Tidak terasa sudah empat tahun saya berkecimpung kemplang kemplung di dunia per-PPIC-an. Oke, ini dusta. Sebenarnya ya terasa sekali, terutama karena saya itu sama sekali nggak bisa memaksa orang untuk berbuat sesuai kehendak saya. Kalau saya bisa, mending juga saya ikut MLM yang itu tuh, dalam 4 tahun katanya sih sudah dapat kapal pesiar atau liburan ke Paris.
Melalui posting ini saya hanya hendak membagi pengalaman yang saya punya, utamanya untuk anak-anak muda yang hidupnya sedang labil karena sudah lulus dan belum bekerja dan lihat lowongan PPIC di koran.
Sebenarnya PPIC itu apa sih?
PPIC sebenarnya hanya istilah standar untuk bagian rantai pasokan. Temannya PPIC itu banyak. Kayak tempat saya dulu menggarap ladang, ada namanya Demand Supply Planning, ada yang namanya Demand Planning, ada yang namanya Supply and Planning, yang jelas tidak ada Wedding Planning.
Percayalah, orang PPIC itu bahkan tidak bisa merencanakan weddingnya semudah mereka merencanakan produksi.
PPIC bukan kependekan dari Pria Pria Ingin Cinta atau Pura Pura Ingin Curhat, PPIC adalah kependekan dari Production Planning and Inventory Control. Dari definisinya ada 2 pekerjaan besar yaitu perencanaan produksi dan pengendalian persediaan.
Kerjaannya cuma dua itu kan?
Ada yang bilang begitu?
Sini saya sambit pakai sepatu safety.
BACA JUGA:
– Mencoba Memahami Pekerjaan di Pabrik
– 99 Fakta Unik Karyawan Pabrik
– 8 Prinsip PPIC Untuk Kehidupan
Tugas dasar PPIC sebenarnya simpel, yakni menyediakan kebutuhan (marketing) dengan tepat waktu, tepat barang, dan tepat jumlah. Cumaaaaa, berhubung ini persoalan rantai pasokan yang peliknya tidak kalah dari cinta segitiga dan cinta diam-diam, maka tiga tepat itu menjadi tidak sederhana.
Kita ke proses industri ya. Jadi masyarakat itu punya kebutuhan, sebut saja butuh es teh manis. Kemudian muncullah perusahaan es teh manis untuk melayani kebutuhan masyarakat itu.
Kalau jomblo butuh kasih sayang, kok nggak ada perusahaan penyedia kasih sayang sih?
Nah, dalam rangka meladeni masyarakat tadi, muncul juga divisi penjualan alias marketing. Ini adalah ujung tombak dari perusahaan. Namanya juga ujung tombak, jadi yang nusuk ya dia. Kalau pas nusuk ketemu tembok besi, ya dia juga yang kena.
Marketing ini kemudian memperkirakan berapa banyak es teh manis yang akan dijualnya, tentunya berdasarkan kemauan masyarakat. Pada akhirnya dia punya angka dan estimasi. Ini yang disebut ramalan penjualan alias…
…forecast.
Nah, forecast yang jelas-jelas angka ramalan dan estimasi ini kemudian dilempar ke PPIC dengan pesan utama “gue mau jualan segini”. Begitulah, orang PPIC hidup berdasarkan ramalan, makanya banyak diantara mereka yang percaya ramalan bintang.
Karena ini adalah marketing es teh manis dan bukannya teteh-teteh manis, jadi es teh manisnya harus ada dong? Itulah tugas pabrik–secara umum–untuk menyediakannya.
Si pabrik mau bikin es teh manis berapa banyak?
Pertanyaan itu harusnya hanya bisa ditanyakan ke PPIC, karena mereka yang menerima forecast dari marketing dan kemudian membuat perencanaan produksinya.
Ya, sesudah menerima nasib sial berupa forecast tadi, si PPIC akan menggabungkan angka itu dengan data-data lainnya. Salah satunya adalah data stok. Ada berapa banyak sih es teh manis yang masih tersedia di gudang? Kalau di gudang masih ada 1000 gelas, dan marketing mau jualan 300 gelas, ngapain juga perlu produksi?
Sedangkan kalau di gudang masih ada 1000 gelas, tapi marketing mau jualan 3000 gelas, maka PPIC harus mulai merencanakan produksi. Umumnya perintah produksi itu dinamakan WO alias Work Order, dan tentu saja bukan Wedding Order. Dan bagian ini dinamakan Production Planning.
Ya sudah, tinggal produksi aja toh?
Ndasmu…
Produksi kan butuh bahan baku. Es teh manis kan butuh es, teh, dan wajahmu yang manis. Jadi, sebelum memutuskan untuk produksi, harus dipastikan dulu bahwa di gudang sudah ada es, teh, dan gadis-gadis yang manis, agar bisa membuat es teh. Kita nggak mungkin memaksa bikin es teh kalau teh nya nggak ada. Itu nanti jadinya air manis, semacam pantai di Padang. Pantai kok manis?
Proses hitung menghitung kebutuhan material untuk produksi ini dinamakan Material Requirement Planning alias Perencanaan Kebutuhan Material. kalau di gudang ada 100 karung teh dan produksi butuh 200 karung teh, maka proses MRP akan menghasilkan kebutuhan 100 karung teh untuk diorder ke Purchasing.
Ya udah toh, tinggal minta Purchasing buat beli kok. Susahnya dimana?
Nanya terus, tak sambit forklifkt lho.
Namanya hidup itu ada-ada aja masalahnya. Mulai dari gula yang dicokot semut di tengah jalan, atau truk pengangkut teh terjebak nostalgia di jalan, atau pengiriman teh nyasar ke Zimbabwe. Dan segala masalah lainnya. Belum lagi kalau marketing lagi jaya dan jualan sukses, mereka akan minta jualan lebih besar dari forecast.
Masih ada pula masalah yang bernama Minimum Order. Untuk produksi es teh hanya butuh 100 balok es, misalnya, eh si pemasok punya minimum order 1000 balok es. Terkadang mau nggak mau PPIC harus beli 1000 balok es itu walaupun balok es itu belum akan habis ketika dia resign dan pindah ke pabrik lain.
Tugas PPIC adalah memastikan bahwa kebutuhan Marketing terpenuhi. Kalau Marketing minta tambahan mendadak? Ya, itu adalah tugas PPIC untuk menguber-uber Purchasing sampai ke alam mimpi. Jadi biarkan mimpi orang Purchasing berisi revisi PO. Kalau PPIC sudah bisa masuk ke mimpi Purchasing, dia sukses jadi PPIC.
Terus kalau barang sudah datang ke pabrik, ya PPIC juga harus memastikan bahwa suatu barang itu segera masuk ke Produksi. Mulai dari memastikan bahwa Gudang sudah mencatat barang yang baru datang itu ke dalam stoknya. Juga memastikan Quality Control sudah mengambil sampel dan memeriksa barang yang baru datang. Ini untuk menjamin kualitas produk yang dibuat. Dalam contoh ya teh manis.
Jadi, kalau semua sudah lengkap, turunlah titah PPIC yang bernama Work Order itu. Produksi akan bekerja membuat es teh manis berdasarkan WO itu. Jadi, sekarang tugas PPIC adalah ongkang-ongkang kaki menunggu produk kelar.
MAKSUD LO?!?!
PPIC harus memastikan bahwa produksi berjalan sesuai jadwal, kapan kelarnya, kapan bisa lepas ke pasarnya. Jadi silakan tanya orang Produksi dan pastikan juga apakah di dalam mimpi mereka sudah ada orang PPIC. Kalau sudah ada orang PPIC, maka PPIC tersebut sudah sukses dalam kariernya.
Orang PPIC sudah menjadi pihak rese bagi orang Purchasing karena suka ngubah-ngubah PO. Orang PPIC juga tampak rese di mata QC karena suka maksa buru-buru memeriksa barang baru datang. Plus, orang PPIC jelas rese di mata Produksi yang berasa dikejar-kejar setan kalau lagi produksi. Oh, jangan lupa, PPIC-lah penentu lembur di pabrik. Tanggal merah? Tetap masuk kalau target belum masuk.
Nasib.
Begitu sudah sampai ujung, maka PPIC akan berhadapan dengan Quality Assurance bagian perilisan produk. Disini yang dikejar adalah agar produk segera rilis dan segera bisa dijual. Cuma kadang orang QA menemukan masalah yang perlu diinvestigasi dan menyebabkan rilis tertunda. Tugas seorang PPIC yang baik adalah memastikan produk itu bisa rilis dan dijual, jadi jangan heran kalau orang PPIC yang sukses adalah orang yang mampu membuat mimpi orang QA nggak tenang.
Dalam banyak kasus, menjadi PPIC adalah menjadi antagonis dalam siklus manufaktur. IMHO. Tapi kami-kami ini mengejar-ngejar sampai ke dalam mimpi itu kan bukan tanpa alasan, soalnya kami-kami juga dikejar-kejar Marketing. Bagaimanapun inti dari seluruh proses industri kan terjualnya produk dan kemudian menghasilkan pendapatan. Iya kan? Jadi, sudah menjadi suratan takdir bahwa orang PPIC kerjanya ya memastikan kebutuhan Marketing terpenuhi. Kalau disuruh memilihpun, kami-kami ini juga nggak akan memaksa orang sepabrik kok. Memaksa itu nggak enak lho rasanya.
Perkara sudah dipenuhi, tapi Marketing nggak achieve 100%, itu adalah saat PPIC marah-marah ke Marketing.
“SUDAH DIBUATIN SEGINI KOK NGGAK HABIS?!”
Yah, kapan lagi bisa marah-marah sama Marketing? Biasanya juga kalau lagi meeting PPIC sama Marketing itu rasanya sebagai manusia paling bersalah sedunia. Dan dalam hal mendukung Marketinglah, PPIC selalu menjadi orang yang diteropong QA karena suka semena-mena merusak tatanan. Misalnya lead time pemeriksaan 2 hari, karena Marketing butuh, si PPIC lalu berpesan agar seluruh pabrik “MENGGELAR KARPET MERAH KARENA ADA PRESIDEN MAU LEWAT”. Ya kali presiden mau lewat kudu gelar karpet segala.
Ingin memperoleh pendapatan dengan ngeblog? Klik disini untuk daftar ACCESSTRADE!
Terus apalagi?
Garis besarnya demikian. Sepintas gampang, tapi menjadi kompleks kalau produknya tidak hanya es teh manis. Ya 1 siklus itu berlaku untuk 1 produk, sementara ada perusahaan yang produknya sampai 800 dan harus diurus semua. Makanya jangan heran orang-orang PPIC akan kelihatan kurang kerjaan karena duduk melulu di meja. Mereka nggak lagi main ONET atau buka DETIK, mereka lagi mikir perencanaan produksi.
Sekadar pengalaman, di akhir era saya menjadi Inventory Planner, saya bahkan sudah bisa menggunakan intuisi tentang bahan apa yang sebentar lagi akan bermasalah ketika saya melihat suatu nama material via scroll. Itu tandanya sudah mendarah daging. Jadi kalau begitu saya scroll tahu-tahu nongol SUKROSA, kira-kira dua jam lagi akan ada info bahwa ada perubahan planning produksi yang membutuhkan gula sehingga stok yang di gudang akan menjadi kurang. Bayangkan saja 800 produk, kalau 1 produk terdiri dari empat komponen, maka ada 3200 jenis material yang harus dikelola. Itu artinya kalau di Excel, 3200 baris ke bawah. Makanya jangan heran kalau orang PPIC itu mukanya kayak kotak-kotak Excel. Soalnya yang dilihat sebanyak itu sih. Dan jangan heran juga kalau orang PPIC bisa lebih hafal nomor kode material daripada namanya sendiri. Jadi ketika ditanya, “siapa namamu?”, maka dia akan menjawab…
…”10789, bisoprolol…”
Rekor saya sendiri adalah jari kelingking yang bergetar alias tremor karena digantung seharian di atas mouse. Apapun yang digantung itu nggak enak, apalagi hubungan.
Sudah ya, semoga semakin termotivasi untuk menjadi PPIC. Amin.
hahaaa…. koplak… baru kali ini saya membaca review ttg PPIC… dan itu 100% benar…….. Saya sdh 5 tahun di PPIC, sdh bnyak merasakan pahit asin asem nya….
LikeLike
Jarang sih orang PPIC yang mau nulis kerjaannya.. hehe.. Salam kenal sesama PPIC.. 😀
LikeLike
ndak juga banyak kok saya sendiri nulis di blog saya. dan saat ini saya coba menghubungkan antar kawan senasib se PPIC melalui linkin semoga bisa bermanfaat kalau kita bisa berbagi rasa berbagi ilmu yang penting ndak berbagi pasangan. salam buat para penggemar PPIC
Banjar Edi S
LikeLike
Waduh… nemu juga artikel. bener banget. hampir 6 th di posisi ini. Alhamdulillah banyak kerikil2 tajamnya. Jadi tumbal kalo ada masalah di produksi. Apalagi kalo ada kesalahan order material. Sekarang posisi Ppic Officer..salam sesama PpIc
LikeLike
Info Loker:
Pabrik kaleng terbesar di Bogor membutuhkan pemimpin yang mempunyai
dedikasi & loyalitas yang tinggi untuk posisi sebagai berikut :
1. Kepala Bagian PPIC
2. Kepala Bagian Produksi
3. Management Representative ISO 9001
Kualifikasi :
1. Pendidikan S1 Teknik dengan IPK minimal 3.00 (skala 4)
2. Pengalaman minimal 5 tahun
3. Mempunyai komitmen, disiplin, bertanggung jawab dan jujur
4. Mengerti administrasi, problem solver & sistem ISO 9001
5. Harap mencantumkan salary yang diharapkan dalam surat lamaran
Lamaran dikirim ke : pabrikkalengbogor@gmail.com sebelum 1 Agustus 2016
LikeLike
Pencerahannya dong para senior PPIC, saya mengalami kendala nih dlam menangani orang produksi, karna menghadapi banyak kepala itu gk mudah ..
bagi tips dan triknya para senior supaya saya bisa mengatasi kendala itu… trmksh
LikeLike
Jaga hubungan baik itu harus.
Atau berikan sesuatu yg mereka butuh. Misal begini, saya butuh barang ke Purchasing untuk dipercepat, tapi di satu sisi ada barang yang Purchasing ingin qty ditambah agar dia dapat harga lebih oke dan memperbaiki KPI dia. Dapat limit tertentu, kita bisa kok menyepakati keinginan Purchasing. Saya ingat dulu dikangeni Purchasing yang lama karena kalau saya yang begitu dikasih-kasih saja, pengganti saya nggak. Heuheu. Tapi ingat, harus dihitung supaya lost tyda terjadi.
LikeLike
bagi tips dan trick donk,,untuk menjadi PPIC yang handal,,
saya 2 tahun kerja di bagian PPIC tapi yang saya kerjakan semua sia-sia ,,
karena di balik itu semua saya tidak ada background di PPIC tapi saya di paksa oleh keadaan untuk menjadi PPIC
saya binggung harus KURSUS kemana biar saya bisa tenang dalam nglakuin kerjaan saya,,
karena jujur saya seperti di hantui oleh kerjaan PPIC yang sekarang saya tekuni ini..
LikeLike
Wah.. 2 tahun itu sudah cukup lama lho mbak.. Sudah cukup bisa menjadi background.. Saya juga dulunya bukan basic PPIC.. PPIC-nya itu nggak ada kursusnya.. Training2 saya ikut, tapi intinya bali ke praktek.. Kalau memang merasa dihantui, better keluar deh.. Kayak saya.. Hehehehe..
LikeLike
saya juga sama, tidak ada basic PPIC. Awal-awal berada di PPIC berasa dihantui, dikejar-kejar. Tapi itu semua harus dihadapi, karena saya tidak sendiri, ada atasan yang mau dan selalu support. Tetap semangat temen2. Thanks buat TS sudah mau berbagi pengalaman di bidang PPIC.
LikeLike
Atasan itu penting, karena untuk “berantem” dengan bagian lain itu butuh atasan yang pasang badan. Hehe.
LikeLike
haii vika salam kenal 🙂 sepertinya masalah kita hampir sama
LikeLike
Masalah semua PPIC dong.. :p
LikeLike
Vika. .. sepertinya sy senasib sm km.. hikz.. ttp semangat ya !!
LikeLike
nice info ommm….
Salam buat gadis-gadis manis yang bermuka kotak-kotak excel.
hahaha. . . . . .
LikeLike
Untung uda ga ppic lg :)))
LikeLike
Ga berhenti ketawa liat tulisan nyeleneh soal PPIC. Sempet2nya gitu buat nulis hahaa. By the way, saya sudah di PPIC hampir 2 tahun, 2 tahun yg terasa 2 dasawarsa (oke stop, berlebihan). Kurang lebih sama lah permasalahan soal PPIC yg diceritain di tulisan ini, bahkan lebih kompleks sebenarnya. Cuma yah, apa semua perusahaan wajib hukumnya pasti ada revisi jadwal produksi dari PPIC minimal 2 kali? Soalnya di perusahaan saya begitu. Kebanyakan makan hati sih di PPIC. Tinggal di goreng dan di sambel aja biar lebih maknyus hehee. oke deh, salam kenal yah PPIC lovers or haters 😀
LikeLike
Sempet dong, saking muntab-nya.. hehehehe.. Lah, revisi 2 kali itu kayaknya sudah oke banget kan yak.. Bisa lebih dari 5 aja kadang dianggap logis.. hehe.. Salam kenal kembali.. 😀
LikeLike
yang ngepost nulisnya sambil kesel kayaknya,dan yang baca sambil cengangas cengenges kayanya :v
LikeLike
Nggak kok.. Sambil guling-guling 🙂
LikeLike
Salam PPIC…
Sebagai Mantan PPIC… saya salut banget ada yg sanggup bertahan lima tahun di PPIC ….joss
Emang peran PPIC bagai orang antogonis ditempat kerja. Ka
dang bikin WO dadakan. Harus adu mulut dengan orang produksi. tapi itulah asiknya….
LikeLike
Sekarang sih udah nggak, lha nggak tahan juga lama-lama.. hehehe…
LikeLike
Mohon dibantu, bagian/divisi yg ada dalam departemen PPIC, atau seorang Mgr PPIC membawahi siapa saja. Maaf br belejar Mksi
LikeLike
Itu tergantung kebijakan perusahaan. Yang pernah saya alami, manajer PPIC membawahi seorang Production Planner (MPS), Inventory Planner (MRP), Outsource Planner (Makloon). Tapi ada juga yang sampai membawahi hingga ke bagian distribusi. Di beberapa perusahaan, bagian delivery juga termasuk ke PPIC. Begitu kira-kira 🙂
LikeLike
Tks pak, mhn dibantu lagi format MPS dan MRP nya kalu masih ada. Ke email saya boleh, posting juga dipersilahkan. Maaf belajar otodidak ini pak
LikeLike
Keren ane baru 1 hari di PPIC jadi msh blank he…
LikeLike
Baru juga sehari, tenang aja.. Nanti juga paham kalau mentalnya tahan.. hehehehehe…
LikeLike
Terima kasih atas sharingnya masbro, sya mau nanya nih, saya baru saja (day1) di tempatkan di PPIC sebagai staff engineer, tugas saya ya lebih ke produksi, tapi sya masih kurang paham spesifiknya, bsa di jelaskan?
LikeLike
PPIC pabrik mesin kah?
LikeLike
Halo.. kebetulan saya saat ini Management Trainee (MT) yg sedang ditempatkan di PPIC
Menurut hasil pengamatan dan share dari teman2 saya.
Sistem PPIC di setiap perusahaan itu berbeda2..
Ada yang kompleks seperti mulai dari perencanaan produksi, bahan baku, penjadwalan mesin, inventory control, perencanaan kapasitas..
Ada yang tidak kompleks seperti sekedar forecast, perencanaan pengadaan bahan baku, inventory control..
Dari yang saya tangkap, intinya PPIC itu ibarat kokinya perusahaan..
LikeLike
Ya kurang lebih begitu, tapi dinamika masing2 PPIC tergantung industrinya juga.. 🙂
LikeLike
emmmm kalau saya mengibaratkan PPIC itu emilik perusahaan, dia tidak masak (kayak Koki) tapi menyuruh masak, dia tidak menghidangkan (kaya pelayan restoran) tetapi menyuruh menghidangkan, dia juga buka bagian pembelian (purchasing) tapi omongannya bisa bikin Purchasing menuruti untuk memenuhi permintaanya, bahkan jika ingin liburan PPIC bisa meminta Management untuk meliburkan karyawan HEBAT Toooo…., hebatnya lagi dengan perhitungan yang cermat PPIC boleh meminta tambahan karyawan atau bahakan mengurangi karyawan termasuk juga meminta lembur atau pengurangan jam kerja. kurang hebat apa lagi, dengan sepuluh jari ditangan PPIC bisa menyuruh karyawan lain untuk memproduksi produk yang kita inginkan sejuml;ah yang kita minta pada waktu kapan kita minta KEREN (emang), jadi kurang lebih PPIC PEmilik PERUSAHAAN (itu menurut saya)
LikeLike
kalau masalah salary gimana itu om ? jadi penasaran 😀
LikeLike
Tergantung kesuksesan perusahaan –“
LikeLike
ane kan orang produksi…pantesan tanggal di pabrik item mulu y trus muka jadi boros bgt gra2 betah di pabrik…oo itu kerjaanya orang PPIC y..but dengan adanya sharing tntang kerjaan PPIC jadi nambah ilmu juga tentang dunia manufacturing..mksh salam kenal
LikeLike
Biasanya berantem terus sih.. hahaha.. 🙂
LikeLike
bahasanny bagus sekali pak!
Mggu dpn saya (baru pertama kali) mulai bekerja sebagai ppic di pabrk food & beverage. Pengetahuan sy soal ppic minim banget. Sebelumny sy bekerja sbgai admin rempong , alias mengurusi loading barang in-out (khusus finish good) fu RO spare parts & umum, input data kas & produksi. Setelah pabrik expand, sy dimutasi ke pusat dan diminta menjadi ppic packaging , due date ny awal november hrz sdh hand over alias mulai planning. Tiap ke greja sy berdoa .. bersyukur di berikan kesemapata. .. Tp clo melihat forecast yg hampir tdk pernah terpakai. Dan plan production yg berubah2, dengan template yg semany baru sy akan pelajari (OMG) waktu training 1 bulan mna cukuup ??!!!
Ok pak, sorry agak curcol niyh. Hehe..
Mohon saranny, kalau bisa sharing yg banyak, soalny mentor sy disini kurang luwes ngajarinny,ay jd tambah mumet & bingung. . . .
LikeLike
tenang saja.. kalo sudah pernah jadi admin rempong, sudah bisa dipastikan tahan dengan tekanan jadi PPIC.. Oya, yang penting paham templatenya. Saya nggak bisa ngajarin, soalnya template company kan beda-beda. Hehehe… Semangat ya! 😀
LikeLike
Haha..bener banget nih..ulasan yang bagus..baru 2 tahun jadi PPIC saya. Tapi anehnya saya menikmati itu..gila memang kalau dikejar marketing..belom lagi kalau stok belom abis abis di sikat sama ED..pusingnya ga ketulungan..haha..
LikeLike
Tetap semangat dan menikmati ya.. hehehe…
LikeLike
Wah keren nich ceritany… jd senyum” sndiri..
Bagi saya PPIC tempatnya salah dan dosa.. hehe.. kasian bnget ya..
under presser yg pasti!!
Jgn harap ada ketenangan hidup..
Tiada hari tanpa galau hehe..
2 th jd PPIC… babak belur… sakitnya tuh di sini xixi…
tp meski demikian byk hal yg bisa kita pelajari di sana.. ada byk mbuka wawasan.. pola pikir yg lain dr biasa..
mkasih.. tulisannya kereeeeeen…
LikeLike
(((SALAHDANDOSA)))
LikeLike
ya betul sekali seperti posting sebelumnya bahwa PPIC ibarat pemilik perusahaan maka apapun yang terjadi di pabrik MAKA ITU ADALAH KESALAHAN PPIC, heheheheheh HEBAT ya PPIC karena akibatnya pasti berdampak ke PPIC, baik itu masalah kualitas, apalagi kapasitas, material kurang, material di Gudang menumpuk, pengiriman terlambat, sampai pabrik manti lampu pun imbasnya ke PPIC
LikeLike
Makasih Info nya, soal nya sy baru akan menjalani pekerjaan sy di PPIC ini…
LikeLike
semoga sakses…
LikeLike
Hahaha seru baca tulisan nya hahaha
saya baru 2 minggu promosi k PPIC, jika teman” punya sesuatu yang bisa saya gunakan untuk mempelajari PPIC saya akan sangat senang sekali menyambutnya 😀
LikeLike
Baca bukunya Gasperz, tapi saya lupa judulnya. Kalo ga salah PPIC.. Kmrn masih nemu di Gramed.. 🙂
LikeLike
Salam Kenal Saya Ingin Bertanya apakah tugas PPIC sanagat berat, setelah saya baca saya sempat drop, saya baru saja interview dan ingin menjalakan training yang saya laksnakan di tempat perusahan yang saya lamar
jujur saya tidak seberapa mahir dengan perhitungan atau matematika, mohon kaka bimbinganya karna saya galau kata anak gaul sekarang saya lanjutkan atau berhenti samapi di sini
LikeLike
Loh-loh-loh.. Tulisan ini profil, bukan buat demotivasi kok.. hehehe.. Baca komen2 di atas deh, jadi PPIC itu seru kok.. Nggak perlu mahir matematika, kan yang ngitung excel 🙂
LikeLike
Nambahin ya, wlw dah lama keburu basi pertanyaannya..
PPIC gak harus mahir perhitungan atau matematika, yg penting punya feeling bagus aja cukup,
he..he..
LikeLike
Haha. Feeling, yang didapat dari pengalaman terjatuh berkali-kali. Hehehehehe.
LikeLike
hahaha keren nh, 1000% bener banget tuh …. malahan ane udah nanemin prinsip sama tim produksi ane ” Tiada hari tanpa urgent ” …. hehehe so ane jadi di panggil panglima urgent hihii …. loyalitas tanpa batas … produksi lembur terusss hehehe anehnya hrd ama finance ngedukung2 aja lg hihi …. salam kenal 🙂
LikeLike
Salam kenal dan salam urgent.. 😀
LikeLike
waah kata2 nya sungguh bermakna dan berisi serta berbobot ketika di saring pakai saringan es teh,,,,hehehehe…terima kasih atas ilmunya dan semoga bermanfaat…salam kenal n salam SEMONGKO!!!
LikeLike
Ada ilmunya ya? Heuheuheu….
LikeLike
Teman2… saya lagi mau cari PPIC yang mau bergabung dengan garment yg ada di Kalimantan Barat nich… ada yang berminat engak? kalo ada tlg email ke polar70@msn.com ya…. ditunggu lho ya… thanks..
LikeLike
Monggo loh, kawan2..
LikeLike
hihihi……. salam kenal sesama ppic. Biasanya yg saya baca ulasan tentang ppic bahasanya njrimet senjrimet pekerjaannya. Tapi ulasan yg ini beda, jd senyum2 sendiri bacanya. Menurut pengalaman saya setelah berkecimpung selama kurang lebih 7 thn di ppic, Kadang2 ppic harus punya kepribadian ganda dalam menghantui hidup semua pendukung produksi demi tercapainya tujuan planning.
LikeLike
hahaha…. dalam menghantui kadang kudu baik, kadang kudu serem..
LikeLike
hmmm…thanks infonya
oke banget…
saya baru mau interview PPIC senin depan..
semakin tertantang ni..
doain kuat yee..
LikeLike
Cemungud kakakk….
LikeLike
kakak ada software buat ppic ga, buleh dung mintaaa…
LikeLike
Nggak bisa, software PPIC itu tergantung kebutuhan masing-masing. Harus customize.
LikeLike
maaf gji PPIC skrng kira2 brp ya??
LikeLike
ya tergantung PT mana dulu….
LikeLike
gaji mas jdi PPIC di tempat kerja mas brapa?
LikeLike
sama aja dengan gaji QA.. heuheuheu…
LikeLike
UMK kah? atau diatas UMK?.,., terimakasih.,.,
LikeLike
lha yo tergantung Mas. Jadi staf apa officer apa manager. Saya waktu itu officer, jadi jelas di atas UMK.
LikeLike
Mantep ni min artikelx,,
LikeLike
haha.. penjelasannya kocak tapi sumpah gua ngerti banget,, sebagai pemula di bidang PPIC ini sangat menginspirasi.. tanks yah!
LikeLike
memang dibuat supaya mengerti, habis dulu baca buku PPIC nggak ada yang enak untuk dimengerti.. hehehe…
LikeLike
edun …. penjelasan yg mantap! salute … sama sy juga jd ngerti bangets dengan PPIC, thank’s a lot.
LikeLike
Terima kasih, semoga barokah.. hehehe…
LikeLike
wah gw pernah tuh jd manajer PPIC di perusahaan kertas ya baru berkembang, tiap hr isinya adu mulut melulu sama bagian produksi sama marketing, udh gt tiap hr hrs dtng kantor lbh awal plg pling akhir. tgl merah sama minggu juga masih masuk lg, gt masih kena semprot bos melulu yg pasti klo udh masuk PPIC hrs tahan uji tingkat tinggi, btw gw cm bertahan 6 bulan doank, skg di design grafis 2 th, ada rcn mau masuk PPIC lg di perusahaan rokok gede.. doain moga2 lancar dah 😀
LikeLike
hahaha.. semoga sukses, dan semoga tahan.. 😀 😀
LikeLike
Mantap pak admin.. mudah paham klo sambil ketawa… like like loke
LikeLike
Makasih loh.. hehe…
LikeLike
hahahhaha….judulnya Lika-Liku jadi PPIC……. “Planning Product Inventory Control”….. 4 kata yg sederhana, tp maknanya tak sesederhana itu….. sudah cukup kenyang juga jd PPIC….. and next project baru to develop system & SOP PPIC….. sukses daahhh….. ^_^
LikeLike
Gampang itu kalau buat orang PPIC.. Pasti sudah terpetakan di kepala.. 😀
LikeLike
wkwkwk salam kenal sesama PPIC /pas banget dengan apa yg saya alami
LikeLike
Tetap bertahan?
LikeLike
besok saya ada interview di pabrik kertas sebagai ppic… jadi ngedrop bacanya(
LikeLike
besok saya ada interview di pabrik kertas sebagai ppic… jadi ngedrop bacanya 😦
LikeLike
Wah, salah nulis neh…
LikeLike
tulisannya ngena banget!! aku freshgraduate baru kerja 3 bln di ppic salah satu garmen dan skrg aja udh punya niatan mau abisin kontrak aja hahahah.. emang ppic berhubungan dgn segala pihak ya.. mana di sini ppic yg handle semuanya.. dr placing order smpe ngeliatin eta RM, jadwal produksi ampe delivery pun ppic yg atur hufff.. dan yang pasti selalu bentrok sm purchasing😂… salam PPIC!! minta tips nya dong biar rada betah jd ppic hehe😆
LikeLike
3 bulan emg susah, tapi klo uda tau kliknya, pasti lancar dan lantas betah. Asal kuat berantem aja sih. Heuheu.
LikeLike
Suka banget ama tulisan ini, udah 1 tahun jadi ppic dan fiks jadi hantu di mimpi orang produksi dan purchasing tapi di hantui sama marketing. paling ngerasa bersalah kalo material kurang dan overstock 😦
LikeLike
Semoga tetap betah yaaaa…
LikeLike
Ane mau tanya.
ane kerja di manufacturing yg buat mobil
Di tempat ane g ada PPIC tp adanya spec ctr. Ane juga ngurus maker lokal ama impor. Part yang dipake di pabrik. Tp g ngrus forecast cost n control produksi. Itu masih dalam satu lingkup supplay chain ato PPIC bukan?maklum ane newbie….hehe
LikeLike
Masih masuk supply chain dong om, tapi lebi ke arah procurementnya. Klo PPIC yg ngelola siklus supply chainnya gitu.
LikeLike
Oh… berarti PPIC itu mengelola semuanya ya. Lebih mencakup keseluruhan proses kerjanya dan lebih kompleks?
LikeLike
wahh..salah nulis kayaknya om..saya gak pandai brantem apalagi sampai masuk ke alam mimpi partner kerja lain (asik kalo ketemu cewe, kalo cowo..brantem lg dimimpi :v ) . Mundur sebelum berperang lah, soalnya sy gak bisa multitasking kek smartphone sekarang..makasi om tulisannya sangat men demotivasi saya :v ..mimpi indah om :v
LikeLike
-____-“
LikeLike
Semangat jadi PPIC… Salam kenal ya,,, ada Asiknya juga looh jadi PPIC .
walaupun terkadang mumet.
LikeLike
Serunya itu 🙂
LikeLike
Wahh kerenn nih tulisan jadi paham deh tugas PPIC… saya pernah baca artikel PPIC tapi ndak begitu mudeng.
Makasih om tulisannya sangat bermanfaat sambil senyum” sendiri bacanya 😀
Semakin tertantang besok mau interview PPIC
LikeLike
Semangat, pasti bisa!
LikeLike
haha besok saya test jadi PPIC/ QC,, setelah baca2 bikin jadi ga mau datang interview, wkwkwk
LikeLike
Bagus!
LikeLike
rabu ini saya diterima bekerja sebagai ppic, jadi sering di depan komputer ya??
yang di pakai apa saja selain excell?
kayaknya ini pekerjaan sulit ya buat saya yang lulusan mi
LikeLike
Ya, namanya juga PPIC hitung-hitung ya pake excel, Mas. Namanya manusia pasti bisa belajar kok.
LikeLike
wah bagus bgt postinganya pak jd asik bacanya hahah.
pak saya mau tanya kalo bagian deman planning di perusahaan logistik gambaran pekerjaan perencanaan yang akan mereka buat sperti apa ? apa lbh ke PPIC atau smp ke pingiriman barang. Terima Kasih
LikeLike
Demand Planning itu semacam ke PPIC Distributor, jadi menghitung berdasarkan forecast yang akan dikirim. Biasanya demikian, tapi bisa berbeda tergantung industri. Hehe.
LikeLike
Tulisannya keren kak,,, Saya mahasiswa semester 3 Jurusan TIP dan bru 3 minggu dapat matkul PPIC,,, Saya jadi tambah paham kerjaanya PPIC,,, He
Makasih
LikeLike
Syukurlah kalau ada yang tambah paham 🙂
LikeLike
kalau tugas staff administrasi ppic apa saja ya? apa serumit ppic itu mohon infonya pak 🙂
LikeLike
Membantu, spesifik tugas tertentu kok. Hehe
LikeLike
Membantu, spesifik tugas tertentu kok. Hehe:-)
LikeLike
pak saya shock baca tulisan anda.. hahaha
LikeLike
Kesehatanmu, Mas.
LikeLike
Penjelasan lebih mudah dipahami dan agak lucu juga ada humornya haha. Thanks admin
LikeLike
Mendengar nama PPIC aja agak rumit tapi stlh membacanya, saya paham. Thanks admin
LikeLike
Ntap!
LikeLike
makasihhhhhhhhhh
LikeLike
Info Loker:
Pabrik kaleng terbesar di Bogor membutuhkan pemimpin yang mempunyai
dedikasi & loyalitas yang tinggi untuk posisi sebagai berikut :
1. Kepala Bagian PPIC
2. Kepala Bagian Produksi
3. Management Representative ISO 9001
Kualifikasi :
1. Pendidikan S1 Teknik dengan IPK minimal 3.00 (skala 4)
2. Pengalaman minimal 5 tahun
3. Mempunyai komitmen, disiplin, bertanggung jawab dan jujur
4. Mengerti administrasi, problem solver & sistem ISO 9001
5. Harap mencantumkan salary yang diharapkan dalam surat lamaran
Lamaran dikirim ke : pabrikkalengbogor@gmail.com sebelum 1 Agustus 2016
LikeLiked by 1 person
Tadi baca di blog lain tentang PPIC tapi masih kurang paham.
Trus baca disini penjelasanya menyenengkan sekali baca langsung paham 😀
makasih ya mas
LikeLike
Syukurlah 🙂
LikeLike
Menyimak ..sesama ppic 4 tahun di prush furniture lumayan bikin pusingg
LikeLike
Hi, selamat siang. Ulasan yang bagus. Terima kasih for sharing.
LikeLike
terima kasih… 😀
LikeLike
Keren bro :p
LikeLike
Makasih, bro!
LikeLike
Gila ya mas Arie gosong….. salut buat pengalamannya…thanks. Saya baru 2 tahun di PPIC, masih hrs banyak belajar. Untuk sekarang sih saya belum bisa sampai masuk ke dalam alam mimpinya tuh orang-orang produksi-QC-QA-purchasing, ……tapi saya tahu kok, kalau mereka lagi melamun bengong, mesti lagi mikirin saya.
Btw, memang pada kenyataannya masalah di PPIC selalu ada ada aja…ga semudah teorinya. Sukses selalu mas bro!!!
LikeLike
Semangat! Aku mah wis tobat.. hahaha..
LikeLike
Mas..senin besok aq ada interview di perusahaan logistic untuk posisi admin planner klo boleh tw kerjaan nya sama gak sih sama ppic ? †ђąηk ўσυ mas
LikeLike
Mas..senin besok aq ada interview di perusahaan logistic untuk posisi admin planner klo boleh tw kerjaan nya sama gak sih sama ppic ? †ђąηk ўσυ mas….
LikeLike
Mas aku senin besok da interview buat posisi admin planner di perusahaan logistic apakah kerjaan nya sama dengan ppic ? Terima kasih
LikeLike
Globalnya PPIC, mas. Tapi mungkin detailnya agak berbeda. Paling hanya ngumpulin planning pengiriman.
LikeLike
Terimakasih tulisannya sangat bermanfaat. Besok sya ada interview untuk posisis ppic. Tolong bagi tips n trick buat lolos interview dong pak.
LikeLike
Jadilah diri sendiri, mbak.
LikeLike
Hallo salam kenal mas Aris.. Kata2nya gampang bgt dimengerti mas apalagi dikasih contoh jadi cepet paham ada plesetannya lagi haha makasih loh infonya 😆
Saya jadi takut buat interview setelah baca komen2 yg lain hehe apalagi saya lulusan baru trus gak ada basic yg berhubungan dg ppic lagi. Tapi kayanya disitu sih tantangannya hehe
LikeLike
Loh, nggak boleh keder. Saya juga dulu nggak bisa apa-apa. Modal bacot sampai keterima PPIC. hahahaha…
LikeLike
Halo Mas, saya sudah 5 bulan ini berkecimpung di dunia PPIC. Bener banget semua yang ditulis hahaha kayaknya saya udah jadi nightmare buat orang Purchasing karena kerjaan saya tiap hari ngeributin kenapa barang saya belom didatengin. Jadi nightmare juga buat orang Produksi karena saya selalu ngoceh kalo produksi gak berjalan sesuai dengan yang saya planningin. Jadi nightmare juga buat orang QC karena sering ngoceh kalo customer butuh barang urgent tapi barang dihold QC. Sedih ya jadi salah satu pihak yang paling nyebelin satu pabrik hahaha apa daya tuntutan pekerjaan mewajibkan saya buat jadi antagonis demi kelancaran dan kesejahteraan bersama..
LikeLike
Lha, itu dia. Udah sukses jd ppic berarti. Heuheu. Semangat dan tetap improve…
LikeLike
mas saya lagi keadaan mau PKL di industri, makasih udah bikin saya ga terlalu kikuk ntar pas PKL yaaaaa hahahaha
LikeLike
syemoga sukses dan tulisannya membantu. hahahaha….
LikeLike
kkkkkkkkk 2 thumbs up (y) (y)
LikeLike
merasa juga kan? hahaha…
LikeLike
kocak tulisannya. tapi benar. saya sdh 10 tahun jadi ppic. pertama2 mmg slalu sport jantung apalagi kalo ada masalah di lapangan atau sesuatu di luar dugaan. tapi lama2 saya menikmatinya. yang jelas jadi PPIC itu di tempat saya kerja menjadi di anggap orang paling tidak berperasaan karena selalu menanyakan progress dan mengejar target. apalagi saya sering menegur kalo progress lambat dan membuat orglain jadi lembur krn target saya. orangPPIC itu tidak di senangi orang produksi.
LikeLike
Waduh… *nyembah sama suhu*
Sepuluh tahun! Warbiyasak! 😀
LikeLike
Saya baru lulus dr kuliah, saya mau ngelamar jadi PPIC, tapi setelah baca artikel diatas kok seperti menegangkan gitu ya? Apa PPIC seperti itu, jadi takut sendiri. Karena saya sama sekali ga ada pngalaman atau background di bidang PPIC.
Apa saya perlu coba atau tidak ya kakak2?
LikeLike
Sama, saya juga nggak ada basic. Tergantung kamunya, kalau siap jadi antagonis tapi jadi orang penting, jadilah ppic 🙂
LikeLike
Kerennn… penyajian yang anti mainstream mengenai pekerjaan ini, pekerjaan yang hampir membuat saya depresi dan putus asa.. 🙂 artikelnya terlihat begitu indah dan menggemaskan, semoga banyak orang yang tertarik dan memasuki keadaan yang sebenarnya… 🙂 semangat terus buat teman-teman yang sepropesi….. 😉
LikeLike
Tapi masalahnya, ada juga yang komen jadi keder masuk PPIC. Heuheuheu.
LikeLike
terima kasih kakak postingannya mantappp 😀
mau tanya donk PPIC sm PPC itu sama tugasnya atau gimana??
saya jadi merasa tertantang ini buat ngelamar kerja di bagian itu hehehe
LikeLike
mantap postingannyaa kakaaa (y) thumbs
btw saya mau nanya apakah PPIC dan PPC itu jobdesknya sama??
setelah baca postingannya saya jadi merasa tertantang buat ngelamar kerja dibagian itu hehehe
LikeLike
PPC kepanjangannya apa ya? Baru denger…
LikeLike
Hampir sama , soalnya ppc itu kan hanya mengontrol planning production nya tetapi kalau ppic itu hampir keseluruhan termasuk dengan inventory nya atau persediaan , jadi planning stock itu termasuk tnggung jawab kita sbagai orang ppic
LikeLike
Nah, ini tambahan pencerahan dari sesama orang supply chain 😀
LikeLike
penjelasan yg kayak gini ni yg mudah ane cerna, thx y pk, dr penjelasan bpk saya jd tau gambaran dasar krj’y org ppic, krn saya lulusan t.mesin jd masih 0 pengetahuan sy tentang ppic, dan semoga mental saya kuat di ppic.
LikeLike
Saya pijetin biar kuat. Heuheuheu.
LikeLike
Hmm, menarik postingan mengenai PPIC di blog ini. Saya sudah 7th 6bln bercengkrama dengan dunia ini di perusahaan multinasional (U.S) di Jakarta. Sehingga sudah merasakan manis pahitnya, Saya bertahan hingga waktu yang lama bgtu bukan karena gaji yg lumayan cukup namun alhamdulillah saya mencintai dan loyal dengan kerjaan saya walau terkadang pernah perusahaan tidak loyal dengan saya. 😦
LikeLike
Namanya perusahaan sih gitu, nggak akan loyal-loyal benar sama karyawan. Tapi karyawan yang loyal itu kunci organisasi yang kece. Tetap semangat, dan kalau ada peluang lompat, lompatlah. Hehe.
LikeLike
Thanks for infox tentang ppic, aq suka gaya bahasax, q jd lebih faham lg ap tu n gmn ppic
LikeLike
Terima kasih, gan 😀
LikeLike
pokoknya nya ppic itu asyik asyik gila hahahaha
LikeLike
Yoi! Mantap gila! 😀
LikeLike
Hai.. Salam kenal. Saya seorang PPIC Textile Industry di Solo. Selama 4 tahun saya ‘nyasar’ jadi PPIC, karena waktu kuliah Teknik Kimia cuma diajari PPIC 2 sks (1 mata kuliah) saja hahaha jadi saya bilang saya ‘nyasar’ masuk departemen ini. Ini pekerjaan pertama saya setelah lulus kuliah th 2012, kebetulan saya menangani marketing pasar domestik. Nopember 2015 kemaren saya dipindahtugaskan menangani marketing pasar Asia Tenggara.
Secara kebetulan saat galau melanda karena pressure yang semakin berat, saya menemukan tulisan anda. Saya baca dari atas sampe comment2 nya, ternyata memang benar adanya. 😀
Musuh saya buaaaanyak buaaanget dari purchasing, marketing, logistic, produksi, hampir di setiap lini perusahaan membenci saya, saya yg lemah lembut ini dibilang galak, egois, tidak berperikemanusiaan. Tapi daripada mikirin haters mending mikirin gincu itulah prinsip saya hahaha, atau drpd mikirin jatuh cinta mending mikirin jatuh tempo. Jadi PPIC ituuu harus siap jadi antagonis tapi perannya penting, nafas perusahaan ada di kita. Saat ini saya sedang drop2nya mungkin (orang galak juga bisa ngedrop :D), tantangan order pasar Asia Tenggara sebelum lebaran diluar perkiaraan saya. Kalau dulu bayangan saya ‘mitos baju lebaran’ cuma ada di Indonesia, ternyata tidak benar. Ngga cuma karena lebaran, bahkan salah satu negara Asia Tenggara yang sebentar lagi pemilu pun menambah beban order saya. Kok saya jadi curhat??? 😀
yowes mas pokoknya saya sedang galau, tapi ternyata disini punya banyak teman seperjuangan, mungkin ada juga yg senasib galaunya. tambahan, sepertinya bidang ini lebih banyak diminati oleh lelaki daripada wanita, mungkin lelaki lebih ngga gampang galau atau gimana entahlah 😀 maaf sudah membuat blog didalam blog anda. 😀 Trimakasih
LikeLike
Haha, ini blog dalam blog.
Antagonis yang penting. Dalam film kalau nggak ada antagonis, filmnya nggak oke juga kan ya? Hehe.
LikeLike
kerjaan ppic itu penuh warna,,,kuncinya komunikasi dan mampu dalam berkoordinasi, lihai dalam aplikasi yg serba sistem…insya alloh,,,tidak ada konflik/benturan dgn piihak produksi/marketing,, beranggapan kalo kita semua tim yg tujuannya adalah memajukan perusahaan
LikeLike
Konflik kiranya pasti ada. Manusiawi. Di PPIC, kita belajar mengelolanya 😀
LikeLike
Mantapzz penjelasannya. Sampe berhasil bikin merinding. 😀
LikeLike
Lha kok malah merinding?
LikeLike
Makasih info nya, semakin tertantang nih gua, calon PPIC nih, tp bukan jualan es teh manis. 😀
LikeLike
Jualan teteh manis, mungkin. Heu.
LikeLike
ka di satu perusahaan ada berapa PPIC dan tugas masing2 PPIC apa aja gan.
LikeLike
Kalo saya waktu itu Production Planning, Inventory Planning, sama Export Import Planning. Dengan tugas masing-masing 😀
LikeLike
pusinggg
LikeLike
Pas kaget juga baca ulasan ini ternyata emang PPIC itu mumet. Saya baru satu tahun jadi PPIC sekalian nyambi jadi Admin Produksi :’D Paling pusing emang kalo lagi banya order dari Marketting, apalagi kalo Marketing minta barang urgent tiba”. Sesuatu banget… (y)
LikeLike
Marketing itu harus sangat diladeni, lho. Duit kita-kita kan dari Marketing. Hehe.
LikeLike
Info Loker:
Pabrik kaleng terbesar di Bogor membutuhkan pemimpin yang mempunyai
dedikasi & loyalitas yang tinggi untuk posisi sebagai berikut :
1. Kepala Bagian PPIC
2. Kepala Bagian Produksi
3. Management Representative ISO 9001
Kualifikasi :
1. Pendidikan S1 Teknik dengan IPK minimal 3.00 (skala 4)
2. Pengalaman minimal 5 tahun
3. Mempunyai komitmen, disiplin, bertanggung jawab dan jujur
4. Mengerti administrasi, problem solver & sistem ISO 9001
5. Harap mencantumkan salary yang diharapkan dalam surat lamaran
Lamaran dikirim ke : pabrikkalengbogor@gmail.com sebelum 1 Agustus 2016
LikeLike
jatuh cinta sama review PPIC diatas. hahahaaaaaa… benar sekali. saya newbie sih baru empat bulan cuma kayaknya udah membuat proyeksi jika bertahun tahun kedepan masih stay di ppic makin gereget kayaknya hahaa. dalam kenal bang bro ppic. (pura pura ikut cerius)
LikeLike
Kira-kira makin galak ga, Kak?
LikeLike
halo salam kenal..
saya sukaaaa sekali reviewnya, mas..
saya kebetulan sudah hampir 9 tahn berkecimpung di dunia PPIC, mas..
dengan 3 tipe perusahaan yang berbeda..
kalo orang bilang kerjaannya cuma 2 aja? cuma ada di depan komputer??
itu tok??
Sambit pake parang aja apa pake golok sekalian, mas..
hahahhha..
buat para PPIC, tetep semangat walaupun hati galau.. Majuuuu terus walaupun badai datang..
Ganbateeee !!!
LikeLike
Waw, 9 tahun itu lama sekali. Bisa kuat bertahan menghadapi rongrongan perubahan. Haha. Salut, mbak! 😀
LikeLike
Eh buka artikel ini lagi, gra2 ada tmn yg kepo sma PPIC.
yg nulis masih aktif aja ni.. salut..
Salam kenal semua para PPIC.
Sayapun PPIC, alhamdulillah 4 thun berjalan, berkecimpung dgn PO, Forcast dll.
Dari mulai delivery, warehouse sampai sekarang planning.
Favorit klo udah turun ke jalur, tangan tuh berasa jadi super bgt, dengan beberapa coretan maka produksipun berubah… he..he..he.. =D =D =D
LikeLike
terus apa tipsnya buat newbie kek aku kak ? kok serem kayaknya 😦
LikeLike
Tipsnya, tegar, gan!
LikeLike
lumayan bisa bkin sdkit pham tntang dunia perPPICan,soalnua ane bru aja dpt twaran buat mlmar pkrjaan jdi ppic, tpi msih buta dn sma sekali blum brpengalaman.. mklum..sbelumnya cma jdi operator produksi..
klo bleh tau, rmus excel apa sja yg sring digunakan di bidang ini..atau ada rekomendasi bku atau smcamnya..sya di ksih wktu stu blan untuk belajar..
mohon bantuannya
LikeLike
Mkasih gan, postingannya Lumayan bisa bkin sdkit pham dunia perPPICan..
Ane bru dpt twaran buat nglmar krja di bgian ini.. tpi msih buta dn sma skali blum brpngalaman di bidang ini..
Klo bleh tau, rumus excel apa sja yg pnting dn sring di gunakan.. atau ada rkomndasi buku atau smcamnya buat bljar.. biar bsa lncar nnti wktu test..
Sngat mhon bntuannya gan, ane di ksih wktu stu blan buat bljar..
LikeLike
Rumus paling IF, VLOOKUP, sama PIVOT. Kalau buku ada judulnya PPIC di Gramedia 🙂
LikeLike
Selamat pagi
bs bantu untuk mendapatkan buku tentang PPIC dan SAP agar mendukung pekerjaan saya, terima kasih
LikeLike
Saya rekomendasikan Vincent Gasperz, PPIC, ada di Gramedia. Kalau SAP, kebetulan saya belum pernah pegang jadi kurang paham.
LikeLike
artikelnya bikin ngakak, guling2, keren, ulasannya 100 persen betul, saya 15 tahun di PPIC pabrik kosmetik yang materialnya bejibun but i loved it, setahun ini terpaksa resigned karena anak, hiks…hiks…
buat saya pekerjaan PPIC sangat menyenangkan…sekarang lagi hunting kerjaan PPIC lagi, hehehe….
salam PPIC
LikeLike
Wew, 15 tahun! Kuat dan lama banget! Hehe. Salam PPIC!
LikeLike
Orang PPIC itu ibaratnya sebagai Buku Agendanya Direktur Operasi, Direktur kalau ingin tahu kondisi kinerja pabrik atau produksi , yang ditanya dulu itu orang PPIC, Misal, ditanya sudah berapa % target produksi terpenuhi, kalau belum terpenuhi, mengapa, kalau lebih mengapa, harus bisa di paparkan dengan data data yang jelas. Itu baru dari segi Quantitatif, selanjutnya, tingkat Qualitatif (mutu barang yang di produksi ), dari segi Finace, berapa tingkat ongkos produksi per unit barang, dst. Jangan sampai jawabannya, kalau tidak terpenuhi, jawabnya, anu, itu, belum, dsb. ……………. Direktur bilang kamu itu kerja apa jalan jalan kesini……. dan Direktur itu kalau nanya ga mesti kalau waktu rapat saja, tetapi kapan dia butuh, waktunya pun kapan saja. Bener lho orang PPIC banyak yang stress, kerja ga kenal waktu……… Ya PPIC itu kan jantungnya perusahaan………. saya sih ga nakut nakutin,,,,,, ya jangan lama lama di PPIC,, Saran saya supaya sukses bertugas di PPIC, sebaiknya kita punya 3 disiplin Ilmu, yaitu Teknik, Ekonomi dan Manajemen…. Ditempat saya dulu biasanya orang sebelum ditempatkan di PPIC minimal diorientasikan dahulu di Marketing, Logistik, Pabrik / Produksi, Laboratorium QC.
3 – 6 Bulan….. Ya selamat bertugaslah teman teman semoga sukses,,,,
LikeLike
👍👍
LikeLike
Sumpah ngakak udah kaya baca komik komedi ajaa, hha btw ak jg sbelum nya pernah di ppic selama dua taun, dan itu isinya kaya curhatan aku semua hha thank you sudah menghiburr 😀
LikeLike
Yha, ini kan memang curhat klasik PPIC. Hahaha.
LikeLike
Wkkkk..bntul bnged neh.saya kerja di ppic udh kurang lebih kurang 4th dr awalnya di kep gudang smpe jadi di ppic,itu pun di tarik-tarik biar masuk ppic klo gak di tarik keqnha kaga bakal jadi di ppic.di ppic sering bikin kesel c soal revisi,udh di planning mateng eh tibatiba revisi dongkol bukan maen..cuma ya gak bisa apaapa terima nasib aja plan ulang..hehe
2 mgu lagi ppic ini tinggal kenangan karna saya mau resign,mau ngadu nasib di bidang laen.smoga sukses para ppic yg masih setia dng jari bergantung di mouse dan muka yg smakin kotak-kotak..GBU…
LikeLike
Luar biasa! Biasanya kalau sudah sukses di PPIC, pasti sukses di bidang lain karena kita sudah paham kuncinya. Hehe. Semangat!
LikeLike
dalam beberapa jam kedepan saya akan beradaptasi dengan staff PPIC lainnya. Pengalaman pertama bekerja sebagai staff PPIC..Semoga lancar..
LikeLike
Selamat bekerja!
LikeLike
Hampir satu tahun saya di bagian PPIC yah lumayan menantang sebelumnya 4 tahun di bagian pengiriman … sudah kenyang dengan keributan customer kalo barang delay,,,nah itu menjadi goal saya saat dimutasi ke ppic , tapi yang namanya nguli boss ga pernah ada puasnya,,, dapat 80%, mina 85%, dapat 85% minta 90 % dan seterusnya,, pertanyaanya cuma satu ,,, kenapa…kenapa… kenapa..
tapi itu adalah pilihan tergantung kita menyikapinya,,,, jika kita bisa enjoy dan suka akan terasa ringan
tapi jika kita tidak tertarik… akan terasa berat dan beban,,, sampai dibawa pulang,,,
saran saya harus ada faktor suka dulu….
kalo tidak prepair aja untuk cari yang lebih baik lagi
salam
siswanto
LikeLike
Salam kembali mas sis. Makasi sudah mampir 😀
LikeLike
ehm.. ehm..
Dikarenaken 8 urat saraf saya tiba2 ketarik2…,jadi tertawa lebar smp kuping, disebabken review anda yg gemes2 nyebelin gimana gitu…, maka saya putuskan utk…”mencoba bertahan sekuat hati… jalani hidup sbg ppic lagi…”
sekian
terimakasih
*matikan mic*
best regards
kader PPIC rindu tempat tidur
LikeLike
Haha. Rindu tempat tidur atau rindu material yang tiada kunjung tiba? 😀
LikeLike
salam kenal om, saya baru 4 bulan jadi admin PPIC, jujur saya belum ada pengalaman mengenai ini, kalau boleh tanya apakah PPIC juga menentukan penambahan atau pengurangn jumlah karyawan ? dan bagaimana cara menetukan upah dari tiap bagian, bagaimana rumusnya, msksih
LikeLike
Di beberapa tempat PPIC berhubungan dengan jumlah karyawan karena perencanaan produksi mencakup perencanaan SDM, tapi di tempat saya itu komunikasi bagian produksi dengan HRD. Termasuk dengan finance dengan upahnya. Mohon maaf kalau rumus itu sesuai kebijakan masing-masing perusahaan terkait SDM dan keuangannya.
LikeLike
Wahh.. bener banget nihh.. 😆😆😆😆
Saya udah 2 taun jd PPIC d perusahaan garment.. dan itu bener2 menguras tenaga, hati dan pikiran bangett. kalo di film bawang putih bawang merah PPIC itu ibarat si bawang merahnya.. alhasil makin banyak hattersnya..
Duhh hampir nyerah jadi PPIC.. tp karna tuntutan hidup yasudah di jalanin ajaa lagii.. tipsnya apa si biar hati tenang menjalani profesi inii?? 😆😆😆😆
LikeLike
Tips tenang adalah luweh-luweh pada segala cacian. Haha. Kalau dibawa ke hati, kayak saya, sampai opname.
LikeLike
Salam kenal sesama PPIC, saya sudah menjadi PPIC selama 4 tahun baru kali ini baca blog tentang PPIC dan mendeskripsikan kerjaan PPIC secara detil saya jadi terbawa suasana dimana setiap celotehan blog ini saya sudah mengalami semua nya dan persis sekali seperti itu haha ketawa-ketawa sendiri. Benar benar pekerjaan yang memang gampang gampang susah, kadang orang lain melihat pekerjaan PPIC itu hanya duduk diam saja. Padahal mereka tidak tau begitu rumit nya PPIC ketika harus mempersiapkan order dari awal persiapan produksi sampai akhir produksi. Dan yg paling menyebalkan lagi jika order itu tidak sesuai harapan atau terjadi problem si PPIC pasti selalu di bawa bawa. Kerjaan berjalan baik PPIC aman kerjaan ada problem PPIC harus siap mental ya ^^
Setelah 4 tahun menjadi PPIC saya merasa nyaman dengan pekerjaan ini, pekerjaan ini hanya butuh waktu untuk menyesuaikan dengan banyak orang dan menghafal segala macam bahan baku dari perusahaan tersebut, setelah itu dengan menggunakan intuisi kita sudah bisa menghandle nya dengan mudah.
Semangat untuk para PPIC lain dan calon PPIC ^^
LikeLike
Duduk diam tapi kok lama banget, ya. Haha. Sudah gitu kalau geser dikit pasti karena lagi pengen marah-marah. Haha. Dan kalau kerjaan aman, PPIC nggak pernah dipuji, selip dikit dicaci 😀
Ah, berarti nggak cuma saya yang pakai intuisi. Haha.
LikeLike
thanks kak atas tulisannya menghibur dan bermanfaat banget, ketawa mulu bacanya 😀
LikeLike
Kala tertawa, jangan lupa bekerja. Hehe.
LikeLike
Pusing juga ya di bagian PPIC 😀
Mumet nyang sirah
LikeLike
Ya namanya juga kerja, kak. Hehe.
LikeLike
Nice share bro makin jelas pemahaman tentang ppic
LikeLike
Jos!
LikeLike
Tulisannya tentang PPIC sangat menarik dan mudah dipahami. Kebetulan saya bekerja di bagian Tax & Accounting di sebuah perusahaan FMCG tapi tertarik untuk memahami operasional perusahaan di departemen lainnya utk nambah ilmu. Mana tau besok lusa ada peluang di bidang tersebut hehe…
Terima kasih telah berbagi. Ilmunya sangat bermanfaat. Salam…
LikeLike
Nah, tax & accounting itu kadang-kadang suka dianggap menyebalkan sama PPIC karena pemahaman yang belum sama. Hehe.
LikeLike
jadi merinding saya. soalnya bsok hari pertama saya masuk jd admin ppic. belum ada pengalaman sama sekali. bru selesei kuliah. di kasih training 1 minggu buat belajar. apakah cukup dengan waktu segitu untuk memahami ppic untk org awam seperti saya?
LikeLike
Ya pasti bisa walaupun akan ada kesalahan-kesalahan. Namanya juga belajar 🙂
LikeLike
Gan bleh minta pin bbnya?
Mau tnya lbih lnjut soal ppic
Kirim ke email saya taufik.hidayat6460@gmail.com
LikeLike
Gan bleh mnta pin bb/w.a nya?
Mau nnya lbih lnjut soal ppic
Krim ke email saya
Taufik.hidayat6460@gmail.com
LikeLike
Gan mnta pinnya mau tnya lbih lanjut soal ppic
Krim ke email saya ya
Taufik.hidayat6460@gmail.com
LikeLike
Gan bleh mnta pinnya? Mau tnya soal ppic lbih lnjut
Krim ke email saya ya
Taufik.hidayat6460@gmail.com
LikeLike
Via email saya boleh, Mas. Ada di profil. Makasih.
LikeLike
pinter tenan critane nak…..sampe saya penasaran pengen tau profilnya, semangat2
LikeLike
Semangat juga, kak!
LikeLike
Gan mnta pinnya mau tnya lbih lanjut soal ppic
Krim ke email saya ya
Taufik.hidayat6460@gmail.com
LikeLike
Dapet tawaran ppc dari perusahaan manufactur. Jadi mikir 27 kali kalo kek gini.. bukanya banyak temen malah banyak haters -_____-‘
LikeLike
Sebenarnya nggak juga, sih. Saya termasuk disukai Purchasing. Hehe.
LikeLike
kak mnta alamat email nya dong saya mau nanya lbh detail makasih 🙂
LikeLike
Ada di kontak, kok 😀
LikeLike
kak aku mau nanya, kebetulan aku ngelamar di perusahaan yg bergerak di bidang heat treatment services di posisi PPIC dan kebetulan jg dpt panggilan buat interview nah bagian HRD nya ksh bocoran dikit buat interview ntar supaya saya pelajarin tentang prinsip FIFO dalam PPIC. bisa bantu ga itu maksudnya gmn? dan jawabannya apa hehe makasih
LikeLike
Maaf late reply, tapi kalau FIFO itu intinya barang yang datang di gudang duluan, lebih dulu juga dipakai produksi. 😀
LikeLike
kak boleh mnta alamat emailnya aku mau nanya2 lebih detailnya makasih 🙂
LikeLike
Bener sekali tuh postingannya. org PPIC biasanya jaga wibawa, muka datar, Seolah semua baik2 saja, tapi adakala hati menangis. Jadinya, curhat lewat tulisan memang paling pas !! Tetap semangkaaa…
LikeLike
Trenyuh 😦
LikeLike
Reviewnya bagus, sangat membantu
karna disampaikan dengan bahasa simpel tapi tidak mengurangi detail pembahasan.
Semoga makin sukses lagi supaya tidak baper lagi, haha
#twothumbsup
LikeLike
Makasih, kakak 😀
LikeLike
Waduh, Kudu siap2 lupa nama nih 😂😂
LikeLike
Asal jangan lupa diri, kak.
LikeLike
bro minta cp nya dong, saya baru ne keterima di PPIC, masih blank, ne email saya imamfauzi07@gmail.com
LikeLike
Cek kontak, kak.
LikeLike
Yah, begitulah adanya..
Orang bisa jadi mendadak galak kalau di PPIC 😀
LikeLike
*berubah* *jadi peri*
LikeLike
enak bacanya , jadi bisa membayangkan proses pekerjaan PPIC sendiri 🙂 thanks
LikeLike
Sip. Sama-sama ;D
LikeLike
Mantap Mas, terima kasih banget nih… Saya fresh graduate, saya ga ada background sama sekali di PPIC (saya dari pertanian) dan kebetulan besok saya ada psikotes dan interview di posisi Staff PPIC di Perusahaan makanan. Saya jadi semangat dan tertarik sekali dengan posisi ini, karena saya merasa karakter saya cocok sekali untuk bekerja di posisi ini. Mohon doanya Mas 🙂
Sukses selalu Mas 🙂
LikeLike
Sudah sukses, mbak? Semoga lancar ya.
LikeLike
Salam Kenal agan agan PPIC….Saya barusan dicemplungin jadi PPIC mohon bagi pengalamannya,,,heheheh
LikeLike
Lah di posting ini sudah pengalaman saya, kak.
LikeLike
Salam kenal agan-agan master PPIC, saya barusan dicemplungin ke PPIC manager,,..mohon bagi pengalamannya gan..hehehehe ;D
LikeLike
Wow, selamat berenang, gan!
LikeLike
kocak habis…tapi bermanfaat
LikeLike
Jos!
LikeLike
Saya baru kertima di perusahaan Garment, saya kira saya bakal ada di posisi IE soalmya interview pertamanya ya bilang gitu, lah trus pas ttd kontrak saya liat kok jadi PPIC..
waah ternyata itu kebijakan perusahaan yang liat saya potensinya mungkin disana soalnya saat saya interview ke 2 ada tes soal excel dan saya cukup cepat ngerjakannya,
..
cukup kaget juga di posisi tersebut, yah gimana lagi saya coba jalani dulu
dan setelah membaca artikel dan komentar2 disini saya jadi lebih semangat untuk menjalani sebagai PPIC (y)
LikeLike
Mantap, kak! Lanjutkan! PPIC garmen apalagi, pasti seru!
LikeLike
Suka^^ Baru kali ini menemukan pembahasan PPIC yg ga ngebosenin…….hahaha. Seru banget blognya…alhamdulillah banget saya terdampar kesini haha sukses selalu!
LikeLike
Salam sukses, kak!
LikeLike
Thanks bgt ya buat pencerahannya. Bahasanya lucu & sederhana, jd mudah dipahami.
LikeLike
Sama-sama 🙂
LikeLike
waah… keren jg ini blog..
hha..
kebetulan saya bagian appraisal kinerja karyawan..
untuk bagian PPIC terutama perencanaan produksi, wewenang untuk PPIC itu apa aja sih?
sejauh ini hanya ini yang saya dapat :
1. Menentukan dan membuat jadwal produksi mingguan.
2. Mengontrol status produksi.
3. Meminta data pendukung untuk pengontrolan status produksi.
4. Memberikan penilaian dan report kepada bagian terkait bila ada ketidaksesuaian dengan jadwal produksi.
apakah ada wewenang lain untuk bagian perencanaan nya??
hhe..
LikeLike
Sebenarnya ada banyak lagi, sih. Haha. Tapi saya mau fokus 1 yang penting banget tapi sering banget dilupakan orang.
PPIC itu berwenang melakukan penataan order (open PO) dari pabrik ke supplier. Order yang sudah outstanding bisa dimajukan, bisa dimundurkan, bisa dibatalkan (kalau boleh). Ini penting karena ketiadaan material bisa menyebabkan produksi mandek dan berujung lost opportunity atau jika barang menumpuk bikin nilai inventori tinggi. Begitu, sih. Kadang saya kasihan waktu pegang material ini. Haha, dimarahin melulu tapi appraisal kinerja paling mentok B, padahal sudah menurunkan inventori sampai puluhan miliar. *loh, curhat*
LikeLike
wah ribet juga ya.. hhha..
tapi ppic di saya tidak bisa sampai penataan order sih..
hha.. ppic di saya tidak segalak perusahaan lain mungkin ya.. jadi ppic di saya jadi tumbal buat bagian lain.. hha.. *curhat juga*
LikeLike
Bang sini ane beliin nasi bungkus :”v
Greget njer :”v
LikeLike
Njir!
LikeLike
Blognya lucu, tapi asli bermanfaat buat dibaca.jadi tahu gan.
LikeLike
Sip, gan!
LikeLike
Mohon bantuannya dong kak hehe, mau nanya banyak nih soal ppic, kl ga keberatan tolong email ya, hnelistya@gmail.com . Trimsss
LikeLike
Bisa liat email saya di kontak, kok 🙂
LikeLike
saya baca antara fokus dan gagal fokus,
disaat serius ada aja kata2 yang bikin ngocok perut, tp so far saya paham yang km bagikan mengenai PPIC,
sangat bermanfaat buat saya yang sedang melamar buat jadi PPIC, awalnya bertanya2 apa sih PPIC itu, kerjanya gmn sih, skg saya sudah ada gambarannya.. dan harus berhati2 juga nanti sewaktu2 diterima kerja harus berhadapan dengan musuh besar (marketing Rempongggg), dan siap2 menjadi peran antagonis untuk para Purchasing dan bagian produksi.. hahaha
sekali lagi thanks udah buat blog Tentang PPIC,
salam kenal,
salam PPIC
LikeLike
Salam PPIC juga! 😀 😀 Marketing rempong, kak. Tapi dari dialah kita digaji.
LikeLike
Hahahahahaha
Baru daftar ppic begini ternyata kerjaannya
LikeLike
Nggak usah deg-degan 😀
LikeLike
Mohon bantuannya dong kak hehe, mau nanya banyak nih soal ppic, kl ga keberatan tolong email ya, hnelistya@gmail.com . Trimsss
LikeLike
Emailnya ada di kontak, ya. Makasih.
LikeLike
“siap bekerja di bawah tekanan”
( Note tambahan jika ada loker bagian PPIC ) heuheuheu….
Salam Hangat PPIC
LikeLike
Siap menekan juga dong. HAHAHAHA.
LikeLike
Makasih pengalaman nya bapak PPIC (ariesadhar)
Saya juga lagi nyari2 lowongan kerja PPIC Saat ini karna saya tertarik dngan kerjanya PPIC.
Saya sedang ingin berkarir diunia per-PPICan pak.
LikeLike
Lanjut, semoga sakses!
LikeLike
Mas Arie yang dewa. Pertama saya bilang makasih karena di tengah emosi saya searching, malah bisa ketawa-tawa.
Anyway, MRP di tempat saya sedang gak pakai MRP sistemik kaya SAP, tapi manual karena basic data di SAP sudah gak jelas jluntrungannya. Di tempat saya lagi ada project raksasa mas, yg sebelumnya mati suri dibangunin lagi. Karena lama gak jalan, itungan manualnya gak update, saya salaah mulu ngitungnya karena rumus rumus banyak dan kelewat kelewat gt.
Belum lagi di project gede lain ada supply chain yg udah ngasih forecast banyak trus gak abis. Rencana produksi macet karena gudang penuh gak ada tempat naruh FG. Akhirnya produksi di hold. Saya yg diomelin orang akunting karena variance rencananya gede.
Saya baru enam bulan sih di PPIC, tapi posisinya lumayan vital karena orangnya cuma tiga. Tiga itu yg satu baru masuk sebulanan. Kayanya saya uda lembur-lembur, tapi kok ya masih aja salaah mulu.
Saya bukan dari TI tapi gak masalah sebenernya kalau disuruh ke PPIC. Yg bikin jadi masalah itu adalah saya kena semprot mulu, yg gudangnya penuh lah, produk belum jadi lah, rencana kelewat lah, purchasing telat dikasih requisition dan saya minta cepet, variance planning gede, saya nguber uber purchasing malah disemprot jg sama purchasingnya. Muka udah kaya waduk tadah hujan.
Please share tips mas, biar bisa ngurangi salah hitung (selain bolak balik ngecekin excel mlulu, saya udah engap). Dan gimana caranya biar jadi real devil ke orang orang, saya terlalu baik kayanya jadi disemprotin orang mulu. Hehe love youuu *silakan timpuk orang stres ini*
LikeLike
Ngoahahahahahaha. I feel you, i feel you!
Jadi begini, saya juga dulu karena transisi MFG-Pro ke Oracle, dan Oracle itu emang proyek raksasa. Nah karena proyek raksasa, ada timnya dong. Ada user champions dll, mereka itu yang harus ikutan kerja beresin data-data untuk planning. Dan soal dimarah-marahin itu, kudu pinter-pinter cari kambing hitam, atau setidaknya mengalihkan kambing hitam. Hahaha. Pertama-tama pastikan benar ada perubahan, ehm, perbaikan day by day. Misal inventory hari ini 70 M, besok turun jadi 69,9 M. Jadi pastikan ada perbaikan. Sesudah itu kita bisa lempar masalah ke marketing. Huahuahua. Eh, btw, ada bosnya lagi gak? Dulu saya juga udah mentok, tapi bos pasang badan. Jadi pas nyuruh unit lain untuk sabar itu kita malah marah-marah.
Tapi poinnya ya itu, kambing hitamkan si sistem yang nggak jalan dan jadikan itu alasan untuk memperbaiki si SAP. Lagian gile bener punya enabler kok disia-siakan, di belahan dunia lain pakai SAP atau enabler itu cuma mimpi. Haha.
Semoga tidak membantu, yha. Huahuahua.
LikeLike
bener itu saya mengalami keangkeran di saat meeting ppic selama 2 tahun
LikeLike
Itu sama ketemu setan, kayaknya masih serem meeting PPIC. Heuheu.
LikeLike
hahaha seru juga bacanya . tp tertantang si di ppic idaman gw dlu kerja di karoseri gitu deh
LikeLike
Ntap! Semoga tercapai mimpinya!
LikeLike
Aaaak, hahahaha mas Ariee, two years passed. HAHAHA saya sudah setres. Ini tuh ya kerjaan, udah jelas jelas bikin stress, tapi entah mengapa adrenaline nya tinggi banget, berasa pengen banget menaklukkannya. Itu tu di PPIC gak ada lagi bosnya mas, bos saya udah kepala manufacturing. Kalo nggak bener saya nya juga yg diomelin wakakak. Tapi semakin ke sini saya makin sering senyum, karena kalo gak senyum stress sendiri ya kan. Padahal pait di dalem hati.
Setuju banget, day by day improvement itu penting buat perbaikan PPIC. Harus set target-target kecil. Karena masalah akan selalu muncul, Jadi better selesaiin kecil kecilnya. Trus kalau emang yakin kalau gak pandai ngitung, delegate ke team yg pandai. Saya lebih ke kerjaan koordinatif skrg mas. Tapi ya sama aja kalau ditanya tanyain teknis saya juga yg kena hiyahahaha. Salam PPIC! (Udah dua tahun gak baca post ini masih aja ketawa ketawa ngakak, dikau benar benar mewakili perasaan PPIC seluruh Indonesia!) Kalo bias kita bikin group aja supaya bias sharing improvement yaa ni usulan ajaa
LikeLike
Haha, saya sendiri udah pangsiun dari PPIC-an sih. Mungkin sama yg lain boleh lho. Tapi walau sudah nggak di supply chain, mindset koordinatif dan input-proses-output itu jalan banget. Jadi PPIC itu memang luar biasa 😀 😀
LikeLike
Gue hri senin mau jadi PPIC,+QA Percetakan disana bahan baku kertas, bahan sdah di cetak , Barang setengah jadi Dan barang sudah jadi selesai. belum di sortir, barang siap di sampling QC. tapi belum dipakhing. prosesnya panjang sekali spy nggak bingung pakai cara apa ya, methode planingnya? kyaknya klenger gue ntar?
LikeLike
Nggak sulit, sih itu. Kan materinya nggak banyak. Nggak sebanyak food, misalnya. Yang jelas flownya diperjelas dulu. Komposisi apa saja, mana yang 1/2 jadi, mana yang jadi. Inputnya apa aja, prosesnya apa aja, outputnya apa. Gitu pasti nggak klenger. SEMANGKA!
LikeLike
ilmunya bermanfaat
baca artikel kyk liat SUC ketawa” sendiri
tp over all kece abis
LikeLike
Hehe, yha, semoga cocok, Mz.
LikeLike
haha tulisannya mantep gan 🤣😂
LikeLike
Makasi, gan.
LikeLike
PPIC memang rumit. Klo memang ingin jd ppic handal harus memiliki analisa yg kuat gan. Saya sendiri sdh 5 tahun bljr ppic. Mngkn anda2 lebih beruntung dari saya.
Knpa???
Saya pnya atasan jepang yg terlalu just in time
Krna saya harus menjaga stock setiap harinya & stock setiap harinya tidak lebih dari 12 jam saja tidak smpai 1 hari toh… pusing nya luar biasa. Jd sebelum 12 jam. Komponen tersebut harus sdh dtng lg. Lalu bagaimana jika supplier problem… ya wassallam hehe…
Lalu bagaimna cara nya agar aman?
Saya seeting utk stock nya di supplier 2 hari krja. Sehingga bisa mengamankan stock gudang saya
Supplier hrs dtng pukul 13.00. Klo ga dtng wassalam produksi
Belum lg belanda yg masih jauh tp jepang di sebelah gw hehe… yg selalu nanya why 5x jishuken bgt nanyanya
Benar ujung tombak perusahaan adalah marketing tp otak perusahaan adalah ppic. Knpa??? Krna hanya ppic yg mengurus perusahaan dari awal bahan baku s/d barang dikirim
Memang ada yg peduli dgn perusahaan seperti dept ppic mengurus dari ujung ke ujung??? Jawabannya TIDAK ADA kecuali yg pnya pabrik hehe…
Apa yg terjadi jika perusahaan tdk pnya ppic… yah lama2 bubar.
Alasannya : ketika saya masuk perusahaan yg skrng. Ppic sdh resign lalu yg mengurus stock orng produksi alhasil stock nya berantakan ga karuan haha…
Jd peran ppic itu sangat vital. Bkn bermaksud menyombongkan peran ppic. Krna perusahaan jepang saya yg dulu. Setelah ditinggal ppic nya (termasuk saya) mereka hrs panggil orng dari pusat (jepang & filipina) utk mengajarkan pengganti ppic
Itu knpa selalu bnyk lowongan ppic yg tersedia. Krna peran mereka yg vital
Utk agan2 yg mau share pengalaman & mau tanya2 tentang ppic. Saran saya buat group saja di whatsapp
Terima kasih
LikeLike
JIT 12 jam?! Luar biasa. Kalau di saya dulu nggak mungkin, Om. Soalnya material dari Jakarta, pabrik di Palembang. Jadi memang karakteristik masing-masing ya berbeda.
LikeLike
Oke om kalo mata kuliah di ane PPIC itu Manajemen Peramalan😆 saya baru lulus S1 manajemen oprasional cuman ngelamaar-ngelamar bagian oprasional perusahaan manufactur. Sangat bermanfaat bagi saya seperti mendapatkan teori & praktek langsung kalo pemaparannya seperti postingan ini😆 tapi saya belum punya pengalaman apakah saya mampu bekerja sebagai PPIC😆
LikeLike
Lha saya masuk juga pengalaman nol. Hehehe.
LikeLike
sayaaa suka bacanyaaa
LikeLike
Terima kasih. Pasti senasib yha.
LikeLike
Tulisan bung bener banget, makanya org ppic gada yg gemuk, kurus semua, kalo marketing pada gemuk, nyedotin darah ppic, hahaha
LikeLike
(((NTEDOTIN DARAH PPIC)))
LikeLike
saya baru lulus teknik industri, ingin kerja di PPIC, tapi belom ada panggilan, PPIC sepertinya kereen sekali (y)
LikeLike
Keren, dong.
LikeLike
Koplak… Miris bacanya tp sambil ngakak.
Overall, membantu sangat. Tp banyak kalimat unfaedah yg mengganggu fokus pemahaman tugas sbg ppic.
Good job, bro. Salam kenal.
LikeLike
Yha memang blog ini unfaedah kok. Ehehehe.
LikeLike
Saya kerja di PPIC cuma bentar, dari tahun 1994 s/d tahun 2014, tapi karena kita membuat sendiri aplikasi system komputer..yg langsung terintegrasi dari semua lini secara online, jadi ya..tinggal input dan enter secara otomatis langsung ketahuan…dari semua departemen…….
LikeLike
Wew. 20 tahun sebentar. *hormat sama suhu*
LikeLike
Saya suka tulisan mas, kalau boleh tau enaknya jadi ppic apa ya mas? kan itu yang ditulis kebanyakan yang gak enak2 hehe, terimakasih mas
LikeLike
Lha, itu kebanggaan menjadi orang penting itu enaknya PPIC. Artinya, kita bisa masuk dengan mudah kemana-mana. Hehehe.
LikeLike
wah koplak mas tulisannya …. saya suka saya suka…..
LikeLike
Dua-tiga….
LikeLike
Gila artikel ini udah 4 tahun tapi bermanfaat bnget… Awalnya sih kerja sebagai Inventory Control tapi staff produksi dan MD resign saya di seret paksa jadi PPIC, saya bekerja di perusahaan retail fashion dan saya ngurus produksi nya bukan di pabrik yg punya departemen produksi tapi sama vendor dan ada puluhan vendor dari kaus kaki-kaus kepala 😀 saya sering disebut Gila dan gak waras ng push org untuk kejar target produksi! Apa emang saya sudah gak waras ya? Hahaha
LikeLike
Gile, fashion! Itu pasti sulit sekali. Semangat!
LikeLike
Bang Tolongin ane bang, ane awal Taun Depan ada test untuk PPIC Staf, Ane harus belajar darimana gan???? Punya materi atau bank soal enggak bang… tentang PPIC
LikeLike
Kalau mau simpel baca posting ini aja mestinya cukup. Btw, ane dulu tes PPIC ga pakai soal. Haha.
LikeLike
Mkasih banyak infonya 👍👍
LikeLike
Sama-sama, kak.
LikeLike
Nice share.. saya baca artikel beliau sampai ngakak sediri.. realita banget yah…
LikeLike
Tentu saja, ini kan curhat. Haha.
LikeLike
Saya bukan marketing, bukan kepala pabrik, bukan manager, bukan direktur, dapi bisa nge-Push PPIC… apakah saya??
LikeLike
Jagoan!
LikeLike
Saya PIC di perusahaan nonmanufacture
enak2 aja sih, karna produk jadinya tidak banyak jenisnya dan dan item inventory paling banyak 200 item
jdi ga terlalu ribet, cuma sedikit keluhannya karna material utamanya impor feeling untuk ini yg waswas, karna 2 tahun terakhir ini keuangan perusahaan ada masalah, jadinya kerjasama ke purchasing agak gimana gtu, sampe2 pengurusan dokumen impor dilibatin.
salam kenal buat mantan PPIC
hehehhe
LikeLike
Wah, barang impor itu PR banget. Kita suka jadi mikirin hal-hal yg nggak perlu dipikirkan. Hahaha.
LikeLike
Nice Share…Informative.
LikeLike
Ntap!
LikeLike
trimz jadi tambah pengetahuan
LikeLike
Sama-sama….
LikeLike
Sangat membantu sekali…
LikeLike
Terima kasih.
LikeLike
tau az ni orang wkkk hehe.. pisss n_n
berarti senasib ma ane.. apalgi klo kedatangan bahan telat bkin puising kepala ni. dtmbah holding time yang pendek dr QA rasane bkin meriang jantung hehe.. sking autisny liat monitor computer kentut az smpe lupa.. hehe..
LikeLike
Buset. Kentut aja sampe lupa. Heuheuheu.
LikeLiked by 1 person
aduuuhhh postingan bnyak juga ya yang koment,termasuk saya,
minggu ini saya ada tes buat staff planner PPIC, liat postingan ko jadi ngedrop ya,,wkwkwk
btw minta kisi-kisi untuk tes posisi PPIC dong teh kang,,heee
LikeLiked by 1 person
Lha, dibaca saja tulisannya dan komen-komennya. Itulah kisi-kisinya 😀
LikeLiked by 1 person
Penjelasan ppic yang ga akan bosen, coba aja dosen ppic saya kayak gini
LikeLiked by 1 person
Hehe, iya ya, apa saya jadi dosen aja ya.
LikeLiked by 1 person
mantap kak, jadi tertantang buat di PPIC, semoga bisa, amin…
LikeLike
Amin. Semoga sukses.
LikeLike
Keren tulisannya! lagi nyari jobdesk PPIC, taunya semua dah saya jalani… saya kerja hampir 5 tahun di perusahan inject plastic. berawal dari staff adm, sedikit2 nambah tugas jadi ngurus produksi, ngurus delivery, pegang kas kecil juga. wkwkwkwk….multi tasking kerjanya tp gajinya enggak!….. baru “resmi” jadi PPIC awal tahun ini.
Lama2 jadi kayak yang punya pabrik aja… lebih tau saya daripada si bos soal aktifitas pabrik.
yuk ah kerja…. ditunggu tulisan lainnya nih
-boyan-
LikeLike
Oiya, benar. Jadi PPIC itu kayak yang punya pabrik. Beda uangnya doang.
LikeLike
PPIC itu kerjaan enak..enak untuk dimarahin…hahahaha…saya sudah 10 tahun kerja di PPIC..alhasil wajah saya ada garis2 kotak seperti excel..PPIC itu bagaikan otak di suatu perusahaan..bangga khan menjadi otak..
LikeLike
Haha, pusing tapi bangga, Pak!
LikeLike
Terimakasih buat penjelasan PPIC nya… ini sangat bermanfaat. Sy suka bgt, apa lgi kta2nya Gokil2… sekali lgi Thankyou so much…
LikeLike
Sami2 😀 😀
LikeLike
mantap saya 10 thn di ppic baru nyadar bahwa ppic paling komplek
LikeLike
Mungkin saking pahamnya, Pak. Yang kompleks itu jadi begitu ringan.
LikeLike
Waduh besok ada tes interview PPIC nih, wkwkwwk, semoga aja lancar nih..
LikeLike
Semoga sakses!
LikeLike
😂😂😂😂 saya bukan PPIC, tp saya punya pekerjaan yg mengharuskan saya telpon-telponan sama PPIC smp seharian, kadang saya mikir ini bapak-bapak kok iseng banget ya telpon tiap Hari, tapi alhamdulillah wasyukurillah, berkat baca blog ini Sy dapat jawabannya…..
LikeLike
Lah itu kewajiban, je.
LikeLike
bener banget ini. apalgi harus ngapalin kode2 barang. dulu awal2 di bawa pulang kerumah aku print kode barangnya buat dihafalin karna saking banyak bgt harus ke lapangan buat cek barang spy tau yg mana aja barangnya. bnr2 proses banget di bagian ini.
LikeLike
Padahal sebenarnya lama-lama juga hafal. New product juga 2-3 siklus langsung hafal. Haha.
LikeLike
Di daerah Saya ada event organizer gitu buka lowongan. Ada staff PPIC ada staff admin.
Kalau boleh bantu saran, mending langsung loncat ke PPIC atau admin dulu ya?
Punya pengalaman kerja satu tahun lebih tapi jadi barista & front office agent, kan itu langsung “musuh” ama customer, kalau PPIC & admin kan “musuh” nya sama rekan kerja sendiri. Haha.
Dan bukannya apa tapi lulusan D3, kalau PPIC minim D3, kalau admin minim SMA.
Rasanya sayang aja kalau apply yang admin, tapi kalau habis baca testimoni admin dan komentar komentar netizen yang lain kok rasanya kalau belum ada pengalaman back office rasanya berat.
Terimakasih
LikeLike
Justru kalau biasanya lapangan, lalu jadi back office, itu jadi lebih mudah. Biasanya lho ya. Btw, EO ada PPIC-nya buat apa ya kira-kira? Hehe.
LikeLike
hahahha lucu banget tulisannya, mesem2 aja bacanya dan semua penjelasannya bikin paham.. good job! padahal saya cuma iseng pengen tau apa itu PPIC pas lagi liat jobstreet, btw saya finance hehe. cuma seneng baca blog azaa.. salam kenal 😀
LikeLike
Musuhnya PPIC. :)))
LikeLike
jika sebelumnya saya berfikir PPIC itu rumit banget tapi setelah baca blog ini dapat gambaran yang segitu gamblangnya saya malah jadi tertarik ….
doakan semoga saya bisa …
LikeLike
Jelas. Seru, kok. Lanjut!
LikeLike
Kerenn kakak…….gw jd termotivasi. Gw pemula di Ppic
LikeLike
Mantap!
LikeLike
ya blog ini yg bkin PPIC itu sulit jd mudah di mengerti, saya baru menjabat ppic msh 1 bulan udh pusing 7 keliling DUNIA :v
LikeLike
Nanti lama-lama juga jago…
LikeLike
sangat membantu sekali, MANTAP ! kebetulan bulan depan saya ada tes bagian PPIC salah satu industri di semarang
LikeLike
Semoga sukses, yha~~~
LikeLike
Masuk ke alam mimpi aja.. seperti yg dihaluskan diatasi 😁😂
LikeLike
Hehehehe~~~
LikeLike
Keren, buat nambah semangat, terima kasih
LikeLike
Tetap semangat~~
LikeLike
Persis!!! beginilah suka dan duka jadi PPIC. Dalam 2 tahun, saya sukses jadi orang paling galak se-pabrik.. hahaha.. PPIC mengejar semua bagian dari hulu sampai hilir.. Kalau ada yang tidak sesuai estimasi, pasti PPIC duluan yang akan ngomel2.. Seru sih, dan saya bangga jadi seorang planner & controller.. hehehehe
LikeLike
Kesempatan langka loh itu…
LikeLike
kang boleh saya tanya-tanya ya sejeins konsultasilah, mengenai divi ini (PPIC) yang baru bagi saya plus membuat pusing hehehe
LikeLike
Monggo, kak. Ada di kontak~
LikeLike
Keren banget nih tulisan…, 8 bulan lalu saya baca blog ini saat pertama masuk jadi PPIC, pikiran saya masak iya sampai seperti itu???
Ternyata sekarang terbukti kalau semua tuisan di blog ini benar hehe
24 jam harus stand by siap2 kalau ada yg diperlukan produksi…pernah juga saat sedang cuti acara pernikahan kakak malah ditelfon gudang karena kekurangan bahan baku yg telat datang :”)
tulisan yg bagus gan , mantab…jadi tambah tertantang
LikeLike
Semoga semakin menikmati ya kak~
LikeLike
Sangat menambah wawasan wkwk terima kasih
LikeLike
Terima kasih kembali~
LikeLike
sumpah bacanya ngakak wkwk makasih infonya sangat membantu
LikeLike
Sama-sama~
LikeLike
Penjelasannya dgn bahasa humor jd mengena banget,
LikeLike
Ntaps~
LikeLike
kok saya jadi terhibur ya baca tulisan mas nya 🙂
LikeLike
Nggak apa-apa, terhibur nggak salah kok~
LikeLike
Kak dulu jurusan apa? Trus awal dapet panggilan kerja bag ppic ,tes nya apa aja?
LikeLike
Apoteker. Panggilan pertama sebagai Quality, tapi pas interview dengan Quality dirasa cocok dengan PPIC, langsung dioper ke manajer PPIC. Jadi nggak ada persiapan sama sekali buat PPIC. Eh, masuk.
LikeLike
Mohon pencerahannya kak. Saya baru lulus smk dan kemarin ada loker bagian ppic garment. Saya coba ikut ikutan masukin lamaran dan test alhasil saya di terima di perusahaan tsb sbg ppic. Jujur saya belum ada pengalaman bekerja apa apa kaka,melihat tulisan kaka ini jantung saya terasa berdebar-debar. Mohon tipsnya kak untuk saya,yang masih sangat pemula.
LikeLike
Lha kok malah berdebar-debar… Kan udah tahu kerjaannya dari posting ini, silakan dicermati dan disiasati saja… Hehe… Selamat bekerja~
LikeLike
Mantap… cara sharingnya seru.. jadi gampang dipahamin.. terimakasih…
LikeLike
Hehehe. Terima kasih~
LikeLike
Aku yakin yang nulis jomblo akut plus nelangsa,
Btw terimakasih infonya ya kaka, sangat bermanfaat sekali meskipun ada bapernya dikit❤
LikeLike
Ya, pada waktu ditulis. Hahaha.
LikeLike
Gak punya background PPIC tp lusa mau interview user. Share donk bang biasanya utk posisi PPIC itu pertanyaan usernya seperti apa ?
LikeLike
Lha ya sesuai yang di tulisan ini aja kok. Paling juga ditanya bisa excel apa nggak.
LikeLike
Gokil bener artikelnya kang,,,
Kenalkan Saya juga baru gabung dengan yg namanya PPIC sekitar 3 Bulan yg lalu,,,wooww banget sih. Complete banget rasanya,,,
Sering2 share trik2 di PPIC kang,,sepertinya seruu
LikeLike
Lanjutkan!
LikeLike
Mantap bagus banget sharingnya, gak membosankan dengan banyolan lucunya. seskipun banyak bercanda tapi tetep bisa kasih ilmunya.
LikeLike
Hehehehehe, terima kasih~
LikeLike
Gue setaun kerja bgian itu. Gak enak nya kalo salah input. Namanya manusia. Gue pernah salah input jumlah order akhirnya surplus salah input material akhirnya produksi harus repair order bahkan kadang missing order jadi delay produksi wkwkwk anjir lah bayangin gue ngurusin 7990 lebih produksi material. Gue sendiri basic IT dipilih karna analisa gue kuat training material ga sampek 3 bulan gue dah jadi karyawan tetap cuma telitinya lho anjir gue kurang. Akhirnya gue resign karna gamau ngerugiin perusahaan.
LikeLike
saya pernah ngerilis WO yg ternyata ga ada ordernya, bahkan…..
LikeLike
Thank you.. Sangat membantu.. Apalagi memberikan contoh yang mudah..
LikeLike
Terima kasih~
LikeLike
Gak ada yang ketinggalan deh buat dibaca,,ko malah ngakak gue baca ini makin di scroll makin lucu haha tapi ya dapet ilmu pengetahuan juga si
Keren lah jadi gak bosen bacanya juga🤣🤣
LikeLike
Yha, namanya juga pengalaman~
LikeLike
Gokiellll
LikeLike
Makin dibaca kok makin ngakak, pas bagian gadis manis langsung senyum (cie kegeeran). aku kebetulan di marketing yang selalu bikin rempong PPIC hampir 4 tahunan ini. Kok ya bener semua yang diceritain hahaha. Kadang sungkan ngerepotin PPIC terus tapi kitanya juga kena demand jadi ya piye, siklusnya gitu terus. Makasih udah sharing jadi betah baca tulisannya, menghibur sekali.
LikeLike
Ya namanya marketing, ya ujung tombak, ya harus didukung, tapi yaaaaaaa…. hahahaha….
LikeLike
Terimakasih. Sangat membantu. Dan lucu bahasnya.jadi gk bosen baca
LikeLike
sangat membantu. sya baru kerja mau seminggu ,jadi ppic. masih baru freshgraduate, belum ada basic apapun sama sekali. saya merasa pusing sekali dan sangat bingung. 😦
LikeLike
Semoga membaca ini bisa memberi pencerahan, kebetulan saya dulu juga nggak ada basic. Tapi ya bisa tahan kok dan berkinerja bagus juga. Hehe.
LikeLike
pengen belajar dan ingin tahu rasanya jd ppic? saya fresh graduate, apa fresh graduate bisa, tp saya juga g mahir dalam berhitung
LikeLike
Lha saya join juga pas fresh graduate, Mbak. Nggak gampang tapi ya bukannya nggak mungkin juga. Hehe.
LikeLike
makasi informasi nya.. kebetulan saya yg bru pindah divisi ke ppic. semoga ada rumus2 excel yg dpt membantu pembaca untuk menangani masalah di bag ppic
LikeLike
Saya suka cara penyampaiannya yg mudah dimengerti, sekaligus bikin ketawa ngakak.. hahaha.. terus berbagi ilmu dengan cara gini ya, bakal ngangenin.. #Eh.. ngangenin utk nambah ilmi loh maksudnya..
LikeLike
Kalau dilakoni nggak ngakak sih. Hahaha….
LikeLike
Sangat menjelaskan, dg bahasa yg sangat menarik & komunikatif. Mantap,, 😄
LikeLike
Terima kasih~
LikeLike
Makasih, Mas. Tulisannya sangat membantu. Btw kalo ppic secara umum prospek jenjang karirnya gimana ya? Terus industri apa yg prospeknya bagus, misal fleksibel buat pindah industri atau buat loncatan
LikeLike
Enaknya PPIC itu bisa lintas industri karena toh basicnya sama. Bos saya dulu bos PPIC, naik jadi Head of Site. Teman saya sesama PPIC dulu, langsung naik bos Gudang. Karena PPIC cenderung cocok utk pekerjaan manajerial, tinggal tambahin leadershipnya saja. Hehe.
LikeLike
Keren banget kak, mudah dipahami dan sangat menghibur 🤣 Terim kasih
LikeLike
Hehe, sama-sama~
LikeLike
Mas mohon bantuannya donk. saya sekarang disuruh menyusun KPI untuk departemen PPIC. Kira-kira KPI-nya buat PPIC itu poin2nya apa saja ya? Terima kasih
LikeLike
Pakai BSC? Kalo iya, tentu saja di Financial Perspective-nya adalah level stok di gudang dalam rupiah. Kalo tipenya Make to Order, lead time produk dari order sampai produksi. Kalo tipenya Make to Stock, bisa jumlah plan yang tepat waktu, bisa juga turn over ratio material di gudang. Saya nggak ngerti kondisi aktualnya, jadi bisa dirunut satu-satu dari tiap tahapan, nah yang kira-kira penting, bisa dijadikan KPI, dan terutama jangan tergantung sama orang lain capaiannya (misal: lead time produksi di tipe make to stock, itu kan lahannya orang produksi), tentu bisa diangkat jadi KPI. Kira-kira demikian~
LikeLike
Trima kasih kak, sangat menambah wawasan, sekaligus humor banget ini wkwk. BTW lulusan SMK bisa jdi PPIC gk yaa?
LikeLike
Tentu saja bisa, justru kalau belajar Excel dan paham sedikit proses ini, bisa jadi modal. Awal mula tentu biasanya adalah di admin terlebih dahulu, tapi kalo perform tidak menutup kemungkinan untuk naik dengan cepat…
LikeLike
Terima kasih Kakak udah nulis blog nya. Bener-bener jadi paham PPIC secara simple dan ngakak bacanya. Lagi excited banget minggu depan mau interview user bidang MT Planning. Semoga lancar, Aamiin.
LikeLike
Semoga sukses~
LikeLike
mau bertanya pak, PPIC itu kerjaanya di Kantor atau di pabrik pak?
LikeLike
Sebaiknya sih di pabrik. Mayoritas juga memang di pabrik.
LikeLike
kalo kerja di bagian PPIC itu kepribadian yang harus dikembangkan apa aja ya pak?
terima makasih
LikeLike
Bisa dilihat di komentar-komentar yang ada perihal kepribadian yang sesuai. Hehe.
LikeLike
Sangat bermanfaat tulisannya, semoga suami dapet pencerahan dari sini.
terimakasih
LikeLike
Amin….
LikeLike
Pernah terjadi saya sempat ditutupin pintu ruang QA dan Gudang, ga boleh masuk, padahal saya cuma admin PPIC.
LikeLike
Padahal tujuannya sama-sama demi kemajuan pabrik ya…. Sayang sekali sampai begitu, tapi berantem pasti ada aja.. haha…
LikeLike
Sangat bermanfaat pak tulisannya, saya jadi sedikit kebayang PPIC kerjanya seperti apa. Saya ingin bertanya, skillset apa yang diperlukan untuk melamar bagian ini terutama jika bukan dari jurusan teknik indutrii/sejenis?. Kebetulan saya dr MIPA dan bukan dr matematika/statistika juga hehe. Terima kasih Pak
LikeLike
Saya juga bukan. Hehe. Saya malah dari Farmasi. Modal saya cuma ngerti sedikit tentang obat. Sisanya ya belajar. Yang penting sih bisa excel, itu akan sangat membantu.
LikeLiked by 1 person
besok saya mau ada interview untuk bagian PPIC. Mohon doanya para suhu, semoga diberi kelancaran dan lolos sehingga bisa merasakan gimana rasanya menjadi org yg paling rese dipabrik. Tapi masih afal nama sendiri dan tidak bermuka kotak² seperti excel.
bantu aminin dong, jgn dibaca doang. 🙂
LikeLike
Setelah dibaca blog dan komentar komentarnya PPIC ini menurut saya sangat menantang, tapi kayanya asik juga bisa ngehantui mimpinya bagian yang lain wkwk
Bener bener harus siapin mental buat kerja jadi bagian PPIC, setelah saya baca peran PPIC adalah jadi seorang yg antagonis, begimane kalo ada orang PPIC yang protagonis ?? Wkwkwk
LikeLike
Ada, sih. Tapi susah jadi PPIC protagonis. Jadi protagonis di depan manajemen, tapi di dalam siklus cenderung antagonis. Hehehehehehe….
LikeLike
akhirnya dipertemukan dengan blog ini. mudeng banget penjelasannya😁 Mau tanya pak kalau bedanya admin ppic dengan staff ppic apa ya? apakah serumit yang dibicarakan?😫
LikeLike
Admin itu biasanya eksekusi di systemnya (Oracle, SAP) Kalo staf biasanya yg mikir dan mengambil keputusan…
LikeLike
gilaa bermanfaat banget ini blog, makasi atas atas ilmunya pak :sungkem:
LikeLike