bangat ini.
    pas ni aku mau keluarseteleh petualangan selama kurang lebih 400 hari…
    hhhe

    Like

Tinggalkan komentar supaya blog ini tambah kece!

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.