PPIC Itu Ngapain Aja Sih?

PPIC Ngapain Aja

Tidak terasa sudah empat tahun saya berkecimpung kemplang kemplung di dunia per-PPIC-an. Oke, ini dusta. Sebenarnya ya terasa sekali, terutama karena saya itu sama sekali nggak bisa memaksa orang untuk berbuat sesuai kehendak saya. Kalau saya bisa, mending juga saya ikut MLM yang itu tuh, dalam 4 tahun katanya sih sudah dapat kapal pesiar atau liburan ke Paris.

Melalui posting ini saya hanya hendak membagi pengalaman yang saya punya, utamanya untuk anak-anak muda yang hidupnya sedang labil karena sudah lulus dan belum bekerja dan lihat lowongan PPIC di koran.

Sebenarnya PPIC itu apa sih?

PPIC sebenarnya hanya istilah standar untuk bagian rantai pasokan. Temannya PPIC itu banyak. Kayak tempat saya dulu menggarap ladang, ada namanya Demand Supply Planning, ada yang namanya Demand Planning, ada yang namanya Supply and Planning, yang jelas tidak ada Wedding Planning.

Percayalah, orang PPIC itu bahkan tidak bisa merencanakan weddingnya semudah mereka merencanakan produksi.

PPIC bukan kependekan dari Pria Pria Ingin Cinta atau Pura Pura Ingin Curhat, PPIC adalah kependekan dari Production Planning and Inventory Control. Dari definisinya ada 2 pekerjaan besar yaitu perencanaan produksi dan pengendalian persediaan.

Kerjaannya cuma dua itu kan?

Ada yang bilang begitu?

Sini saya sambit pakai sepatu safety.


BACA JUGA:
Mencoba Memahami Pekerjaan di Pabrik
99 Fakta Unik Karyawan Pabrik
8 Prinsip PPIC Untuk Kehidupan


Tugas dasar PPIC sebenarnya simpel, yakni menyediakan kebutuhan (marketing) dengan tepat waktu, tepat barang, dan tepat jumlah. Cumaaaaa, berhubung ini persoalan rantai pasokan yang peliknya tidak kalah dari cinta segitiga dan cinta diam-diam, maka tiga tepat itu menjadi tidak sederhana.

Kita ke proses industri ya. Jadi masyarakat itu punya kebutuhan, sebut saja butuh es teh manis. Kemudian muncullah perusahaan es teh manis untuk melayani kebutuhan masyarakat itu.

Kalau jomblo butuh kasih sayang, kok nggak ada perusahaan penyedia kasih sayang sih?

Nah, dalam rangka meladeni masyarakat tadi, muncul juga divisi penjualan alias marketing. Ini adalah ujung tombak dari perusahaan. Namanya juga ujung tombak, jadi yang nusuk ya dia. Kalau pas nusuk ketemu tembok besi, ya dia juga yang kena.

Marketing ini kemudian memperkirakan berapa banyak es teh manis yang akan dijualnya, tentunya berdasarkan kemauan masyarakat. Pada akhirnya dia punya angka dan estimasi. Ini yang disebut ramalan penjualan alias…

…forecast.

images (1)

Nah, forecast yang jelas-jelas angka ramalan dan estimasi ini kemudian dilempar ke PPIC dengan pesan utama “gue mau jualan segini”. Begitulah, orang PPIC hidup berdasarkan ramalan, makanya banyak diantara mereka yang percaya ramalan bintang.

Karena ini adalah marketing es teh manis dan bukannya teteh-teteh manis, jadi es teh manisnya harus ada dong? Itulah tugas pabrik–secara umum–untuk menyediakannya.

Si pabrik mau bikin es teh manis berapa banyak?

STOP DULU, MARI MENIKMATI Pantai Oetune SEBENTAR!

Pertanyaan itu harusnya hanya bisa ditanyakan ke PPIC, karena mereka yang menerima forecast dari marketing dan kemudian membuat perencanaan produksinya.

Ya, sesudah menerima nasib sial berupa forecast tadi, si PPIC akan menggabungkan angka itu dengan data-data lainnya. Salah satunya adalah data stok. Ada berapa banyak sih es teh manis yang masih tersedia di gudang? Kalau di gudang masih ada 1000 gelas, dan marketing mau jualan 300 gelas, ngapain juga perlu produksi?

Sedangkan kalau di gudang masih ada 1000 gelas, tapi marketing mau jualan 3000 gelas, maka PPIC harus mulai merencanakan produksi. Umumnya perintah produksi itu dinamakan WO alias Work Order, dan tentu saja bukan Wedding Order. Dan bagian ini dinamakan Production Planning.

Ya sudah, tinggal produksi aja toh?

Ndasmu…

Produksi kan butuh bahan baku. Es teh manis kan butuh es, teh, dan wajahmu yang manis. Jadi, sebelum memutuskan untuk produksi, harus dipastikan dulu bahwa di gudang sudah ada es, teh, dan gadis-gadis yang manis, agar bisa membuat es teh. Kita nggak mungkin memaksa bikin es teh kalau teh nya nggak ada. Itu nanti jadinya air manis, semacam pantai di Padang. Pantai kok manis?

Proses hitung menghitung kebutuhan material untuk produksi ini dinamakan Material Requirement Planning alias Perencanaan Kebutuhan Material. kalau di gudang ada 100 karung teh dan produksi butuh 200 karung teh, maka proses MRP akan menghasilkan kebutuhan 100 karung teh untuk diorder ke Purchasing.

Ya udah toh, tinggal minta Purchasing buat beli kok. Susahnya dimana?

Nanya terus, tak sambit forklifkt lho.

download

Namanya hidup itu ada-ada aja masalahnya. Mulai dari gula yang dicokot semut di tengah jalan, atau truk pengangkut teh terjebak nostalgia di jalan, atau pengiriman teh nyasar ke Zimbabwe. Dan segala masalah lainnya. Belum lagi kalau marketing lagi jaya dan jualan sukses, mereka akan minta jualan lebih besar dari forecast.

Masih ada pula masalah yang bernama Minimum Order. Untuk produksi es teh hanya butuh 100 balok es, misalnya, eh si pemasok punya minimum order 1000 balok es. Terkadang mau nggak mau PPIC harus beli 1000 balok es itu walaupun balok es itu belum akan habis ketika dia resign dan pindah ke pabrik lain.

STOP DULU, MARI MENIKMATI Pantai Oetune SEBENTAR! (2)

Tugas PPIC adalah memastikan bahwa kebutuhan Marketing terpenuhi. Kalau Marketing minta tambahan mendadak? Ya, itu adalah tugas PPIC untuk menguber-uber Purchasing sampai ke alam mimpi. Jadi biarkan mimpi orang Purchasing berisi revisi PO. Kalau PPIC sudah bisa masuk ke mimpi Purchasing, dia sukses jadi PPIC.

Terus kalau barang sudah datang ke pabrik, ya PPIC juga harus memastikan bahwa suatu barang itu segera masuk ke Produksi. Mulai dari memastikan bahwa Gudang sudah mencatat barang yang baru datang itu ke dalam stoknya. Juga memastikan Quality Control sudah mengambil sampel dan memeriksa barang yang baru datang. Ini untuk menjamin kualitas produk yang dibuat. Dalam contoh ya teh manis.

Jadi, kalau semua sudah lengkap, turunlah titah PPIC yang bernama Work Order itu. Produksi akan bekerja membuat es teh manis berdasarkan WO itu. Jadi, sekarang tugas PPIC adalah ongkang-ongkang kaki menunggu produk kelar.

MAKSUD LO?!?!

PPIC harus memastikan bahwa produksi berjalan sesuai jadwal, kapan kelarnya, kapan bisa lepas ke pasarnya. Jadi silakan tanya orang Produksi dan pastikan juga apakah di dalam mimpi mereka sudah ada orang PPIC. Kalau sudah ada orang PPIC, maka PPIC tersebut sudah sukses dalam kariernya.

Orang PPIC sudah menjadi pihak rese bagi orang Purchasing karena suka ngubah-ngubah PO. Orang PPIC juga tampak rese di mata QC karena suka maksa buru-buru memeriksa barang baru datang. Plus, orang PPIC jelas rese di mata Produksi yang berasa dikejar-kejar setan kalau lagi produksi. Oh, jangan lupa, PPIC-lah penentu lembur di pabrik. Tanggal merah? Tetap masuk kalau target belum masuk.

50052967

Nasib.

Begitu sudah sampai ujung, maka PPIC akan berhadapan dengan Quality Assurance bagian perilisan produk. Disini yang dikejar adalah agar produk segera rilis dan segera bisa dijual. Cuma kadang orang QA menemukan masalah yang perlu diinvestigasi dan menyebabkan rilis tertunda. Tugas seorang PPIC yang baik adalah memastikan produk itu bisa rilis dan dijual, jadi jangan heran kalau orang PPIC yang sukses adalah orang yang mampu membuat mimpi orang QA nggak tenang.

STOP DULU, MARI MENIKMATI Pantai Oetune SEBENTAR! (3)

Dalam banyak kasus, menjadi PPIC adalah menjadi antagonis dalam siklus manufaktur. IMHO. Tapi kami-kami ini mengejar-ngejar sampai ke dalam mimpi itu kan bukan tanpa alasan, soalnya kami-kami juga dikejar-kejar Marketing. Bagaimanapun inti dari seluruh proses industri kan terjualnya produk dan kemudian menghasilkan pendapatan. Iya kan? Jadi, sudah menjadi suratan takdir bahwa orang PPIC kerjanya ya memastikan kebutuhan Marketing terpenuhi. Kalau disuruh memilihpun, kami-kami ini juga nggak akan memaksa orang sepabrik kok. Memaksa itu nggak enak lho rasanya.

Perkara sudah dipenuhi, tapi Marketing nggak achieve 100%, itu adalah saat PPIC marah-marah ke Marketing.

“SUDAH DIBUATIN SEGINI KOK NGGAK HABIS?!”

images

Yah, kapan lagi bisa marah-marah sama Marketing? Biasanya juga kalau lagi meeting PPIC sama Marketing itu rasanya sebagai manusia paling bersalah sedunia. Dan dalam hal mendukung Marketinglah, PPIC selalu menjadi orang yang diteropong QA karena suka semena-mena merusak tatanan. Misalnya lead time pemeriksaan 2 hari, karena Marketing butuh, si PPIC lalu berpesan agar seluruh pabrik “MENGGELAR KARPET MERAH KARENA ADA PRESIDEN MAU LEWAT”. Ya kali presiden mau lewat kudu gelar karpet segala.


Ingin memperoleh pendapatan dengan ngeblog? Klik disini untuk daftar ACCESSTRADE!


Terus apalagi?

Garis besarnya demikian. Sepintas gampang, tapi menjadi kompleks kalau produknya tidak hanya es teh manis. Ya 1 siklus itu berlaku untuk 1 produk, sementara ada perusahaan yang produknya sampai 800 dan harus diurus semua. Makanya jangan heran orang-orang PPIC akan kelihatan kurang kerjaan karena duduk melulu di meja. Mereka nggak lagi main ONET atau buka DETIK, mereka lagi mikir perencanaan produksi.

Sekadar pengalaman, di akhir era saya menjadi Inventory Planner, saya bahkan sudah bisa menggunakan intuisi tentang bahan apa yang sebentar lagi akan bermasalah ketika saya melihat suatu nama material via scroll. Itu tandanya sudah mendarah daging. Jadi kalau begitu saya scroll tahu-tahu nongol SUKROSA, kira-kira dua jam lagi akan ada info bahwa ada perubahan planning produksi yang membutuhkan gula sehingga stok yang di gudang akan menjadi kurang. Bayangkan saja 800 produk, kalau 1 produk terdiri dari empat komponen, maka ada 3200 jenis material yang harus dikelola. Itu artinya kalau di Excel, 3200 baris ke bawah. Makanya jangan heran kalau orang PPIC itu mukanya kayak kotak-kotak Excel. Soalnya yang dilihat sebanyak itu sih. Dan jangan heran juga kalau orang PPIC bisa lebih hafal nomor kode material daripada namanya sendiri. Jadi ketika ditanya, “siapa namamu?”, maka dia akan menjawab…

…”10789, bisoprolol…”

Rekor saya sendiri adalah jari kelingking yang bergetar alias tremor karena digantung seharian di atas mouse. Apapun yang digantung itu nggak enak, apalagi hubungan.

Sudah ya, semoga semakin termotivasi untuk menjadi PPIC. Amin.

456 thoughts on “PPIC Itu Ngapain Aja Sih?”

  1. hahaaa…. koplak… baru kali ini saya membaca review ttg PPIC… dan itu 100% benar…….. Saya sdh 5 tahun di PPIC, sdh bnyak merasakan pahit asin asem nya….

    Like

      1. ndak juga banyak kok saya sendiri nulis di blog saya. dan saat ini saya coba menghubungkan antar kawan senasib se PPIC melalui linkin semoga bisa bermanfaat kalau kita bisa berbagi rasa berbagi ilmu yang penting ndak berbagi pasangan. salam buat para penggemar PPIC

        Banjar Edi S

        Like

      2. Waduh… nemu juga artikel. bener banget. hampir 6 th di posisi ini. Alhamdulillah banyak kerikil2 tajamnya. Jadi tumbal kalo ada masalah di produksi. Apalagi kalo ada kesalahan order material. Sekarang posisi Ppic Officer..salam sesama PpIc

        Like

    1. Info Loker:

      Pabrik kaleng terbesar di Bogor membutuhkan pemimpin yang mempunyai
      dedikasi & loyalitas yang tinggi untuk posisi sebagai berikut :

      1. Kepala Bagian PPIC
      2. Kepala Bagian Produksi
      3. Management Representative ISO 9001

      Kualifikasi :

      1. Pendidikan S1 Teknik dengan IPK minimal 3.00 (skala 4)
      2. Pengalaman minimal 5 tahun
      3. Mempunyai komitmen, disiplin, bertanggung jawab dan jujur
      4. Mengerti administrasi, problem solver & sistem ISO 9001
      5. Harap mencantumkan salary yang diharapkan dalam surat lamaran

      Lamaran dikirim ke : pabrikkalengbogor@gmail.com sebelum 1 Agustus 2016

      Like

    2. Pencerahannya dong para senior PPIC, saya mengalami kendala nih dlam menangani orang produksi, karna menghadapi banyak kepala itu gk mudah ..
      bagi tips dan triknya para senior supaya saya bisa mengatasi kendala itu… trmksh

      Like

      1. Jaga hubungan baik itu harus.

        Atau berikan sesuatu yg mereka butuh. Misal begini, saya butuh barang ke Purchasing untuk dipercepat, tapi di satu sisi ada barang yang Purchasing ingin qty ditambah agar dia dapat harga lebih oke dan memperbaiki KPI dia. Dapat limit tertentu, kita bisa kok menyepakati keinginan Purchasing. Saya ingat dulu dikangeni Purchasing yang lama karena kalau saya yang begitu dikasih-kasih saja, pengganti saya nggak. Heuheu. Tapi ingat, harus dihitung supaya lost tyda terjadi.

        Like

  2. bagi tips dan trick donk,,untuk menjadi PPIC yang handal,,
    saya 2 tahun kerja di bagian PPIC tapi yang saya kerjakan semua sia-sia ,,
    karena di balik itu semua saya tidak ada background di PPIC tapi saya di paksa oleh keadaan untuk menjadi PPIC
    saya binggung harus KURSUS kemana biar saya bisa tenang dalam nglakuin kerjaan saya,,
    karena jujur saya seperti di hantui oleh kerjaan PPIC yang sekarang saya tekuni ini..

    Like

    1. Wah.. 2 tahun itu sudah cukup lama lho mbak.. Sudah cukup bisa menjadi background.. Saya juga dulunya bukan basic PPIC.. PPIC-nya itu nggak ada kursusnya.. Training2 saya ikut, tapi intinya bali ke praktek.. Kalau memang merasa dihantui, better keluar deh.. Kayak saya.. Hehehehe..

      Like

      1. saya juga sama, tidak ada basic PPIC. Awal-awal berada di PPIC berasa dihantui, dikejar-kejar. Tapi itu semua harus dihadapi, karena saya tidak sendiri, ada atasan yang mau dan selalu support. Tetap semangat temen2. Thanks buat TS sudah mau berbagi pengalaman di bidang PPIC.

        Like

  3. Ga berhenti ketawa liat tulisan nyeleneh soal PPIC. Sempet2nya gitu buat nulis hahaa. By the way, saya sudah di PPIC hampir 2 tahun, 2 tahun yg terasa 2 dasawarsa (oke stop, berlebihan). Kurang lebih sama lah permasalahan soal PPIC yg diceritain di tulisan ini, bahkan lebih kompleks sebenarnya. Cuma yah, apa semua perusahaan wajib hukumnya pasti ada revisi jadwal produksi dari PPIC minimal 2 kali? Soalnya di perusahaan saya begitu. Kebanyakan makan hati sih di PPIC. Tinggal di goreng dan di sambel aja biar lebih maknyus hehee. oke deh, salam kenal yah PPIC lovers or haters 😀

    Like

    1. Sempet dong, saking muntab-nya.. hehehehe.. Lah, revisi 2 kali itu kayaknya sudah oke banget kan yak.. Bisa lebih dari 5 aja kadang dianggap logis.. hehe.. Salam kenal kembali.. 😀

      Like

  4. Salam PPIC…
    Sebagai Mantan PPIC… saya salut banget ada yg sanggup bertahan lima tahun di PPIC ….joss
    Emang peran PPIC bagai orang antogonis ditempat kerja. Ka
    dang bikin WO dadakan. Harus adu mulut dengan orang produksi. tapi itulah asiknya….

    Like

  5. Mohon dibantu, bagian/divisi yg ada dalam departemen PPIC, atau seorang Mgr PPIC membawahi siapa saja. Maaf br belejar Mksi

    Like

    1. Itu tergantung kebijakan perusahaan. Yang pernah saya alami, manajer PPIC membawahi seorang Production Planner (MPS), Inventory Planner (MRP), Outsource Planner (Makloon). Tapi ada juga yang sampai membawahi hingga ke bagian distribusi. Di beberapa perusahaan, bagian delivery juga termasuk ke PPIC. Begitu kira-kira 🙂

      Like

      1. Tks pak, mhn dibantu lagi format MPS dan MRP nya kalu masih ada. Ke email saya boleh, posting juga dipersilahkan. Maaf belajar otodidak ini pak

        Like

    1. Terima kasih atas sharingnya masbro, sya mau nanya nih, saya baru saja (day1) di tempatkan di PPIC sebagai staff engineer, tugas saya ya lebih ke produksi, tapi sya masih kurang paham spesifiknya, bsa di jelaskan?

      Like

  6. Halo.. kebetulan saya saat ini Management Trainee (MT) yg sedang ditempatkan di PPIC
    Menurut hasil pengamatan dan share dari teman2 saya.
    Sistem PPIC di setiap perusahaan itu berbeda2..
    Ada yang kompleks seperti mulai dari perencanaan produksi, bahan baku, penjadwalan mesin, inventory control, perencanaan kapasitas..
    Ada yang tidak kompleks seperti sekedar forecast, perencanaan pengadaan bahan baku, inventory control..
    Dari yang saya tangkap, intinya PPIC itu ibarat kokinya perusahaan..

    Like

    1. emmmm kalau saya mengibaratkan PPIC itu emilik perusahaan, dia tidak masak (kayak Koki) tapi menyuruh masak, dia tidak menghidangkan (kaya pelayan restoran) tetapi menyuruh menghidangkan, dia juga buka bagian pembelian (purchasing) tapi omongannya bisa bikin Purchasing menuruti untuk memenuhi permintaanya, bahkan jika ingin liburan PPIC bisa meminta Management untuk meliburkan karyawan HEBAT Toooo…., hebatnya lagi dengan perhitungan yang cermat PPIC boleh meminta tambahan karyawan atau bahakan mengurangi karyawan termasuk juga meminta lembur atau pengurangan jam kerja. kurang hebat apa lagi, dengan sepuluh jari ditangan PPIC bisa menyuruh karyawan lain untuk memproduksi produk yang kita inginkan sejuml;ah yang kita minta pada waktu kapan kita minta KEREN (emang), jadi kurang lebih PPIC PEmilik PERUSAHAAN (itu menurut saya)

      Like

  7. ane kan orang produksi…pantesan tanggal di pabrik item mulu y trus muka jadi boros bgt gra2 betah di pabrik…oo itu kerjaanya orang PPIC y..but dengan adanya sharing tntang kerjaan PPIC jadi nambah ilmu juga tentang dunia manufacturing..mksh salam kenal

    Like

  8. bahasanny bagus sekali pak!
    Mggu dpn saya (baru pertama kali) mulai bekerja sebagai ppic di pabrk food & beverage. Pengetahuan sy soal ppic minim banget. Sebelumny sy bekerja sbgai admin rempong , alias mengurusi loading barang in-out (khusus finish good) fu RO spare parts & umum, input data kas & produksi. Setelah pabrik expand, sy dimutasi ke pusat dan diminta menjadi ppic packaging , due date ny awal november hrz sdh hand over alias mulai planning. Tiap ke greja sy berdoa .. bersyukur di berikan kesemapata. .. Tp clo melihat forecast yg hampir tdk pernah terpakai. Dan plan production yg berubah2, dengan template yg semany baru sy akan pelajari (OMG) waktu training 1 bulan mna cukuup ??!!!
    Ok pak, sorry agak curcol niyh. Hehe..
    Mohon saranny, kalau bisa sharing yg banyak, soalny mentor sy disini kurang luwes ngajarinny,ay jd tambah mumet & bingung. . . .

    Like

    1. tenang saja.. kalo sudah pernah jadi admin rempong, sudah bisa dipastikan tahan dengan tekanan jadi PPIC.. Oya, yang penting paham templatenya. Saya nggak bisa ngajarin, soalnya template company kan beda-beda. Hehehe… Semangat ya! 😀

      Like

  9. Haha..bener banget nih..ulasan yang bagus..baru 2 tahun jadi PPIC saya. Tapi anehnya saya menikmati itu..gila memang kalau dikejar marketing..belom lagi kalau stok belom abis abis di sikat sama ED..pusingnya ga ketulungan..haha..

    Like

  10. Wah keren nich ceritany… jd senyum” sndiri..
    Bagi saya PPIC tempatnya salah dan dosa.. hehe.. kasian bnget ya..
    under presser yg pasti!!
    Jgn harap ada ketenangan hidup..
    Tiada hari tanpa galau hehe..
    2 th jd PPIC… babak belur… sakitnya tuh di sini xixi…
    tp meski demikian byk hal yg bisa kita pelajari di sana.. ada byk mbuka wawasan.. pola pikir yg lain dr biasa..
    mkasih.. tulisannya kereeeeeen…

    Like

    1. ya betul sekali seperti posting sebelumnya bahwa PPIC ibarat pemilik perusahaan maka apapun yang terjadi di pabrik MAKA ITU ADALAH KESALAHAN PPIC, heheheheheh HEBAT ya PPIC karena akibatnya pasti berdampak ke PPIC, baik itu masalah kualitas, apalagi kapasitas, material kurang, material di Gudang menumpuk, pengiriman terlambat, sampai pabrik manti lampu pun imbasnya ke PPIC

      Like

  11. Hahaha seru baca tulisan nya hahaha
    saya baru 2 minggu promosi k PPIC, jika teman” punya sesuatu yang bisa saya gunakan untuk mempelajari PPIC saya akan sangat senang sekali menyambutnya 😀

    Like

  12. Salam Kenal Saya Ingin Bertanya apakah tugas PPIC sanagat berat, setelah saya baca saya sempat drop, saya baru saja interview dan ingin menjalakan training yang saya laksnakan di tempat perusahan yang saya lamar

    jujur saya tidak seberapa mahir dengan perhitungan atau matematika, mohon kaka bimbinganya karna saya galau kata anak gaul sekarang saya lanjutkan atau berhenti samapi di sini

    Like

    1. Loh-loh-loh.. Tulisan ini profil, bukan buat demotivasi kok.. hehehe.. Baca komen2 di atas deh, jadi PPIC itu seru kok.. Nggak perlu mahir matematika, kan yang ngitung excel 🙂

      Like

    2. Nambahin ya, wlw dah lama keburu basi pertanyaannya..
      PPIC gak harus mahir perhitungan atau matematika, yg penting punya feeling bagus aja cukup,
      he..he..

      Like

  13. hahaha keren nh, 1000% bener banget tuh …. malahan ane udah nanemin prinsip sama tim produksi ane ” Tiada hari tanpa urgent ” …. hehehe so ane jadi di panggil panglima urgent hihii …. loyalitas tanpa batas … produksi lembur terusss hehehe anehnya hrd ama finance ngedukung2 aja lg hihi …. salam kenal 🙂

    Like

  14. waah kata2 nya sungguh bermakna dan berisi serta berbobot ketika di saring pakai saringan es teh,,,,hehehehe…terima kasih atas ilmunya dan semoga bermanfaat…salam kenal n salam SEMONGKO!!!

    Like

  15. Teman2… saya lagi mau cari PPIC yang mau bergabung dengan garment yg ada di Kalimantan Barat nich… ada yang berminat engak? kalo ada tlg email ke polar70@msn.com ya…. ditunggu lho ya… thanks..

    Like

  16. hihihi……. salam kenal sesama ppic. Biasanya yg saya baca ulasan tentang ppic bahasanya njrimet senjrimet pekerjaannya. Tapi ulasan yg ini beda, jd senyum2 sendiri bacanya. Menurut pengalaman saya setelah berkecimpung selama kurang lebih 7 thn di ppic, Kadang2 ppic harus punya kepribadian ganda dalam menghantui hidup semua pendukung produksi demi tercapainya tujuan planning.

    Like

  17. hmmm…thanks infonya
    oke banget…
    saya baru mau interview PPIC senin depan..
    semakin tertantang ni..
    doain kuat yee..

    Like

  18. haha.. penjelasannya kocak tapi sumpah gua ngerti banget,, sebagai pemula di bidang PPIC ini sangat menginspirasi.. tanks yah!

    Like

  19. edun …. penjelasan yg mantap! salute … sama sy juga jd ngerti bangets dengan PPIC, thank’s a lot.

    Like

  20. wah gw pernah tuh jd manajer PPIC di perusahaan kertas ya baru berkembang, tiap hr isinya adu mulut melulu sama bagian produksi sama marketing, udh gt tiap hr hrs dtng kantor lbh awal plg pling akhir. tgl merah sama minggu juga masih masuk lg, gt masih kena semprot bos melulu yg pasti klo udh masuk PPIC hrs tahan uji tingkat tinggi, btw gw cm bertahan 6 bulan doank, skg di design grafis 2 th, ada rcn mau masuk PPIC lg di perusahaan rokok gede.. doain moga2 lancar dah 😀

    Like

  21. hahahhaha….judulnya Lika-Liku jadi PPIC……. “Planning Product Inventory Control”….. 4 kata yg sederhana, tp maknanya tak sesederhana itu….. sudah cukup kenyang juga jd PPIC….. and next project baru to develop system & SOP PPIC….. sukses daahhh….. ^_^

    Like

  22. tulisannya ngena banget!! aku freshgraduate baru kerja 3 bln di ppic salah satu garmen dan skrg aja udh punya niatan mau abisin kontrak aja hahahah.. emang ppic berhubungan dgn segala pihak ya.. mana di sini ppic yg handle semuanya.. dr placing order smpe ngeliatin eta RM, jadwal produksi ampe delivery pun ppic yg atur hufff.. dan yang pasti selalu bentrok sm purchasing😂… salam PPIC!! minta tips nya dong biar rada betah jd ppic hehe😆

    Like

  23. Suka banget ama tulisan ini, udah 1 tahun jadi ppic dan fiks jadi hantu di mimpi orang produksi dan purchasing tapi di hantui sama marketing. paling ngerasa bersalah kalo material kurang dan overstock 😦

    Like

  24. Ane mau tanya.
    ane kerja di manufacturing yg buat mobil
    Di tempat ane g ada PPIC tp adanya spec ctr. Ane juga ngurus maker lokal ama impor. Part yang dipake di pabrik. Tp g ngrus forecast cost n control produksi. Itu masih dalam satu lingkup supplay chain ato PPIC bukan?maklum ane newbie….hehe

    Like

      1. Oh… berarti PPIC itu mengelola semuanya ya. Lebih mencakup keseluruhan proses kerjanya dan lebih kompleks?

        Like

  25. wahh..salah nulis kayaknya om..saya gak pandai brantem apalagi sampai masuk ke alam mimpi partner kerja lain (asik kalo ketemu cewe, kalo cowo..brantem lg dimimpi :v ) . Mundur sebelum berperang lah, soalnya sy gak bisa multitasking kek smartphone sekarang..makasi om tulisannya sangat men demotivasi saya :v ..mimpi indah om :v

    Like

  26. Wahh kerenn nih tulisan jadi paham deh tugas PPIC… saya pernah baca artikel PPIC tapi ndak begitu mudeng.
    Makasih om tulisannya sangat bermanfaat sambil senyum” sendiri bacanya 😀
    Semakin tertantang besok mau interview PPIC

    Like

  27. wah bagus bgt postinganya pak jd asik bacanya hahah.
    pak saya mau tanya kalo bagian deman planning di perusahaan logistik gambaran pekerjaan perencanaan yang akan mereka buat sperti apa ? apa lbh ke PPIC atau smp ke pingiriman barang. Terima Kasih

    Like

    1. Demand Planning itu semacam ke PPIC Distributor, jadi menghitung berdasarkan forecast yang akan dikirim. Biasanya demikian, tapi bisa berbeda tergantung industri. Hehe.

      Like

  28. Tulisannya keren kak,,, Saya mahasiswa semester 3 Jurusan TIP dan bru 3 minggu dapat matkul PPIC,,, Saya jadi tambah paham kerjaanya PPIC,,, He
    Makasih

    Like

    1. Info Loker:

      Pabrik kaleng terbesar di Bogor membutuhkan pemimpin yang mempunyai
      dedikasi & loyalitas yang tinggi untuk posisi sebagai berikut :

      1. Kepala Bagian PPIC
      2. Kepala Bagian Produksi
      3. Management Representative ISO 9001

      Kualifikasi :

      1. Pendidikan S1 Teknik dengan IPK minimal 3.00 (skala 4)
      2. Pengalaman minimal 5 tahun
      3. Mempunyai komitmen, disiplin, bertanggung jawab dan jujur
      4. Mengerti administrasi, problem solver & sistem ISO 9001
      5. Harap mencantumkan salary yang diharapkan dalam surat lamaran

      Lamaran dikirim ke : pabrikkalengbogor@gmail.com sebelum 1 Agustus 2016

      Liked by 1 person

  29. Tadi baca di blog lain tentang PPIC tapi masih kurang paham.
    Trus baca disini penjelasanya menyenengkan sekali baca langsung paham 😀
    makasih ya mas

    Like

  30. Gila ya mas Arie gosong….. salut buat pengalamannya…thanks. Saya baru 2 tahun di PPIC, masih hrs banyak belajar. Untuk sekarang sih saya belum bisa sampai masuk ke dalam alam mimpinya tuh orang-orang produksi-QC-QA-purchasing, ……tapi saya tahu kok, kalau mereka lagi melamun bengong, mesti lagi mikirin saya.
    Btw, memang pada kenyataannya masalah di PPIC selalu ada ada aja…ga semudah teorinya. Sukses selalu mas bro!!!

    Like

      1. Mas..senin besok aq ada interview di perusahaan logistic untuk posisi admin planner klo boleh tw kerjaan nya sama gak sih sama ppic ? †ђąηk ўσυ mas

        Like

      2. Mas..senin besok aq ada interview di perusahaan logistic untuk posisi admin planner klo boleh tw kerjaan nya sama gak sih sama ppic ? †ђąηk ўσυ mas….

        Like

  31. Mas aku senin besok da interview buat posisi admin planner di perusahaan logistic apakah kerjaan nya sama dengan ppic ? Terima kasih

    Like

  32. Terimakasih tulisannya sangat bermanfaat. Besok sya ada interview untuk posisis ppic. Tolong bagi tips n trick buat lolos interview dong pak.

    Like

  33. Hallo salam kenal mas Aris.. Kata2nya gampang bgt dimengerti mas apalagi dikasih contoh jadi cepet paham ada plesetannya lagi haha makasih loh infonya 😆
    Saya jadi takut buat interview setelah baca komen2 yg lain hehe apalagi saya lulusan baru trus gak ada basic yg berhubungan dg ppic lagi. Tapi kayanya disitu sih tantangannya hehe

    Like

  34. Halo Mas, saya sudah 5 bulan ini berkecimpung di dunia PPIC. Bener banget semua yang ditulis hahaha kayaknya saya udah jadi nightmare buat orang Purchasing karena kerjaan saya tiap hari ngeributin kenapa barang saya belom didatengin. Jadi nightmare juga buat orang Produksi karena saya selalu ngoceh kalo produksi gak berjalan sesuai dengan yang saya planningin. Jadi nightmare juga buat orang QC karena sering ngoceh kalo customer butuh barang urgent tapi barang dihold QC. Sedih ya jadi salah satu pihak yang paling nyebelin satu pabrik hahaha apa daya tuntutan pekerjaan mewajibkan saya buat jadi antagonis demi kelancaran dan kesejahteraan bersama..

    Like

  35. mas saya lagi keadaan mau PKL di industri, makasih udah bikin saya ga terlalu kikuk ntar pas PKL yaaaaa hahahaha

    Like

  36. kocak tulisannya. tapi benar. saya sdh 10 tahun jadi ppic. pertama2 mmg slalu sport jantung apalagi kalo ada masalah di lapangan atau sesuatu di luar dugaan. tapi lama2 saya menikmatinya. yang jelas jadi PPIC itu di tempat saya kerja menjadi di anggap orang paling tidak berperasaan karena selalu menanyakan progress dan mengejar target. apalagi saya sering menegur kalo progress lambat dan membuat orglain jadi lembur krn target saya. orangPPIC itu tidak di senangi orang produksi.

    Like

  37. Saya baru lulus dr kuliah, saya mau ngelamar jadi PPIC, tapi setelah baca artikel diatas kok seperti menegangkan gitu ya? Apa PPIC seperti itu, jadi takut sendiri. Karena saya sama sekali ga ada pngalaman atau background di bidang PPIC.
    Apa saya perlu coba atau tidak ya kakak2?

    Like

  38. Kerennn… penyajian yang anti mainstream mengenai pekerjaan ini, pekerjaan yang hampir membuat saya depresi dan putus asa.. 🙂 artikelnya terlihat begitu indah dan menggemaskan, semoga banyak orang yang tertarik dan memasuki keadaan yang sebenarnya… 🙂 semangat terus buat teman-teman yang sepropesi….. 😉

    Like

  39. terima kasih kakak postingannya mantappp 😀
    mau tanya donk PPIC sm PPC itu sama tugasnya atau gimana??
    saya jadi merasa tertantang ini buat ngelamar kerja di bagian itu hehehe

    Like

  40. mantap postingannyaa kakaaa (y) thumbs
    btw saya mau nanya apakah PPIC dan PPC itu jobdesknya sama??
    setelah baca postingannya saya jadi merasa tertantang buat ngelamar kerja dibagian itu hehehe

    Like

    1. Hampir sama , soalnya ppc itu kan hanya mengontrol planning production nya tetapi kalau ppic itu hampir keseluruhan termasuk dengan inventory nya atau persediaan , jadi planning stock itu termasuk tnggung jawab kita sbagai orang ppic

      Like

  41. penjelasan yg kayak gini ni yg mudah ane cerna, thx y pk, dr penjelasan bpk saya jd tau gambaran dasar krj’y org ppic, krn saya lulusan t.mesin jd masih 0 pengetahuan sy tentang ppic, dan semoga mental saya kuat di ppic.

    Like

  42. Hmm, menarik postingan mengenai PPIC di blog ini. Saya sudah 7th 6bln bercengkrama dengan dunia ini di perusahaan multinasional (U.S) di Jakarta. Sehingga sudah merasakan manis pahitnya, Saya bertahan hingga waktu yang lama bgtu bukan karena gaji yg lumayan cukup namun alhamdulillah saya mencintai dan loyal dengan kerjaan saya walau terkadang pernah perusahaan tidak loyal dengan saya. 😦

    Like

    1. Namanya perusahaan sih gitu, nggak akan loyal-loyal benar sama karyawan. Tapi karyawan yang loyal itu kunci organisasi yang kece. Tetap semangat, dan kalau ada peluang lompat, lompatlah. Hehe.

      Like

  43. Hai.. Salam kenal. Saya seorang PPIC Textile Industry di Solo. Selama 4 tahun saya ‘nyasar’ jadi PPIC, karena waktu kuliah Teknik Kimia cuma diajari PPIC 2 sks (1 mata kuliah) saja hahaha jadi saya bilang saya ‘nyasar’ masuk departemen ini. Ini pekerjaan pertama saya setelah lulus kuliah th 2012, kebetulan saya menangani marketing pasar domestik. Nopember 2015 kemaren saya dipindahtugaskan menangani marketing pasar Asia Tenggara.
    Secara kebetulan saat galau melanda karena pressure yang semakin berat, saya menemukan tulisan anda. Saya baca dari atas sampe comment2 nya, ternyata memang benar adanya. 😀
    Musuh saya buaaaanyak buaaanget dari purchasing, marketing, logistic, produksi, hampir di setiap lini perusahaan membenci saya, saya yg lemah lembut ini dibilang galak, egois, tidak berperikemanusiaan. Tapi daripada mikirin haters mending mikirin gincu itulah prinsip saya hahaha, atau drpd mikirin jatuh cinta mending mikirin jatuh tempo. Jadi PPIC ituuu harus siap jadi antagonis tapi perannya penting, nafas perusahaan ada di kita. Saat ini saya sedang drop2nya mungkin (orang galak juga bisa ngedrop :D), tantangan order pasar Asia Tenggara sebelum lebaran diluar perkiaraan saya. Kalau dulu bayangan saya ‘mitos baju lebaran’ cuma ada di Indonesia, ternyata tidak benar. Ngga cuma karena lebaran, bahkan salah satu negara Asia Tenggara yang sebentar lagi pemilu pun menambah beban order saya. Kok saya jadi curhat??? 😀
    yowes mas pokoknya saya sedang galau, tapi ternyata disini punya banyak teman seperjuangan, mungkin ada juga yg senasib galaunya. tambahan, sepertinya bidang ini lebih banyak diminati oleh lelaki daripada wanita, mungkin lelaki lebih ngga gampang galau atau gimana entahlah 😀 maaf sudah membuat blog didalam blog anda. 😀 Trimakasih

    Like

  44. kerjaan ppic itu penuh warna,,,kuncinya komunikasi dan mampu dalam berkoordinasi, lihai dalam aplikasi yg serba sistem…insya alloh,,,tidak ada konflik/benturan dgn piihak produksi/marketing,, beranggapan kalo kita semua tim yg tujuannya adalah memajukan perusahaan

    Like

  45. Pas kaget juga baca ulasan ini ternyata emang PPIC itu mumet. Saya baru satu tahun jadi PPIC sekalian nyambi jadi Admin Produksi :’D Paling pusing emang kalo lagi banya order dari Marketting, apalagi kalo Marketing minta barang urgent tiba”. Sesuatu banget… (y)

    Like

    1. Info Loker:

      Pabrik kaleng terbesar di Bogor membutuhkan pemimpin yang mempunyai
      dedikasi & loyalitas yang tinggi untuk posisi sebagai berikut :

      1. Kepala Bagian PPIC
      2. Kepala Bagian Produksi
      3. Management Representative ISO 9001

      Kualifikasi :

      1. Pendidikan S1 Teknik dengan IPK minimal 3.00 (skala 4)
      2. Pengalaman minimal 5 tahun
      3. Mempunyai komitmen, disiplin, bertanggung jawab dan jujur
      4. Mengerti administrasi, problem solver & sistem ISO 9001
      5. Harap mencantumkan salary yang diharapkan dalam surat lamaran

      Lamaran dikirim ke : pabrikkalengbogor@gmail.com sebelum 1 Agustus 2016

      Like

  46. jatuh cinta sama review PPIC diatas. hahahaaaaaa… benar sekali. saya newbie sih baru empat bulan cuma kayaknya udah membuat proyeksi jika bertahun tahun kedepan masih stay di ppic makin gereget kayaknya hahaa. dalam kenal bang bro ppic. (pura pura ikut cerius)

    Like

  47. halo salam kenal..
    saya sukaaaa sekali reviewnya, mas..

    saya kebetulan sudah hampir 9 tahn berkecimpung di dunia PPIC, mas..
    dengan 3 tipe perusahaan yang berbeda..

    kalo orang bilang kerjaannya cuma 2 aja? cuma ada di depan komputer??
    itu tok??
    Sambit pake parang aja apa pake golok sekalian, mas..

    hahahhha..

    buat para PPIC, tetep semangat walaupun hati galau.. Majuuuu terus walaupun badai datang..
    Ganbateeee !!!

    Like

  48. Eh buka artikel ini lagi, gra2 ada tmn yg kepo sma PPIC.
    yg nulis masih aktif aja ni.. salut..

    Salam kenal semua para PPIC.
    Sayapun PPIC, alhamdulillah 4 thun berjalan, berkecimpung dgn PO, Forcast dll.
    Dari mulai delivery, warehouse sampai sekarang planning.

    Favorit klo udah turun ke jalur, tangan tuh berasa jadi super bgt, dengan beberapa coretan maka produksipun berubah… he..he..he.. =D =D =D

    Like

  49. lumayan bisa bkin sdkit pham tntang dunia perPPICan,soalnua ane bru aja dpt twaran buat mlmar pkrjaan jdi ppic, tpi msih buta dn sma sekali blum brpengalaman.. mklum..sbelumnya cma jdi operator produksi..
    klo bleh tau, rmus excel apa sja yg sring digunakan di bidang ini..atau ada rekomendasi bku atau smcamnya..sya di ksih wktu stu blan untuk belajar..
    mohon bantuannya

    Like

  50. Mkasih gan, postingannya Lumayan bisa bkin sdkit pham dunia perPPICan..
    Ane bru dpt twaran buat nglmar krja di bgian ini.. tpi msih buta dn sma skali blum brpngalaman di bidang ini..
    Klo bleh tau, rumus excel apa sja yg pnting dn sring di gunakan.. atau ada rkomndasi buku atau smcamnya buat bljar.. biar bsa lncar nnti wktu test..
    Sngat mhon bntuannya gan, ane di ksih wktu stu blan buat bljar..

    Like

  51. Selamat pagi

    bs bantu untuk mendapatkan buku tentang PPIC dan SAP agar mendukung pekerjaan saya, terima kasih

    Like

  52. artikelnya bikin ngakak, guling2, keren, ulasannya 100 persen betul, saya 15 tahun di PPIC pabrik kosmetik yang materialnya bejibun but i loved it, setahun ini terpaksa resigned karena anak, hiks…hiks…

    buat saya pekerjaan PPIC sangat menyenangkan…sekarang lagi hunting kerjaan PPIC lagi, hehehe….

    salam PPIC

    Like

  53. Orang PPIC itu ibaratnya sebagai Buku Agendanya Direktur Operasi, Direktur kalau ingin tahu kondisi kinerja pabrik atau produksi , yang ditanya dulu itu orang PPIC, Misal, ditanya sudah berapa % target produksi terpenuhi, kalau belum terpenuhi, mengapa, kalau lebih mengapa, harus bisa di paparkan dengan data data yang jelas. Itu baru dari segi Quantitatif, selanjutnya, tingkat Qualitatif (mutu barang yang di produksi ), dari segi Finace, berapa tingkat ongkos produksi per unit barang, dst. Jangan sampai jawabannya, kalau tidak terpenuhi, jawabnya, anu, itu, belum, dsb. ……………. Direktur bilang kamu itu kerja apa jalan jalan kesini……. dan Direktur itu kalau nanya ga mesti kalau waktu rapat saja, tetapi kapan dia butuh, waktunya pun kapan saja. Bener lho orang PPIC banyak yang stress, kerja ga kenal waktu……… Ya PPIC itu kan jantungnya perusahaan………. saya sih ga nakut nakutin,,,,,, ya jangan lama lama di PPIC,, Saran saya supaya sukses bertugas di PPIC, sebaiknya kita punya 3 disiplin Ilmu, yaitu Teknik, Ekonomi dan Manajemen…. Ditempat saya dulu biasanya orang sebelum ditempatkan di PPIC minimal diorientasikan dahulu di Marketing, Logistik, Pabrik / Produksi, Laboratorium QC.
    3 – 6 Bulan….. Ya selamat bertugaslah teman teman semoga sukses,,,,

    Like

  54. Sumpah ngakak udah kaya baca komik komedi ajaa, hha btw ak jg sbelum nya pernah di ppic selama dua taun, dan itu isinya kaya curhatan aku semua hha thank you sudah menghiburr 😀

    Like

  55. Wkkkk..bntul bnged neh.saya kerja di ppic udh kurang lebih kurang 4th dr awalnya di kep gudang smpe jadi di ppic,itu pun di tarik-tarik biar masuk ppic klo gak di tarik keqnha kaga bakal jadi di ppic.di ppic sering bikin kesel c soal revisi,udh di planning mateng eh tibatiba revisi dongkol bukan maen..cuma ya gak bisa apaapa terima nasib aja plan ulang..hehe
    2 mgu lagi ppic ini tinggal kenangan karna saya mau resign,mau ngadu nasib di bidang laen.smoga sukses para ppic yg masih setia dng jari bergantung di mouse dan muka yg smakin kotak-kotak..GBU…

    Like

  56. dalam beberapa jam kedepan saya akan beradaptasi dengan staff PPIC lainnya. Pengalaman pertama bekerja sebagai staff PPIC..Semoga lancar..

    Like

  57. Hampir satu tahun saya di bagian PPIC yah lumayan menantang sebelumnya 4 tahun di bagian pengiriman … sudah kenyang dengan keributan customer kalo barang delay,,,nah itu menjadi goal saya saat dimutasi ke ppic , tapi yang namanya nguli boss ga pernah ada puasnya,,, dapat 80%, mina 85%, dapat 85% minta 90 % dan seterusnya,, pertanyaanya cuma satu ,,, kenapa…kenapa… kenapa..
    tapi itu adalah pilihan tergantung kita menyikapinya,,,, jika kita bisa enjoy dan suka akan terasa ringan
    tapi jika kita tidak tertarik… akan terasa berat dan beban,,, sampai dibawa pulang,,,

    saran saya harus ada faktor suka dulu….

    kalo tidak prepair aja untuk cari yang lebih baik lagi

    salam

    siswanto

    Like

  58. ehm.. ehm..

    Dikarenaken 8 urat saraf saya tiba2 ketarik2…,jadi tertawa lebar smp kuping, disebabken review anda yg gemes2 nyebelin gimana gitu…, maka saya putuskan utk…”mencoba bertahan sekuat hati… jalani hidup sbg ppic lagi…”

    sekian
    terimakasih

    *matikan mic*

    best regards
    kader PPIC rindu tempat tidur

    Like

  59. salam kenal om, saya baru 4 bulan jadi admin PPIC, jujur saya belum ada pengalaman mengenai ini, kalau boleh tanya apakah PPIC juga menentukan penambahan atau pengurangn jumlah karyawan ? dan bagaimana cara menetukan upah dari tiap bagian, bagaimana rumusnya, msksih

    Like

    1. Di beberapa tempat PPIC berhubungan dengan jumlah karyawan karena perencanaan produksi mencakup perencanaan SDM, tapi di tempat saya itu komunikasi bagian produksi dengan HRD. Termasuk dengan finance dengan upahnya. Mohon maaf kalau rumus itu sesuai kebijakan masing-masing perusahaan terkait SDM dan keuangannya.

      Like

      1. Wahh.. bener banget nihh.. 😆😆😆😆
        Saya udah 2 taun jd PPIC d perusahaan garment.. dan itu bener2 menguras tenaga, hati dan pikiran bangett. kalo di film bawang putih bawang merah PPIC itu ibarat si bawang merahnya.. alhasil makin banyak hattersnya..
        Duhh hampir nyerah jadi PPIC.. tp karna tuntutan hidup yasudah di jalanin ajaa lagii.. tipsnya apa si biar hati tenang menjalani profesi inii?? 😆😆😆😆

        Like

  60. Salam kenal sesama PPIC, saya sudah menjadi PPIC selama 4 tahun baru kali ini baca blog tentang PPIC dan mendeskripsikan kerjaan PPIC secara detil saya jadi terbawa suasana dimana setiap celotehan blog ini saya sudah mengalami semua nya dan persis sekali seperti itu haha ketawa-ketawa sendiri. Benar benar pekerjaan yang memang gampang gampang susah, kadang orang lain melihat pekerjaan PPIC itu hanya duduk diam saja. Padahal mereka tidak tau begitu rumit nya PPIC ketika harus mempersiapkan order dari awal persiapan produksi sampai akhir produksi. Dan yg paling menyebalkan lagi jika order itu tidak sesuai harapan atau terjadi problem si PPIC pasti selalu di bawa bawa. Kerjaan berjalan baik PPIC aman kerjaan ada problem PPIC harus siap mental ya ^^
    Setelah 4 tahun menjadi PPIC saya merasa nyaman dengan pekerjaan ini, pekerjaan ini hanya butuh waktu untuk menyesuaikan dengan banyak orang dan menghafal segala macam bahan baku dari perusahaan tersebut, setelah itu dengan menggunakan intuisi kita sudah bisa menghandle nya dengan mudah.
    Semangat untuk para PPIC lain dan calon PPIC ^^

    Like

    1. Duduk diam tapi kok lama banget, ya. Haha. Sudah gitu kalau geser dikit pasti karena lagi pengen marah-marah. Haha. Dan kalau kerjaan aman, PPIC nggak pernah dipuji, selip dikit dicaci 😀
      Ah, berarti nggak cuma saya yang pakai intuisi. Haha.

      Like

  61. Tulisannya tentang PPIC sangat menarik dan mudah dipahami. Kebetulan saya bekerja di bagian Tax & Accounting di sebuah perusahaan FMCG tapi tertarik untuk memahami operasional perusahaan di departemen lainnya utk nambah ilmu. Mana tau besok lusa ada peluang di bidang tersebut hehe…

    Terima kasih telah berbagi. Ilmunya sangat bermanfaat. Salam…

    Like

  62. jadi merinding saya. soalnya bsok hari pertama saya masuk jd admin ppic. belum ada pengalaman sama sekali. bru selesei kuliah. di kasih training 1 minggu buat belajar. apakah cukup dengan waktu segitu untuk memahami ppic untk org awam seperti saya?

    Like

  63. Dapet tawaran ppc dari perusahaan manufactur. Jadi mikir 27 kali kalo kek gini.. bukanya banyak temen malah banyak haters -_____-‘

    Like

  64. kak aku mau nanya, kebetulan aku ngelamar di perusahaan yg bergerak di bidang heat treatment services di posisi PPIC dan kebetulan jg dpt panggilan buat interview nah bagian HRD nya ksh bocoran dikit buat interview ntar supaya saya pelajarin tentang prinsip FIFO dalam PPIC. bisa bantu ga itu maksudnya gmn? dan jawabannya apa hehe makasih

    Like

  65. Bener sekali tuh postingannya. org PPIC biasanya jaga wibawa, muka datar, Seolah semua baik2 saja, tapi adakala hati menangis. Jadinya, curhat lewat tulisan memang paling pas !! Tetap semangkaaa…

    Like

  66. Reviewnya bagus, sangat membantu
    karna disampaikan dengan bahasa simpel tapi tidak mengurangi detail pembahasan.
    Semoga makin sukses lagi supaya tidak baper lagi, haha
    #twothumbsup

    Like

  67. Mantap Mas, terima kasih banget nih… Saya fresh graduate, saya ga ada background sama sekali di PPIC (saya dari pertanian) dan kebetulan besok saya ada psikotes dan interview di posisi Staff PPIC di Perusahaan makanan. Saya jadi semangat dan tertarik sekali dengan posisi ini, karena saya merasa karakter saya cocok sekali untuk bekerja di posisi ini. Mohon doanya Mas 🙂
    Sukses selalu Mas 🙂

    Like

  68. Saya baru kertima di perusahaan Garment, saya kira saya bakal ada di posisi IE soalmya interview pertamanya ya bilang gitu, lah trus pas ttd kontrak saya liat kok jadi PPIC..
    waah ternyata itu kebijakan perusahaan yang liat saya potensinya mungkin disana soalnya saat saya interview ke 2 ada tes soal excel dan saya cukup cepat ngerjakannya,
    ..
    cukup kaget juga di posisi tersebut, yah gimana lagi saya coba jalani dulu
    dan setelah membaca artikel dan komentar2 disini saya jadi lebih semangat untuk menjalani sebagai PPIC (y)

    Like

  69. Suka^^ Baru kali ini menemukan pembahasan PPIC yg ga ngebosenin…….hahaha. Seru banget blognya…alhamdulillah banget saya terdampar kesini haha sukses selalu!

    Like

  70. waah… keren jg ini blog..
    hha..
    kebetulan saya bagian appraisal kinerja karyawan..
    untuk bagian PPIC terutama perencanaan produksi, wewenang untuk PPIC itu apa aja sih?
    sejauh ini hanya ini yang saya dapat :
    1. Menentukan dan membuat jadwal produksi mingguan.
    2. Mengontrol status produksi.
    3. Meminta data pendukung untuk pengontrolan status produksi.
    4. Memberikan penilaian dan report kepada bagian terkait bila ada ketidaksesuaian dengan jadwal produksi.

    apakah ada wewenang lain untuk bagian perencanaan nya??
    hhe..

    Like

    1. Sebenarnya ada banyak lagi, sih. Haha. Tapi saya mau fokus 1 yang penting banget tapi sering banget dilupakan orang.
      PPIC itu berwenang melakukan penataan order (open PO) dari pabrik ke supplier. Order yang sudah outstanding bisa dimajukan, bisa dimundurkan, bisa dibatalkan (kalau boleh). Ini penting karena ketiadaan material bisa menyebabkan produksi mandek dan berujung lost opportunity atau jika barang menumpuk bikin nilai inventori tinggi. Begitu, sih. Kadang saya kasihan waktu pegang material ini. Haha, dimarahin melulu tapi appraisal kinerja paling mentok B, padahal sudah menurunkan inventori sampai puluhan miliar. *loh, curhat*

      Like

      1. wah ribet juga ya.. hhha..
        tapi ppic di saya tidak bisa sampai penataan order sih..
        hha.. ppic di saya tidak segalak perusahaan lain mungkin ya.. jadi ppic di saya jadi tumbal buat bagian lain.. hha.. *curhat juga*

        Like

  71. saya baca antara fokus dan gagal fokus,
    disaat serius ada aja kata2 yang bikin ngocok perut, tp so far saya paham yang km bagikan mengenai PPIC,
    sangat bermanfaat buat saya yang sedang melamar buat jadi PPIC, awalnya bertanya2 apa sih PPIC itu, kerjanya gmn sih, skg saya sudah ada gambarannya.. dan harus berhati2 juga nanti sewaktu2 diterima kerja harus berhadapan dengan musuh besar (marketing Rempongggg), dan siap2 menjadi peran antagonis untuk para Purchasing dan bagian produksi.. hahaha
    sekali lagi thanks udah buat blog Tentang PPIC,

    salam kenal,
    salam PPIC

    Like

  72. Makasih pengalaman nya bapak PPIC (ariesadhar)
    Saya juga lagi nyari2 lowongan kerja PPIC Saat ini karna saya tertarik dngan kerjanya PPIC.

    Saya sedang ingin berkarir diunia per-PPICan pak.

    Like

  73. Mas Arie yang dewa. Pertama saya bilang makasih karena di tengah emosi saya searching, malah bisa ketawa-tawa.

    Anyway, MRP di tempat saya sedang gak pakai MRP sistemik kaya SAP, tapi manual karena basic data di SAP sudah gak jelas jluntrungannya. Di tempat saya lagi ada project raksasa mas, yg sebelumnya mati suri dibangunin lagi. Karena lama gak jalan, itungan manualnya gak update, saya salaah mulu ngitungnya karena rumus rumus banyak dan kelewat kelewat gt.

    Belum lagi di project gede lain ada supply chain yg udah ngasih forecast banyak trus gak abis. Rencana produksi macet karena gudang penuh gak ada tempat naruh FG. Akhirnya produksi di hold. Saya yg diomelin orang akunting karena variance rencananya gede.

    Saya baru enam bulan sih di PPIC, tapi posisinya lumayan vital karena orangnya cuma tiga. Tiga itu yg satu baru masuk sebulanan. Kayanya saya uda lembur-lembur, tapi kok ya masih aja salaah mulu.

    Saya bukan dari TI tapi gak masalah sebenernya kalau disuruh ke PPIC. Yg bikin jadi masalah itu adalah saya kena semprot mulu, yg gudangnya penuh lah, produk belum jadi lah, rencana kelewat lah, purchasing telat dikasih requisition dan saya minta cepet, variance planning gede, saya nguber uber purchasing malah disemprot jg sama purchasingnya. Muka udah kaya waduk tadah hujan.

    Please share tips mas, biar bisa ngurangi salah hitung (selain bolak balik ngecekin excel mlulu, saya udah engap). Dan gimana caranya biar jadi real devil ke orang orang, saya terlalu baik kayanya jadi disemprotin orang mulu. Hehe love youuu *silakan timpuk orang stres ini*

    Like

    1. Ngoahahahahahaha. I feel you, i feel you!

      Jadi begini, saya juga dulu karena transisi MFG-Pro ke Oracle, dan Oracle itu emang proyek raksasa. Nah karena proyek raksasa, ada timnya dong. Ada user champions dll, mereka itu yang harus ikutan kerja beresin data-data untuk planning. Dan soal dimarah-marahin itu, kudu pinter-pinter cari kambing hitam, atau setidaknya mengalihkan kambing hitam. Hahaha. Pertama-tama pastikan benar ada perubahan, ehm, perbaikan day by day. Misal inventory hari ini 70 M, besok turun jadi 69,9 M. Jadi pastikan ada perbaikan. Sesudah itu kita bisa lempar masalah ke marketing. Huahuahua. Eh, btw, ada bosnya lagi gak? Dulu saya juga udah mentok, tapi bos pasang badan. Jadi pas nyuruh unit lain untuk sabar itu kita malah marah-marah.

      Tapi poinnya ya itu, kambing hitamkan si sistem yang nggak jalan dan jadikan itu alasan untuk memperbaiki si SAP. Lagian gile bener punya enabler kok disia-siakan, di belahan dunia lain pakai SAP atau enabler itu cuma mimpi. Haha.

      Semoga tidak membantu, yha. Huahuahua.

      Like

      1. Aaaak, hahahaha mas Ariee, two years passed. HAHAHA saya sudah setres. Ini tuh ya kerjaan, udah jelas jelas bikin stress, tapi entah mengapa adrenaline nya tinggi banget, berasa pengen banget menaklukkannya. Itu tu di PPIC gak ada lagi bosnya mas, bos saya udah kepala manufacturing. Kalo nggak bener saya nya juga yg diomelin wakakak. Tapi semakin ke sini saya makin sering senyum, karena kalo gak senyum stress sendiri ya kan. Padahal pait di dalem hati.

        Setuju banget, day by day improvement itu penting buat perbaikan PPIC. Harus set target-target kecil. Karena masalah akan selalu muncul, Jadi better selesaiin kecil kecilnya. Trus kalau emang yakin kalau gak pandai ngitung, delegate ke team yg pandai. Saya lebih ke kerjaan koordinatif skrg mas. Tapi ya sama aja kalau ditanya tanyain teknis saya juga yg kena hiyahahaha. Salam PPIC! (Udah dua tahun gak baca post ini masih aja ketawa ketawa ngakak, dikau benar benar mewakili perasaan PPIC seluruh Indonesia!) Kalo bias kita bikin group aja supaya bias sharing improvement yaa ni usulan ajaa

        Like

      2. Haha, saya sendiri udah pangsiun dari PPIC-an sih. Mungkin sama yg lain boleh lho. Tapi walau sudah nggak di supply chain, mindset koordinatif dan input-proses-output itu jalan banget. Jadi PPIC itu memang luar biasa 😀 😀

        Like

  74. Gue hri senin mau jadi PPIC,+QA Percetakan disana bahan baku kertas, bahan sdah di cetak , Barang setengah jadi Dan barang sudah jadi selesai. belum di sortir, barang siap di sampling QC. tapi belum dipakhing. prosesnya panjang sekali spy nggak bingung pakai cara apa ya, methode planingnya? kyaknya klenger gue ntar?

    Like

    1. Nggak sulit, sih itu. Kan materinya nggak banyak. Nggak sebanyak food, misalnya. Yang jelas flownya diperjelas dulu. Komposisi apa saja, mana yang 1/2 jadi, mana yang jadi. Inputnya apa aja, prosesnya apa aja, outputnya apa. Gitu pasti nggak klenger. SEMANGKA!

      Like

      1. PPIC memang rumit. Klo memang ingin jd ppic handal harus memiliki analisa yg kuat gan. Saya sendiri sdh 5 tahun bljr ppic. Mngkn anda2 lebih beruntung dari saya.

        Knpa???

        Saya pnya atasan jepang yg terlalu just in time

        Krna saya harus menjaga stock setiap harinya & stock setiap harinya tidak lebih dari 12 jam saja tidak smpai 1 hari toh… pusing nya luar biasa. Jd sebelum 12 jam. Komponen tersebut harus sdh dtng lg. Lalu bagaimana jika supplier problem… ya wassallam hehe…

        Lalu bagaimna cara nya agar aman?

        Saya seeting utk stock nya di supplier 2 hari krja. Sehingga bisa mengamankan stock gudang saya

        Supplier hrs dtng pukul 13.00. Klo ga dtng wassalam produksi

        Belum lg belanda yg masih jauh tp jepang di sebelah gw hehe… yg selalu nanya why 5x jishuken bgt nanyanya

        Benar ujung tombak perusahaan adalah marketing tp otak perusahaan adalah ppic. Knpa??? Krna hanya ppic yg mengurus perusahaan dari awal bahan baku s/d barang dikirim

        Memang ada yg peduli dgn perusahaan seperti dept ppic mengurus dari ujung ke ujung??? Jawabannya TIDAK ADA kecuali yg pnya pabrik hehe…

        Apa yg terjadi jika perusahaan tdk pnya ppic… yah lama2 bubar.

        Alasannya : ketika saya masuk perusahaan yg skrng. Ppic sdh resign lalu yg mengurus stock orng produksi alhasil stock nya berantakan ga karuan haha…

        Jd peran ppic itu sangat vital. Bkn bermaksud menyombongkan peran ppic. Krna perusahaan jepang saya yg dulu. Setelah ditinggal ppic nya (termasuk saya) mereka hrs panggil orng dari pusat (jepang & filipina) utk mengajarkan pengganti ppic

        Itu knpa selalu bnyk lowongan ppic yg tersedia. Krna peran mereka yg vital

        Utk agan2 yg mau share pengalaman & mau tanya2 tentang ppic. Saran saya buat group saja di whatsapp

        Terima kasih

        Like

      2. JIT 12 jam?! Luar biasa. Kalau di saya dulu nggak mungkin, Om. Soalnya material dari Jakarta, pabrik di Palembang. Jadi memang karakteristik masing-masing ya berbeda.

        Like

  75. Oke om kalo mata kuliah di ane PPIC itu Manajemen Peramalan😆 saya baru lulus S1 manajemen oprasional cuman ngelamaar-ngelamar bagian oprasional perusahaan manufactur. Sangat bermanfaat bagi saya seperti mendapatkan teori & praktek langsung kalo pemaparannya seperti postingan ini😆 tapi saya belum punya pengalaman apakah saya mampu bekerja sebagai PPIC😆

    Like

  76. Tulisan bung bener banget, makanya org ppic gada yg gemuk, kurus semua, kalo marketing pada gemuk, nyedotin darah ppic, hahaha

    Like

  77. saya baru lulus teknik industri, ingin kerja di PPIC, tapi belom ada panggilan, PPIC sepertinya kereen sekali (y)

    Like

  78. Koplak… Miris bacanya tp sambil ngakak.
    Overall, membantu sangat. Tp banyak kalimat unfaedah yg mengganggu fokus pemahaman tugas sbg ppic.
    Good job, bro. Salam kenal.

    Like

  79. Saya kerja di PPIC cuma bentar, dari tahun 1994 s/d tahun 2014, tapi karena kita membuat sendiri aplikasi system komputer..yg langsung terintegrasi dari semua lini secara online, jadi ya..tinggal input dan enter secara otomatis langsung ketahuan…dari semua departemen…….

    Like

  80. Saya suka tulisan mas, kalau boleh tau enaknya jadi ppic apa ya mas? kan itu yang ditulis kebanyakan yang gak enak2 hehe, terimakasih mas

    Like

  81. Gila artikel ini udah 4 tahun tapi bermanfaat bnget… Awalnya sih kerja sebagai Inventory Control tapi staff produksi dan MD resign saya di seret paksa jadi PPIC, saya bekerja di perusahaan retail fashion dan saya ngurus produksi nya bukan di pabrik yg punya departemen produksi tapi sama vendor dan ada puluhan vendor dari kaus kaki-kaus kepala 😀 saya sering disebut Gila dan gak waras ng push org untuk kejar target produksi! Apa emang saya sudah gak waras ya? Hahaha

    Like

  82. Saya PIC di perusahaan nonmanufacture
    enak2 aja sih, karna produk jadinya tidak banyak jenisnya dan dan item inventory paling banyak 200 item

    jdi ga terlalu ribet, cuma sedikit keluhannya karna material utamanya impor feeling untuk ini yg waswas, karna 2 tahun terakhir ini keuangan perusahaan ada masalah, jadinya kerjasama ke purchasing agak gimana gtu, sampe2 pengurusan dokumen impor dilibatin.
    salam kenal buat mantan PPIC
    hehehhe

    Like

  83. tau az ni orang wkkk hehe.. pisss n_n
    berarti senasib ma ane.. apalgi klo kedatangan bahan telat bkin puising kepala ni. dtmbah holding time yang pendek dr QA rasane bkin meriang jantung hehe.. sking autisny liat monitor computer kentut az smpe lupa.. hehe..

    Like

  84. aduuuhhh postingan bnyak juga ya yang koment,termasuk saya,
    minggu ini saya ada tes buat staff planner PPIC, liat postingan ko jadi ngedrop ya,,wkwkwk
    btw minta kisi-kisi untuk tes posisi PPIC dong teh kang,,heee

    Liked by 1 person

  85. Keren tulisannya! lagi nyari jobdesk PPIC, taunya semua dah saya jalani… saya kerja hampir 5 tahun di perusahan inject plastic. berawal dari staff adm, sedikit2 nambah tugas jadi ngurus produksi, ngurus delivery, pegang kas kecil juga. wkwkwkwk….multi tasking kerjanya tp gajinya enggak!….. baru “resmi” jadi PPIC awal tahun ini.
    Lama2 jadi kayak yang punya pabrik aja… lebih tau saya daripada si bos soal aktifitas pabrik.
    yuk ah kerja…. ditunggu tulisan lainnya nih
    -boyan-

    Like

  86. PPIC itu kerjaan enak..enak untuk dimarahin…hahahaha…saya sudah 10 tahun kerja di PPIC..alhasil wajah saya ada garis2 kotak seperti excel..PPIC itu bagaikan otak di suatu perusahaan..bangga khan menjadi otak..

    Like

  87. Terimakasih buat penjelasan PPIC nya… ini sangat bermanfaat. Sy suka bgt, apa lgi kta2nya Gokil2… sekali lgi Thankyou so much…

    Like

  88. 😂😂😂😂 saya bukan PPIC, tp saya punya pekerjaan yg mengharuskan saya telpon-telponan sama PPIC smp seharian, kadang saya mikir ini bapak-bapak kok iseng banget ya telpon tiap Hari, tapi alhamdulillah wasyukurillah, berkat baca blog ini Sy dapat jawabannya…..

    Like

  89. bener banget ini. apalgi harus ngapalin kode2 barang. dulu awal2 di bawa pulang kerumah aku print kode barangnya buat dihafalin karna saking banyak bgt harus ke lapangan buat cek barang spy tau yg mana aja barangnya. bnr2 proses banget di bagian ini.

    Like

  90. Di daerah Saya ada event organizer gitu buka lowongan. Ada staff PPIC ada staff admin.
    Kalau boleh bantu saran, mending langsung loncat ke PPIC atau admin dulu ya?

    Punya pengalaman kerja satu tahun lebih tapi jadi barista & front office agent, kan itu langsung “musuh” ama customer, kalau PPIC & admin kan “musuh” nya sama rekan kerja sendiri. Haha.
    Dan bukannya apa tapi lulusan D3, kalau PPIC minim D3, kalau admin minim SMA.
    Rasanya sayang aja kalau apply yang admin, tapi kalau habis baca testimoni admin dan komentar komentar netizen yang lain kok rasanya kalau belum ada pengalaman back office rasanya berat.

    Terimakasih

    Like

  91. hahahha lucu banget tulisannya, mesem2 aja bacanya dan semua penjelasannya bikin paham.. good job! padahal saya cuma iseng pengen tau apa itu PPIC pas lagi liat jobstreet, btw saya finance hehe. cuma seneng baca blog azaa.. salam kenal 😀

    Like

  92. jika sebelumnya saya berfikir PPIC itu rumit banget tapi setelah baca blog ini dapat gambaran yang segitu gamblangnya saya malah jadi tertarik ….
    doakan semoga saya bisa …

    Like

  93. ya blog ini yg bkin PPIC itu sulit jd mudah di mengerti, saya baru menjabat ppic msh 1 bulan udh pusing 7 keliling DUNIA :v

    Like

  94. Persis!!! beginilah suka dan duka jadi PPIC. Dalam 2 tahun, saya sukses jadi orang paling galak se-pabrik.. hahaha.. PPIC mengejar semua bagian dari hulu sampai hilir.. Kalau ada yang tidak sesuai estimasi, pasti PPIC duluan yang akan ngomel2.. Seru sih, dan saya bangga jadi seorang planner & controller.. hehehehe

    Like

  95. kang boleh saya tanya-tanya ya sejeins konsultasilah, mengenai divi ini (PPIC) yang baru bagi saya plus membuat pusing hehehe

    Like

  96. Keren banget nih tulisan…, 8 bulan lalu saya baca blog ini saat pertama masuk jadi PPIC, pikiran saya masak iya sampai seperti itu???
    Ternyata sekarang terbukti kalau semua tuisan di blog ini benar hehe
    24 jam harus stand by siap2 kalau ada yg diperlukan produksi…pernah juga saat sedang cuti acara pernikahan kakak malah ditelfon gudang karena kekurangan bahan baku yg telat datang :”)

    tulisan yg bagus gan , mantab…jadi tambah tertantang

    Like

      1. Apoteker. Panggilan pertama sebagai Quality, tapi pas interview dengan Quality dirasa cocok dengan PPIC, langsung dioper ke manajer PPIC. Jadi nggak ada persiapan sama sekali buat PPIC. Eh, masuk.

        Like

  97. Mohon pencerahannya kak. Saya baru lulus smk dan kemarin ada loker bagian ppic garment. Saya coba ikut ikutan masukin lamaran dan test alhasil saya di terima di perusahaan tsb sbg ppic. Jujur saya belum ada pengalaman bekerja apa apa kaka,melihat tulisan kaka ini jantung saya terasa berdebar-debar. Mohon tipsnya kak untuk saya,yang masih sangat pemula.

    Like

  98. Aku yakin yang nulis jomblo akut plus nelangsa,
    Btw terimakasih infonya ya kaka, sangat bermanfaat sekali meskipun ada bapernya dikit❤

    Like

  99. Gak punya background PPIC tp lusa mau interview user. Share donk bang biasanya utk posisi PPIC itu pertanyaan usernya seperti apa ?

    Like

  100. Gokil bener artikelnya kang,,,
    Kenalkan Saya juga baru gabung dengan yg namanya PPIC sekitar 3 Bulan yg lalu,,,wooww banget sih. Complete banget rasanya,,,
    Sering2 share trik2 di PPIC kang,,sepertinya seruu

    Like

  101. Mantap bagus banget sharingnya, gak membosankan dengan banyolan lucunya. seskipun banyak bercanda tapi tetep bisa kasih ilmunya.

    Like

  102. Gue setaun kerja bgian itu. Gak enak nya kalo salah input. Namanya manusia. Gue pernah salah input jumlah order akhirnya surplus salah input material akhirnya produksi harus repair order bahkan kadang missing order jadi delay produksi wkwkwk anjir lah bayangin gue ngurusin 7990 lebih produksi material. Gue sendiri basic IT dipilih karna analisa gue kuat training material ga sampek 3 bulan gue dah jadi karyawan tetap cuma telitinya lho anjir gue kurang. Akhirnya gue resign karna gamau ngerugiin perusahaan.

    Like

  103. Gak ada yang ketinggalan deh buat dibaca,,ko malah ngakak gue baca ini makin di scroll makin lucu haha tapi ya dapet ilmu pengetahuan juga si
    Keren lah jadi gak bosen bacanya juga🤣🤣

    Like

  104. Makin dibaca kok makin ngakak, pas bagian gadis manis langsung senyum (cie kegeeran). aku kebetulan di marketing yang selalu bikin rempong PPIC hampir 4 tahunan ini. Kok ya bener semua yang diceritain hahaha. Kadang sungkan ngerepotin PPIC terus tapi kitanya juga kena demand jadi ya piye, siklusnya gitu terus. Makasih udah sharing jadi betah baca tulisannya, menghibur sekali.

    Like

  105. sangat membantu. sya baru kerja mau seminggu ,jadi ppic. masih baru freshgraduate, belum ada basic apapun sama sekali. saya merasa pusing sekali dan sangat bingung. 😦

    Like

  106. pengen belajar dan ingin tahu rasanya jd ppic? saya fresh graduate, apa fresh graduate bisa, tp saya juga g mahir dalam berhitung

    Like

  107. makasi informasi nya.. kebetulan saya yg bru pindah divisi ke ppic. semoga ada rumus2 excel yg dpt membantu pembaca untuk menangani masalah di bag ppic

    Like

  108. Saya suka cara penyampaiannya yg mudah dimengerti, sekaligus bikin ketawa ngakak.. hahaha.. terus berbagi ilmu dengan cara gini ya, bakal ngangenin.. #Eh.. ngangenin utk nambah ilmi loh maksudnya..

    Like

  109. Makasih, Mas. Tulisannya sangat membantu. Btw kalo ppic secara umum prospek jenjang karirnya gimana ya? Terus industri apa yg prospeknya bagus, misal fleksibel buat pindah industri atau buat loncatan

    Like

    1. Enaknya PPIC itu bisa lintas industri karena toh basicnya sama. Bos saya dulu bos PPIC, naik jadi Head of Site. Teman saya sesama PPIC dulu, langsung naik bos Gudang. Karena PPIC cenderung cocok utk pekerjaan manajerial, tinggal tambahin leadershipnya saja. Hehe.

      Like

  110. Mas mohon bantuannya donk. saya sekarang disuruh menyusun KPI untuk departemen PPIC. Kira-kira KPI-nya buat PPIC itu poin2nya apa saja ya? Terima kasih

    Like

    1. Pakai BSC? Kalo iya, tentu saja di Financial Perspective-nya adalah level stok di gudang dalam rupiah. Kalo tipenya Make to Order, lead time produk dari order sampai produksi. Kalo tipenya Make to Stock, bisa jumlah plan yang tepat waktu, bisa juga turn over ratio material di gudang. Saya nggak ngerti kondisi aktualnya, jadi bisa dirunut satu-satu dari tiap tahapan, nah yang kira-kira penting, bisa dijadikan KPI, dan terutama jangan tergantung sama orang lain capaiannya (misal: lead time produksi di tipe make to stock, itu kan lahannya orang produksi), tentu bisa diangkat jadi KPI. Kira-kira demikian~

      Like

    1. Tentu saja bisa, justru kalau belajar Excel dan paham sedikit proses ini, bisa jadi modal. Awal mula tentu biasanya adalah di admin terlebih dahulu, tapi kalo perform tidak menutup kemungkinan untuk naik dengan cepat…

      Like

  111. Terima kasih Kakak udah nulis blog nya. Bener-bener jadi paham PPIC secara simple dan ngakak bacanya. Lagi excited banget minggu depan mau interview user bidang MT Planning. Semoga lancar, Aamiin.

    Like

  112. Pernah terjadi saya sempat ditutupin pintu ruang QA dan Gudang, ga boleh masuk, padahal saya cuma admin PPIC.

    Like

  113. Sangat bermanfaat pak tulisannya, saya jadi sedikit kebayang PPIC kerjanya seperti apa. Saya ingin bertanya, skillset apa yang diperlukan untuk melamar bagian ini terutama jika bukan dari jurusan teknik indutrii/sejenis?. Kebetulan saya dr MIPA dan bukan dr matematika/statistika juga hehe. Terima kasih Pak

    Like

    1. Saya juga bukan. Hehe. Saya malah dari Farmasi. Modal saya cuma ngerti sedikit tentang obat. Sisanya ya belajar. Yang penting sih bisa excel, itu akan sangat membantu.

      Liked by 1 person

  114. besok saya mau ada interview untuk bagian PPIC. Mohon doanya para suhu, semoga diberi kelancaran dan lolos sehingga bisa merasakan gimana rasanya menjadi org yg paling rese dipabrik. Tapi masih afal nama sendiri dan tidak bermuka kotak² seperti excel.
    bantu aminin dong, jgn dibaca doang. 🙂

    Like

  115. Setelah dibaca blog dan komentar komentarnya PPIC ini menurut saya sangat menantang, tapi kayanya asik juga bisa ngehantui mimpinya bagian yang lain wkwk

    Bener bener harus siapin mental buat kerja jadi bagian PPIC, setelah saya baca peran PPIC adalah jadi seorang yg antagonis, begimane kalo ada orang PPIC yang protagonis ?? Wkwkwk

    Like

  116. akhirnya dipertemukan dengan blog ini. mudeng banget penjelasannya😁 Mau tanya pak kalau bedanya admin ppic dengan staff ppic apa ya? apakah serumit yang dibicarakan?😫

    Like

Leave a reply to Deasy rm najoan Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.